Di Lamongan, para pedagang makanan maupun pakaian mengaku, hingga pertengahan Ramadan kali ini dagangan tidak begitu ramai. Apakah ini tanda-tanda ekonomi lesu?
Berdasarkan data dan tren yang tersedia hingga saat ini, 18 Maret 2025, ada beberapa indikasi yang menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia mungkin sedang menghadapi tantangan atau “tidak baik-baik saja” di awal tahun 2025. Berikut adalah beberapa poin yang dapat dianggap sebagai indikator potensial, dengan catatan bahwa informasi ini didasarkan pada proyeksi, laporan resmi, dan sentimen yang ada:
Deflasi Berkepanjangan: Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi bulanan pada Januari 2025 sebesar 0,76% dan Februari 2025 sebesar 0,48%, meskipun secara tahunan inflasi tetap ada di 0,76%. Deflasi yang berlangsung beberapa bulan dapat menjadi sinyal lemahnya permintaan domestik dan daya beli masyarakat, yang merupakan pilar utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Pelemahan Daya Beli Masyarakat: Penurunan daya beli kelas menengah bawah tercermin dari beberapa indikator, seperti deflasi yang disebutkan di atas, serta sentimen di media sosial dan laporan yang menyebutkan konsumsi rumah tangga—kontributor terbesar PDB—tidak tumbuh sekuat yang diharapkan. Hal ini diperparah oleh kenaikan PPN menjadi 12% di awal 2025, yang berpotensi menekan konsumsi lebih lanjut.
Penerimaan Pajak Menurun: Data awal 2025 menunjukkan penerimaan pajak anjlok, dengan Pajak Penghasilan (PPh) 21 turun 39,5% dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) melemah 9,5% pada Januari-Februari 2025. Ini mengindikasikan aktivitas ekonomi yang lesu dan berkurangnya transaksi di sektor formal.
Defisit APBN Membengkak: Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada dua bulan pertama 2025 mencapai Rp 31,2 triliun, lebih tinggi dari perkiraan awal. Hal ini menunjukkan tekanan fiskal yang meningkat, terutama dengan anggaran yang besar untuk program populis seperti Makan Bergizi Gratis, di tengah penerimaan negara yang melemah.
Pelemahan Rupiah dan Pasar Finansial: Nilai tukar rupiah dilaporkan melemah ke kisaran 16.000-16.500 per USD, dengan depresiasi 1,48% sejak awal tahun. Selain itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun sekitar 2% di awal 2025, mencerminkan sentimen negatif investor terhadap kondisi ekonomi domestik dan global.
PHK dan Penurunan Produktivitas Sektoral: Ada laporan tentang PHK massal, dengan angka mencapai 13.000 karyawan di awal 2025, terutama di sektor manufaktur seperti tekstil. Penurunan produktivitas di berbagai sektor juga menjadi perhatian, sebagaimana tercatat dalam laporan LPEM UI bahwa 11 dari 17 sektor ekonomi melambat pada 2024, tren yang tampaknya berlanjut ke 2025.
Ketidakpastian Global: Faktor eksternal seperti konflik geopolitik (misalnya, Iran-Israel, Rusia-Ukraina), kenaikan harga komoditas, dan potensi perang dagang AS-China di bawah kepemimpinan Donald Trump (dilantik Januari 2025) menambah tekanan pada ekonomi Indonesia, terutama pada ekspor dan stabilitas harga pangan serta energi.
Namun, ada juga sisi positif yang perlu diperhatikan untuk memberikan gambaran seimbang:
Pemerintah mengklaim defisit APBN masih terjaga di 2,53% PDB, sesuai batas legal, dan neraca perdagangan tetap surplus (terakhir Maret 2024 surplus $4,47 miliar).
Inflasi tahunan rendah dan terkendali, sementara tingkat pengangguran stabil di 4,82% pada Q1 2024, menunjukkan ketahanan tertentu di pasar tenaga kerja.
Meski demikian, kombinasi dari deflasi, pelemahan daya beli, tekanan fiskal, dan ketidakpastian global menjadi indikasi bahwa ekonomi Indonesia di awal 2025 menghadapi tantangan serius. Tanpa kebijakan mitigasi yang efektif, seperti reformasi struktural atau stimulus yang tepat sasaran, kondisi ini bisa berlanjut atau memburuk. Data lebih lanjut setelah Maret 2025 diperlukan untuk konfirmasi yang lebih pasti, tetapi tren awal tahun ini mengkhawatirkan bagi banyak pengamat ekonomi.
Sejauh ini belum ada aturan baru yang secara eksplisit menyatakan bahwa kendaraan yang tidak membayar pajak lebih dari 2 tahun akan “langsung disita polisi” sebagai kebijakan resmi yang berlaku nasional per Maret 2025. Namun, ada ketentuan terkait penghapusan data registrasi kendaraan berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ), khususnya Pasal 74, yang telah diperbarui melalui Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2021 tentang Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor. Aturan ini menyebutkan bahwa kendaraan yang tidak didaftarkan ulang atau tidak memperpanjang STNK selama 2 tahun berturut-turut setelah masa berlaku STNK habis dapat dihapus dari daftar registrasi.
Penjelasan Aturan dan Konsekuensinya
Penghapusan Data Registrasi Jika pajak kendaraan tidak dibayar selama 2 tahun dan STNK tidak diperpanjang, data kendaraan akan dihapus dari sistem registrasi oleh kepolisian. Artinya, kendaraan tersebut kehilangan status legalnya untuk digunakan di jalan umum. Kendaraan menjadi tidak terdaftar, dan STNK-nya tidak lagi sah.
Konsekuensi Operasional
Kendaraan yang sudah dihapus datanya tidak dapat diregistrasi ulang atau diaktifkan kembali. Dalam praktiknya, ini berarti kendaraan tersebut hanya bisa menjadi “pajangan” atau suvenir, tidak bisa digunakan secara legal di jalan raya.
Jika tetap digunakan, pengendara berisiko ditilang berdasarkan Pasal 288 ayat (1) UU LLAJ, dengan ancaman pidana kurungan maksimal 2 bulan atau denda hingga Rp500.000 karena mengemudikan kendaraan tanpa STNK yang sah.
Penyitaan oleh Polisi Meskipun istilah “langsung disita polisi” sering muncul dalam diskusi publik atau pemberitaan, UU LLAJ dan peraturan turunannya tidak secara eksplisit menyebutkan penyitaan sebagai langkah otomatis setelah 2 tahun menunggak pajak. Penyitaan bisa terjadi dalam situasi tertentu, misalnya saat razia lalu lintas, jika kendaraan kedapatan digunakan di jalan tanpa STNK sah. Berdasarkan Pasal 275 UU LLAJ jo. Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2012, polisi berwenang menyita kendaraan sebagai tindakan penegakan hukum, tetapi ini biasanya terkait pelanggaran lalu lintas, bukan semata-mata tunggakan pajak.
Denda Pajak Selama masa tunggakan sebelum 2 tahun, pemilik kendaraan dikenakan denda pajak. Besarannya bervariasi per daerah, tetapi umumnya dihitung sebagai 2% per bulan dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dengan maksimum 24% (2 tahun), ditambah Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ). Jika tidak membayar hingga melewati 2 tahun, konsekuensinya bukan hanya denda, tetapi penghapusan data.
Dampak Nyata bagi Pemilik Kendaraan
Kehilangan Hak Legal: Kendaraan tidak lagi diakui secara hukum, sehingga tidak bisa dijual secara resmi atau digunakan tanpa risiko sanksi.
Biaya Tambahan: Jika ingin menghidupkan kembali kendaraan sebelum batas 2 tahun, pemilik harus membayar pajak pokok plus denda, serta mengurus pengesahan STNK di Samsat.
Ketidaknyamanan: Jika data sudah dihapus, kendaraan praktis menjadi aset mati, hanya bisa digunakan di lingkungan pribadi atau dijual sebagai suku cadang.
Konteks dan Sentimen Publik
Berdasarkan diskusi di media sosial dan pemberitaan, seperti yang terlihat pada postingan di X, ada persepsi bahwa aturan ini “berlebihan” atau “merampok rakyat”, terutama karena dianggap membebani masyarakat kecil yang mungkin kesulitan membayar pajak. Namun, pemerintah beralasan bahwa kebijakan ini bertujuan meningkatkan kepatuhan pajak dan menertibkan administrasi kendaraan bermotor.
