Tiara, Toko Serba Ada Serba Nylempit
Orang Lamongan Pantura banyak yang kalau berbelanja sampai pergi ke Toserba Bravo Tuban. Pertimbangan utamanya adalah karena barangnya lengkap dan harganya murah. Saking murahnya, harganya sama dengan harga grosir sehingga bisa dijual lagi.
Di Lamongan Pantura memang belum ada toserba yang lengkap dan benar-benar murah seperti Bravo. Tapi kalau sekadar toserba yang lumayan lengkap, sebetulnya sudah ada, yaitu Toserba Tiara Banjarwati, sebelah selatan pertigaan Drajat.
Toko yang sudah berumur 20-an tahun ini memang tampilannya tidak begitu meyakinkan. Tokonya tidak begitu besar. Tempat parkirnya juga sempit. Tapi barangnya lumayan lengkap.
Harganya memang tidak ketegori murah. Tapi toko ini layak dikunjungi kalau tujuannya sekadar mencari barang yang sulit dicari. Sebagai contoh, peralatan tukang cukur, peralatan salon kecantikan, alat-alat dapur plus suku cadangnya (seperti mangkok blender), aneka bahan dan cetakan kue, alat tulis kantor, mainan anak (termasuk mobil listrik yang bisa dinaiki), dan masih banyak lagi. Kalau sekadar pakaian seperti sandal, sepatu, atau baju, itu tidak perlu dihitung karena mudah dijumpai di toko lain.
Karena tokonya tidak luas, koridornya juga sempit. Kalau berpapasan dengan pembeli lain, harus gantian lewat. Walaupun ada dua lantai, barang-barangnya berjejalan, nylempit. Harus telaten mencari satu demi satu. Atau, dikit-dikit harus tanya ke pramuniaga.
Dengan kekurangan seperti ini, Tiara memang tidak cocok untuk cuci mata. Tapi toko ini layak dikunjungi karena merupakan toserba paling lengkap di Lamongan Pantura.
Toserba Tiara | Jl. Sunan Drajat No.393, Banjaranyar, Banjarwati, Kec. Paciran |
Google Maps | Klik di sini |
Telp | (0322) 665447 |
facebook.com/pages/Tiara%20Toserba/1480014152049384 |
Pesantren Wirausaha Sunan Drajat
Pesantren ini dinamai Sunan Drajat bukan sekadar karena dekat dengan makam Sunan Drajat. Lokasi pesantren ini memang dulu merupakan padepokan Sunan Drajat. Kiai Abdul Ghofur, pendiri pesantren ini, merupakan salah satu keturunan Sunan Drajat.
Abdul Ghofur barangkali adalah kiai yang paling banyak pengikutnya di seantero Lamongan. Ini tidak hanya bisa dilihat dari banyaknya murid Perguruan Sunan Drajat tapi juga dari pengaruh politiknya.
Di musim pemilu, Pesantren yang didirikan tahun 1977 ini hampir pasti menjadi tempat sowan para politisi. Tidak hanya politisi lokal tapi juga politisi nasional. Megawati, SBY, Prabowo Subianto, Sandiaga Uno, Surya Paloh, adalah beberapa nama yang pernah singgah ke sini.
Kiai Ghofur adalah seorang tokoh yang multitalenta. Ia tidak hanya kiai tapi juga pendekar silat, pengusaha yang sukses, dan politisi yang berpengaruh. Ia bisa disebut politisi karena pernah menjadi pengurus Golkar di masa Pak Harto,hingga menjadi salah satu pendiri Partai Gerindra.
Figur multitalenta inilah yang membedakan Pesantren Sunan Drajat dari pesantren kebanyakan. Di pesantren NU ini para santri tidak hanya mempelajari aneka kitab tapi juga belajar berwirausaha. Ini sesuai dengan pandangan Kiai Ghofur bahwa lulusan pesantren tidak hanya harus bisa mengajar tapi juga bisa berwirausaha.
Jenjang pendidikan di pesantren ini terbilang sangat lengkap, mulai dari tingkat dasar, menengah, atas, madrasah muallimin-muallimat, kejuruan, hingga perguruan tinggi Institut Sunan Drajat. Buat orangtua yang kesulitan mendidik anak, pesantren ini bisa menjadi solusi praktis. Lulus dari SD, anak dikirim ke sini, tahu-tahu ia pulang sudah dewasa dan siap hidup mandiri.
Di luar bangku sekolah, santri di sini bisa belajar dari aneka usaha yang didirikan oleh Kiai Ghofur. Bidang usahanya bermacam-macam. Sampai hal-hal yang mungkin tidak terpikir oleh kebanyakan pengusaha Lamongan. Mulai dari air minum dalam kemasan Aidrat, garam dapur Samudra, pertambangan kapur, agrobisnis, pupuk pertanian, peternakan, koperasi, minimarket Sunan Drajat, radio Persada FM, hingga televisi lokal Persada.
Tak ada pesantren di Lamongan yang bisa menandinginya.
