Jika Anda membutuhkan jawaban singkat: Rp3 juta.
Penjelasan panjangnya: hingga awal Desember 2024 ini belum ada ketetapan mengenai angka UMK/UMR Lamongan tahun 2025. Namun, kita bisa memperkirakannya berdasarkan ketentuan Pemerintah yang sudah ada.
Perlu diketahui, Kementerian Tenaga Kerja sudah menetapkan kenaikan UMK sebesar 6,5%. Ini adalah batas minimal. Bisa saja Kabupaten Lamongan menetapkan kenaikan UMK lebih besar dari ini. Tentu ini mempertimbangkan ekonomi lokal.
Jika, katakanlah, Kabupaten Lamongan menetapkan kenaikan UMK sebesar 6,5%, maka besarnya UMK Lamongan pada tahun 2025 nanti akan naik Rp180 ribu. UMK Lamongan saat ini adalah Rp2,8 juta. Jadi UMK Lamongan 2025 nanti akan menjadi sebesar Rp3 juta.
Sejujurnya, angka kenaikan 180 ribu ini sebetulnya tidak sanggup mengimbangi kenaikan harga-harga. Sekadar menyebut contoh, kenaikan harga beras tahun kemarin ternyata masih terus bertahan sampai sekarang. Saat ini harga beras murah sekitar Rp14 ribu di toko kelontong. Harganya tidak pernah turun lagi ke angka sebelumnya, Rp12 ribu per kilo.
Begitu juga harga minyak goreng, gula, apalagi kopi yang naiknya seratus persen. Dulu kopi Kapal Api sasetan tanpa gula harganya cuma Rp500, sekarang jadi Rp1.000.
Kalau harga rokok naik, itu hanya urusan perokok. Tapi kopi urusannya lain. Walaupun bukan kategori sembako, kopi sudah menjadi minuman penting bagi para pekerja. Banyak orang tidak bisa bekerja kalau tidak ngopi.
Tapi berapa pun kenaikannya, kaum pekerja toh tidak bisa berbuat apa-apa kecuali menerima dan mensyukurinya. Kenyataannya sekarang ekonomi masih lesu. Belum lagi nanti pajak PPN akan naik jadi 12 persen. Sudah pasti ini akan diikuti oleh kenaikan harga-harga kebutuhan pokok. Pemerintah lebih memilih menaikkan pajak kebutuhan pokok rakyat banyak daripada meningkatkan pajak progresif terhadap 1% konglomerat.
Tahun depan kita tetap harus mengencangkan ikat pinggang. Bukan menakut-nakuti. Faktanya, Bu Sri Mulyani kemarin baru saja mengatakan bahwa APBN kita tekor Rp400 triliun. Bukan itu saja BPJS Kesehatan tahun ini mengalami defisit Rp20 triliun.
Ditambah lagi, Presiden Prabowo sudah barang tentu akan direpotkan oleh janjinya sendiri untuk memberi makan siang gratis, yang tentu saja uangnya akan berasal dari APBN. Janji politik akan membuat ekonomi kita makin berat. Janji politik yang sebetulnya tidak perlu ada kalau politik kita fokus pada gagasan, bukan iming-iming sogokan.
Oh ya, tentu saja tidak semua salah Pemerintah. Kenaikan harga kopi, misalnya, lebih disebabkan oleh turunnya suplai kopi dunia. Yang salah bukan Pemerintah tapi orang Cina. Ya, ini semua gara-gara para petani kopi di Vietnam menebang tanaman kopi mereka dan menggantinya dengan durian karena ekspor durian ke Cina ternyata jauh lebih cuan daripada ekspor kopi. Jadi emak-emak dan pemilik warkop sebaiknya belajar menerima kenyataan bahwa harga kopi tidak akan kembali ke angka semula.
Lesunya ekonomi di Lamongan bisa dilihat dari banyak indikator. Salah satu indikator penting adalah turunnya permintaan ikan di pelabuhan perikanan Brondong. Ini data yang gampang dilihat statistiknya.
Selain itu, sekarang banyak orang menjual aset sekunder seperti tanah dan rumah. Kebetulan LamonganPos.com saat ini menambah fitur info-direktori Lamongan yang menampilan data-data properti seperti rumah dijual, tanah, kontrakan, kos-kosan, ruko, warkop, mobil bekas, dll.
Anda bisa mencoba fitur baru kami dengan menggunakan kolom pencarian di halaman beranda www.LamonganPos.com Fitur ini dilengkapi dengan filter untuk menyaring info berdasarkan lokasi KECAMATAN dan kategori PROPERTI. Misalnya, Anda sedang mencari mobil bekas yang harganya di bawah Rp50 juta, tinggal pilih saja kategori MOBIL lalu masukkan harga maksimal 50000000.
Saat ini data properti yang tersedia sudah sekitar 600-an. Data ini terus akan kami lengkapi. Silakan dicoba.