Cemoro Adventure, Persewaan Alat Camping Lamongan
𝐒𝐞𝐰𝐚 𝐀𝐥𝐚𝐭 𝐂𝐚𝐦𝐩𝐢𝐧𝐠 𝐋𝐚𝐦𝐨𝐧𝐠𝐚𝐧
𝐒𝐭𝐨𝐫𝐞 : 𝐃𝐬. 𝐌𝐚𝐝𝐞 𝐊𝐚𝐦𝐩𝐮𝐧𝐠, 𝐋𝐚𝐦𝐤𝐨𝐭
𝐎𝐩𝐞𝐧 : 𝟎𝟖.𝟎𝟎 – 𝟐𝟏.𝟎𝟎 𝐖𝐈𝐁
𝐖𝐀 : 𝟎𝟖𝟏𝟗-𝟕𝟑𝟐𝟕-𝟎𝟎𝟎𝟎
IG: cemoroadventure/
FB: cemoroadventure
Sejarah Soto Ayam Lamongan (1)
Di dalam semangkuk soto, ada sejarah panjang pertemuan aneka budaya, mulai dari Cina, Jawa, Belanda, hingga India. Begitu pula dengan soto ayam Lamongan.
Sebagian antropolog berpendapat, kata “soto” berasal dari bahasa Cina, cau-tu. Arti harfiahnya, sup rempah isi jeroan. Pada mulanya soto dibuat dari jeroan sapi, kerbau, atau babi. Makan jeroan adalah budaya kuliner Cina. Orang Eropa menganggap budaya ini menjijikkan karena menganggap jeroan adalah bagian hewan yang kotor, tidak sehat, dan harus dibuang.
Di tangan orang peranakan Cina, bagian hewan yang dibuang ini masih bisa diolah untuk dimakan. Pada zaman Belanda, daging sapi terlalu mahal untuk kebanyakan orang pribumi maupun orang keturunan Cina. Sampai sekarang, soto berbahan jeroan masih lestari, yaitu soto babat.
Resep sup jeroan ini kemudian diadopsi oleh kaum bangsawan pribumi dan orang Belanda tapi menggunakan daging sapi atau kerbau. Sampai sekarang soto kerbau masih lestari dan menjadi makanan khas Kudus, Jawa Tengah. Soto daging sapi bahkan masih banyak kita jumpai. Yang terkenal misalnya soto madura.
Soto berbahan daging ayam diperkirakan muncul belakangan. Peperangan menyebabkan populasi sapi turun tapi populasi ayam tetap stabil karena ayam mudah dipiara. Soto ayam sebetulnya ada di mana-mana. Tapi soto ini menjadi maskot kuliner Lamongan karena kebetulan banyak orang Lamongan merantau dan berjualan soto ayam. Mereka inilah “Duta Soto”.
Munculnya Soto Ayam Lamongan
Soto Lamongan mulai terkenal sekitar tahun 1980 sampai 1990-an. Pada awalnya perantau Lamongan bekerja macam-macam. Ternyata mereka yang berjualan soto cepat bisa membangun rumah. Berita tentang parantau yang cepat kaya ini biasanya menyebar saat mudik Lebaran. Setelah Lebaran usai, mereka yang capek bertani di desa ikut ke Jakarta dan kota-kota lain untuk berjualan soto ayam.
Sejak itu penjual soto Lamongan membludak. Lebih-lebih sejak perantau ilegal di Malaysia banyak yang pulang kampung karena aturan yang semakin ketat.
Pengaruh kuliner Cina peranakan di resep soto ayam Lamongan masih bisa kita lihat dengan jelas sampai sekarang, misalnya pemakain soun, kecap, dan tauge. Tidak diragukan lagi, kecap dan soun adalah makanan yang diperkenalkan oleh orang peranakan Cina.
Adapun pemakaian kunyit, jahe, lengkuas, serai, dan daun salam adalah tradisi kuliner Jawa yang tampaknya mendapat pengaruh dari India. Sementara jejak kuliner Eropa masih bisa kita lihat dari pemakaian ketumbar, merica, seledri, dan kubis.
