SAINS

Sains, al-Quran, dan Cocoklogi

Abdus Salam, fisikawan asal Pakistan, dalam pidatonya ketika menerima hadiah Nobel, mengutip ayat al-Quran.

Dialah yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, dan kamu sekali-kali tidak melihat sesuatu yang tidak seimbang pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?

Ia mengaku mendapatkan inspirasi dari al-Quran ketika mengembangkan teori unifikasi electroweak yang membuatnya memperoleh Nobel. 

Apa itu electroweak?

Ilmu kita terlalu rendah untuk memahaminya. Inti ceritanya, para ahli fisika sejauh ini menemukan ada empat gaya di alam semesta yang masing-masing berdiri sendiri. Abdus Salam meyakini empat gaya ini berasal dari Yang Tunggal. Teori penyatuan gaya yang dikembangkan oleh Salam sejatinya adalah tauhid. Tauhid dalam bidang fisika. 

Tapi Abdus Salam penganut Ahmadiyah. Di Pakistan, saat itu, Ahmadiyah dianggap ajaran sesat. Penganut ahmadiyah bahkan dianggap bukan muslim oleh kaum muslim mayoritas. 

Ironisnya, di kalangan muslim mayoritas, sains seperti berhenti. Padahal dulu di zaman Ibnu Sina kaum muslim menggenggam dunia dengan sains.

Di tangan Salam, al-Quran adalah inspirasi riset sains. Di tangan muslim mayoritas zaman sekarang, al-Quran cuma dijadikan alat untuk mengagung-agungkan diri sendiri dengan teori cocoklogi. 

Ketika ada sebuah penemuan sains di dunia Barat, kita menyodorkan ayat al-Quran lalu menepuk dada. “Itu sudah ada di dalam al-Quran 14 abad yang lalu!”

Selalu begitu. 

Sehingga kita cuma menjadikan al-Quran sebagai alat untuk menghibur diri bahwa kitab suci kita sesuai dengan kebenaran sains. Kita tidak pernah menjadi ahli di bidang sains. Kita hanya ahli di bidang cocoklogi sains dan al-Quran.

Sains dan iman adalah dua hal yang berbeda. Sains berangkat dari keraguan. Sebaliknya, iman berangkat dari keyakinan. Menghubungkan al-Quran dengan sains lewat cocoklogi itu bisa berbahaya. Sebab sains selalu berubah, selalu dikoreksi. Sementara al-Quran diyakini sebagai kebenaran yang tidak mungkin dikoreksi.

Satu-satunya cara aman menggunakan cocoklogi adalah membaca al-Quran sebagai puisi. Puisi tidak berkaitan dengan benar dan salah. Tapi puisi bisa membantu kita menghayati sabda-sabda Tuhan. 

Al-Quran adalah sabda Tuhan yang universal. Bisa dipahami oleh manusia abad ke-7 yang meyakini Bumi sebagai pusat alam semesta. Tapi juga bisa dihayati oleh manusia modern abad ke-21 yang sudah tahu bahwa Bumi ini hanya setitik debu di alam semesta. 

Untuk inilah, kami, LamonganPos menghadirkan rubrik baru: SAINS. Silakan dinikmati. Sebagai puisi. Bukan sebagai kebenaran cocoklogi.

SAINS

Ikan Berjalan di Sedayulawas Lamongan

Kalau Anda lewat jembatan Sedayulawas, Brondong, Lamongan bersama anak-anak, ajaklah mereka turun ke bawah jembatan Sedayulawas yang bagian timur. Di sini anak-anak bisa diajak belajar biologi langsung di alam. Di pinggir sungai yang berlumpur, Anda akan menjumpai ikan-ikan kecil yang punya kemampuan berjalan di darat. Ikan ini biasanya hidup di lumpur di pinggir kali sudetan Bengawan Solo, di antara batang-batang bakau. 

Dalam bahasa Inggris, ikan ini disebut mudskipper. Tukang lompat di lumpur. Di Indonesia ikan ini dinamai ikan tembakul atau ikan gelodok. Sekilas bagian kepalanya mirip katak. Matanya menonjol dan punya daya jangkau penglihatan 360 derajat. Mereka bisa bernapas di dalam air, juga bernapas di darat. Rongga mulutnya bisa menyimpan udara untuk bernapas saat mereka berada di dalam lumpur. 

