BERMAIN

WBL, ANCOL MINI DI LAMONGAN

Tempat ini dulu dikenal sebagai Tanjung Kodok. Disebut demikian karena adanya batuan berbentuk kodok di pinggir laut. Tiap tahun tempat ini juga digunakan sebagai lokasi pengamatan hilal (bulan baru) 1 Syawal untuk menentukan datangnya hari raya idul fitri. Sejak 2004 lalu, Tanjung Kodok telah berubah menjadi salah satu tempat wisata terbesar di wilayah Jawa Timur yang mengusung konsep perpaduan antara Jatim Park yang berada di Batu, Malang dan juga Ancol di Jakarta.

Lokasinya sangat strategis, berada di Jalan Raya Daendales, Paciran, Lamongan. Bisa ditempuh dengan jarak sekitar 60 km dari Kota Surabaya dan sekitar 35 km dari Kota Tuban.  Selain mengunakan kendaraan pribadi, pengunjung juga bisa mengunakan angkutan umum yang banyak melintas. Dari Surabaya, pengunjung bisa ke sini naik bus mini warna hijau dari Terminal Osowilangun.

Foto: Facebook WBL

Tempat wisata seluas 11 hektar ini mematok tiket terusan dari harga Rp 50.000 di hari kerja (Senin – Kamis), dan Rp 65.000 saat akhir pekan (Jumat – Minggu). Sebagian besar wahana di sini diperuntukan untuk anak-anak dan para remaja.

Saat pertama kali kita masuk ke dalam, wahana yang akan menarik perhatian adalah bioskop tiga dimensi. Di tempat ini setiap hari diputar film tiga dimensi yang berbeda-beda dengan durasi sekitar 15 menit.

Wahana selanjutnya yang patut untuk dicoba adalah rumah sakit hantu. Di sini pengunjung bisa menguji nyali dengan beberapa hantu dan ruang-ruang horor khas rumah sakit.

Anak-anak yang suka olahraga ekstrem bisa berkunjung ke arena gokart yang menawarkan lintasan layaknya arena balap dengan pengamanan yang mempuni tentunya.

Rumah kaca tak kalah menariknya. Setelah masuk, pengunjung akan dibuat bingung mencari jalan keluar dalam ruangan berbentuk labirin kaca ini.

Jika Anda tertantang tertantang dengan wahana yang memacu ardenalin, Anda bisa mencoba sensasi jet coaster dengan kereta yang cepat dan lintasan ekstrem, ranger yang memutar 180 derajat di udara, atau drop zone yang akan menjatuhkan pengunjung yang naik dari ketinggian di atas sepuluh meter.

Yang suka bermain air bisa berenang di kolam renang. Kolam ini terbagi dua, yaitu kolam untuk anak-anak dan untuk dewasa. Namun akan lebih seru sebenarnya kalau sebelum berenang, Anda masuk ke taman air. Jalan berliku-liku yang dikelilingi dinding rumput dengan semprotan air yang tersembunyi akan membuat Anda basah kuyup saat keluar.

Ingin melihat koleksi boneka dengan konsep seribu satu malam ala Ali Baba yang di datangkan langsung dari India? Anda bisa berkunjung ke istana boneka. Dari istana boneka ini, Anda bisa masuk ke rumah kucing yang memamerkan aneka jenis kucing cantik dari berbagai belahan dunia.

Kalau penasaran dengan tempat melihat hilal yang saya sebutkan tadi, Anda bisa langsung mendekat ke menara tua di pinggir laut. Namun, sayangnya pengunjung tidak diizinkan untuk naik ke atas menara, jadi hanya bisa melihat dari jarak sekitar sepuluh meter dari menara itu.

Selain beberapa wahana di atas, pengunjung juga bisa menikmati kurang lebih 60 wahana lainnya di wisata yang buka mulai dari pukul 08.30 sampai dengan 16.30 WIB ini. Untuk bisa mencoba satu demi satu wahana yang ada, dibutuhkan waktu setidaknya seharian  penuh.

Setelah lelah berkeliling, tidak pas rasanya kalau tidak membeli oleh-oleh atau mencari makanan atau minuman khas Paciran. Untuk membeli oleh-oleh, Anda bisa datang ke toko-toko di dalam area tempat ini, mulai dari pakaian sampai aneka pernik khas Lamongan.

Foto: Facebook WBL

Berhubung tempat wisata ini berada di daerah pesisir, jadi cuaca pun sangat panas. Berbeda dengan Jatim Park II yang sejuk karena memang berada di dataran tinggi. Untuk itu, sebagai pelepas dahaga, paling pas minum es dawet ental sambil makan jumbrek yang banyak di temui dijual di pingir jalan saat Anda pulang ke arah timur (Surabaya) maupun barat (Tuban).

OLEH-OLEH KHAS LAMONGAN

BU LIK DAN GULA MERAH SIWALANNYA

Di wilayah pesisir Paciran banyak kita jumpai pohon-pohon lontar di sepanjang jalan. Pohon ini sengaja ditanam karena memang memiliki banyak sekali manfaat. Salah satu manfaat pohon yang lebih umum disebut dengan nama siwalan ini, bisa dijadikan sebagai bahan masakan. Salah satunya untuk dijadikan gula merah.

Di Paciran, banyak sekali warga yang berprofesi sebagai pembuat gula merah. Di antaranya adalah Ibu Kumalik berserta suaminya. Semenjak menikah kira-kira 30 tahun lalu, mereka setiap hari bergulat dengan gula merah ini.