Kesimpulan
Aturan yang ada saat ini lebih mengarah pada penghapusan data registrasi ketimbang penyitaan langsung oleh polisi sebagai langkah awal. Penyitaan bisa terjadi sebagai konsekuensi tambahan dalam penegakan hukum, tetapi bukan inti dari kebijakan 2 tahun tunggakan pajak. Bagi pemilik kendaraan, penting untuk membayar pajak tepat waktu atau setidaknya sebelum batas 2 tahun untuk menghindari kehilangan hak penggunaan kendaraan secara legal. Jika ada kebijakan baru setelah Maret 2025 yang mengubah mekanisme ini, seperti penyitaan langsung, itu akan memerlukan pengesahan regulasi tambahan oleh pemerintah atau kepolisian.
Pada mulanya program Dana Desa dimaksudkan agar pembangunan di Indonesia lebih merata. Agar keadilan sosial tidak hanya sekadar retorika. Tapi politik Indonesia membuat program mulia ini dibajak untuk kepentingan politik. Para capres dan caleg berlomba menarik simpati dengan janji menaikkan Dana Desa sebesar-besarnya.
Bahkan, program Dana Desa secara licik ”di-bundling” dengan paket perpanjangan masa jabatan kepala desa untuk membeli suara pemilu. Sementara di lapangan, Dana Desa menjadi lahan korupsi baru. Dana Desa telah memperlebar wilayah korupsi, tidak hanya sampai di Kepala Dinas, tetapi juga sampai di kepala desa dan bendahara desa.
Di Lamongan sendiri sudah ada beberapa kepala desa atau pejabat desa lain yang dibui karena menyelewengkan uang desa, di antaranya Kades Pucakwangi Babat, Kades Sumberrejo Pucuk, Kades Kedungwaras Modo, Kades Sukodadi. Ini baru beberapa yang ketahuan dan sudah dibui. Belum lagi yang statusnya masih dilaporkan.
Salah satu contoh belanja Dana Desa yang tampaknya cukup baik bisa dilihat di Desa Sendangagung, Paciran. Sejak program ini bergulir, Desa Sendangagung bisa membuat berbagai badan usaha, memajukan batik sendang, memajukan wisata, hingga memperkenalkan kekayaan kulinernya.
Bagi orang desa, Dana Desa ini sebetulnya cukup besar. Hampir satu miliar setahun. Jika dibelanjakan dengan transparan, Dana Desa ini seharusnya akan kelihatan hasilnya. Entah berupa perbaikan jalan, pendirian badan usaha, perbaikan irigasi, bantuan sosial, atau lainnya.
Jika tidak ada wujudnya sama sekali, atau wujudnya tidak sesuai dengan anggarannya, kita patut curiga. Jika kita punya bukti penyelewengannya, kita bisa melaporkannya ke kanal aduan di:
Kita tahu selama ini Bupati Yuhronur Efendi sudah beberapa kali diperiksa KPK terkait kasus korupsi pembangunan gedung Pemkab Lamongan yang terjadi semasa Bupati Fadeli dari Partai Demokrat. Saat itu Yuhronur menjabat sebagai Sekretaris Daerah. Dengan jabatannya yang sangat penting itu, tentu sulit sekali dipercaya jika Yuhronur tidak mengetahui korupsi tersebut.
KPK sudah menetapkan beberapa orang tersangka. Tapi nama-namanya tidak pernah diumumkan sampai hari ini. Secara implisit, Partai Demokrat mengakui kadernya terlibat. Entah siapa. Apakah Fadeli yang sudah almarhum? Walllau a’lam. Yuhronur sendiri bukan kader Partai Demokrat walaupun ia maju diusung oleh partai ini.
Secara hukum Yuhronur tidak pernah ditetapkan sebagai tersangka. Dia bahkan terpilih kembali menjadi bupati periode kedua. Yang menarik, pada pemilu bupati kedua ini, Partai Demokrat, yang gagal mencalonkan Debby Kurniawan bin Fadeli, secara terang-terangan menantang Yuhronur dan menjadi pendukung Abdul Ghofur.
Kita sebagai warga Lamongan awam tidak pernah tahu apa yang terjadi di balik layar. Apakah ada tawar-menawar politik dan hukum? Wallahu a’lam.
Hari ini warganet Lamongan dibuat heboh oleh dokumen yang disebarkan oleh akun anonim @viva_voltcyber/ yang berisi daftar kasus-kasus korupsi yang melibatkan Yuhronur dan pejabat lain di Lamongan. Dokumen ini bukan dokumen dari lembaga hukum melainkan daftar yang disusun oleh Viva Voltcyber, yang diklaim berdasarkan dokumen resmi.
Lagi-lagi kita tidak bisa memverifikasinya sehingga kita tidak bisa membedakan apakah Viva Voltcyber ini whistle-blower atau tukang fitnah. Apalagi secara bersamaan ia juga mengumbar data pribadi Yuhronur dan keluarganya.
Yang diuntungkan dari heboh semacam ini tentu saja kubu lawan-lawan politik Yuhronur. Akan tetapi bagaimanapun juga dokumen seperti ini penting bagi transparansi informasi. Di tengah rendahnya tingkat kepercayaan kita terhadap penegakan hukum di Indonesia, kita memang punya alasan untuk mencurigai tindak korupsi oleh pejabat. Itu lebih berguna daripada sikap dukang-dukung saat pemilu.
Daftar dugaan korupsi ini sebetulnya terlalu banyak. Kita sebetulnya cukup ingin tahu bagaimana hasil pemeriksaan korupsi pembangunan gedung Pemkab Lamongan yang sudah berkali-kali diperiksa KPK. Itu saja dulu. Tapi bahkan untuk hal yang mendasar seperti ini saja kita tidak mendapatkan informasi sama sekali. Apatah lagi dengan dugaan-dugaan korupsi lain yang statusnya baru dilaporkan dan belum ada tindak lanjut.
Lamongan memang sepertinya masih butuh waktu lama menjadi daerah yang maju dan terbuka.
Seperti diketahui bulan Januari dan Februari ini PLN memberi diskon token listrik sebesar 50 persen. Namun, diskon ini dibatasi pembeliannya. Jadi pelanggan tidak bisa menimbun token PLN.
Berapa batasnya? Batas token disesuaikan dengan kategorinya.
Bisa. Salah satu aplikasi konter pulsa yang paling populer adalah Mitra Bukalapak. Aplikasi ini bisa melayani pembelian token 10 ribu.
Tapi memang tidak semua aplikasi bisa melayani pembelian token 10 ribu.
Bagaimana kalau pemakaian listrik melebihi batas di atas?
Pelanggan tetap bisa membeli token seperti biasa. Tapi setelah batas di atas terlewati, pelanggan tidak dapat diskon.
Kalau masih tersisa di bulan Maret, apakah token diskon masih berlaku?
Masih berlaku. Ibarat kita beli bensin diskon. Kalau pemakaian bensinnya sedikit, sisanya masih berfungsi seperti biasa. Jadi pelanggan prabayar (listrik token) dalam hal ini lebih diuntungkan daripada pelanggan pascabayar (tagihan bulanan).
Pelanggan pascabayar hanya menikmati diskon bulan Januari dan Februari. Sementara pelanggan prabayar bisa menikmati sampai bulan Maret kalau memang pemakaian listrik bulanannya di bawah batas diskon.
Seminggu ini media orang Lamongan dihebohkan oleh berita penemuan puluhan telur yang diduga telur buaya di bantaran Bengawan Solo di Karanggeneng. Tapi beberapa hari kemudian ahli reptil memastikan bahwa telur itu bukan telur buaya melainkan telur biawak.
Urusan telur buaya ini sebetulnya menarik sekali. Memang ada orang yang mengaku pernah melihat buaya di sungai yang biasa disebut Mbawan ini.
Tapi yang jelas selama ini tidak ada laporan hewan buas itu mengganggu manusia. Padahal di musim kemarau, para petani biasa mengambil air Bengawan saat surut hingga hampir habis.
Seandainya pun buaya masih ada, sepanjang dia tidak mengganggu manusia, sebetulnya manusia juga tidak boleh mengganggunya, termasuk mengambil telurnya.
Berita telur buaya ini mestinya adalah bahan pelajaran yang sangat menarik buat guru-guru IPA di Lamongan. Inilah saatnya guru-guru mengajarkan konsep kembang biak, ovipar, vivipar, ovovivipar, dan sebagainya. Tak perlu menunggu jadwal kurikulum di buku-buku LKS.
Dengan belajar langsung lewat kasus nyata di lingkungan, para siswa bisa lebih tertarik. Bahkan kalau mereka melihat langsung wujud telur itu, mereka mungkin akan mengingatnya seumur hidup.
