DIREKTORI

Daftar Perguruan Tinggi Lamongan

Sebagian besar kita mungkin hanya tahu Unisda, Unisla, dan Umla. Selain ketiganya, sebetulnya masih banyak pilihan perguruan tinggi lainnya. 

Ada yang cabang Unair, “cabang ITS”, bahkan “cabang ITB”. Ada yang menawarkan kuliah S1 dan D3, ada juga yang setara D1 dan D2. 

Berikut daftar lengkap perguruan tinggi di Lamongan. Beberapa mungkin namanya asing. Beberapa bahkan tidak punya website. 

  1. Unisda

Kampus “ITS dan Unair Cabang Lamongan” ini pernah kami tulis di sini. Program studinya cukup banyak, silakan dilihat di website-nya. Kebetulan pendiri dan pengelola website ini adalah lulusan Unisda.  

  1. Umla

Pernah kami tulis di sini. Detail jurusan silakan klik situs Umla. Di Paciran juga ada kampus II Umla. Jadi anak Pantura tidak usah jauh-jauh ke Lamongan Kota.

  1. Unisla
Foto aridinataa_/

Sudah terkenal. Untuk detail jurusan, silakan kunjungi situs Unisla. Barangkali ada alumnus Unisla yang mau menulis buat LamonganPos seperti tulisan kami tentang Unisda? Silakan. Sama seperti Umla, Unisla juga punya kampus Paciran. Jadi, mahasiswa Pantura tidak usah jauh-jauh ke Lamongan Kota. 

  1. Akademi Keperawatan Pemkab Lamongan

Yang ini benar-benar kampus Unair cabang Lamongan. Akademi ini adalah kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Lamongan dengan Universitas Airlangga Surabaya. Kampus prakteknya ada di RSUD Dokter Soegiri Lamongan, Jl. Kusuma Bangsa. 

Akademi Keperawatan Pemkab LamonganJl. Kusuma Bangsa No.7
Telp 0322-324353
WebsiteTidak ada
  1. Akademi Komunitas Negeri Lamongan (Aknela)

Kampus ini mirip SMK tapi jenjang perguruan tinggi. Namanya mungkin tidak begitu terkenal padahal ini adalah kampus negeri. Kerja sama Pemkab Lamongan dengan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS). Jadi kampus ini adalah cabang PEN Surabaya. 

Websitenya Aknela.ac.id  tapi berandanya error. Ini sebetulnya adalah sebuah ironi mengingat Aknela menawarkan program studi D2 Teknik Informatika dan Multimedia Broadcasting.

Google MapsJl. Panglima Sudirman No. 125, Sawah, Banjarmendalan, Lamongan Kota
Telp +62322317454, (0322) 3101388
Instagramaknela_official/ 
Facebookaknela/ 
WebsiteAknela.ac.id 
  1. UNIPA Kampus Lamongan

Dulu kampus ini namanya STKIP PGRI Lamongan. Sejak tahun 2019, perguruan ini menjadi cabang dari Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Punya dua program studi, yakni Pendidikan Ekonomi serta Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan.

UNIPA Kampus LamonganJl. Sunan Giri No. 35, Tumenggungan, Lamongan Kota 
Telp081334533569, 085815148508
Websitekampuslamongan.unipasby.ac.id/
  1. Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Ahmad Dahlan Lamongan

Kampus “ITB Cabang Lamongan” ini dulu bernama STIE KH Ahmad Dahlan Lamongan. Namanya berubah karena jurusannya tak hanya bidang ekonomi tapi juga teknik. Ada prodi S1 manajemen, S1 akuntansi, S1 teknologi informasi, D3 perpajakan, dan S2 Manajemen. 

ITB Ahmad Dahlan LamonganJl. Sunan Drajat No. 257,
Kalikapas, Lamongan
Telp 0322 – 315987
Google MapsKlik di sini
WebsiteAhmaddahlan.ac.id tapi error
FacebookBEM.ITB.AHMADDAHLAN.LAMONGAN/ 
  1. Universitas Billfath Sekaran

Universitas ini adalah bagian dari Pondok Pesantren Al Fattah Siman, Sekaran. Untuk ukuran perguruan tinggi di kecamatan pinggiran, Universitas Billfath menawarkan cukup banyak program studi, mulai dari pendidikan bahasa Indonesia, pendidikan bahasa Inggris, pendidikan kimia, matematika MIPA, fisika MIPA, biologi MIPA, teknik informatika, teknik mesin, teknik elektro, hingga ilmu hukum.