Pesantren Sunan Drajat | Ds. Banjarwati Kecamatan Paciran |
Google Maps | Klik di sini |
Website | https://ppsd.or.id/ |
facebook.com/MajalahPesantrenSunanDrajat | |
instagram.com/majalahmenara_sunandrajat/ | |
Youtube | Majalah Menara Sunan Drajat |
Awam, Retail Lokal dari Babat
Di Lamongan, ada beberapa perusahaan lokal yang usahanya bisa kita temukan di banyak kecamatan. Salah satunya adalah Awam Group, yang nama perusahaannya adalah PT Awam Bersaudara.
Usaha ini dirintis oleh keluarga Ahmad Wasil Maksum (alm) dan Dewi Masitoh pada tahun 1972 di Pasar Babat. Saat itu usahanya baru berupa toko perlengkapan rumah tangga. Sekarang usaha ini dikelola oleh anak-anaknya, “Ahmad Bersaudara”, yaitu Ahmad Zainal Fanani, Ahmad Arif Rahman Saidi, Ahmad Muflikh Asyrofi, dan Ahmad Dzaqolbi Nadhifi.
Bidang usaha Awam kini sudah sangat beragam, melayani semua kebutuhan orang awam. Mulai dari toko perabot rumah (home store), toko swalayan (minimarket), toko komputer dan alat elektronik, hingga apotek. Lokasinya tidak hanya di Babat tapi sudah merambah beberapa kecamatan.
Awam Bersaudara mengembangkan lini apotek karena “Ahmad Pertama” dari Ahmad Bersaudara ini adalah seorang apoteker.
Supermarket perabot rumah ada di sebelah Pasar Babat dan Desa Gembong Kecamatan Babat. Toko swalayannya ada di Babat, Pucuk, Paciran, Sekaran, Ngimbang, dan Kedungpring. Sementara apotek Awam ada di Babat, Kaliotik Lamongan, Ruko LTC Lamongan, dan Ngimbang.
Sesuai slogannya, “Lebih Lengkap, Lebih Murah”, kelebihan Toko Awam adalah harga dan variasi produk. Jika dibandingkan dengan Alfamart dan Indomaret, barang di Toko Awam memang lebih lengkap dan lebih murah.
Tapi jika dibandingkan dengan toko swalayan lokal sejenis, perbedaan harganya tidak signifikan. Perbandingan ini misalnya berlaku antara Toko Awam dengan Toko Annisa yang sama-sama ada di Paciran. Bahkan untuk sebagian jenis barang, harga di Annisa sedikit lebih murah.
Pada hari-hari tertentu, kadang ada promo cuci gudang di Awam yang menawarkan harga sangat murah. Karena harganya yang relatif murah, toko swalayan ini bisa juga dijadikan tempat kulak. Untuk memperoleh harga kulak, pembeli bisa minta kartu member khusus. Kartu ini tidak selalu tersedia di toko. Harus dipesan lebih dulu ke Kepala Toko di jam kerja.
PT AWAM BERSAUDARA | Jl. Pendidikan, Babat, Lamongan |
https://www.facebook.com/tokoawam | |
https://www.instagram.com/tokoawam/ | |
Telp. | (0322) 451419 |
Awam Grosir | 081232583248 |
Awam Apotek Babat | 085895819610 |
Awam Elektronik | 081232583250 |
Awam Home Store Babat | 082311113350 |
Awam Home Store Gembong | 082139372474 |
Awam Apotek Kaliotik Lamongan | 085895819611 |
Awam Apotek LTC Lamongan | 085895819612 |
Awam Apotek Ngimbang | 085895819613 |
Awam Shopee | https://shopee.co.id/tokoawam |
Awam Bukalapak | https://www.bukalapak.com/u/tokoawam |
Yuhronur Efendi, Birokrat Kawakan Calon Bupati Lamongan
Lamongan akan punya bupati baru. Bupatinya memang baru tapi ia adalah pejabat lama. Selama 34 tahun Yuhronur Efendi sudah malang melintang di birokrasi Lamongan.
Dibandingkan dengan dua cabup lain di pilkada kemarin, pengalaman Yuhrnonur memang paling komplet di Lamongan. Dari aspek ini, YES memang unggul dan layak menang.
Dia mengawali karier birokratnya benar-benar dari nol, dengan menjadi PNS rendahan di tahun 1986. Saat itu ia baru setahun lulus dari SMA Negeri 1 Tuban. Umurnya baru 18 tahun.
Bekerja Sambil Kuliah
Di jalur PNS, kariernya naik setahap demi setahap. Sembari bekerja, ia menyempatkan diri menempuh kuliah. Gelar sarjana ekonomi ia dapatkan dari Universitas WR Supratman Surabaya tahun 1998 alias 20 tahun terhitung sejak ia menjadi PNS.
Tak berhenti di situ, Yuhronur melanjutkan ke jenjang S2 di Universitas Gadjah Mada. Gelar Master of Business Administration (MBA) ia peroleh tahun 2010.
Lagi-lagi ia tak berhenti di sini. Selesai S2 ia langsung menempuh pendidikan S3. Gelar doktor di bidang ilmu administrasi didapat dari Universitas Brawijaya tahun 2015.