Kalau kita paham biologi, kita tidak akan mudah membuat kehebohan dengan menyebutnya “telur buaya”. Mestinya kita sebut saja “telur reptil”. Bisa buaya atau biawak. Bahkan bisa juga ular piton. Biawak dan ular piton jelas masih banyak dijumpai di bantaran Bengawan Solo.
Seandainya pun itu telur ular piton, tetap saja kita tidak perlu mengganggunya. Sebab ular piton juga bermanfaat buat petani karena mereka memangsa tikus, hama sawah.
Piton tidak berbisa seperti ular kobra. Ia membunuh manusia dengan cara membelitnya sehingga ular ini hanya berbahaya kalau ukurannya sangat besar. Di sekitar Bengawan, ukuran piton tidak sampai level berbahaya.
Bengawan Solo sebetulnya adalah laboratorium alam. Jauh sebelum ada sudetan Sedayu Lawas, warga masih bisa melihat bulus (keluarga kura-kura) yang muncul ke permukaan karena mabok pada saat oyang-oyang.
Pada masa itu, Bengawan Solo adalah penghasil aneka jenis ikan, mulai dari kutuk (gabus), keting dan wagal (ikan patin), urang dan conggah (lobster air tawar), lupis (ikan belida), sili (yang digunakan di sego boran), bader (sejenis ikan mas), dan masih banyak lagi.
Bagi generasi X, Bengawan Solo adalah sekolah alam. Dari sungai inilah mereka pertama-tama belajar biologi sebelum mengetahuinya di bangku sekolah.
Tapi sekarang Bengawan Solo ibarat laboratorium yang terbengkalai. Sebab murid-murid masa kini hanya belajar dari buku-buku LKS yang disampul rapi.
Kalau sejak kecil mereka dididik untuk mencintai Bengawan Solo, kelak mereka mungkin bisa mengembangkan ekonomi iwak kutuk, yang sekarang harganya sekitar 50 ribu/kg. Atau, ekonomi iwak sili untuk melestarikan sego boran yang asli.
Mantan Bupati Lamongan Pak Fadeli baru saja meninggal dunia. Pak Bupati Yes mengkonfirmasi bahwa Pak Fadeli meninggal dunia karena Covid.
Covid sudah nyata sekali di depan kita. Tapi masih saja banyak yang bilang, “Ah, Covid itu dilebih-lebihkan. Tidak ada orang yang mati MURNI karena Covid!”
Tentu saja tidak ada orang mati MURNI karena Covid. Makanya ada istilah “ko-morbid”. Penyakit penyerta.
Sama halnya tidak ada orang yang mati murni karena kanker, AIDS, diabetes, gagal ginjal, atau liver. Apakah itu berarti penyakit-penyakit tersebut dilebih-lebihkan?
Foto: Batik Corona, made in Desa Kembangan, Sekaran.
“Tapi kenapa wisata dibuka? Pilkada jalan terus? Penerbangan dari luar negeri dibuka? Pak Jokowi datang ke kondangan Atta Halilintar? Bahkan berkunjung ke Lamongan, padahal Menteri Kelautanbarusan berkunjung? Semua kok boleh? Kenapa mudik dilarang?”
Argumen ini memang benar. Tapi kesimpulannya bisa salah. Kalau Pak Jokowi melakukan kesalahan, itu tidak berarti kita boleh melakukan kesalahan yang sama.
Larangan mudik sudah benar. Ini bentuk kehati-hatian. Yang salah adalah kebijakan pemerintah yang tidak konsisten soal pilkada, wisata, mall, penerbangan luar negeri, dan sebagainya.
Pak Jokowi sebagai pemimpin tertinggi harusnya juga memberi contoh yang selaras dengan kebijakannya. Harusnya dia juga tidak menciptakan kerumunan di mana-mana.
“Ah, kamu pasti Kadrun!” Stempel inilah yang akan kita dapat kalau kita mengkritik pemerintah. Padahal kita fokus mengkritik kebijakan. Tak ada urusannya dengan kebencian personal.
Di tengah situasi saling mau enaknya sendiri ini, mari bersikap realistis saja. Mari selamatkan diri dan keluarga masing-masing. Wabah Covid gelombang dua tahun ini bisa jadi lebih sulit dikendalikan.
Saat ini episentrum wabah ada di India. Penyebabnya adalah virus Covid yang sudah bermutasi. Bukan lagi Covid 19 tapi Covid 21.
Di sana kondisinya mencekam. Rumah sakit penuh. Banyak pasien terpaksa dirawat di rumah dengan tabung oksigen. Shiva dan Ladu Singh tak bisa berbuat apa-apa.
Suasana kremasi massal jenazah korban Covid di India. Foto Aljazeera.
Covid 21 varian India ini sudah terkonfirmasi masuk ke Indonesia. Hanya kita belum tahu seberapa banyak karena Indonesia lemah dalam hal tes-lacak.
Dalam kondisi ini, kita harus waspada dan tahu diri. Indonesia tak beda jauh dari India. Maka wajar jika kita khawatir. Jangan sampai tragedi di India terjadi juga di negara kita.
Banyak dari kita mungkin bertanya-tanya. Katanya vaksin buatan Sinovac itu efektif, tapi kenapa Ustaz Tengku Zulkarnain dan Pak Fadeli masih bisa meninggal dunia karena Covid?
Ini pertanyaan yang sangat penting. Tapi sebelum menjawabnya, kita harus memastikan dulu status vaksinasi mereka.
Ustaz Tengkuzul memang sudah divaksin. Tapi kami belum tahu, apakah Pak Fadeli sudah divaksin atau belum.
Pada vaksinasi gelombang pertama, Pak Fadeli yang saat itu masih menjabat sebagai bupati tidak ikut divaksin karena umurnya di atas 59 tahun.
Tapi sejak April kemarin, lansia Lamongan sudah masuk target program vaksinasi. Harusnya Pak Fadeli masuk kloter lansia ini. Tapi kami belum memperoleh kepastian informasinya karena sejak serah terima jabatan, status Pak Fadeli adalah rakyat biasa.
Andaikan seseorang sudah divaksin, apakah ia bisa meninggal karena Covid? Jawaban dari pertanyaan ini jelas: BISA! Ustaz Tengkuzul adalah contohnya.
Setidaknya ada empat penjelasan:
Tidak ada vaksin yang manjur 100%
Dalam bahasa medis, kemanjuran vaksin disebut “efikasi”. Vaksin Sinovac dinyatakan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) memiliki efikasi 65%. Artinya, orang yang sudah divaksin memang masih bisa terkena Covid, hanya saja peluangnya mengecil.
Efikasi sendiri sebetulnya bermacam-macam. Ada efikasi mencegah tertular, mencegah menularkan, mencegah gejala parah, hingga mencegah kematian. Angkanya bisa berbeda-beda.
Angka 65% itu sebetulnya hanya angka sementara dari hasil pengamatan yang terbatas karena kondisinya mendesak. Makanya nama izinnya adalah Emergency Use Authorization. Izin penggunaan darurat.
Uji klinis yang normal harusnya dilakukan selama beberapa tahun. Tapi karena kali ini kondisinya mendesak, pengamatan hanya dilakukan selama setahun. Jadi “margin of error”-nya cukup besar. Angka efikasi yang sebenarnya bisa saja tidak 63%. Mungkin lebih rendah.
Satu vaksin, jika diuji di dua tempat yang berbeda, bisa saja hasilnya berbeda. Contohnya adalah vaksin buatan Sinovac. Di Brazil, angka efikasinya hanya sedikit di atas 50%.
Virus covid sekarang sudah bermacam-macam
Vaksin Sinovac dibuat dari virus yang pertama kali muncul di Wuhan, Cina. Sekarang kondisi pandemi sudah banyak berubah. Virus ini sudah bermutasi menjadi banyak varian. Ada varian India, Inggris, Afrika Selatan.
Mungkin saja ada mutan Indonesia. Kita tidak tahu karena negara kita lemah dalam hal tes.
Makin banyak variasi mutan, makin sulit diprediksi kemanjuran sebuah vaksin. Sangat mungkin kemanjurannya turun.
Masih banyak yang belum kita ketahui
Ini penjelasan terakhir tapi yang paling penting. Walaupun wabah covid ini sudah lebih dari setahun, sebetulnya para ilmuwan masih belum sepenuhnya memahami penyakit ini. Ringkasnya, wallahu a’lam.
Vaksin tetap berguna menurunkan kemungkinan tertular, menulari, sakit parah, dan meninggal. Ini adalah ikhtiar yang bisa kita lakukan.
Tapi karena kita tidak tahu seberapa tingkat kemanjurannya, maka walaupun sudah divaksin, jangan merasa kebal.