Proses pembuatan gula siwalan ini sudah dimulai saat matahari belum terlihat sempurna. Kira-kira pukul enam pagi. Suami Bu Lik bergegas berangkat ke kebun siwalan, yang memang tempatnya lumayan jauh. Kira-kira butuh waktu satu jam untuk sampai di sana dengan berjalan kaki. Suami Bu Lik memang hanya berjalan kaki, selain karena harus membawa gerobak untuk tempat air nira nanti, jalanannya juga hanya berupa jalan tanah.

Kebun siwalan yang luas ini bukan milik suami Bu Lik sendiri, tapi milik tetangganya. Karena itu, lelaki pekerja keras ini tidak menyadap nira siwalan ini dengan cuma-cuma. Setiap seminggu sekali, tepatnya hari Sabtu, suami Bu Lik harus menyetorkan nira yang telah disadapnya kepada pemillik kebun.

Selain menjadi sumber rezeki, pohon-pohon siwalan ini bisa saja membawa celaka jika suami Bu Lik tidak hati-hati saat memanjat.  Rata-rata tinggi pohon tanpa dahan ini sekitar 8 meter. Pria yang tak muda lagi ini harus memanjatnya satu per satu tanpa pengaman apa pun. Sedetik saja kosentrasinya hilang, maka tanah merah yang keras di bawahnya sudah menantinya.

Sementara suaminya mengambil nira, Bu Lik menunggu di gubuk sambil menyiapkan kayu bakar dan empat panci yang akan dipakai untuk membuat gula merah. Kayu bakar tersebut dimasukkan ke dalam lubangan tanah yang sengaja dibuat sebagai pengganti tungku.

Sekitar pukul 09.00, suami Bu Lik datang dengan membawa 30 liter air nila siwalan yang dibawanya dalam tiga jeriken. Bu Lik menyisihkan 10 liter untuk dijual dalam bentuk legen saja. Sisanya kemudian diolah dalam empat panci tadi, untuk dijadikan gula merah.

Panas api dan kepulan asap terkadang membuat Bu Lik sesekali memejamkan matanya keperihan. Apalagi ketika nira telah mengental kecokelatan,  Bu Lik harus memindahkan nira itu ke dalam kuali tanah untuk direbus lagi sembari diaduk. Kini tangan Bu Lik harus menahan panas sambil terus mengaduk-aduk agar gula merah tidak gosong.

Setelah lebih dari dua jam duduk di depan tungku, saatnya Bu Lik memindah gula merah tersebut ke dalam cetakan. Bu Lik, di usia yang sudah lima puluh tahun lebih ini, harus berkerja cepat. Apabila tidak segera dipindahkan ke cetakan, maka cairan kental tadi akan mengeras di kuali, dan apa yang dilakukan dari pagi akan sia-sia.

Setelah didiamkan beberapa jam, cairan kental nira tadi akan mengeras menjadi gula merah yang siap dilepas dari cetakan dan dijual. Bu Lik menjual gula siwalannya dengan harga Rp 15.000 per kilogram. Jelas ini tidak sebanding dengan kerja keras yang dilakukan Bu Lik dan suaminya dari pagi hingga siang, mulai dari mengambil air nira sampai memasak dan mencetaknya.

Sekalipun keuntungannya tidak banyak, Bu Lik tidak pernah tergoda untuk membuat gula merah dengan cara tidak jujur, seperti yang dilakukan sebagian pembuat gula merah. Mereka menambahkan gula pasir saat merebus nira sehingga gula merah yang dihasilkan pun lebih banyak. Ini tentu merugikan pembeli.

Karena banyaknya penjual gula oplosan, Bu Lik menyarankan agar kita berhati-hati membeli gula merah siwalan. Gula oplosan ini sekilas mirip dengan gula siwalan murni, tapi tekstur dan rasanya berbeda.

Gula siwalan oplosan rasanya lebih manis dan mirip dengan rasa gula pasir. Teksturnya sangat keras. Gula siwalan asli rasanya manis cenderung gurih. Teksturnya lebih lembut.

Karena penghasilan sebagai pembuat gula merah tak banyak, wajar jika dari ratusan penyadap air nira di Paciran, tidak lebih dari seperempatnya saja yang membuat gula merah. Namun meski begitu, Bu Lik tidak pernah berpikir untuk berhenti dari pekerjaan yang digelutinya ini. Karena dari sini, Bu Lik memperoleh sesuap nasi untuk keluarganya.

OLEH-OLEH KHAS LAMONGAN

BERBURU IKAN SILI DI NASI BORANAN

Berkunjung ke kota Lamongan tak akan lengkap tanpa berwisata kuliner. Mungkin sebagian besar dari kita hanya tahu soto lamongan dan tahu campur saja. Padahal, sebenarnya ada juga makanan khas lain yang layak dicoba, yaitu nasi dengan bumbu pedas yang biasa disebut “nasi boranan”.

Nasi boranan, atau dalam bahasa jawanya disebut “sego boranan” ini terbilang unik. Makanan ini hanya terdapat di kota Lamongan, tidak ada di tempat lain. Ini berbeda dari soto atau tahu campur yang bisa kita temui dengan mudah di kota lain.

Nama “boranan” berasal dari kata “boran”, yaitu tempat nasi yang berbentuk seperti bakul yang terbuat dari anyaman bambu, tapi dengan ukuran yang lebih besar. Diameternya kira-kira 40 cm. Dan semua penjual nasi boranan pasti memakai ini sebagai tempat nasinya. Maka dari itu, nasi tersebut diberi nama nasi boranan.

Nasi boranan disajikan dengan bumbu pedas sebagai bumbu wajibnya. Bumbu ini terbuat dari berbagai rempah-rempah seperti bawang merah, bawang putih, jahe, dan tentu saja cabai.