Universitas Billfath SekaranSawah, Siman, Sekaran
Telp03223385799, 0813-3040-0506
Websitebillfath.ac.id/ 
FacebookBillfathlamongan  
Instagrambillfathlamongan/ 
Google MapsKlik di sini
  1. Universitas Terbuka Lamongan

Ini perguruan tinggi nasional yang menyelenggarakan kuliah jarak jauh. Jadi, tidak punya kampus cabang Lamongan, melainkan hanya tempat administrasi. 

Sebagai salah satu universitas kawakan, UT menawarkan banyak sekali program studi. Selengkapnya bisa dilihat di situsnya. Kuliah di UT cocok buat karyawan karena bisa kuliah sambil bekerja. 

Universitas Terbuka LamonganJl. Veteran No. 9A, Lamongan. Sebelah selatan SMKN 2 Lamongan
Google MapsKlik di sini
Telp0852-2571-1119
Websiteut.ac.id/ 
  1. Institut Pesantren Sunan Drajat Paciran Lamongan

Perguruan tinggi ini adalah bagian dari Pondok Pesantren Sunan Drajat, Paciran, asuhan KH Abdul Ghofur. Program studinya cukup banyak tapi sebagian besar masih terbatas studi pesantren seperti pendidikan bahasa Arab, manajemen pendidikan Islam, ekonomi syariah, ma’had ‘aly, hukum keluarga Islam, hukum tata negara, bimbingan dan konseling Islam, komunikasi dan penyiaran Islam. 

Institut Pesantren Sunan Drajat Paciran LamonganBanjaranyar, Banjarwati, Paciran, Lamongan 
Google MapsKlik di sini
Telp (0322) 4661311, 0813-3071-3299
Websiteinsud.ac.id/ 
Facebookinsudlamongan/ 
Instagraminsudlamongan/ 
  1. Quick Smart Competencies

Lembaga ini menawarkan kuliah setahun setara D1 dengan konsentrasi perhotelan dan tata boga. Cocok buat yang ingin bekerja di bidang pariwisata atau usaha kuliner. 

Quick Smart CompetenciesJl. Sunan Giri Lamongan, sebelah selatan Terminal Lamongan
Google MapsKlik di sini
WA0821 9270 2016, 0857 555 78 772
Instagramqsclamongan.id
Websitehttps://quicksmartcompetencies.com/ 

12. Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah (Tabah)

Perguruan ini bagian dari Pesantren Tarbiyatut Tholabah Kranji. Menawarkan prodi-prodi keagamaan seperti pendidikan agama Islam, pendidikan guru madrasah ibtidaiyah, pendidikan Islam anak usia dini, tadris bahasa Inggris, komunikasi dan penyiaran Islam, ilmu al Quran dan tafsir, ekonomi syariah, hukum ekonomi syariah.

Institut Agama Islam Tarbiyatut TholabahJl. Deandels 01 Kranji, Paciran
Google MapsKlik di sini
Telp085648983411
Websiteiai-tabah.ac.id/
Facebookiaitabah.lamongan
DIREKTORI

Pesantren Wirausaha Sunan Drajat

Foto: PP Sunan Drajat

Pesantren ini dinamai Sunan Drajat bukan sekadar karena dekat dengan makam Sunan Drajat. Lokasi pesantren ini memang dulu merupakan padepokan Sunan Drajat. Kiai Abdul Ghofur, pendiri pesantren ini, merupakan salah satu keturunan Sunan Drajat.

Abdul Ghofur barangkali adalah kiai yang paling banyak pengikutnya di seantero Lamongan. Ini tidak hanya bisa dilihat dari banyaknya murid Perguruan Sunan Drajat tapi juga dari pengaruh politiknya.

Di musim pemilu, Pesantren yang didirikan tahun 1977 ini hampir pasti menjadi tempat sowan para politisi. Tidak hanya politisi lokal tapi juga politisi nasional. Megawati, SBY, Prabowo Subianto, Sandiaga Uno, Surya Paloh, adalah beberapa nama yang pernah singgah ke sini.

Kiai Ghofur adalah seorang tokoh yang multitalenta. Ia tidak hanya kiai tapi juga pendekar silat, pengusaha yang sukses, dan politisi yang berpengaruh. Ia bisa disebut politisi karena pernah menjadi pengurus Golkar di masa Pak Harto,hingga menjadi salah satu pendiri Partai Gerindra.

Figur multitalenta inilah yang membedakan Pesantren Sunan Drajat dari pesantren kebanyakan. Di pesantren NU ini para santri tidak hanya mempelajari aneka kitab tapi juga belajar berwirausaha. Ini sesuai dengan pandangan Kiai Ghofur bahwa lulusan pesantren tidak hanya harus bisa mengajar tapi juga bisa berwirausaha.