Saat berada di darat, mereka memanfaatkan sirip untuk berjalan layaknya reptil. Bahkan mereka juga bisa melompat dan memanjat batang pohon bakau.

Di kalangan ahli biologi evolusi, manusia diyakini berevolusi dari hewan air yang naik ke darat. Mungkin salah satu mata rantainya adalah ikan sejenis ikan tembakul ini. Wallahu a’lam.

“Dan Allah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki, sedang sebagian yang lain berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki.”

SAINS

Kepala Dipenggal Tapi Tidak Mati

Di film Terminator, kita disuguhi adegan khayal, robot yang bisa hidup lagi walaupun sudah terpotong-potong menjadi beberapa bagian. Ini memang khayalan. Tapi di dunia fauna, ada fenomena serupa. Hewan yang kepalanya sudah terpisah dari badannya masih bisa tumbuh dan hidup lagi seperti sedia kala.

Kita mungkin sudah pernah melihat cicak yang sengaja melepaskan ekornya untuk menyelamatkan diri, misalnya karena ekornya terjepit pintu. Tanpa ekor, cicak tetap bisa hidup baik-baik saja karena semua organ vitalnya masih lengkap. Ahli biologi menamai strategi cicak ini autotomi. Mengamputasi diri sendiri. 

Tapi yang terjadi pada siput laut di luar nurul. Ia tiba-tiba bisa memenggal sendiri kepalanya, entah kenapa. Lalu beberapa jam kemudian, ketika kepalanya sudah terpisah dari badannya, bagian potongan kepala itu masih bisa bergerak mencari makan. Dalam tempo satu hari, luka penggal di lehernya sedikit demi sedikit sembuh. Lalu tumbuh menjadi organ-organ vital lain seperti jantung. Pada akhirnya, setelah 17 hari, ia akan menjadi siput laut utuh seperti sedia kala. Sementara bagian badannya pelan-pelan akan mati. 

Belum jelas kenapa siput laut ini memenggal dirinya. Mungkin untuk mengatasi infeksi parasit di dalam perutnya. Jadi ini seperti manusia cacingan lalu mengobatinya dengan cara potong leher. 

Sumber: https://www.cell.com/current-biology/fulltext/S0960-9822(21)00047-6

SAINS

Kenapa Kita Punya Belahan Bibir Atas?

Dalam bahasa anatomi, belahan bibir atas ini disebut filtrum.

Dalam bahasa Indonesia, disebut oreng (berasal dari bahasa Madura).

Kenapa kita punya filtrum?

Jawaban dari pertanyaan ini ada di dalam proses terbentuknya wajah saat fase janin. Wajah kita sebetulnya bukanlah satu onggok daging yang lalu membentuk tonjolan mata, hidung, mulut dan sebagainya. Wajah kita berasal dari tiga bagian kuncup janin yang berkembang lalu menyatu. Masing-masing bagian itu membentuk sisi wajah kiri, sisi wajah kanan, dan sisi bawah. Belahan bibir atas kita adalah bagian mirip jahitan yang mempertemukan sisi kanan-kiri-bawah itu.

Proses pembentukan wajah ini terjadi pada bulan kedua hingga ketiga. Jika proses ini terganggu, misalnya karena si ibu kekurangan vitamin folat, maka penyatuan tiga bagian wajah ini akan menyebabkan filtrum tidak “terjahit” dengan baik dan menyebabkan bibir sumbing.

Dan sesungguhnya Kami menciptakan manusia dari saripati tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu nutfah di tempat yang kokoh, kemudian nutfah itu Kami jadikan ‘alaqah (segumpal darah), lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk dalam bentuk lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.