Nasi dan bumbu pedas ini disajikan dengan urap, empuk, dan rempeyek. Urap merupakan sayuran, biasanya berupa kangkung, kacang panjang, dan rebusan taoge yang dicampur dengan parutan kelapa muda yang sudah dikukus. Sedangkan empuk berbentuk bola-bola kecil yang terbuat dari tepung terigu yang dibumbui dan digoreng.

Nasi boranan ini bisa dinikmati dengan berbagai macam lauk. Seperti jeroan, ikan, ayam, telur dadar, telur asin, atau ikan sili. Lauk terakhir ini merupakan lauk khas andalan nasi boranan.

Ikan yang hidup di pinggiran sungai ini biasanya digoreng kering dan dibumbui sehingga  terasa gurih dan lezat. Ikan yang ukurannya kurang lebih sejengkal tangan orang dewasa ini bentuknya mirip dengan belut. Tapi ikan ini memiliki sirip ditubuhnya. Beda dengan belut yang tanpa sirip sama sekali.

Karena merupakan ikan andalan, tidak heran bila ikan sili ini merupakan ikan paling diminati pengemar nasi boranan. Oleh karena itu, kalau Anda berminat mencicipi nasi boranan yang enak plus ikan sili yang gurih, Anda harus datang lebih awal. Jangan sampai Anda kecewa karena ikan silinya ternyata sudah habis.

Penjual nasi boranan ini memiliki jam buka yang berbeda-beda. Ada yang buka pagi sampai siang, siang sampai malam, bahkan ada yang dari pagi sampai malam. Namun, Anda  bisa mencarinya kapan saja, karena penjual nasi boranan dapat ditemui setiap hari dengan sangat mudah, apalagi di Lamongan kota. Banyak penjual bisa kita temui seperti di Pasar Lamongan, sekitar plasa, stasiun, atau juga di sebelah selatan kantor bupati. Di sana berjejer para penjual nasi boranan yang bisa kita pilih.

Mereka biasanya berjualan di pinggir jalan, tidak memakai kursi atau meja untuk pembeli, alias lesehan. Uniknya, nasinya tidak ditempatkan di atas piring, melainkan di atas kertas koran yang dilapisi dengan daun pisang atau kertas minyak.

Untuk menikmati satu porsi nasi boranan, Anda hanya perlu membayar Rp 5.000 saja. Tentu saja apabila Anda memakai tambahan lauk, harganya pun bertambah tergantung lauk yang Anda pilih.

SEJARAH

(BUKU) Islamic Antiquities of Sendang Duwur

Ini buku klasik terbitan tahun 1975. Sudah setengah abad yang lalu tapi masih terus relevan sampai sekarang. Karena memang situs Masjid Sendang Duwur masih terus dikunjungi peziarah sampai sekarang, nanti, dan seterusnya.

Buku ini ditulis oleh ahli purbakala terkemuka, Uka Tjandrasasmita, dan diterbitkan dalam bahasa Inggris. Sekarang versi terjemahan bahasa Indonesia sudah tersedia. Judulnya Peninggalan Purbakala Islam Sendang Duwur, terbitan Kepustakaan Populer Gramedia. Bisa dibeli online

Kalau tidak keberatan membaca bahasa Inggrisnya, Anda cukup membaca Islamic Antiquities of Sendang Duwur saja. Berkasnya bisa dicari di internet. Kalau tidak bisa menemukannya, silakan hubungi kami di redaksi@lamonganpos.com

Sebelum berkunjung ke Masjid Sendang Duwur, sebaiknya Anda membaca buku ini lebih dulu. Dengan begitu, ketika Anda sampai di Masjid Sendang, Anda bisa mengamati setiap objek dengan ilmu yang sudah ada di kepala. 

Contoh kecil, kalau Anda masuk di kompleks makam, maka Anda akan melewati beberapa gapura. Gapura pertama berbentuk gapura bentar (gapura tidak beratap yang bbiasa dijumpai di candi Hindu). Gapura kedua berupa gapura paduraksa (gapura beratap). Gapura ini tidak memiliki ukiran sayap garuda di sebelah kiri dan kanannya. 

Dari buku Uka Tjandrasasmita kita tahu bahwa dulunya gapura ini punya sayap garuda. Tapi sayap ini runtuh pada saat gempa besar tahun 1940. Di buku Tjandrasasmita, kita masih bisa melihat foto asli gapura ini pada saat masih punya sayap. Foto ini dibuat pada masa Pemerintahan Kolonial Belanda.

Contoh kedua, pada masa lalu di depan gerbang kompleks ini ada patung singa dengan posisi duduk. Kita sekarang mengenalnya dengan sebutan singo mengkok, yang sekarang menjadi motif khas batik Lamongan. Sekarang patung singa ini sudah tidak ada di kompleks Masjid Sunan Sendang karena sudah dipindah ke Museum Nasional, Jakarta.

Masih ada banyak pengetahuan menarik lainnya, yang hanya akan kita ketahui kalau kita membaca buku ini. Kalau kita cuma berziarah ke makam tanpa membaca lebih dulu, kita hanya akan datang sebagai tukang foto.

DIREKTORI

(BUKU) Batik Lamongan: Jejak Ekonomi Kreatif Warisan Sunan Sendang 

Buku ini buuuwagus sekali. Sayang sekali, entah kenapa buku ini tidak begitu terkenal. Mungkin karena diterbitkan oleh penerbit lokal, Pustaka Wacana, yang markasnya di Desa Brangsi, Kecamatan Laren. Bahkan kami saja baru mengetahui buku ini setelah melakukan riset mengenai batik Sendang. Seandainya kami tidak melakukan riset, kami mungkin tidak akan tahu ada buku bagus ini. 