Tetap pakai masker, jaga jarak, hindari kerumunan.
Bulan ini ada film baru, judulnya Munkar. Sekilas terdengar seperti judul film Rhoma Irama, Tapi ini adalah film horor. Judulnya pakai bahasa Arab karena film ini mengambil latar sebuah pesantren. Tidak jelas lokasi pesantren ini tapi di film ini nama pesantrennya ar-Rahimu di Bengiratus di Lamongan.
Lamongan, Coy.
Alur Cerita Film
Seorang santriwati bernama Herlina sering menjadi sasaran bullying temannya di pesantren. Suatu kali ia berusaha kabur dari pesantren. Tapi nahas, ketika berusaha kabur itu ia ditabrak mobil dan mati. Tapi keesokan harinya ia malah kembali ke pesantren, kali ini sebagai hantu Herlina, yang meneror para santri.
Ada perbedaan antara cerita hantu Herlina yang sempat viral di Tiktok dengan gambaran hantu Herlina di film. Versi Tiktok menyebut, Herlina kabur dari pesantren karena ketahuan mencuri cincin milik bu nyai.
Apa pun versinya, intinya ini adalah cerita soal hantu, bukan kehidupan pesantren yang sesungguhnya. Mana ada hantu mondok di pesantren?
Apakah Cerita Hantu Herlina Ini Kisah Nyata?
Mana mungkin, Coy. Di trailer film ini, dikatakan bahwa kisah ini diangkat dari urban legend. Bahkan sebagai urban legend saja layak dipertanyakan. Kami sebagai orang Lamongan saja tidak pernah mendengar cerita ini sebelumnya. Ini hanya khayalan penulis skenarionya saja. Mana ada pesantren di Lamongan yang santriwatinya keluyuran keluar pesantren di malam hari? Apalagi pesantrennya ada di tempat terbuka.
Satu-satunya hantu di Lamongan hanya ada di Paciran. Hantu ini menakut-nakuti orang hanya di siang hari. Yang paling lucu, banyak orang malah ingin ditakut-takuti oleh hantu ini. Saking inginnya ditakut-takuti, mereka sampai harus membayar tiket.
Ya, hantu ini tinggal di wahana rumah hantu Wisata Bahari Lamongan.
Kita tahu industri film akan mengeksploitasi apa saja yang bisa dijual. Belakangan ini sedang marak film-film horor berlatar kehidupan religius seperti Khanzab atau Siksa Neraka. Bahkan platform penulisan novel yang cukup besar, Kwikku, baru-baru ini juga mengadakan lomba penulisan novel horor berlatar pesantren. Novel yang menang akan dibuat filmnya oleh rumah produksi Falcon Picture.
Ini sebetulnya adalah potret buram masyarakat Indonesia. Kita masih senang dengan cerita hantu-hantuan. Film horor bisa menjadi film box office. Salah satunya tentu saja adalah film KKN di Desa Penari, yang tahun lalu menjadi salah satu film yang paling ditunggu warga Lamongan sebelum Bioskop NSC dibuka kembali.
Pondok Pesantren Hantu Herlina di Mana?
Di film, nama pesantrennya Ar-Rahimu. Nama yang sungguh kocak. Tidak ada pesantren dengan nama ini di Lamongan. Nama desanya Bengiratus. Tidak ada nama desa begini di Lamongan. Tidak disebutkan nama kecamatannya. Papan nama pesantren di film hanya menyebut nama desa dan langsung nama kabupaten Lamongan.
Konon katanya cerita hantu Herlina ada di pesantren di Lamongan dekat Jombang. Jadi mungkin di daerah Ngimbang. Itu kalau sampeyan percaya, sih.
Berdasarkan real count KPU per 25 Februari 2024, berikut ini adalah nama-nama yang lolos menjadi anggota DPR RI periode 2024-2029.
Nasyirul Falah Amru (PDIP)
Jiddan (NasDem)
Khilmi (Gerindra)
Nila Yani Hardiyanti (PDIP)
Jazilul Fawaid (PKB)
Ahmad Labib (Golkar)
Dari nama-nama ini, hanya satu rekomendasi kami yang lolos, yaitu Jazilul Fawaid. Dari semua partai pendukung AMIN, hanya PKB yang bisa mengirim wakil ke DPR RI. Itu pun tampaknya hanya satu orang. Lukmanul Khakim, caleg PKB nomor urut 2, sepertinya tidak dapat tiket. Sebetulnya masih ada peluang lolos karena penghitungan suara belum final. Suara NU Lamongan Gresik lebih banyak diraup oleh caleg PDIP, Gus Falah, yang juga merupakan tokoh NU.
Suhandoyo, caleg Nasdem yang pernah menjadi cabup Lamongan, juga harus tereliminasi. Handoyo kalah dari Jiddan, caleg Nasdem dari Gresik, yang merupakan anak dari mantan bupati Gresik Sambari Halim Radianto. Tetap semangat, Pak Handoyo, walaupun tekor banyak.
PKS, seperti biasa, masih belum punya cukup massa untuk masuk ke Senayan. Petahana dari Demokrat, Debby Kurniawan, putra Bupati Fadeli (alm), juga terpental bersama dengan petahana dari PAN, Prof. Dr. Zainuddin Maliki.
Berikut perolehan semua caleg DPR dari Jatim selengkapnya.
DAPIL 1
Versi: 25 Feb 2024 20:00:00 Progress: 8914 dari 13733 TPS (64.91%)
1. Partai Kebangkitan Bangsa
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
34.762
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
130.090
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. SYAIKHUL ISLAM
29.060
2. DITA INDAH SARI, S.H., M.H.
19.497
3. Dr. ARZETI BILBINA SETYAWAN, S.E., M.AP.
30.224
4. ABDUL ROCHIM, S.Sos.
9.436
5. MUKAFI MAKKI, S.Hum.
4.445
6. M. ZAENAB MALTUFAH, S.E., M.S.E.
3.556
7. ACHMAD WAHYUDDIN, S.H., M.H.
3.452
8. MUHAMMAD GHOZI ALFATIH
3.894
9. SRI UNTARI PUJI HASTUTI, S.E., M.M.
3.342
10. TEDDY SUGIHARTO, S.E.
2.077
2. Partai Gerakan Indonesia Raya
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
52.447
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
226.370
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. Ir. BAMBANG HARYO SOEKARTONO
84.399
2. DHANI AHMAD PRASETYO
53.271
3. KENASTI ARNINTA PUTRI
5.551
4. RAHMAT MUHAJIRIN
25.864
5. SUGENG RIBOWO
5.594
6. Dra. DWI SEPTAHANY ISNANIEK
4.747
7. NINIK ISTIANI, S.Adm.
4.778
8. SALEH ALHASNI
3.519
9. SRI PRIHATININGSIH, S.H., M.Kn.
3.984
10. REFI AVIO ROSA
2.377
3. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
46.637
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
167.050
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. PUTI GUNTUR SOEKARNO, S.I.P.
47.049
2. BAMBANG DH
19.196
3. Laksdya. TNI (Purn.) Dr. AGUS SETIADJI, S.A.P., M.A.
7.794
4. B. ZAELANI, S.E.
12.679
5. ANDRE HEHANUSSA
7.258
6. INDAH KURNIA
28.372
7. FAOZAN AMAR
5.968
8. SONNY SEWANTON SARAGIH, S.I.P.
4.417
9. NUNING ESTI PALUPI
2.999
10. ARIELLA HANA SINJAYA
2.975
4. Partai Golongan Karya
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
18.867
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
95.306
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. ADIES KADIR
57.233
2. Dr. RORO DYAH EKO SETYOWATI, S.Sos., S.E., M.M.
5.090
3. Drs. Ec. ALI SAIBOO, M.M.
2.308
4. Dr. ANDI BUDI SULISTIJANTO, S.H., M.I.Kom.
5.463
5. Dra. FARAH TAMALIA
3.190
6. Dr. ILYAS INDRA, S.H.I., M.H., M.M.
2.866
7. M ISBAT ATIQILLAH PRANATA, S.H.
1.488
8. BAMBANG BUDI SUWARSO, Ak., M.B.T., CA.
2.263
9. Dr. RADEN BESSE KARTONINGRAT, S.H., M.H.
1.690
10. ADELA KANASYA ADIES
5.847
5. Partai NasDem
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
11.428
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
79.389
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. MUHAMMAD SHOLEH, S.H.