Pengaruh Lamongan bisa kita lihat dari pemakaian ikan bandeng untuk menambah gurih kuahnya. Ini khas soto Lamongan sebagai daerah penghasil bandeng. Penggunaan bubuk koya yang berbahan kerupuk udang kelihatannya tidak hanya khas Lamongan melainkan pesisir utara Jawa Timur secara umum yang memang terkenal sebagai produsen udang.
Pada awalnya penggunaan koya tampaknya untuk menyiasati adanya sisa kerupuk udang yang tidak utuh dan tidak bisa dijual atau dihidangkan. Kita tahu, kerupuk udang bentuknya lebar. Kalau patah, masuk plastik afkir.
Lamongan sendiri selama ini bukanlah penghasil kerupuk udang yang terkenal. Merek-merek yang terkenal berasal dari Tuban dan Sidoarjo.
Soto ayam Lamongan, terutama di perantauan, selama ini terkenal dengan kuahnya yang pekat dan berminyak. Sebetulnya ini sangat dipengaruhi oleh kebiasaan penjual soto di perantauan. Soto Lamongan asalnya tidak begitu pekat minyaknya. Ini bisa kita lihat di soto-soto rumahan kalau ada yang punya hajat.
Soto ayam Lamongan yang otentik berbahan ayam kampung. Ayam jenis ini dagingnya sedikit, teksturnya alot, proteinnya tinggi, lemaknya sedikit. Maklum, karena ayam kampung banyak tingkah, pethakilan, makanannya juga macam-macam, suka mencuri biji padi dan jagung milik tetangga.
Sehingga, kuah soto ayam Lamongan yang otentik sebetulnya tidak banyak berminyak. Dagingnya alot, nggarai sliliten. Kulitnya bahkan seperti sandal. Dicokot, mendal. Tapi memang itulah soto yang otentik. Kuahnya encer, rasanya segar, enak di-uyup, tidak enek. Dagingnya tidak banyak karena satu ekor ayam biasanya dibagi untuk banyak orang.
Tapi ayam kampung sekarang harganya mahal. Penjual soto bisa tekor kalau harus pakai ayam kampung. Mereka menyiasati dengan menggunakan ayam ternak yang harganya lebih murah, dagingnya lebih banyak, lemaknya juga lebih banyak, teksturnya lebih empuk. Hasilnya adalah soto yang berminyak. Apalagi jika bumbunya digongso dengan banyak minyak. Bisa sampai klembak-klembak.
Bahan bacaan:
https://journalofethnicfoods.biomedcentral.com/articles/10.1186/s42779-020-00067-z
Sejarah Orang Cina di Lamongan
Warga Desa Sukosongo, Kembangbahu, Lamongan baru saja dibuat heboh dengan penemuan uang koin kuno. Uang-uang koin itu bertuliskan huruf Cina. Dari foto yang dimuat di media-media online, tampaknya uang koin itu ada yang berasal dari masa Dinasti Song. Dugaan ini berdasarkan bentuk tulisan di uang koin itu.
Dinasti Song berkuasa sebelum masa Kubilai Khan, pendiri Dinasti Yuan. Cucu Jengis Khan ini pernah mengirim utusan ke Singasari pada masa Raja Kertanegara. Utusan ini dikirim untuk membawa pesan agar Singasari tunduk dan membayar upeti kepada Kubilai Khan.
Namun, Kertanegara menolak tunduk. Ia bahkan memotong telinga utusan itu dan menyuruhnya pulang ke Cina. Aksi potong telinga ini adalah pesan tegas: Jawa tak mau tunduk kepada Cina.
Semprul matamu picek! Enak wae njaluk upeti. Memange sopo kowe? Kira-kira begitu pesannya.
Mendapati utusannya dipotong telinganya, Kubilai Khan murka. Sia Lan Kowe Olang! Belani-belaninya sama owe. Situ gak tahu siapa owe hah? Owe cucunya Jengis Khan hah!”