Buku ini ditulis oleh Sifwatir Rif’ah, dosen Institut Agama Islam Tarbiyatut Tholabah Kranji Paciran, wong Sendang asli. Kedua orangtua Rif’ah adalah penerima hadiah Upakarti dari Presiden Soeharto atas dedikasinya menghidupkan kembali batik Sendang yang sempat mati suri puluhan tahun.

Rif’ah sendiri saat ini adalah pemilik rumah batik Sendang Cahaya Utama. Jadi, buku ini memang ditulis oleh orang yang punya otoritas di bidangnya. 

Buku ini membahas batik Sendang secara sangat lengkap, mulai dari sejarahnya, sampai dengan kondisi mutakhir. Walaupun ini bukan buku sejarah, paparannya lebih menarik daripada buku-buku sejarah Lamongan yang pernah ada. 

Menurut penelusuran Rif’ah, batik Sendang pertama kali diperkenalkan oleh istri Sunan Sendang, yaitu Raden Ajeng Tilarsih pada abad ke-16. Jadi batik Sendang sudah berusia sekitar lima abad. Batik Sendang sempat mati sejak Gestapu sampai awal tahun 1980. Kemudian batik ini dihidupkan kembali di masa kepemimpinan Bupati Moh. Safi’i Asari. 

Buku ini bisa sangat cocok untuk referensi mengenai sejarah dan budaya Lamongan. Anda bisa membacanya di Perpustakaan IAI Tarbiyatut Tholabah Kranji. Atau hubungi Pustaka Wacana di WA 085731201677 atau email pustakawacana6@gmail.com

BERMAIN

Gading Kuning Lamongan, Toserba Busana dan Taman Bermain Buat Keluarga

Di Lamongan Kota, hampir semua kebutuhan orang kota tersedia. Muai dari pasar besar hingga bioskop saja ada di sini. Tapi yang menarik, Lamongan Kota belum memiliki sebuah pasar swalayan yang besar seperti Toserba Sunan Drajat tiga lantai di Paciran. Padahal Paciran adalah daerah pinggiran.

Memang di kota ada Plaza Lamongan. Tetapi plaza ini bukan kategori pasar swalayan tempat orang membeli kebutuhan sehari-hari dengan harga murah. Pilihan pasar swalayan yang paling mendekati Toserba Sunan Drajat adalah Toserba Gading Kuning.

Dalam hal kelengkapan barang, Toserba Gading Kuning memang masih kalah dibandingkan dengan Toserba Sunan Drajat. Gading kuning spesialis toserba busana. Tapi toserba ini memiliki kelebihan yang tidak dipunyai oleh Toserba Sunan Drajat, yaitu adanya taman bermain buat anak yang cukup besar. Ini cocok buat keluarga dengan anak kecil. 

Permainannya cukup banyak. Mulai dari odong-odong, mandi bola, mobil-mobilan, masak-masakan, sampai trampolin. Anak-anak dijamin tidak bosan. Harga tiket masuknya juga tidak mahal. Cukup Rp20 ribu di hari kerja dan Rp25 ribu di hari libur. 

Sementara emaknya berbelanja, anaknya bisa bermain. Di Toserba Sunan Drajat, tempat bermain anak hanya berupa sebuah area sempit di lantai 2. Sehingga orangtua harus terus-menerus membawa anaknya berkeliling toko.

Bahkan jika dibandingkan dengan Toserba Bravo Tuban yang terkenal itu, area bermain Gading Kuning masih jauh lebih lengkap. Bahkan di belakang toko juga ada playground terbuka dan foodcourt yang cukup besar. Pengunjung bisa menunju playground ini lewat belakang toko Gading Kuning.

Busana yang dijual di toserba ini pilihannya sangat lengkap seperti mal. Mulai baju bayi, anak-anak sampai orang dewasa. Lebih lengkap daripada Toserba Sunan Drajat.  Harganya kategori harga pasar. Bukan harga mal. Jadi bisa menjadi pilihan buat emak-emak yang  suka cuci mata. Lihat-lihat dua jam, lalu beli satu atau dua biji saja. 

Ringkasnya, Toko Gading Kuning ini alternatif jalan-jalan yang lebih ramah dompet daripada ke mal Lamongan Plaza.

Toko Gading Kuning, Jl. Sunan Drajat Lamongan Kota (sebelah selatan alun-alun)

Google Maps klik di sini.

OLEH-OLEH KHAS LAMONGAN

Mie Gacoan Lamongan: Jastip, Menu, dan Harga

Satu lagi rumah makan waralaba mie kekinian buka cabang di Lamongan.Setelah Mie Kober, kali ini giliran Mie Gacoan. Dulu mi ini terkenal gara-gara nama menunya sangar-sangar, mulai dari setan sampai iblis. Sekarang nama menunya ganti jadi imut-imut, yakni nama permainan  tradisional seperti mie hompimpa, mie suit, dll.

Kelebihan utama Mie Gacoan yang membuatnya laris manis adalah harganya yang murah. Sekarang mie ayam gerobak saja sudah belasan ribu semangkuk. Mie Gacoan masih berani memasang harga mulai Rp10.000 padahal rasanya lebih enak, level pedasnya bisa diatur sesuai selera, warungnya lebih lega, dan tentu saja lebih tiktokable.

Apakah Mie Gacoan halal?

