Di Indonesia, Abu Nawas dikenal sebagai tokoh fiktif yang naif, cerdik, dan banyak akal. Suka ngerjain Khalifah Harus ar-Rasyid. Padahal sebetulnya Abu Nawas bukan tokoh fiktif. Ia adalah seorang penyair yang hidup sezaman dengan Imam Syafii. Tapi kisah hidupnya sama sekali tidak seperti Abu Nawas yang kita kenal dari cerita-cerita lucu.
Pada tahun 1890-1930, pemerintah Hindia Belanda mengirim ribuan orang Jawa ke Suriname, Amerika Selatan, untuk bekerja di perkebunan milik Belanda di sana. Mereka dikirim ke Suriname untuk menggantikan pekerja asal India yang susah diatur. Belanda lebih menyukai pekerja asal Jawa karena mereka dikenal penurut.
Sejararah Desa Brondong
Sejarah Desa Sedayulawas
Sejarah Makam Joko Tingkir
Sejarah Tenggelamnya Kapal Van der Wijck
Sejarah Soto Lamongan
Sejarah Batik Lamongan
Pada tahun 1950/60-an, Lamongan adalah medan pertarungan sengit Partai Islam dan Partai Komunis Indonesia (PKI). Setidaknya ini bisa kita lihat dari hasil pemilu di Lamongan tahun 1955. Di pesta demokrasi yang diikuti oleh 48 partai politik ini, tiga besarnya adalah Masyumi, PKI, dan NU.