Maka ia pun mengirim belasan ribu tentara ke Jawa. Pasukan ini mendarat di Tuban dan Sedayu. Ada ahli sejarah yang bilang, Sedayu ini adalah Sedayu Gresik, ada yang bilang Sedayulawas Brondong.
Pada masa itu, butuh waktu berbulan-bulan bagi utusan yang dipotong telinganya itu untuk pulang ke Cina. Armada tempur juga butuh waktu berbulan-bulan untuk sampai ke Jawa. Sehingga ketika pasukan bersenjata ini sampai di Jawa, mereka tidak tahu bahwa Kertanegara sudah dibunuh pemberontak. Singasari sudah terbelah menjadi dua kubu, kubu Jayakatwang dan kubu Raden Wijaya, menantu Kertanegara.
Ketidaktahuan pasuka Cina terhadap politik lokal dimanfaatkan oleh Raden Wijaya. Ia menemui mereka dan berjanji akan tunduk kepada Kubilai Khan. Syaratnya, mereka harus membantunya mengalahkan Jayakatwang. Permintaan ini dipenuhi.
Pasukan Kubilai Khan pun membantunya mengalahkan Jayakatwang. Di saat tentara Cina sudah berkurang dan kecapekan, Raden Wijaya mengajak mereka untuk mengambil hadiah upeti buat Kubilai Khan. Tapi ini hanya tipuan. Di saat pasuka Cina lengah, mereka disergap oleh tentara Raden Wijaya.
Mereka kocar-kacir, ribuan orang mati. Sisanya yang masih hidup pulang lintang pukang dengan menanggung malu. Sementara Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit.
Entah uang kepeng di Kembangahu itu terkait dengan peristiwa ini atau tidak, yang pasti orang Cina memang sudah berinteraksi dengan orang Jawa, termasuk Lamongan, jauh sebelum orang-orang Portugis dan Belanda datang.
Bahkan sebagian ahli sejarah berpendapat bahwa yang berperan besar menyebarkan Islam ke Pulau Jawa adalah orang-orang Cina Muslim. Salah satu yang terkenal adalah rombongan Muslim di ekspedisi Laksamana Cheng Ho, yang juga pernah mampir ke Tuban.
Teori ini sebetulnya masuk akal mengingat Cina adalah bangsa yang sangat besar, mencakup wilayah yang sangat luas. Wilayah Cina yang berbatasan dengan Afghanistan, yang sekarang masuk Xinjiang, sudah mengenal Islam jauh lebih dulu daripada orang Nusantara.
Salah satu wilayah Lamongan yang banyak didiami orang Cina adalah Babat. Pada masa Belanda, Babat adalah poros ekonomi paling maju di Lamongan. Di sini mereka pada umumnya berdagang. Pada zaman Belanda, mereka menguasai perdagangan tembakau yang saat itu dihasilkan di wilayah pertanian di sekitar Babat. Salah satu dari mereka, Loe Soe Siang, memilih berjualan wingko.
Usaha wingko ini diteruskan oleh dua anaknya. Di tangan anak laki-lakinya yang bernama Loe Lan Ing, wingko ini menjadi terkenal sampai sekarang. Sementara anak perempuannya, Loe Lan Hwa, pindah ke Semarang dan mendirikan usaha wingko di sana dengan merek Wingko Cap Sepoor, yang kemudian terkenal sebagai Wingko Babat Semarang.
Ketika Gestapu meletus, sebagian orang keturunan Cina di Lamongan memilih pindah ke Surabaya. Sebab pada masa itu, hubungan mereka dengan orang pribumi rusak gara-gara Gestapu. Negara Cina dituduh mendalangi peristiwa ini.
Ini sebetulnya prasangka yang tidak logis sebab orang-orang keturunan Cina di Indonesia ini tak punya sangkut paut dengan kebijakan Negara Cina. Mereka pindah ke Surabaya karena komunitas keturunan Cina di kota ini lebih banyak sehingga memberi rasa aman.