SAINS

Burung Bernapas dengan Bantuan Tulang

Gambar ini adalah foto bagian dalam tulang tengkorak burung jalak Eropa. Diperbesar 25 kali. Jadi ini bukan tulang burung yang difoto begitu saja tapi tulang burung yang diiris melintang lalu penampangnya difoto dengan perbesaran 25 kali. Berbeda dengan tulang kita yang padat, tulang burung ini berongga-rongga. Fungsi rongga ini setidaknya ada tiga. Pertama membuat badan burung menjadi ringan sehingga mudah terbang. Kedua, tulang tetap kokoh walaupun tidak pejal. Ketiga, tulang bisa menyimpan oksigen yang dibutuhkan oleh burung saat terbang karena rongga tulang ini tersambung ke paru-paru.

Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang di angkasa. Tidak ada yang menahannya selain Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang beriman.”

SAINS

Memanen Air dari Kabut

Satu kubik kabut pada umumnya mengandung air 0.05 sampai 1 gram. Ukuran diameter partikel kabut pada umumnya 1 sampai 40 mikrometer. Dengan jaring khusus penangkap kabut, air bisa diembunkan, lalu ditampung untuk kemudian dikonsumsi. Video di bawah ini adalah penangkap kabut yang dipasang di pegunungan di Maroko, Afrika.

Alat penangkap kabut bisa juga dibuat dengan bahan tradisional yang murah dan ringan seperti bambu. Seperti di video di bawah, yang berada di pedalaman Ethiopia, Afrika.

Dan perumpamaan orang yang menafkahkan hartanya untuk mencari ridha Allah dan untuk menguatkan jiwanya adalah seperti kebun di dataran tinggi. Jika turun hujan lebat, hasilnya berlipat ganda; dan jika tidak ada hujan, maka embun.”

SAINS

Hewan Paling Mematikan Bukan Kobra, Singa, Buaya, Tapi…

Selama ini kita mungkin menyangka bahwa hewan yang paling banyak membunuh manusia adalah hewan-hewan buas seperti ular kobra, singa, buaya, atau hiu. Tapi sebetulnya, berdasarkan data statistik di bawah ini, hewan yang paling mematikan bagi manusia adalah….

….. nyamuk, Sodara-sodara!

Mereka membunuh manusia lewat malaria, demam berdarah dengue, chikungunya, dan sejenisnya.

Sesungguhnya Allah tidak segan membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih kecil dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, mereka tahu bahwa itu kebenaran dari Tuhan. Tetapi mereka yang kafir berkata, “Apa maksud Allah dengan perumpamaan ini?“”

SAINS
SAINS
DIREKTORI

Ababil Group, Perumahan Subsidi Paling Megilan di Lamongan

Di wilayah Lamongan, ada beberapa pengembang perumahan murah yang harganya sekitar Rp160-an juta untuk tipe 30/60. Tipe ini memiliki spesifikasi umum, luas tanahnya 60 meter persegi; luas bangunan 30 meter persegi; kamar tidur 2; kamar mandi 1; ruang tamu; dapur, dan jaringan PDAM. 

Besarnya cicilan rumah tipe ini pada umumnya, Rp1 jutaan sekian. Jadi, masih terjangkau oleh pekerja dengan gaji UMR. UMR Lamongan saat ini adalah Rp2,8 juta. Bahkan pekerja informal pun bisa saja membeli rumah tipe ini.

Dari sekian banyak perumahan itu, yang paling banyak melayani warga Lamongan, bahkan sampai Gresik, adalah Ababil Group. Perumahan Ababil sampai saat ini tersedia di beberapa kecamatan, yaitu Lamongan Kota, Tikung, Babat, dan Paciran. 

Dalam beberapa tahun belakangan ini saja, jumlah rumah yang terjual sudah ribuan unit. Dari animo pembeli di semua kecamatan ini, kita bisa menyimpulkan bahwa Ababil memang memberi kepuasan kepada pembeli. Jika tidak memuaskan, tentu Ababil tidak akan bisa melayani sekian banyak warga Lamongan.

Jangkauan perumahan Ababil tidak hanya di wilayah Kabupaten Lamongan, melainkan juga di wilayah Kabupaten Gresik. Inilah sebabnya Ababil termasuk salah satu developer level nasional. Setidaknya ini bisa dilihat dari penghargaan yang diraih Ababil sebagai salah satu dari Top 50 Most Valuable Developers dari Bank BTN. 