Mie Gacoan sudah memperoleh sertifikat halal. Dulu memang Mie Gacoan sempat tidak mendapat sertifikat halal gara-gara namanya yang mengandung unsur setan dan sejenisnya. Bahan-bahannya halal. Akan tetapi nama menu setan, iblis, dan sejenisnya dianggap dekat dengan keburukan. 

Sekarang namanya sudah diganti dengan nama-nama imut permainan tradisional dan sudah mendapatkan sertifikat halal.

Apakah Ada Jastip di Lamongan?

Sejauh ini rumah makan Mie Gacoan baru tersedia di Lamongan Kota. Anda yang tidak sempat pergi sendiri ke Lamongan Kota bisa beli lewat jastip. Tentu ada ongkos titipnya. 

Instagrammie.gacoan/ 
Facebookwarunkgacoankota/ 
Websitemiegacoan.com/ 
AlamatJl. Panglima Sudirman No.108, Banjar Anyar, Banjarmendalan, Lamongan Kota (seberang patung Kadet SuwokoGoogle Maps klik di sini

Daftar Menu Mie Gacoan Lamongan

Daftar Harga Mie Gacoan Lamongan

Harga Menu Mie Gacoan

• Mie Suit 10K

• Mie Hompimpa Lv 1-4 10K/ Lv 6-8 10,9K

• Mie Gacoan Lv 0-4 10K/ Lv 6-8 10,9K

• Siomay 8,6K

• Udang Rambutan 8,6K

• Udang Keju 8,6K

• Lumpia Udang 8,6K

• Pangsit Goreng 9,5K

• Es Gobak Sodor 8,6K

• Es Teklek 5,9K

• Es Sluku Bathok 5,9K

• Es Petak Umpet 8,6K

• Air Mineral 4,1K

• Lemon Tea 5,9K

• Milo 7,7K

• Orange 5K

• Teh 4,1K

• Teh Tarik 6,4K

• Vanilla Latte 7,7K

•  Thai Tea 7,7K

•  Green Thai Tea 7,7K

• Cokelat 7,7K

ALAM

Seri Pantai di Lamongan (1): Pantai Kutang

Pantai Kutang adalah pantai terbaik di pesisir Lamongan. Paling banyak dikunjungi wisatawan. Paling instagramable. Karena di pantai ini pengunjung bisa berfoto-foto di jembatan kayu yang memanjang hampir setengah kilometer di atas air laut. Dari jembatan kayu ini pengunjung bisa menikmati pemandangan bakau di sepanjang garis pantai.  

Selain bakau, di pantai ini ada bagian yang berpasir putih yang cocok menjadi tempat bermain bagi anak-anak. Kalau air sedang pasang, pengunjung bisa nyebur ke air. Kedalaman air hanya beberapa puluh sentimeter. Anak TK pun bisa nyebur ke dalam air dengan ditemani orang dewasa.

Kelemahan utama Pantai Kutang yang tidak pernah dibahas orang adalah keindahannya yang turun drastis kalau air sedang surut. Jika Anda datang pada saat air sedang surut, kemungkinan besar Anda akan kecewa. Sebab Pantai Kutang tidak lagi tiktokable. 

Dasar pantai penuh dengan lumpur hitam seperti lumpur selokan. Kena celana bisa kotor. Memang lumpur ini hanya lumpur laut, tidak bau seperti lumpur selokan, akan tetapi tentu saja pengunjung jadi tidak bisa bermain air. Padahal bagian paling menyenangkan di pantai ini adalah bermain di pantai yang berpasir putih.

Kapan Saat Terbaik Datang ke Pantai Kutang?

Waktu terbaik datang ke sini adalah pada saat air pasang. Pertanyaan berikutnya, kapan air laut pasang. Pertanyaan ini sulit dijawab karena pasang surut air laut dipengaruhi oleh banyak hal, antara lain arus laut, angin laut, posisi bulan. 

Setiap hari air laut mengalami siklus pasang surut. Ada kalanya air laut pasang di siang hari. Tapi pada umumnya puncak air pasang terjadi di malam hari. 

Bagaimana saya bisa tahu air laut sedang surut atau pasang? Sebetulnya cara paling jitu adalah bertanya ke pengelola Pantai Kutang. Sayangnya, pengelola wisata tidak menyediakan layanan informasi seperti ini. 

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebetulnya menyediakan informasi pasang surut air laut. Sayangnya informasi yang disediakan masih terlalu umum. Padahal yang kita butuhkan adalah informasi pada jam tertentu. Misalnya, Anda berencana sampai di Pantai Kutang pada pukul 11.00. Apakah pada jam itu air laut sedang pasang?

Sebetulnya ada aplikasi yang bisa menyediakan informasi ini secara real time. Namanya Nautide. Aplikasi ini bisa diinstal dari Play Store. Caranya, masuk ke aplikasi, nyalakan LOKASI, atau pilih lokasi Desa Labuhan atau desa yang terdekat ke Pantai Kutang, yaitu Sedayulawas, Brondong, Lamongan. Walaupun desanya berbeda, ketinggian air lautnya sama. 

Begitu titik lokasi sudah ditentukan, kita akan memperoleh informasi yang sangat rinci mengenai kondisi cuaca dan ketinggian air laut setiap jam. Tidak hanya tentang pasang surut air laut tapi juga cuaca, tingkat kecerahan matahari, angin, dsb. Dari sini kita bisa tahu pada jam berapa pasang air mencapai puncaknya. Sayangnya, informasi ini tersedia dalam bahasa Inggris dan terlalu detail. Mungkin membingungkan buat kebanyakan orang. 