Sampai sekarang masih ada jejak makam orang-orang keturunan Cina generasi awal di Gunung Pegat, selatan Babat. Anda bisa simak videonya di Channel Youtube Yulius Kurniawan Kristianto, peneliti sejarah yang juga keturunan Cina Babat. Ia menyebut dirinya “Cireng” (Cina Ireng) karena hobinya ngeluyur berburu situs sejarah.
*) Foto-foto hanya ilustrasi, koleksi Universitas Leiden
Bahan Bacaan:
http://lailahistoria-fib11.web.unair.ac.id/
https://www.researchgate.net/
Pembuat Taman, Kolam, Carport, & Gazebo Lamongan
Fahri Jaya Garden melayani:
Desain dan pembuatan taman
Renovasi taman
Kolam
Batu sikat/carport
Relief
Tebing
Vertical garden
Batu alam
Cat wost
Gazebo
Gratis konsultasi dan survey lokasi
WhatsApp : 0822 4423 2394
Email : fahrijayagarden@gmail.com
Facebook. : Fahri jaya garden
Poly Clean, “Soklin Made in Lamongan”
Wong Lamongan megilan-megilan. Itu bukan hanya judul lagu artis Lamongan, Yak Widhi. Memang demikianlah faktanya. Dengan sumber daya seadanya, wong-wong Lamongan menembus segala keterbatasan.
Kalau ingin contoh, datanglah ke Dusun Sumuran, Desa Sumur Gayam, Paciran. Di desa kecil di pesisir Lamongan ini, terdapat sebuah industri rumahan yang memproduksi deterjen dan sejenisnya.
Mereknya catchy, Poly Clean. Sekilas terdengar mirip Soklin. Bisa jadi ini memang akan meniru jejak sukses Soklin.
Dulu pabrik Soklin (Wings) awalnya hanyalah industri rumahan di Surabaya yang produknya dijual keliling kampung. Wings harus bertarung melawan raksasa bernama Unilever yang sudah menguasai pasar di seluruh dunia. Pertarungan yang sama sekali tidak seimbang.
Tapi kegigihan Wings selama bertahun-tahun membuat Soklin kini bisa sejajar dengan Rinso. Bahkan sekarang di desa-desa, orang biasa membeli “rinso merek Soklin”.
Posisi Poly Clean saat ini persis seperti Soklin zaman dulu. Produk Paciran ini harus menembus dominasi produk Wings dan Unilever.
Untuk ukuran usaha kecil, Poly Clean sudah punya banyak sekali produk. Mulai dari detergen cair, sabun cuci piring, semir ban, pelembut pakaian, sabun cuci tangan, pembersih lantai, pelicin setrika, pembersih porselen, parfum laundry, dan beberapa lagi. Produk-produk ini harus bertarung melawan Soklin, Rinso, Molto, Soklin Pewangi, Porstex, Rapika, Kispray, Sunlight, Mama Lemon, dan merek-merek besar lainnya.
Yang menarik, pemilik usaha ini, Muhammad Icfa, adalah pemuda milenial. Ia baru lulus dari Universitas Muhammadiyah Malang tahun lalu. Lulus kuliah, pendaki gunung ini merakit alat-alat produksi sendiri dengan las dan gerinda.
Soal mutu, Poly Clean tentu tak perlu diragukan lagi sebab Icfa adalah sarjana teknik industri. Apalagi Poly Clean sudah mengantongi izin komersial untuk semua produknya. Kemasannya juga sudah sesuai standar pabrik. Bahkan Poly Clean punya kelebihan dalam hal wanginya lebih awet.
Penasaran kan?
Modal Uang Saku Kuliah
Poly Clean adalah potret usaha kecil modal nekad. Icfa mendirikan usaha ini bukan karena ia anak Sultan tapi justru karena usaha keluarganya sedang sepi akibat pandemi.
Selama kuliah, ia menyisihkan uang sakunya. Ia mulai merintis usaha ini dengan tabungan sebesar Rp 500 ribu. Secara cerdik ia menjadikan rumahnya sebagai laboratorium. Siji gawe loro gawe. Materi kuliah research & development langsung ia praktekkan dengan melakukan riset formulasi Poly Clean.
