DIREKTORI
DIREKTORI
DIREKTORI
BERITA
ALAM

Ide Wisata Petik Buah di Lamongan

Minggu ini wisata petik buah juwet di Desa Lopang, Kembangbahu, jadi terkenal gara-gara dikunjungi dan dipromosikan Bupati Yuhronur Efendi.

Di desa ini ada lahan sekitar 30 hektare yang ditanami juwet. Banyak di antaranya berusia puluhan tahun.

Harganya lumayan. Satu keranjang kecil Rp 50 ribu. Satu mangkuk Rp 10 ribu. Ini kira-kira sama dengan harga juwet di grup-grup jual beli online warga Lamongan, sekitar Rp 20 ribu sekilo. 

Foto: Yes

Di Lamongan pada umumnya, pohon juwet bukan pohon komersial. Biasanya buahnya dibiarkan jatuh berserakan. Memetiknya susah karena buahnya kecil-kecil. Apalagi dompolan buahnya sampai di ujung ranting. 

Kita harus memanjat pohon atau pakai tangga. Salah panjat bisa jatuh dan masuk rumah sakit. Jadi sebetulnya harga Rp 20 ribu sekilo itu terbilang murah jika dibandingkan dengan resiko jatuh dari pohon. 

Dengan dijadikan wisata petik buah, juwet bisa bernilai ekonomi. Apalagi pohon juwet termasuk pohon yang tidak butuh perawatan. Tahan kering. Bahkan saat kemarau panjang, ketika rumput dan semak mati, juwet tetap segar. Makin kering tanahnya, buah juwet makin manis. 

Foto: Yes

Sentra-sentra petik buah seperti ini harus diperbanyak dan gencar dipromosikan. Wisata outdoor seperti ini bisa menjadi alternatif di tengah pandemi yang tak kunjung selesai. Semua pihak diuntungkan. Petani dapat penghasilan tambahan. Kita dapat konten Instagram. Anak-anak bisa belajar keanekaragaman hayati langsung, tidak hanya dari buku LKS. 

LamonganPos sudah pernah menulis beberapa di antaranya. Mungkin bisa menjadi inspirasi untuk mengembangkan wisata serupa. Tak perlu jenis tanaman buah yang sulit, kita bisa memilih jenis tanaman yang mudah tumbuh. 

  1. Wisata petik melon

Ini termasuk kategori sulit. Butuh biaya puluhan juta rupiah untuk membangun rumah kaca. Wisata ini salah satunya ada di Dusun Penanjan, Paciran, dekat Tanjung Kodok. Masih rutin tanam dan panen sampai sekarang. Panen sekitar tiga bulan sekali. 

Di Desa Dadapan Solokuro juga ada tapi tidak rutin. Dulu di Agrowisata Besur, Sekaran, juga ada, bahkan labu madu juga ada. Entah bagaimana kabarnya sekarang. 

  1. Wisata petik semangka

Ini sudah lama jadi andalan Desa Latukan, Karanggeneng. Minggu kemarin baru saja diadakan di Desa Sumberjo, Pucuk. Daerah rawa seperti Karanggeneng, Sekaran, Pucuk cocok mengembangkan wisata jenis ini asal waktu panennya bergantian. 

  1. Wisata petik srikaya

Sudah ada di Tlogosadang Paciran dan Bluri Solukuro. Ini mudah ditiru. Srikaya gampang tumbuh, bahkan tanpa dirawat sekalipun. Bahkan jika ditanam di tanah berbatu, rasa buahnya makin manis. Kelemahannya, srikaya cepat membusuk kalau sudah matang. Jika panen raya bersamaan, menjualnya susah. Harus ada pengolahan srikaya menjadi makanan awet seperti selai atau sirup. 

  1. Wisata petik durian

Sudah dikembangkan di Desa Sugihan, Solokuro. Walaupun Lamongan udaranya panas, ternyata kebun durian terbukti bisa berbuah bagus. Harga durian memang mahal tapi ini sulit ditiru karena durian butuh waktu lama untuk berbuah. Durian juga tergolong tanaman yang rewel. Desa Sugihan punya kelebihan, tanahnya subur, sumber air juga mudah. Desa kita mungkin tidak sebagus Sugihan. 

Foto: Kompas.com
  1. Wisata petik jeruk

Sudah dikembangkan di Dusun Cane, Desa Candisari, Sambeng. Ini juga sulit ditiru. Biayanya mahal. Tanaman gampang penyakitan. Untuk daerah kering seperti Lamongan, jenis jeruk yang cocok misalnya jeruk keprok madura dan jeruk tejakula. Rasanya manis segar, lebih enak daripada jeruk Jember atau Banyuwangi yang biasa dijual di toko buah. Dua varietas jeruk ini sudah dikebunkan skala luas di daerah Singgahan, Tuban. 

Foto: Detik.com
  1. Wisata petik pepaya

Ini mudah sekali ditiru, biayanya murah, dan hanya butuh waktu delapan bulan untuk mulai panen. Kalau wisata tidak bisa menyerap semua panen, buah pepaya juga relatif mudah dijual. Tantangan utama berkebun pepaya adalah mencegah tanaman tidak kena penyakit layu. Jika Anda tertarik, pedoman lengkap berkebun pepaya bisa dibaca di sini. 

  1. Wisata petik kelengkeng

Sudah ada di Desa Banyubang Solokuro. Kelengkeng punya banyak varietas. Ada yang mudah berbuah tanpa booster, misalnya kelengkeng Diamond River. Tapi kelengkeng ini bijinya besar, dagingnya tipis. 