Kalau mau informasi dalam bahasa Indonesia, kita bisa menggunakan aplikasi Pasang Air Laut. Tinggal kita masukkan lokasi Desa Labuhan, Brondong, Lamongan. Maka kita akan memperoleh informasi yang cukup detail seperti di Nautide. Aplikasi ini biasanya digunakan untuk keperluan kegiatan memancing. Jadi informasinya cukup lengkap. Status pasang surut air laut ditampilkan dalam bentuk grafik seperti ini.

Cara bacanya, air surut maksimal pada pukul 08.39 pagi. Kalau Anda datang ke sini sekitar jam 9, Anda akan kecewa karena air di pantai sedang surut maksimal.  

Makin sore air makin pasang. Puncak pasang terjadi pada pukul 22.09 malam. Tapi ini tengah malam. Tidak mungkin kita berwisata tengah malam. Paling pas kita bisa datang ke seni sekitar pukul 02.00 siang. Pada jam itu pantai sudah terendam oleh air walaupun ketinggiannya belum maksimal. 

Kalau Anda ingin ringkas, silakan ikuti dan kirim DM di medsos kami sehari sebelum berangkat. Kami akan mengecekkan kondisi pasang surut air laut pesisir Lamongan buat Anda. 

Bagaimana kalau sepanjang siang air surut? Sebaiknya tunda datang ke sini. Sebab kita datang ke sini tujuannya tentu untuk bersenang-senang dan bermain air.

Apakah Ada Angkutan Umum Sampai ke Pantai Kutang?

Ada tetapi sulit diandalkan. Lebih enak ke sini naik kendaraan pribadi. Bisa sepeda motor atau mobil. Bahkan rombongan besar bus pun bisa sampai di tempat parkir wisata.

Kalau terpaksa naik angkutan umum, kita bisa lewat Tuban kota. Dari Tuban, kita naik angkutan L300 jurusan Blimbing-Tuban. Turun di perempatan menuju Desa Labuhan. Di sini ada dokar (delman yang ditarik kuda) menuju Desa Labuhan.

Berapa Tiket Masuk ke Pantai Kutang?

Tiket masuk hanya Rp5.000 per orang. Tapi jika Anda datang ke sini untuk melakukan foto pre-wedding, tiketnya lain lagi. Di sini memang ada banyak spot bagus yang sangat cocok untuk foto-foto prewedding.

TiketTarif
Masuk per orang5.000
Parkir sepeda motor2.000
Parkir mobil6.000
Parkir bus10.000
Prewedding100.000

Apa Saja Fasilitas di Pantai Kutang?

Wisata pantai ini sudah dikelola dengan bagus. Jalan menuju tempat wisata ini sudah beraspal. Selain itu, di sini juga ada:

  • Tempat parkir yang cukup luas. Bus pun bisa parkir di dekat pintu masuk
  • Jembatan kayu yang memanjang hampir 0,5 km
  • Gazebo di sepanjang jembatan, bisa untuk berfoto-foto atau sekadar duduk beristirahat
  • Toilet, buat mandi dan bilas setelah nyebur ke air laut
  • Warung makanan-minuman

Saran Sebelum ke Pantai Kutang

Sebetulnya Anda bisa datang langsung begitu saja ke Pantai Kutang tanpa persiapan. Akan tetapi akan lebih baik kalau Anda merencanakan kepergiannya ke sini. Selain akan memberikan pengalaman yang lebih menyenangkan, juga mencegah terjadinya hal yang merugikan, misalnya jatuh sakit setelah ke Pantai Kutang.

Beberapa saran ini mungkin bisa dipertimbangkan.

Datanglah pada puncak musim kemarau

Jika Anda datang ke sini bersama anak-anak di jam yang tepat, ketika air sedang pasang, ada kemungkinan anak Anda tidak mau mentas. Terutama jika Anda datang ke sini di masa puncak musim kemarau. Ini adalah waktu terbaik ke Pantai Kutang.

Kenapa ini waktu terbaik?

  • Air laut sangat bening. 

Dari atas jembatan kayu kita bisa melihat ikan berenang di bawah jembatan.

  • Banyak anggur laut di pantai

Anggur laut adalah sejenis  rumput laut, yang bentuknya seperti dompolan anggur mini. Tak hanya indah dipandang, anggur laut juga bisa dimakan. Anggur laut ini banyak tumbuh di lantai pantai yang berpasir. Pada musim kemarau, air laut cukup bening sehingga rumput laut dan anggur laut di dasar pantai bisa berfotosintesis lebih baik. Setelah cukup besar, anggur laut ini akan terbawa ombak ke pinggir pantai. Bisa dibawa pulang. Di rumah tinggal dibilas dengan air panas, lalu dimakan sebagai lalap dengan urap atau sambal kacang. 

Mampirlah ke Pasar Desa Labuhan lebih dulu

Kalau Anda ingin bermain agak lama di pantai, sebaiknya datanglah di pagi hari sebelum zuhur, mampirlah lebih dulu ke pasar desa. Lokasi pasar ini ada di sebelah timur pintu gerbang menuju ke lokasi wisata Pantai Kutang. Tanyakan saja kepada penduduk setempat.

Buat apa mampir ke pasar?

Di pasar kita bisa membeli aneka jajan pasar, seperti ketan urap, lemper, apem, lepet, kue cucur, gorengan, pisang rebus, ubi rebus, kacang, dan aneka jajan lainnya. Harganya murah-murah, mulai dari Rp500-an. Jajan pasar ini untuk persiapan buat cemilan di dalam lokasi wisata. 