Hasil coba-coba itu ia tawarkan ke kenalan dan tetangga. Sedikit demi sedikit proses produksi diperbaiki. Sekarang Poly Clean memiliki beberapa puluh produk aneka varian dengan pasar yang terus tumbuh.
Sebagai pemain baru, Poly Clean menawarkan kemudahan pengiriman dan harga yang lebih murah. Produknya banyak yang dikemas dalam wadah besar. Cocok untuk usaha laundry.
Yang terpenting, Poly Clean melayani pembelian grosir maupun satuan. Gratis ongkir untuk wilayah Paciran, Solokuro, Brondong, dengan minimal pembelian lima buah produk apa saja.
Untuk pengiriman ke kecamatan selain di atas, misalnya Babat atau Lamongan Kota, gratis ongkir dengan minimal pembelian 40 buah produk apa saja. Keren! Tak kalah dengan grosir berbasis aplikasi seperti Mitra Bukalapak atau Ula.
Dengan berbagai kelebihan ini, Poly Clean adalah produk lokal yang sangat layak kita dukung.
Poly Clean | Jl. Sumur Kebon, Dusun Sumuran, RT 4, RW 3, Desa Sumur Gayam, Paciran |
Telp/WA | 08813273610 |
juragansabun_ | |
Update Info Vaksinasi Lamongan, September 2021
- Dinas Kesehatan Lamongan
Pendaftaran Vaksinasi Dosis 1
Di Dinas Kesehatan Kab.Lamongan
.
Kriteria Peserta Vaksin :
– Usia diatas 12 tahun
– Khusus warga Lamongan
* Untuk KTP Luar lamongan membawa surat keterangan Domisili dari RT/surat Keterangan bekerja di lamongan
.
Link Pendaftaran :
.
Pelaksanaan Vaksin setiap Selasa & Kamis
Pendaftaran dibuka secara online dengan sistem buka-tutup menyesuaikan ketersediaan vaksin.
KUOTA TERBATAS
.
Daftar nama sasaran akan diumumkan H-1 sebelum pelaksanaan vaksin di IG @dinkes_kablamongan, dan di papan pengumuman di kantor Dinas Kesehatan Kab. Lamongan.
Pembuat Spanduk Pecel Lele & Soto Lamongan
Spanduk pecel lele biasanya dilukis dengan tangan. Namun, ada juga yang dicetak dengan mesin. Gambar cetak memang bisa lebih indah tapi lukisan tangan jelas lebih otentik.
Selain otentik, spanduk lukis juga lebih awet. Jika Anda perhatikan, banyak sekali spanduk pecel lele yang sudah kusam kecipratan minyak goreng tapi lukisannya masih jelas. Itu karena catnya yang tebal menjadi lapisan kedap air dan kedap minyak.
Spanduk pecel lele, yang di kalangan pedagang disebut “letter”, biasanya berbahan kain putih dengan warna stabilo yang mencolok. Tujuannya agar di malam hari spanduk ini kelihatan jelas ketika lampu di dalam warung dinyalakan. Bahan kain memudahkan ketika spanduk dilipat saat warung tutup.
Daftar di bawah ini masih rintisan. Jika Anda punya info untuk melengkapi daftar ini, silakan DM kami di media sosial. Semua pelukis di daftar ini menerima pesanan jarak jauh. Spanduk dikirim lewat ekspedisi.
- FB Spanduk Pecel Lele, WA 085217727777.
- FB Spanduk Lamongan WA 082244054827.
- FB Qirani Lukis WA 0812199439
- FB Letter Bakung, WA 081999799009
- FB Timbol Letter, WA 081335253116
- FB Kampoeng Letter, WA 081258077366
- FB Qirani Lukis WA 0812199439
- FB Letter Bakung, WA 081999799009
- FB Timbol Letter, WA 081335253116
- FB Kampoeng Letter, WA 081258077366
- FB Central Letter Lamongan, WA 089624322332
Penjual Ikan Gabus (Iwak Kutuk) di Lamongan
Iwak kutuk termasuk jenis ikan air tawar yang cukup mahal. Saat ini harganya sekitar 60 ribu sekilo.