Jenjang pendidikan di pesantren ini terbilang sangat lengkap, mulai dari tingkat dasar, menengah, atas, madrasah muallimin-muallimat, kejuruan, hingga perguruan tinggi Institut Sunan Drajat. Buat orangtua yang kesulitan mendidik anak, pesantren ini bisa menjadi solusi praktis. Lulus dari SD, anak dikirim ke sini, tahu-tahu ia pulang sudah dewasa dan siap hidup mandiri.

Di luar bangku sekolah, santri di sini bisa belajar dari aneka usaha yang didirikan oleh Kiai Ghofur. Bidang usahanya bermacam-macam. Sampai hal-hal yang mungkin tidak terpikir oleh kebanyakan pengusaha Lamongan. Mulai dari air minum dalam kemasan Aidrat, garam dapur Samudra, pertambangan kapur, agrobisnis, pupuk pertanian, peternakan, koperasi, minimarket Sunan Drajat, radio Persada FM, hingga televisi lokal Persada.

Tak ada pesantren di Lamongan yang bisa menandinginya.

Pesantren Sunan DrajatDs. Banjarwati Kecamatan Paciran
Google MapsKlik di sini
Websitehttps://ppsd.or.id/
Facebookfacebook.com/MajalahPesantrenSunanDrajat
Instagraminstagram.com/majalahmenara_sunandrajat/
YoutubeMajalah Menara Sunan Drajat
DIREKTORI

Kampus ITS dan Unair Cabang Lamongan

Universitas ini sering dijadikan bahan guyonan sebagai ITS, Institut Telon Semlaran. Ada juga yang menyebutnya Unair, Universitas Airlangga, karena terletak di Jalan Airlangga Sukodadi.

Biasanya kampus ini hanya dipandang sebagai pilihan terakhir setelah gagal masuk perguruan tinggi negeri. Kebetulan sekali, perintis dan pengelola website ini adalah lulusan UNISDA. Satu dari Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia, satu dari Pendidikan Matematika.

Dua-duanya, sebelum memutuskan masuk Unisda, memang mengikuti seleksi masuk PTN di Surabaya. Dengan restu dari orangtua tercinta, alhamdulillah keduanya diterima di PTN tujuan. Satu diterima di “Unair”. Satunya lagi diterima di “ITS”. Keduanya cabang Sukodadi.

Mbelgedhes.

Yowes kuliah nang Unisda wae”. Begitulah akhirnya.

Banyak pertimbangan. Terutama alasan ekonomi. Apalagi orangtua tinggal ibu. Kuliah di Unisda sudah jelas lebih murah. Tak perlu biaya kos. Juga bisa membantu orangtua di rumah.

Pada awalnya Unisda seperti hanya menjadi pelarian. Daripada tidak kuliah.

Pada suatu hari, di tengah perjalanan pulang dari kampus, ketika sedang membeli es tebu, mahasiswa “Unair” itu bertemu dengan seorang penjual bengkoang yang berjanggut putih panjang seperti domba jawa yang siap dikurbankan. Kata penjual bengkoang itu, “Anakku, nama besar universitas bukan hal penting. Bahkan jurusan kuliah juga bukan hal penting. Yang paling penting dari kuliah adalah pembentukan budaya belajar sendiri seumur hidup.”

Mak jleb!

Setelah mengucapkan kalimat itu, tiba-tiba penjual bengkoang itu menghilang begitu saja. Orangnya lenyap tapi kata-katanya lekat. Kata-kata inilah yang seketika membuat mahasiswa “Unair” itu mengubah pola pikirnya tentang kuliah, Unisda, dan kampus impian.

Sejak itu ia menjadi begitu bersemangat. Bukan bersemangat kuliah. Tapi bersemangat belajar hal-hal lain di luar kuliah. Seperti kata penjual bengkoang itu, jurusan kuliah bukan hal penting. Maka ia pun mulai keluyuran ke mana-mana mencari wangsit.

Tempat pertama yang ia kunjungi adalah makam Sunan Sendang Duwur. Pulang dari makam, ia mencoba menulis perjalanan ini dalam sebuah diary yang kacau balau. Tak jelas subjek predikatnya. Diary inilah yang menjadi konten pertama dari cikal bakal blog yang kini berkembang menjadi LamonganPos.com/

Ternyata membuat diary terasa begitu menyenangkan. Sejak itu ia merasa ketagihan. Lalu keluyuran lagi. Melihat pemanjat siwalan memanen legen, lalu membuat gula merah, yang kemudian dijual untuk dibikin rujak, jumbrek, dawet siwalan, dan seterusnya. Ia mengikuti perjalanan air sadapan pohon siwalan itu ke mana-mana. Lalu menulis lagi. Keluyuran lagi. Menulis lagi. Keluyuran lagi. Sampai tak terasa, blog yang memuat diary itu sudah banyak sekali isinya.