Di dalam lokasi wisata memang ada warung. Akan tetapi yang dijual hanya makanan dan minuman instan seperti mi instan dan teh. Kalau kita dalam keadaan lapar setelah kecapekan bermain di pantai, mi instan tidak akan cukup mengenyangkan.

Pakai Topi dan Baju Panjang

Di aplikasi Nautide atau Pasang Laut, kita bisa mendapatkan informasi detail mengenai cuaca dan tingkat terik matahari pada hari itu. Informasi ini sangat berguna terutama jika kita datang di musim kemarau. Pada musim kemarau, sinar matahari bisa sangat panas sampai membakar kulit. Apalagi jika kita bermain beberapa jam di pantai. Saking senangnya bermain di pantai, anak-anak bisa lupa jam. Tahu-tahu kulitnya sudah gosong. Akan lebih baik jika kita ke sini memakai baju lengan panjang dan topi untuk melindungi tubuh dari sinar matahari.

Pakai Tabir Surya dan Minum Suplemen Sebelum Berangkat

Di musim puncak panas, baju panjang dan topi saja tidak cukup. Yang perempuan bisa pakai krim tabir surya. Lebih dianjurkan lagi sebelum berangkat ke sini pengunjung minum suplemen vitamin C dan vitamin E. Dua vitamin ini punya fungsi antioksidan untuk menetralkan efek buruk sinar matahari. 

Pada saat terpapar sinar matahari, sebetulnya tubuh kita rusak. Yang bisa dilihat, kulit gosong dan mulut sariawan. Vitamin-vitamin antioksidan ini berfungsi mencegah badan sakit karena paparan terik sinar matahari.

DIREKTORI

Hotel Elresas Lamongan, Hotel Paling Pas di Lamongan Kota 

Di Lamongan Kota ada beberapa hotel. Jika kami harus merekomendasikan satu nama saja, maka pilihan kami adalah Hotel Elresas. Elresas bukan hotel terbesar atau hotel dengan fasilitas terbaik. Tapi hotel ini adalah hotel yang paling pas. Lokasinya paling bagus. Tarifnya juga pas. 

Lokasi Tepat di Tengah Kota

Sebagaimana kota zaman dulu, titik tengah Lamongan adalah alun-alun, dikelilingi oleh masjid agung dan kantor pemerintahan bupati. Hotel Elresas ini persis berada di salah satu sisi alun-alun. Dekat ke masjid agung. Jadi kalau kita ingin bisa shalat berjamaah lima waktu pun tidak akan kesulitan karena lokasinya dekat dengan Masjid Agung Lamongan.

Hotel Elresas juga dekat ke kantor pemerintahan. Tinggal jalan kaki. Dekat ke pasar besar. Dekat ke kantor-kantor dinas. Dekat ke pusat-pusat belanja. 

Tidak ada hotel di Lamongan yang punya keistimewaan seperti ini. Kalau ingin makan nasi boranan, kita tinggal menyeberang jalan. Di sana ada banyak deretan penjual nasi khas Lamongan ini yang menjajakan dagangannya dengan lesehan.

Kalau butuh uang tunai, kita tinggal keluar hotel. Persis di depan hotel ada ATM BNI. Bahkan dalam keadaan darurat, misalkan ingin ke klinik, kita tinggal keluar hotel. Persis di sebelah hotel ada klinik Muhammadiyah.  

Hotel Keluarga Syariah

Nama hotel ini memang hanya Elresas. Tapi hotel ini sebetulnya dikelola dan di-branding sebagai hotel syariah. Brand hotel syariah di Lamongan masih termasuk hal penting karena di kota ini hotel sering dijadikan sebagai tempat wik wik. Di website LamonganPos.com ini saja sering ada pengunjung yang mencari informasi hotel di Lamongan yang bisa digunakan untuk wik wik. Karena itu pilihan kamar nomor satu di hotel ini adalah kamar Family. 

Kalau Anda datang ke sini bersama pasangan, jangan lupa membawa KTP dengan alamat yang sama. Lebih aman lagi siapkan foto Kartu Keluarga atau Surat Nikah.

Hotel ini milik keluarga H.Syamsuri (alm), pengusaha lokal yang juga pemilik usaha tikar lipat Elresas. Instagram: @sukses_makmur_abadi/ 

Tarif Hotel Pas

Karena lokasinya tepat di jantung kota, Hotel Elresas tidak begitu besar. Tidak ada halaman untuk parkir. Tempat parkir kendaraan bermotor ada di basement. Di dekat parkiran ada lift sehingga pengunjung dengan kursi roda tidak akan kesulitan naik ke atas.

Kamar tidak besar-besar model delux tapi cukup untuk keluarga kecil berencana. Tarifnya sekitar Rp400-an per malam. Kalau kita ingin dapat harga promo, silakan gunakan aplikasi-aplikasi pesan hotel seperti Traveloka. Di Lamongan, sebetulnya harga sebesar ini kategorinya tidak murah. Tapi karena ini lokasinya persis di tengah kota, harga ini kategorinya wajar. Memang ada banyak hotel yang tarifnya lebih murah tapi tidak ada satu pun yang lokasinya bisa menandingi Hotel Elresas. 

Walaupun hotelnya kecil, tempat makannya cukup nyaman. Memang tidak dikelilingi taman, tapi tempat makan yang dinamai Kedai Nikmah ini ada di atas di lantai terbuka sehingga kita bisa melihat pemandangan di sekitar hotel. Kami beberapa kali mengikuti acara gathering di sini, rasa masakannya juga tidak mengecewakan. Standar hotel melati. 

Kalau kita ingin makan enak, kita tinggal keluar hotel saja. Di seberang hotel ada banyak penjual nasi boranan. Di sekeliling pasar banyak juga penjual makanan yang enak seperti soto ayam bening dan gado-gado.