12.318
2. LITA MACHFUD ARIFIN
30.141
3. Drs. H. HARUNA SOEMITRO, M.Si.
2.580
4. KRISNA MUKTI
2.396
5. Drs. IPONG MUCHLISSONI
25.280
6. YANTI IRIANI PANE, S.T.
2.083
7. M. RIZKY HIDAYATULLAH, S.E.
1.958
8. MUHAMMAD DAFA
2.230
9. AYU WULAN SARI
2.087
10. MUSYAFAAH MIA KURNIATI
1.565
6. Partai Buruh
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
4.555
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
12.173
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. Agus supriyanto
3.634
2. MOESTOPO, S.E., S.H., M.H.
1.700
3. Sri Astuti
2.424
4. MASKURI
2.479
5. Yuli Daniati
2.448
6. Sungkono Ari Saputro
2.767
7. Gunawan Basri
2.483
8. Lucky Christano Masengi Sanger
2.333
9. Yolanda Amalia
2.388
10. Moh Agus Budi Hariono
2.109
7. Partai Gelombang Rakyat Indonesia
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
2.960
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
7.176
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. DODDY EKA PUTRA, S.T., M.M.
2.121
2. KH. ACHMAD FATHONY
1.504
3. DEWI AJUNI
1.765
4. UMBANG PURYANTO
1.564
5. RIZKY EKO NUGROHO
1.769
6. CHURIYATUN NAFISAH
1.402
7. WAHYU PRIHATIN
1.419
8. Partai Keadilan Sejahtera
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
19.988
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
67.122
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. Ir. H. SIGIT SOSIANTOMO
17.069
2. RENI ASTUTI, S.Si., M.PSDM.
16.864
3. dr. AGOES KOOSHARTORO, Sp.P.D.(K)., KKV., FINASIM.
5.722
4. H. JALALUDDIN ALHAM, S.I.P., M.Hum.
3.387
5. WAHYU SRIONO
1.698
6. dr. AUFIYA NAILY
3.518
7. DIHIN SUPRIYANDINI, S.Farm.
1.784
8. RUSFIAN EFFENDI, S.M., S.Ag., M.M.
2.910
9. Drs. MUHAMMAD AZIZ
2.048
10. HUSIN, S.E.
2.277
9. Partai Kebangkitan Nusantara
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
1.378
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
2.313
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. IWAN WEDA, S.E., M.M., M.Mar.
800
2. THERESIA LIZA DEWI W, S.H.
874
3. IRNA LAKSMI LARASATI
928
4. PRASETYONO
1.244
5. RATNA PUSPITASARI
1.048
6. ABDUL CHOLIQ ROSJIDI
1.317
7. WAHYU HIDAYAT
1.496
8. LILIK SUMIATI
1.462
9. HESTY SULISTYOWATI, S.E.
1.472
10. ANJAS MAULANA
1.695
10. Partai Hati Nurani Rakyat
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
1.869
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
4.449
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. Dr. Ir. SUMARZEN MARZUKI, M.M.
1.726
2. H. LUTFI HERMAWANSYAH
1.238
3. ISDANIAR NOVI HIJRIANI
1.199
4. FAJAR SUCAHYO
1.661
5. EVA CYNTHIA DEVI, S.E.
1.301
11. Partai Garda Republik Indonesia
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
1.670
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
3.752
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. GANANG NIRWAN DARMAWAN
1.690
2. OLIVIA MARGARETH PANJAITAN
1.135
3. MOCH SALMAN AL FARIZI
1.350
4. ATRINA ISTI OILINDA
1.879
5. KHAIRUL AGUNG
1.574
6. MAHNUN
1.988
7. KAISAR HAIDAR ALI JAMAL
1.977
8. DEVY PURNANING TIYAS
1.579
9. ADINA NOVIANTI
1.588
10. MUCH GUSTI WARDANA RAMADHAN
1.678
12. Partai Amanat Nasional
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
14.088
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
104.051
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. SUNGKONO
31.788
2. ARIZAL TOM LIWAFA, S.T., M.M.
24.620
3. KURNIANTI HERDIANDARI, S.H.
3.252
4. H. MOH. ZAINUL LUTFI
15.702
5. H. MOH. TAUFIQULBAR, M.Si.
8.543
6. ELI HESTINAH
2.277
7. DIKKY SYADQOMULLAH, S.H.I., M.HES.
3.189
8. YOOKY TJAHRIAL
5.968
9. ENDAH PUSPITA ANDRIJANI
2.038
10. Dr. Drs. H. ZAINAL ARIFIN, M.Pd.
2.582
13. Partai Bulan Bintang
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
1.570
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
3.567
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. Ir. H. MOHAMMAD MASDUKI, S.H., M.H.
1.823
2. ULFA AFIFAH ASHARINI
1.406
3. AFFAN GHIFARI
1.159
14. Partai Demokrat
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
15.146
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
51.867
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. Dra. Lucy Kurniasari
20.078
2. H. M. ALI AFFANDI LA NYALLA MAHMUD MATTALITTI, S.M., M.MT.
9.971
3. JIMMY HIMAWAN, S.H.
2.070
4. DONNY SOEHANDHONO
3.259
5. INDAH NOVIANTI, S.T.
2.769
6. Sri Ramadhany
1.838
7. Muhammad Ridha
1.339
8. Ir. MUHAMAD IQBAL
2.159
9. Zulfa Nurdiana Putri, A.Md.
1.572
10. Rosandi Dharma
1.303
15. Partai Solidaritas Indonesia
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
27.262
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
67.904
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. Paulus Totok Lusida
18.628
2. BENNY BUDHIJANTO
4.880
3. LIANA KURNIAWAN
8.238
4. WAHYUDIN SOFYAN, S.E.
2.906
5. ANDRE CAHYO NUGROHO
2.926
6. INDAH IRIANI
3.137
7. ANTONIUS RICKY HARTONO
3.173
8. BAMBANG HONDIONO, S.E.
1.805
9. IDA ANDRIANI
1.406
10. ISWANTI
1.526
16. PARTAI PERINDO
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
6.629
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
27.725
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. ANGELA H. TANOESOEDIBJO, B.A., M.Com.
15.513
2. Komjen. Pol. (Purn.) Dr. ANANG ISKANDAR, S.I.K., S.H., M.H.
3.180
3. ARNOLD POERNOMO
4.470
4. NATALIA CECILIA TANUDJAJA, S.T.
3.027
5. MUCHAMAD AULIA SUNARYOHADI, S.H.
2.139
6. A. WISHNU HANDOYONO
2.108
7. HENRY MALCORPS
1.589
8. DODY YUDHA M.R.
2.529
9. RATNA DHAMAYANTI
2.363
10. MOCHAMMAD ABDUL WAHID, S.H.
1.892
17. Partai Persatuan Pembangunan
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
4.599
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
15.718
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. GAMAL HARYO PUTRO
7.170
2. H. M. TANZIL FURQON
1.894
3. ERLYTA DWI AGUSTINA SIREGAR
2.147
4. ACHMAD FIKRI HIDAYAT, S.H.
2.884
5. H. ABDUL HANAN MAJDY, S.Kom.
2.670
6. MAHARANI SITI SHOPIA, M.H.
1.696
7. M. SAMSUL ARIFIN
1.487
8. FAISAL AHMAD
946
9. MAHMUDA
962
10. JOKO DWITANTO
1.561
24. Partai Ummat
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
2.716
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
7.222
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. Ir. SARDJONO BUDI SANTOSO
4.116
2. MUNAWIR ANSHORY
1.507
3. YULIDA TRI RATNA DEWI
1.248
4. RISTANTO
1.761
5. TRI KARDIASTUTI
1.551
6. SUPARTIYANI
1.580
7. ISFIANTORO
1.959
8. ENDAH TRI UTAMI
1.412
9. SANUSI PRASETYO
1.228
10. SETYO NUGROHO
1.630
Versi: 25 Feb 2024 20:00:00 Progress: 8914 dari 13733 TPS (64.91%)
DAPIL 2
Versi: 25 Feb 2024 20:00:00 Progress: 8039 dari 9128 TPS (88.07%)
1. Partai Kebangkitan Bangsa
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
52.462
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
424.197
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. H. FAISOL RIZA
162.888
2. H. ABDUL MALIK HARAMAIN, M.Si.
28.396
3. Dra. Hj. ANISAH SYAKUR, M.Ag.
65.838
4. Dr. H. MOHAMMAD IRSYAD YUSUF, S.E., M.M.A.
76.417
5. Hj. SAFIRA MACHRUSAH
3.314
6. MASHUDI, M.Ag.
2.173
7. MUHAMMAD HILMAN MUFIDI
36.808
2. Partai Gerakan Indonesia Raya
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
62.088
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
286.367
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. Laksdya. TNI (Purn.) MOEKHLAS SIDIK
43.826
2. ANWAR SADAD
80.483
3. EVI ZAINAL ABIDIN
45.113
4. AHMAD MUSYAFA
44.315
5. ILHAM BAEDHOWI
4.021
6. R. DEWI NOVITA KURNIAWATI, S.Psi.
3.344
7. MOCHAMMAD IQBAL ARIF
4.627
3. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
32.255
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
141.250
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. Prof. Dr. H. HAMKA HAQ, M.A.