Spesifikasi Bagunan Rumah Ababil

Walaupun harganya murah, Ababil tetap menjaga kualitas bangunan sesuai SNI perumahan nasional.

  • Bata Putih Sekapuk
  • Semen Gresik
  • Kusen Alumunium
  • Rangka Atap Galvalum
  • Besi 10 SNI

Mega Ababil Lamongan

Di Kecamatan Lamongan, Ababil membuka beberapa perumahan dengan nama yang berbeda-beda. Ada yang umurnya sudah beberapa tahun. Ada pula yang baru buka tahun ini.

Yang terbaru, Ababil sedang membuka perumahan baru Mega Ababil di Jalan Baru Made, atau Jl Soekarno Hatta, Kelurahan Sukomulyo, Kecamatan Lamongan Kota. Tepatnya di seberang Resto Kayumanis. Karena lokasinya yang strategis di Kota Lamongan, perumahan ini memecahkan rekor terpesan 150 unit hanya dalam waktu 6 jam pada hari penjualan perdananya. Jika Anda berminat survey, silakan hubungi WA 085859760711.

Kaliber Lamongan

Perumahan ini sudah dibangun lebih dulu daripada Mega Ababil. Berlokasi di Dusun Kalikapas, Desa Sidomukti, Kecamatan Lamongan Kota. Setelah tahap satu sukses, Perumahan Kaliber kemudian mengembangkan tahap 2. Bahkan tahun ini Kaliber juga membangun tahap 3. Tahap 3 ini perluasan dari Perumahan Kaliber tahap 1 dan 2 yang sudah ada. Jadi, kawasannya sudah terbentuk dan padat penduduk. Tipenya 36/60. Harga Rp 166 juta, DP 0%, biaya lain-lain hanya Rp5 juta, sudah serah terima kunci. 

Kebet Residence Lamongan

Ini bukan perumahan baru. Sudah mulai dibangun akhir tahun kemarin. Berlokasi di Jl. Raya Sugio-Lamongan, Kebet, Kecamatan Lamongan Kota. 

Ababil Sanur Tikung 

Ababil juga membangun perumahan di pinggir Lamongan Kota, yaitu Ababil Sanur Residence. Perumahan ini memang sudah masuk Kecamatan Tikung tetapi masih strategis karena dekat dengan Lamongan Kota. Apalagi letaknya berada di depan Masjid Namira.

Ababil Land Babat

Sebagai wilayah kecamatan yang cukup ramai, Babat juga sudah beberapa tahun ini dilayani oleh Ababil. Yang terbaru adalah Ababil Land Babat. Baru dibangun tahun ini. Lokasinya di Desa Sumurgenuk, kecamatan Babat. 

Walaupun tidak di kota kecamatannya, lokasi ini masih terhitung strategis karena dekat dengan dengan Rumah Sakit NU Babat, Pasar Agrobis Babat, SMP Negeri Babat, serta RS Umum Muhammadiyah Babat. Sama seperti perumahan Ababil lainnya, Ababil Land Babat ini juga menawarkan uang muka 0%. 

Istana Ababil Babat

Perumahan ini sudah ada dulu sebelum Ababil Land. Dibangun tahun lalu, berlokasi di depan Keraton Babat, Dusun Podang, Desa Karangkembang, Kecamatan Babat.

Samudera Ababil Paciran

Setelah sukses melayani warga Lamongan Kota, Tikung, dan Babat, burung Ababil mengepakkan sayapnya menuju Paciran. Tepatnya di Jln. Raya Drajat-Dagan, sebelah selatan makam Sunan Drajat dan Toserba Sunan Drajat. Walaupun wilayah ini bukan wilayah niaga yang ramai seperti Lamongan atau Babat, Ababil di hari pertama saja sudah bisa menjual 14 unit. Ini menunjukkan bahwa Ababil sudah diterima dengan baik di kalangan warga Lamongan.

PERUMAHAN ABABIL GROUP

Marketing: 085859760711

Instagram: @ababilgroup 

Facebook: @Ababil-Group