Suatu hari, entah bagaimana awal-mulanya, di tengah perjalanan pulang dari kampus, saat sedang duduk minum es tebu, ia tiba-tiba berjumpa lagi dengan si penjual bengkoang berjanggut panjang yang dulu. “Anakku, kamu harus baca koran Surya hari ini.”

Belum sempat kaget, dengan sekelebatan mata, penjual bengkoang itu lagi-lagi menghilang begitu saja. Merasa penasaran dengan ucapan orang misterius itu, ia pun membuka koran Surya di internet. Dan… sungguh di luar logika, ucapan penjual bengkoang itu ternyata ada maksudnya. Di koran itu ada tulisan tentang es dawet. Mirip sekali dengan tulisannya. Tapi penulisnya seseorang yang tidak ia kenal.

“Wah gawat, daripada begini, kenapa tidak kukirim saja tulisanku ke Surya?”

Lalu ia pun mengirim satu tulisan dan, di luar dugaan, ternyata dimuat! Kirim lagi, dimuat lagi, kirim lagi, dimuat lagi. Walaupun tak mendapat honor sama sekali, tulisan-tulisan yang dimuat itu membuat ia seperti melihat penjual bengkoang itu ada di mana-mana.

Setahun, dua tahun, akhirnya berbekal tulisan-tulisan inilah mahasiswa “Unair” cabang Sukodadi itu diterima bekerja sebagai wartawan.

Semua bermula dari diary yang tidak jelas subyek predikatnya. Yang sekarang berkembang menjadi konten dari website ini.

Semua bermula dari Unisda.

Universitas ini memang bukan kampus bonafid. Tapi ia memberi suaka buat calon mahasiswa yang menghadapi banyak keterbatasan ekonomi dan sosial. Ia juga memberi banyak waktu kepada mahasiswanya untuk belajar sendiri, apa saja, sesukanya, di luar kampus.

Ada banyak pilihan jurusan di Unisda. Bisa dilihat di unisda.ac.id/ Tapi jurusan tidak usah dianggap begitu penting. Bisa dipilih saja secara acak. Sebab yang paling penting dari kuliah, seperti kata penjual bengkoang itu, adalah pembentukan budaya belajar sendiri seumur hidup. Lifelong learning.

Long Live Learning!

Long Live Unisda!

DIREKTORI

Universitas “STIKES” Muhammadiyah Lamongan

Universitas ini pada awalnya adalah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah. Sampai sekarang pun kernet-kernet bus saat menurunkan penumpang masih menyebutnya STIKES.

Sebetulnya universitas ini berasal dari gabungan beberapa perguruan tinggi Muhammadiyah. Tidak hanya STIKES, tapi juga Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Paciran dan Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah Paciran. Sekarang kampus-kampus Muhammadiyah di Paciran itu berubah menjadi Kampus 2 UMLA.

Program studi utama dari UMLA adalah ilmu-ilmu kesehatan, seperti kebidanan keperawatan, dan farmasi. Karena lulusannya cepat diserap dunia kerja, jurusan ilmu kesehatan memang tak pernah sepi peminat. Apalagi dengan banyaknya rumah sakit dan klinik Muhammadiyah di Lamongan.

Saat ini kebanyakan program studinya baru terakreditasi C. Hanya beberapa yang terakreditasi B, yaitu D3 Kebidanan, S1 Keperawatan, dan Profesi Ners. Tapi dengan modal jaringan Muhamadiyah yang luas, universitas ini berpeluang besar menjadi perguruan tinggi level regional Jatim.

Dengan lokasi yang strategis, universitas ini bisa melayani mahasiswa dari Bojonegoro, Tuban, bahkan Gresik. Walaupun usianya masih kalah tua dibandingkan Universitas Muhammadiyah Gresik, UMLA sudah berani membuka jurusan S1 Farmasi, yang bahkan di UMG saja belum ada.

Berikut jurusan yang tersedia:

FakultasJurusanAkreditasi
Ilmu KesehatanS1 KeperawatanB
 S1 FarmasiC
 S1 Administrasi Rumah SakitC
 D3 KebidananB
 D3 FisioterapiC
 D3 FarmasiC
 Profesi NersB
Ilmu EkonomiS1 AkuntansiC
 S1 ManajemenC
 S1 Ekonomi SyariahC
Keguruan & Ilmu PendidikanS1 Pendidikan Guru SDC
Sains & TeknologiS1 BiologiC
 S1 FisikaC
 S1 Teknologi KomputerC
Websiteumla.ac.id
emailinfo@umla.ac.id
WA082331923447, 085854796474
Instagram/Twitterum_lamongan
FacebookUniversitas Muhammadiyah Lamongan
Telp0322-322356