Bisa untuk Acara Gathering

Hotel ini punya hall yang bisa digunakan untuk acara bersama dengan kapasitas maksimal puluhan orang. Hotel ini memang hotel kecil. Kalau kita perlu hotel yang kamar dan ruangannya luas, atau kita mau hotel yang lebih murah, sebaiknya kita cari hotel lain.

Kalau kita mengadakan acara gathering yang dihadiri oleh seratusan orang lebih, dan kita tidak keberatan dengan biaya, kita bisa memilih hotel Grand Mahkota yang lokasinya di sebelah selatan Hotel Elresas.

Kalau kita mau hotel yang lebih murah dan tidak keberatan dengan lokasi di pinggir kota, kita bisa memilih hotel Boegenviel di dekat RS Muhammadiyah Lamongan. 

Karena Elresas hotel kecil, kalau ada acara gathering dan acaranya ramai, pengunjung yang sedang menginap bisa ikut mendengar suaranya. Tapi tentu saja acara gathering di hotel ini hanya sesekali saja. 

Secara umum, kalau kita sekadar membutuhkkan tempat menginap buat keluarga, hotel ini sudah memenuhi kebutuhan kita. 

Alamat dan Telepon

@HoteHotel Elresas

Phone (0322) 322777

WA 0813 3777 5777l

Jl. KH. Ahmad Dahlan no 24, 62217, Lamongan

Whatsapp

TikTok

Instagram

Facebook

Traveloka

Tiket.com

Pegi Pegi

Grabfood

OLEH-OLEH KHAS LAMONGAN

Sego Muduk, Nasi Punar Khas Desa Sendang Paciran

Kalau Anda kebetulan sedang berkunjung ke Desa Sendangagung atau Sendang Duwur Kecamatan Paciran, Anda bisa mencoba makanan khas Sendang, yaitu sego muduk. Sego muduk ini sejenis nasi uduk atau nasi punar tapi dengan bumbu yang lebih banyak.

Tampilannya mirip nasi kuning karena sama-sama menggunakan santan dan bumbu kunyit. Tapi warna nasi muduk tidak kuning cerah seperti nasi punar melainkan kuning agak gelap karena bumbunya lebih banyak.

Perbedaan lain, sego muduk ini hanya pakai beras. Tidak ditambah ketan seperti umumnya nasi kuning. Biasanya dihidangkan dengan sambal bawang, bukan sambal kelapa sebagaimana umumnya nasi kuning.

Di Sendang, nasi muduk biasa dihidangkan di acara-acara mulai dari hajatan, festival budaya, sampai peringatan keagamaan. Warung yang menjual nasi muduk juga mudah dijumpai.

Sebetulnya nasi muduk saja rasanya sudah enak. Sebab sudah bersantan dan berbumbu. Tapi biasanya nasi ini dihidangkan dengan lauk-pauk seperti ikan layang goreng, tumis cumi, dadar, bakwan, atau lainnya. Bahkan di kalangan warga setempat, nasi ini kadang ditambah sambal pecel sehingga rasanya gurih dan pedas.

Warung Sego Muduk

Salah satu penjual nasi uduk yang buka siang hari dan cukup banyak direkomendasikan warga setempat adalah Warung Mbak Tun. Google Maps klik di sini. Warung ini bisa Anda kunjungi setelah berkunjung ke Tebing Cafe, atau kolam renang Acasha, atau Masjid Sendang Duwur, atau gerai batik Sendang

Perlu diketahui, Desa Sendang Duwur ini lokasinya ada di atas bukit. Jadi jalanannya curam. Kalau Anda ke sini naik sepeda motor, sebaiknya gunakan sepeda motor yang kuat buat naik tanjakan. Kalau kita salah belok, kita harus kembali lewat tanjakan.

Lokasi warung Mbak Tun paling gampang dijangkau lewat gebang Desa Sendang Duwur. Kita bisa menyusuri gang kecil ke arah timur (kiri) yang letaknya persis sebelum gerbang.

Warung Mbak Tun ini sekilas tampak seperti toko kelontong karena memang yang dijual bukan hanya sego muduk tapi juga jajanan dan minuman sasetan. 

Saat kita pesan nasi muduk, Mbak Tun akan bertanya, apakah nasinya diberi sambal pecel. Saran kami: tidak usah ditambah sambal pecel. Pertanyaan ini mungkin terasa aneh. Nasi kuning kok dicampur pecel. Ini memang tradisi warga Sendang. Mereka biasa menikmati sego muduk dengan sambal pecel.

Tapi buat kita, orang kebanyakan, kombinasi ini menyebabkan rasa sego muduk menjadi terlalu kuat. Sego muduk sudah gurih dan pedas karena mengandung santan, banyak rempah, dan sambal bawang. Kalau masih ditambah dengan sambal pecel yang pedas dan berlemak (kacang), maka rasa akhir sego muduk menjadi agak enek.

Resep Sego Muduk

Bumbu sego muduk mirip dengan nasi kuning. Minyaknya berasal dari santan, bukan kemiri. Kuningnya berasal dari kunyit. Bedanya, bumbu rempah sego muduk lebih beraneka ragam dibanding nasi kuning. Selain bawang merah dan bawang putih, ada merica, ketumbar, jahe, kunyit, lengkuas, kencur, daun jeruk, daun serai, daun salam, dan mesoyi. Mesoyi biasanya digunakan untuk bumbu rawon atau rendang.

Sambalnya dibuat dari tumisan bawang merah, bawang putih, cabai, dan bawang daun.