15.001
2. dr. H. MUFTI A. N. ANAM
68.494
3. RINI SOFRIANY
8.256
4. IMAN MUNANDAR B
3.993
5. Prof. Dr. H. DJANGGAN SARGOWO
11.780
6. JAMANGATUN UMI HASANAH, S.Pd.
774
7. SULHAIRI, S.Pd., M.Pd.
1.398
4. Partai Golongan Karya
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
29.784
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
139.895
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. H. MUKHAMAD MISBAKHUN, S.E., M.H.
82.099
2. DENNY YUSNI ARMAN, S.E.
10.219
3. SITI NURHAYATI, M.I.Kom.
6.304
4. ABD. RACHMAN, S.H.
5.765
5. TEDDY GANRIADI, S.T.
2.593
6. SYLVIA SULTANA, S.E.
1.560
7. ADI HARNOWO
2.372
5. Partai NasDem
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
14.283
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
133.942
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. DINI RAHMANIA
32.136
2. AMINUROKHMAN, S.E., M.M.
36.256
3. Hj. RUKMINI, S.H., M.Si.
6.030
4. RIF ATUL ULA
1.074
5. MOH HAERUL AMRI, S.P., M.Pd.
43.069
6. Drs. TAUFIQ MACHFUDZ
988
7. H. MOH. HOSNI
787
6. Partai Buruh
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
3.632
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
14.685
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. JAZULI, S.H.
6.334
2. SATYA AGUNG TRI SUBAGIYO
1.111
3. ERMAWATI
1.130
4. Ir. PURNOMO
1.192
5. RR. DIANA HARIYUDIANTY, S.E.
530
6. KHOIRUL ANAM
1.070
7. ANDRIYANI BUNGA FAJAR
360
7. Partai Gelombang Rakyat Indonesia
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
5.799
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
11.238
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. UMAR HADI, S.E.
2.551
2. WASITO EDI YULIANTORO
1.760
3. Dra. SRI HERNAWATI
731
4. SURYA IRAWAN
394
5. ANIE JATRIE
485
8. Partai Keadilan Sejahtera
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
11.957
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
71.364
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. MUSTOFA BAWAZIR
41.717
2. Dr. MUHAMMAD FIRDAUS
3.558
3. ASMA’ AMATURROHMAN, A.Md.
1.166
4. Prof. Dr. MISRANTO, S.H., M.Hum.
2.693
5. SRI SUHAEMI, S.Pd.
1.111
6. LUSSY LESTARI RAHAYU
504
7. BIMO PRASETIO, S.H.
9.069
9. Partai Kebangkitan Nusantara
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
862
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
1.715
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. Dr. Drs. YUS SUDARSO, S.H., M.H.
344
2. WINDA SEPTYANI
188
3. UGI SUTISNA
160
4. DENI RUDIANA
124
5. MOHAMAD RAMADHANI
257
6. ARI SETYAWATY
198
7. ARIF SANDJAYA
117
10. Partai Hati Nurani Rakyat
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
2.027
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
9.573
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. AKHMAD NURKHOLIS
5.968
2. MUHAMMAD NUH, S.H., M.H.
912
3. NAILUL MUKFIYAH
746
4. MUHAMMAD IZUL
428
11. Partai Garda Republik Indonesia
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
1.093
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
3.450
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. EMA MUDIYANA
860
2. AHMAD FAOZAN ZAJULI
548
3. MOHAMMAD HIDAYATULLAH
393
4. FANI SOFIANI
328
5. AHMAD MUKSI
415
6. AHMAD ROSADI
149
7. EMI SULIASTINI
260
12. Partai Amanat Nasional
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
7.658
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
97.454
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. SYAIFUL NURI
52.282
2. AHMAD ABDUL QODIR, S.E.
33.265
3. drg. NOTARICIA SARTIKA FITRAH SUKMA PERDANA NURUDIN, S.H., M.Kn.
1.969
4. DITA KARTIKA YUSTISIA, S.E., M.H.
1.078
5. FATMA NAZALIA, S.Sos.
929
6. HERMIN SISMIARSI
542
7. SITI HINDUN YULISTYARI
501
13. Partai Bulan Bintang
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
879
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
2.138
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. BAMBANG PRIAMBADA BASJAH
799
2. ROBY ARMANSYAH
289
3. SITI NUR AMINAH
421
4. M. NANANG KOSIM
184
5. JUNIANT ICHA PRATIWI
240
6. MUHAMMAD FURQON ALFARUQI
292
14. Partai Demokrat
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
9.675
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
35.437
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. HERNIATIE SRI ANA M.
15.009
2. NUR HOLIS, S.E.
4.827
3. Drs. AGUS FERY YUSUF TOMOKUMORO
2.772
4. Endang Mujiati, S.Pd.
1.591
5. Herlan Sinanuar, S.E.
576
6. HANNY SITOMPUL
341
7. Imron Kunaedi, S.P., M.E.
1.042
15. Partai Solidaritas Indonesia
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
22.658
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
33.996
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. AKHMAD NADJIB MARTAK
4.197
2. SHAFIRATUFFITRI SHAHIDA
1.904
3. TRI RACHMAD HIDAYAT
1.191
4. WYSNU BAGUS PRANOTO
527
5. GRACE CARLA WANDA SIWU
3.456
6. PRAYOGA FAJAR MAHENDRA
401
7. ASYATI
440
16. PARTAI PERINDO
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
2.132
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
15.881
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. MUHAMMAD MIRDASY
1.172
2. SITI NUR AZIZAH AZIZ
1.043
3. AHMAD SUPAEDI
10.230
4. EDY SUYANTO
967
5. DWI ANGGRAINI LAILA SARI
382
6. TOFAN WAHYUDI, S.Sos.
204
7. NURHIKMAH
240
17. Partai Persatuan Pembangunan
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
9.408
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
53.053
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. SALIM QURAYS
25.791
2. AINUL YAQIN, M.Si.
3.067
3. NIHAYAH MUTIMMAH
1.646
4. SYAMSUL KHOIRI
2.461
5. NI’MATUL MUHIMMAH
1.928
6. WIRDAWATI HAMID, S.Pd.
370
7. MUCHAMMAD YUSUF
9.504
24. Partai Ummat
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
1.329
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
3.574
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. JUNDAN HADI KUSUMA, S.H.
739
2. NASIKHUN
697
3. DESY AYU WULANDARI
341
4. NICO DANDAYESI
197
5. MULYONO
436
6. BAYU HARNAN PURWAKA
353
Versi: 25 Feb 2024 20:00:00 Progress: 8039 dari 9128 TPS (88.07%)
DAPIL 3
Versi: 25 Feb 2024 20:00:00 Progress: 7554 dari 9582 TPS (78.84%)
1. Partai Kebangkitan Bangsa
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
46.626
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
257.701
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. Dr. Hj. NIHAYATUL WAFIROH, M.A.
82.380
2. H. M. NASIM KHAN
89.355
3. Dr. H. AKIK ZAMAN, M.Pd.I.
27.494
4. AHMAD RIFA’I, S.H.
6.359
5. Drs. H. MAHFUD M.N.
5.388
6. NURHAYATI, S.Pd.
3.176
7. MAFTUHA KISWAH
2.417
2. Partai Gerakan Indonesia Raya
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
46.534
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
182.392
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. SUMAIL ABDULLAH
74.080
2. MUHAMMAD ALI ADRIAN SALEH
41.977
3. DURROTUN NAFISAH
5.500
4. H. EKO SUSILO NURHIDAYAT
9.005
5. KARNADI HARIJANTO, S.S.
3.046
6. NURHAYATI
3.644
7. MASHUDI
2.441
3. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
38.768
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
201.057
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. SONNY TRI DANAPARAMITA, S.H., M.H.
49.563
2. H. MOHAMAD GUNTUR ROMLI
26.255
3. INA AMMANIA
41.610
4. IRWAN BACHTIAR RACHMAT, M.Si.
13.413
5. LUCKY PERDANA
21.161
6. WIWIK PUJIYATI
3.385
7. CHANDRA ASTAN, S.T.
8.786
4. Partai Golongan Karya
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
25.125
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
187.329
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. ZULFIKAR ARSE SADIKIN, S.I.P., M.Si.