Ada varietas yang daging buahnya tebal, misalnya New Crystal. Tapi lengkeng jenis ini butuh perawatan yang agak rumit sebab perlu booster agar bisa berbuah. Kelemahan lain, jika cara boosternya tidak tepat, tanaman tidak berumur panjang. Hanya kelihatan hebat di awal.

  1. Wisata Petik Alpukat

Sampai saat ini belum ada di Lamongan. Walaupun Lamongan udaranya panas, alpukat tetap bisa berbuah bagus. Di Desa Sedayulawas Brondong, ada induk alpukat mentega milik Pak Mubin, yang buahnya besar-besar dan gurih. Pohon induk ada di samping Masjid Agung, sudah punya banyak anak yang buahnya juga sama bagus. Layak dikembangkan.  

  1. Wisata petik jambu biji

Di Desa Kradenan, Palang, Tuban, wisata ini sudah lama dikembangkan. Buahnya terkenal manis karena tanah Kradenan yang cocok. Wisata ini mudah ditiru. Jambu biji mudah berbuah dan tidak rewel. Tantangan utamanya mungkin adalah membuat rasanya menjadi manis seperti jambu Kradenan.

  1. Wisata petik belimbing

Wisata ini sudah lama menjadi andalan Desa Tasikmadu, Palang, Tuban. Belimbing dari desa ini terkenal manis. Tanaman belimbing sebetulnya mudah hidup di Lamongan. Bagian paling sulit adalah membungkus buahnya satu-satu dan membuat buahnya manis. Belimbing Tasikmadu terkenal manis karena tanah di wilayah ini berupa tanah merah pesisir yang sumber airnya dangkal. Di Bojonegoro juga ada wisata ini tapi buahnya tidak semanis Tasikmadu.

noramayasari/
  1. Wisata petik jambu air

Desa Tunggul, Paciran, terkenal sebagai penghasil jambu air. Tapi sentra ini tidak menawarkan wisata petik karena pohonnya tinggi-tinggi. Rasa buahnya juga biasa saja. Tidak istimewa. Kalau kita berniat mengembangkan wisata petik buah, kita bisa memilih varietas jambu citra atau madu deli hijau.

DIREKTORI

Alamat dan Nomor Telepon Tukang Pijat di Lamongan

Jangan remehkan tukang pijat. Mereka adalah perawat tulang punggung masyarakat. (Tulang punggung dalam pengertian harfiah). 

Anak milenial gak ngerti beginian (Indonesia Tempo Dulu)

Dulu, sebelum banyak dokter dan bidan, tukang pijet adalah tenaga kesehatan garda terdepan. Kini mereka memang tidak menjadi terapis pilihan pertama. Tapi sebetulnya untuk keluhan-keluhan ringan seperti badan meriang, terapi pijet sering lebih efektif daripada minum obat apa pun. 

Tukang pijet punya banyak spesialisasi. Ada tukang pijat urat (pijat capek), pijat bayi, pijat refleksi, pijat keseleo, pijat turun peranakan, hingga pijat sangkal putung seperti Mbah Mahmud Dempel yang pernah kami tulis di sini

Daftar di bawah ini masih rintisan. Belum lengkap. Baru mendaftar tukang pijat capek.

Harap dicatat, tukang pijat laki-laki di daftar ini hanya melayani laki-laki. Tukang pijat perempuan hanya melayani perempuan. Tidak melayani pijat plus plus “mek-mek” untuk garangan, bajul, luwak, dan sejenisnya. 

Pijat zaman dulu, tahun 1910, koleksi Tropenmuseum

Jika Anda punya info untuk melengkapi daftar ini, silakan sampaikan ke email kami redaksi@lamonganpos.com atau kirim pesan di media sosial kami.  

Wilayah Khusus Laki-lakiKhusus Perempuan
Babat, Kedungpring, dan sekitarnyaLutfi Anwar Kebalanpelang 085757326240Google Maps klik di sini
Soko Pijet, Babat081232629606 
Dwi Agus, Jl Sultan Agung, Kalongan, Banaran085269360750
Darno Pijat/ 
Harno Pijat Tlanak Kedungpring, 081235824582Mbak Erni Kradenan, Kedungpring
Glagah, Deket, dan sekitarnyaGlagah Masjid, WA 085645197279FB Ida MaulidahRandengan, PasiWA 087854883063
Cak Zunan, Karangturi, WA 082142622946Nginjen, DeketWA 088805023168FB Arly
Lamongan, Kembangbahu, Tikung, dan sekitarnyaJaelani, Range RT 6, belakang GOR Lamongan, sebelah timur Gudang Barkah TeropFB Henny Perumnas Made
Sriono Pjjet, Pelang, Kembangbahu, Telp 081553103268

Mbah Parman, Gintungan, Kembangbahu
0858-1252-4921
Pijat urat perempuan Mbah Sumini
Dsn.mojodadi (Lapangan Cross) Ds. Lopang Kec. Kembangbahu
Paciran, Brondong, dan sekitarnyaMuhtar Musthofa Kemantren Telp 085804540617Jl. PT Omya Pabrik Wedak Dengok
Alfin, Dengok, Paciran (Jl. PT Omya)Solihatul, Gowah, Blimbing0859171682754
Solik, Grenjeng, Blimbing, Paciran, sebelah timur Pos Doreng. WA 081295212359
NgimbangDarto Ateng, Dusun Sawen, Desa Sendangrejo, NgimbangGriya Tiwi
DIREKTORI
DIREKTORI
OLEH-OLEH KHAS LAMONGAN
DIREKTORI