Harganya stabil mahal karena ikan ini masih jarang dibudidayakan. Biasanya didapat langsung dari Bengawan Solo dan Bengawan Jero. Karena itu ikan ini paling mudah didapat di pasar-pasar tradisional di dekat Mbawan.
Paling enak “dikelo kuning” (kuah kunyit). Baru membayangkannya saja, kita bisa ngiler. Ungkapan “maknyus” saja tidak cukup untuk menggambarkan kelezatannya. Dagingnya lembut, dan gurih, kuahnya segar, pedas, sedikit kecut. Slurrrrpp. Ini sebetulnya adalah masakah khas kita yang mestinya lebih terkenal daripada soto atau sego boran.
Hanya sedikit warung yang menyediakan menu ikan ini. Harganya biasanya juga dua atau tiga kali lipat daripada menu umum seperti daging ayam.
Iwak kutuk tidak hanya enak tapi juga berkhasiat karena merupakan sumber albumin yang berguna untuk mempercepat penyembuhan luka. Orang yang baru menjalani operasi biasanya mencari ikan ini untuk tombo.
Di apotek memang tersedia ekstrak albumin dari ikan gabus, misalnya merek Vipalbumin. Tapi bagaimanapun juga makan iwak kutuk kelo kuning jelas lebih enak dan lebih berkhasiat daripada makan ekstraknya.
Ikan ini paling gampang dicari tentunya di pasar-pasar tradisional dekat Mbawan. Kalau mau yang praktis, kita bisa mencari lewat jual beli online.
Ada beberapa penjual ikan gabus yang melayani jual beli online. Kami menyusun daftar ini dari data di media sosial orang Lamongan. Jika Anda punya info untuk melengkapi daftar ini, silakan sampaikan lewat kolom komentar, atau silakan DM kami di media sosial.
Stok ikan belum tentu tersedia setiap saat karena mengandalkan tangkapan di sungai. Setidaknya bisa untuk pemesanan.
Lamongan Kota, Turi, dan sekitarnya
WA 085731923244, FB nursera.nursera.927
WA 085731923244, FB pipit.nurmunawar
WA 082338882068, FB suchi.maykilovers
WA 08562003475, IG rsq.alfarouq
Pantura
Sedayulawas WA 089514482315, FB rohman.arif.73
Mantup dan Sekitarnya
WA 085856140138, FB safaat.ullah.94
WA 085655169170, FB martaji.martaji.127
FB Raja Sirep
WA 087703130876, FB mareta.olivia.1
FB Shongkek Sr.
Kedungpring dan Sekitarnya
WA 085959164483, FB nebby.swetty
FB Rasya Rasya
FB Mas Hudi
Glagah dan Sekitarnya
WA 082143278743, FB haidar.mirza.9674
WA 085334393654, FB hady.yullah
WA 085608656370, FB ahmad.firdan.56027
WA 082139742299, FB aldebaran.nabhanpradipta.355
Sambeng dan Sekitarnya
WA 08563191115, WA aschurye8
Sekaran dan SekitarnyaWA 081368372022, FB ainulabidin.ainul
Madukarta Lamongan, Madu Asli dari Bunga Akasia
Madukarta merupakan 100% madu murni yang dihasilkan dari nektar akasia dan lebah apis mellifera, madu murni tanpa campuran apa pun dan tanpa proses pemanasan yang dapat membuat madu menjadi tidak fresh.
Alamat : Dukuhtunggal RT 02 RW 03 Glagah Lamongan 62292
WA : 085731525017
Maps : Madukarta Lamongan
Pembuat Karangan Bunga Lamongan (2)
Menerima pesanan karangan bunga untuk berbagai keperluan seperti Happy Wedding, Duka Cita, Congratulations, Sertijab, Grand Opening, dll.
Lokasi: Minggir, Trepan, Kec. Babat. Melayani pengirim ke seluruh wilayah Lamongan.
WA 0852-2563-4771
IG: karanganbungalamongan24/
https://www.instagram.com/p/CS-70U9Jb9o/