80.792
2. HANDOKO
34.565
3. Hj. OVI DEWI YANTI
3.820
4. Ir. AZAM AZMAN NATAWIJANA
8.521
5. UBAIDILLAH AMIN, S.Kom.
29.087
6. DENNY YUNIANDARI, S.H., M.Kn.
1.714
7. ERNADI, S.H.I.
6.822
5. Partai NasDem
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
9.585
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
55.823
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. ACH. FADIL MUZAKKI SYAH
17.261
2. BENY
14.548
3. VINA VERONIKA
1.686
4. TEDDY ANUGRIANTO
4.687
5. INSAN KAMIL
4.258
6. LILIK LINDARWATI
830
7. YULI ANITA
5.830
6. Partai Buruh
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
2.307
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
5.157
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. KHOIRUL ANAM
1.561
2. INA KURNIA
1.154
3. JIBRAL TAROUK
822
4. ASTUTI DAENG PUJI
891
5. ASDARMAWAN
572
6. RIFQI MUBAROK
773
7. FIRNANDA ALTA MEGA
619
7. Partai Gelombang Rakyat Indonesia
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
6.241
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
11.251
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. TITI WIDORETNO WARISMAN
3.836
2. MAMIEK SETYANINGSIH
948
3. ROMIL AZIZEN
809
8. Partai Keadilan Sejahtera
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
7.212
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
30.206
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. H. SAIMI SALEH, S.E., M.M.
16.331
2. Prof. Dr. H. EGGI SUDJANA, S.H., M.Si.
4.642
3. NURUL KHOTIMAH
1.843
4. AKHMAD SUYANTO, S.T., M.T.
1.173
5. PUJIYATNI
1.696
6. HENI PURWATININGSIH
1.148
7. MUHADI
842
9. Partai Kebangkitan Nusantara
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
1.268
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
1.801
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. ARIEF PRIHARDONO DARMAWAN
581
2. MUSLIMIN
515
3. ANDARINI RIEKE LESTINA H.
523
4. CHARLES ADIKURNIA NARA HIDA
472
5. FARADILLA ZAEINATH KALAKE
322
6. TONY
360
7. ADOLFRIN YUNIARTO KALA
325
10. Partai Hati Nurani Rakyat
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
1.818
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
5.182
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. Ir. H. A. BAMBANG IRIANTO
2.159
2. EKO SUWARNO
958
3. Dra. MIRTHA LISTIAYU ETTY TEDJA ADIYANTI
494
4. SITI SOLIKHA
857
11. Partai Garda Republik Indonesia
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
1.228
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
3.427
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. TAUFIKUR RAHMAN, S.Kom.
1.229
2. ELIN CHAERNURELINAH
574
3. ARI NUROHMAN
452
4. SAEFUL BAHRI
786
5. NINDA HERAWATI
413
6. UJANG IHWANUDIN
231
7. MUHAMMAD ABDUL ROHMAN
372
12. Partai Amanat Nasional
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
4.465
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
24.153
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. Dr. ACH. RUBAIE, S.H., M.H.
9.215
2. Brigjen. TNI (Purn.) SYUKRAN HAMBALI, S.H.
2.446
3. Dra. Hj. MUSFIROH S BADRIE, M.Si.
1.705
4. SITI ZULEHA
1.190
5. GHOZI ZAINUDDIN, S.Ag.
3.417
6. MUHAMMAD
1.853
7. Drs. H. IMAM NGAQOIB, M.H.
4.224
13. Partai Bulan Bintang
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
1.038
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
3.098
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. MOHAMAD AFIFFILAH SAID
1.233
2. AHMAD LUTFIANTO
737
3. RUFINA LAILY KURNIATI
357
4. WIWIK WAHYUNI, S.T.
745
5. MAHFUD
869
6. MARYAM CHOIRUN NISA
379
7. ABU HASAN
354
14. Partai Demokrat
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
16.470
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
71.270
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. Dina Lorenza Audria
36.456
2. Bobby B. Batubara, S.T., M.B.A.
8.081
3. YUYON ALI FAHMI
4.147
4. Mirda Rasyid, S.E., M.M.
5.524
5. FAKHRI MUHAMMAD NOVENDRA
2.007
6. Papang Sapari
897
7. RIFKY MIFTAHUL ACHMAD
2.063
15. Partai Solidaritas Indonesia
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
8.070
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
41.047
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. IKHWAN ARIEF, S.H.I.
11.411
2. ABDUL GHONI
19.308
3. RAHAYU
1.251
4. Muchamat Zainal Muzani
724
5. WAHYU RAMADHAN
545
6. ULFIA CAHAYANI
919
7. YULIA SAFITRI
1.250
16. PARTAI PERINDO
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
1.511
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
11.584
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. ALFEN FAFIRLY, S.T.
7.934
2. MOH. SUKRI
798
3. ERFINA
782
4. BEBY FAUZIANA
602
5. GURITNO HIMANTORO. S.T.P., M.Si.
319
6. HABSARI SUKMAYANTI
338
7. EMILIA CONTESSA
2.226
17. Partai Persatuan Pembangunan
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
13.452
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
107.855
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. NORMAN ZEIN NAHDI, S.E.
20.618
2. BASIR, S.Ag.
31.825
3. NUR AZIZAH
3.139
4. H. MOCH. MAHFUDH
3.784
5. DWI SETYO EFENDI
1.248
6. LULUK AVIYA
1.037
7. SY. ANAS THAHIR
34.529
24. Partai Ummat
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
1.340
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
3.983
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. Ir. H. ABDUL RASYID
1.036
2. NUR AINI, S.T.P.
1.212
3. ERFIN SOFIA ASTUTI, S.Pd.
726
4. SARIYANTO
545
5. PURNOMO
703
6. TRI SETYORINI
480
Versi: 25 Feb 2024 20:00:00 Progress: 7554 dari 9582 TPS (78.84%)
DAPIL 4
Versi: 25 Feb 2024 20:00:00 Progress: 7899 dari 11028 TPS (71.63%)
1. Partai Kebangkitan Bangsa
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
42.533
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
204.049
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. H. RIVQY ABDUL HALIM
58.683
2. Ir. NUR YASIN, M.B.A., M.T.
10.279
3. SEHA
3.387
4. H. MUHAMMAD KHOZIN, M.A.P.
29.602
5. ACH. GHUFRON SIRODJ
47.067
6. KHOIRIYAH
2.570
7. ACHMAD RIZKI FARADI, S. Psi.
2.072
8. Drs. H. M. SYAIFUL BAHRI ANSHORI, M.P.
11.280
2. Partai Gerakan Indonesia Raya
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
57.206
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
179.397
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. BAMBANG HARYADI
71.324
2. KAWENDRA LUKISTIAN, S.E., M.Sn.
29.024
3. SRI RAHAYU NINGSIH, S.H.
10.284
4. HENDRO TRI SUBIYANTORO, S.E.
7.345
5. ISKHAK SUBAGIO, S.E.
3.193
6. ARDIA FAUZIANA, S.Pd., M.Pd.
2.262
7. JESSI DWI SUDA, S.T.
1.838
8. FEBYAN JULIUS HETHARIA
1.155
3. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
37.122
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
166.755
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. ARIF WIBOWO
48.932
2. CANDRA IRAWAN, M.Sos.
28.111
3. YULISTIA HARTY, S.H., M.H.
5.461
4. UMAR BASHOR, S.E.
43.357
5. ILHAM ABDULLAH
2.062
6. CITRA AYU YULIA ARISKA
1.606
7. Drs. MEGA DJAJA ABADI TJANDRA
1.721
8. H. M. MUHARROM MUSA, Lc.
985
4. Partai Golongan Karya
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
23.558
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
129.821
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. MUHAMAD NUR PURNAMASIDI, S.Sos.
36.992
2. MUHAMMAD OHEO SINAPOY
5.975
3. DIAN INDRIASARI INDRA
6.466
4. DWI PRIYO ATMOJO
32.680
5. TAUFIK HADI SOERIYANTO, S.T.
4.445
6. WIJAYANTI
1.004
7. KARIMULLAH DAHRUJIADI, S.P.
19.427
8. IWAN SULAIMAN SOELASNO
1.008
5. Partai NasDem
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
14.244
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
89.970
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. H. CHARLES MEIKYANSAH, S.Sos., M.I.Kom.
