OBAT PSIKOTROPIKA: BESANMAG, BRAXIDIN, VALISANBE, ANALSIK,DSB

APOTEK

Salah satu obat yang cukup banyak dicari orang di Google adalah obat tidur alprazolam. Bagaimana orang awam bisa tahu nama alprazolam? Padahal ini nama obat yang sangat jarang kita dengar. Melafalkannya saja susah. 

Jawabannya mudah sekali ditebak, mereka mengetahui nama obat alprazolam dari hasil googling dengan kata kunci obat tidur. Kita simulasikan saja dengan kata kunci khas orang awam, OBAT TIDUR YANG AMPUH. Di halaman pertama hasil pencarian, di situs-situs yang ditulis oleh para dokter seperti Alodokter, kita bisa menemukan nama alprazolam, diazepam, nitrazepam. Semua ini adalah obat golongan psikotropika yang hanya boleh didapatkan di apotek dengan membawa resep dokter. 

Artikel-artikel yang membahas obat-obat itu memang sudah menyebutkan bahwa obat-obat tersebut adalah obat keras yang hanya boleh didapat dengan resep dokter. Tapi kalau kita cari ketiganya di Google Shopping, ada banyak sekali penjual obat ini di marketplace. Mereka jelas tidak meminta resep. Inilah yang berbahaya. Ini contoh pengetahuan instan yang membahayakan. 

Kalau kita sekadar keliru membeli obat kulit gatal, akibatnya mungkin tak seberapa. Tapi kalau kita keliru membeli obat yang termasuk psikotropika, akibatnya bisa fatal. Masuk penjara. 

Peredaran obat psikotropika tanpa resep ini jelas masih banyak di negara kita. Dari arsip berita saja kita bisa membaca, aktor Tora Sudiro ditangkap polisi karena ia didapati mengonsumsi Dumolid tanpa resep dokter. Dumolid adalah merek obat yang isinya nitrazepam. 

Gitaris grup band Kahitna, Andrie Bayuajie, juga ditangkap polisi karena mengonsumsi Valdimex tanpa resep dokter. Valdimex adalah merek obat yang isinya diazepam. Ini baru berita tentang para pesohor, belum lagi orang-orang yang tidak terkenal. Orang awam sangat mungkin terjerumus membeli obat ini di toko online karena praktis dan murah. Tidak perlu antre di tempat praktik dokter dan antre di apotek yang biayanya jelas lebih mahal. 

Orang awam pada umumnya tidak begitu paham dengan aspek hukum terkait obat. Mereka hanya menggunakan logika sederhana  saja: kalau sebuah obat dijual di Tokopedia, berarti obat itu memang boleh dibeli di Tokopedia. Jelas sekali ini logika yang salah.

Bahaya Obat Psikotropika 

Selain masalah pidana, obat tidur golongan psikotropika juga bisa sangat berbahaya bagi kesehatan. Orang yang menggampangkan minum obat tidur hampir pasti akan mengalami ketergantungan dan akan sulit melepaskan diri. Dokter pun tidak akan meresepkan obat tidur kepada pasiennya terus-terusan. Sebab makin lama seseorang minum obat psikotropika, makin sulit ia melepaskan diri dari ketergantungan.

Obat tidur golongan psikotropika hanya boleh digunakan sesekali dalam kondisi darurat. Selebihnya, pasien harus melakukan perubahan pola hidup dan pola pikir yang radikal agar gangguan tidurnya bisa diatasi tanpa obat. 

Kalau seseorang sudah telanjur tergantung pada obat tidur, sulit sekali ia bisa berhenti begitu saja. Untuk melepaskan diri dari ketergantungan itu, ia harus menjalani program penurunan dosis secara bertahap di bawah pengawasan dokter jiwa (psikiater). 

Nama Obat Tidur Psikotropika

Orang awam menyebut obat-obat psikotropika dengan sebutan “obat tidur” begitu saja sebab biasanya diresepkan buat orang-orang yang tidak bisa tidur. Entah karena kecemasan atau masalah kejiwaan lain. Istilah populer lainnya adalah obat penenang. 

Sebetulnya obat psikotropika lebih luas daripada sekadar obat tidur. Ada juga kategori obat mag sebab memang ada sakit mag yang dipicu oleh pikiran cemas. Contoh merek yang terkenal: Sanmag dan Besanmag. Ada pula kategori obat nyeri dan sakit kepala. Contoh merek yang terkenal: Analsik. 

Psikotropika adalah obat-obatan yang mempengaruhi psikis (kejiwaan), jadi agak bahaya. Jenisnya macam-macam. Untuk gampangnya, kalau kita googling dan menemukan nama obat-obat di bawah ini, jangan pernah mencarinya di toko online. Bahayanya lebih besar daripada manfaatnya. 

NAMA OBAT PSIKOTROPIKA:

ACTAZOLAM ALENA ALGANAX ALPRAZOLAM  ALVIZ ANALSIK ANXIBLOC APAZOL APISATE ASABIUM ATARAX ATIVAN BELLAPHEN BESANMAG BRAXIDIN CALMLET CALMLET CALMLET CETABRIUM CETALGIN CHLORDIAZEPOXIDE CLIAD CLIDIAZ CLIXID CLOBAZAM CLOBIUM CLOFRITIS CLONAZEPAM CONCERTA DALMADORM DANALGIN DECAZEPAM DIAZEPAM DITALIN DORMICUM DUMOLID ELGRAN ESILGAN ESTA ESTALIN FEPRAX FRISIUM FRIXITAS GRAZOLAM GRAZOLAM HEDIX KLIDIBRAX LAVOL LEXOTAN LEXZEPAM LIBRAX LIBRIUM LIMBRITOL LORAZEPAM LOXIPAS MELIDOX MENTALIUM MERLOPAM METANEURON METHYLPHENIDATE MIDAZOLAM NEO PROTAL NEURALGAD NEURINDO NEURODIAL NEUROGEN NEUROPYRON NEUROVAL NITRAZEPAM NOZEPAV NUZOLAM OPINEURON OPIZOLAM PANSTOP-T PHENOBARBITAL PHENTAL PIPTAL DROP POTENSIK PROCLOZAM PROHIPER PRONEURON PROZEPAM RENAGAS RENAQUIL RIKLONA RITALIN RIVOTRIL SANMAG SEDACUM SIBITAL SLEPZOL SOXIETAS SPASMIUM STESOLID STILNOX TERONAC TRAZEP VALDIMEX VALISANBE VALIUM VALIUM XANAX YEKALGIN ZOLASTIN ZOLMIA ZOLTA ZOLYSAN ZUDEM ZYPARON ZYPRAZ  

Intinya, jangan pernah berurusan dengan obat-obat di atas kecuali kita mendapatkannya dari apotek dengan resep dokter. No debat.

Silakan bagikan, klik ikon di bawah

Leave a Reply