67.936
2. MUHAMMAD NADHIF RAMADHAN
4.399
3. YUANITA QOMARIYAH
2.509
4. CHOLIQ ASYAKUR
1.765
5. SRI WINARSIH DWI PRASETYAWATI
2.821
6. NUR ASYARI QOMARIYAH
1.083
7. ABIYAN HAMAM FARADISH
773
8. FAHMI ALI
849
6. Partai Buruh
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
2.106
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
4.258
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. Fadli, S.E., S.H.
1.096
2. ANGGA PERMANA
704
3. Diah Lestari
1.005
4. Supriatna
678
5. Agung Sutarno Raharjo, S.S.
466
6. Rohimah
437
7. Erwin Adhi Setyawan
140
8. Eka Wahyuningsih
217
7. Partai Gelombang Rakyat Indonesia
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
3.677
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
5.574
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. ENDY JUNAEDY K.
1.463
2. RUDOLF CHRYSOEKAMTO
517
3. ENNY MULYANTI
468
8. Partai Keadilan Sejahtera
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
13.962
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
75.663
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. AMIN, Ak., M.M.
42.793
2. BAIQ LILI HANDAYANI, S.Sos., M.Sosio.
4.371
3. MOCHAMMAD HELMI WISANGGENI, S.M.
9.540
4. Hj. LINDA HERMAWANTY, S.E.
2.401
5. USMAN EFENDI
1.203
6. RESTY SUGIARTO
856
7. Ir. Hj. DENOK MACHMUDAH
865
8. H. EDRAUS AGUS ZAENAL MARZUKI, S.H., M.H.
1.676
9. Partai Kebangkitan Nusantara
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
888
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
1.370
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. MARIA PETRONELLA ARANCI LUBALU
430
2. ZAINAL ARIFIN
701
3. BENNY
500
4. REVO ARMANDO YOGADARMA HENUK
791
5. MARINY ELISABETH KLAAS
699
6. REZEKI SAPUTRA
707
7. MUHAMMAD RIFAYLI FITRAH
605
8. OCTAVIANUS DENDO
386
10. Partai Hati Nurani Rakyat
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
1.500
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
2.527
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. MUHAMAD ZAINAL LAILI, S.H., M.H.
1.093
2. SANDI SUWARDI HASAN, S.Ag., M.Si.
1.030
3. IRLYA MEUTIA
942
11. Partai Garda Republik Indonesia
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
2.096
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
3.940
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. SURYONO
1.705
2. EGIDHEA FIZRIA CAHYA
1.035
3. ALI NUR HASAN, M.A.
1.045
4. SITI ROMLAH
1.233
5. SITI MUNIROH
1.287
6. MOCH. RIFAI
1.272
7. ASID
1.028
8. MELDA SHIATTUNUR
1.151
12. Partai Amanat Nasional
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
7.117
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
55.629
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. ABDUS SALAM, S.E.
21.270
2. Ir. H. M. IBRAHIM UBAID
2.854
3. HANIK ROFIQOH
14.637
4. KEVIN ANDIKA PUTRA
2.051
5. M. WASIS WIBOWO, S.T.
2.265
6. EKA SEPTIANING
1.150
7. ENDANG SRI SUKMAWATI, S.E.
1.358
8. YUDI KURNAIN, M.H.
10.087
13. Partai Bulan Bintang
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
1.036
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
3.018
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. ABDUL ROHIM
1.356
2. TATAG APRILIANTO
784
3. NUR’AINI, S.Sos.I.
1.014
4. EKO PRASETIAWAN, A.Md., S.P.
1.001
5. AHMAD SUBHAN, S.H.
900
6. ZAQIATUS SHOLIHA, S.Ak.
819
7. AGUS GUNAWAN
797
14. Partai Demokrat
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
9.712
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
27.700
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. RENANDA BACHTAR
9.406
2. ANIS FAUZAN, S.H.
5.147
3. ANTI WULAN DARI
1.535
4. MOHAMMAD JURI
2.550
5. LEO DELLY LEE MONTANA
958
6. DEWI SETYOWATI
926
7. SULIWATI
901
8. Erik Hidayati, S.H.
986
15. Partai Solidaritas Indonesia
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
14.766
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
24.447
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. ABDULLAH IBRAHIM
4.235
2. Charlotte Wanda Laisatamu
1.978
3. Bayu Prasetyo
1.871
4. ITQON GHIYAS HAQ
716
5. RIBKAH KRISTINA SUPAWESTRI
976
6. Joko Prastyo
475
7. MUTMAINNAH
575
8. Bambang Sutrisno, S.S.
1.769
16. PARTAI PERINDO
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
4.275
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
26.198
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. drg. ABDUL ROCHIM, S.H., M.Kes.
3.949
2. dr. Hj. FAIDA, M.Kes.
17.216
3. MAHESA BINTANG PUTERA ALDAFI
684
4. LUBNA, S.E.
644
5. DWI RAHMA SETYARINI
729
6. EDIYANTO BUDI SAPTOMO
426
7. MUHAMAD THURIL AZMI
388
8. MUHAMMAD ZEIN AL’HABSZY
414
17. Partai Persatuan Pembangunan
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
10.787
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
69.087
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. Dr. MOHAMAD QOYUM, S.T., M.Si.
7.454
2. LUCITA IZZA RAFIKA
39.527
3. M. MADINI FAROUQ H.
2.946
4. TRISNO
7.529
5. MUHAMAD SYUKUR
1.516
6. ROUDOTUL JANNAH, S.T.P., M.Si.
815
7. Hj. LULUK MAS’ULAH
1.500
8. MU’TABARROTUL IRBI’AH
1.183
24. Partai Ummat
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
1.867
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
3.573
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. Drs. WILOSO, M.Pd.
1.501
2. Drs. TATAR ALISJAHBANA, M.M.
792
3. ANIK PURWIASIH
666
4. SUDARYADI, S.T.
1.192
5. NANDARU SAPUTRI
479
6. MUHAMMAD SIRAH, S.Ag.
990
7. RUKADAH
713
8. JONI PURWANTORO
433
Versi: 25 Feb 2024 20:00:00 Progress: 7899 dari 11028 TPS (71.63%)
DAPIL 5
Versi: 25 Feb 2024 20:00:00 Progress: 7670 dari 10824 TPS (70.86%)
1. Partai Kebangkitan Bangsa
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
49.655
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
252.145
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. MUH. HASSANUDIN WAHID
74.431
2. Dra. Hj. LATHIFAH SHOHIB
26.581
3. ALI AHMAD, S.H.
50.088
4. UMMY RIZQIYAH, S.E.
3.742
5. Drs. MUHAMMAD ZUBAIR, M.Si.
3.832
6. SUHARI, S.H., M.M.
1.609
7. RINO LANDE, S.T.
43.467
8. AMIN HIDAYAT, M.Pd.
1.728
2. Partai Gerakan Indonesia Raya
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
62.289
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
209.284
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. MORENO SOEPRAPTO, S.Sos.
66.747
2. H. MA’RUF MUBAROK, S.H.
56.924
3. GRACE ROSALYN OCTAVIANUS
8.734
4. ASADUR RAHMAN MUHAMMAD, S.IP.
8.443
5. MAYA MALAHAYATI
3.866
6. KENNY DESINTA SARASWANTI, S.H.
1.717
7. FATHUR RIDHOI
1.760
8. MURMAHUDI, S.Pt.
1.052
3. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
66.266
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
241.366
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. Dr. AHMAD BASARAH
50.227
2. Letjen. TNI (Purn.) GANIP WARSITO, S.E., M.M.
23.862
3. KRIS DAYANTI
41.224
4. Ir. ANDREAS EDDY SUSETYO, M.M.
45.902
5. Ir. H. MOCHAMMAD NU’MAN, M.M.
4.357
6. MARIA AYU NUGRAHENI
2.840
7. SYAFRIL NAZIRUDIN, S.I.P., M.A.
7.904
8. FARIZ REZA FIRMANDEZ
1.281
4. Partai Golongan Karya
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
35.023
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
161.462
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. AHMAD IRAWAN
38.579
2. SEKARWATI, M.Si.
13.762
3. HERSAN RAHARDJA, S.E.
15.197
4. YANI WIJAYA BAIHAQI
23.929
5. AHMAD FAUZAN, S.Sos.
7.125
6. EVI AYUNITA, S.H., M.H.
2.742
7. NURSETO BUDI SANTOSO
10.192
8. ACHMAD FAJAR, S.E.
16.755
5. Partai NasDem
Jumlah Suara Sah Partai Politik
:
12.884
Jumlah Suara Sah Partai Politik dan Calon
:
65.872
Calon Legislatif
Jumlah Suara
1. KRESNA DEWANATA PHROSAKH
35.397
2. Dr. (H.C.) E.S. MARULI HUTAGALUNG, S.H., M.Hum.