Semenjak lulus sarjana, kariernya mulai melesat. Tahun 1999, setahun setelah menyandang sarjana ekonomi, Yurohnur menjabat sebagai Kasubag Verifikasi BKBD Lamongan. Setelah itu ia berturut-turut diangkat sebagai Kepala Bidang Anggaran Kabupaten Lamongan, lalu Direktur BPR Bank Daerah Lamongan.
Selama menjadi PNS, Yuhronur pernah tiga kali mendapat penghargaan sebagai ASN Teladan tingkat nasional. Pertama kali saat ia lulus sarjana, kedua saat ia sedang kuliah S2, dan terakhir setelah ia selesai menempuh pendidikan S3. Komplet.
Jabatan terakhirnya adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Lamongan. Posisi ini hanya selangkah dari kursi bupati. Ia mengundurkan diri dari jabatan yang ia pegang sejak 2012 ini untuk maju di pilbup kemarin.
Keputusannya itu memang tidak salah. Dengan dukungan sebagian besar parpol, ia memenangi pilkada walaupun dengan selisih yang tipis dari pesaingnya.
Ibarat pemain catur, Yuhronur adalah pemain yang sangat telaten. Ia memang bukan grandmaster yang menang lewat strategi besar yang sulit ditebak. Ia mencapai tujuan lewat langkah-langkah kecil. Bidak demi bidak.
Penyanyi Rock
Di luar birokrasi pemerintahan, Yuhronur punya kegiatan “sak embong”. Ia menjadi dosen di Universitas Islam Lamongan (Unisla), CEO Persela, Ketua Kwarcab Pramuka Lamongan, dan Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran Lamongan.
Kehidupan di luar pekerjaannya juga terbilang megilan. Hobinya menyanyi rock. Sejak SMA, pria kelahiran Karanggeneng 12 Januari 1968 ini bahkan punya grup band. Saat ia menjabat Sekda, ia sempat menghasilkan album rock religi bertajuk “Gemerlap Cahaya-Mu”.
Jiwa mudanya tak hanya tampil lewat hobi musik. Di media sosial, ia juga cukup aktif seperti anak muda kebanyakan. Mulai dari medsos anak gaul sepert Facebook dan Instagram, hingga medsos orang serius macam Twitter hingga LinkedIn.
Keluarga Terpelajar
Prestasi Yuhronur tidak sebatas di kantor. Keluarganya sendiri adalah potret keluarga yang terdidik dan berprestasi. Istrinya, Anis Kartikawati, adalah Ners (profesi keperawatan) yang, seperti lazimnya istri pejabat, punya banyak jabatan kedharmawanitaan.
Anak pertama, Yustika Izziyatu Anindita adalah dokter lulusan Undip Semarang. Anak kedua, M. Aindra Imawan lulusan agrobisnis, Universitas Gadjah Mada. Anak ketiga, Vinisalasi Ramadhanty, arsitek ITS.
Dari riwayat kerja, pendidikan, hobi, dan kehidupan pribadinya, Yuhronur memang terbilang komplet. Sebagai akademisi maupun birokrat, sebagai pribadi maupun pejabat. Dari latar belakang keluarganya, kita layak berharap Yuhronur nanti tidak akan disibukkan oleh urusan membangun dinasti politik seperti Bupati Fadeli.
Mari Bantu dan Awasi
Soal pengalaman, Yuhronur tak perlu diragukan. Ia sudah kenyang asam garam pemerintahan. Tapi apakah itu jaminan dia tidak akan menyelewengkan kekuasaan? Tentu saja tidak ada jaminan. Kompetensi dan integritas adalah dua hal yang berbeda. Karena itu kita sebagai warga harus membantunya supaya ia mengemban amanat ini dengan amanah.
Sekarang adalah era warganet. Dalam berbagai kesempatan, Yuhronur menjanjikan pemerintahan Lamongan yang Go Digital. Janji ini bisa terpenuhi pertama-tama dengan cara mengunggah dokumen-dokumen pemerintahan, terutama yang melibatkan anggaran, di internet sehingga bisa diakses oleh semua warga.
Dengan cara ini, warga bisa terlibat langsung mengawasi jalannya Pemerintahan. Jika Yuhronur melakukan ini, ia akan dicatat sebagai Bupati Lamongan yang melakukan lompatan besar transparansi pemerintahan. Hanya dengan cara ini, slogan kampanyenya akan terwujud.
YESSSS. Yuhronur Efendi Semoga Sukses.
Semoga Selamat!
Servis dan Jual Beli Laptop di Sambeng
CAHAYA KOMPUTER | Jalan Raya Pasarlegi RT1 RW2, Pasarlegi Sambeng |
Google Maps | Klik di sini |
Telp | 0856-4649-9123 |
Website | https://cahaya-komputer-store.business.site/ |
Kampus ITS dan Unair Cabang Lamongan
Universitas ini sering dijadikan bahan guyonan sebagai ITS, Institut Telon Semlaran. Ada juga yang menyebutnya Unair, Universitas Airlangga, karena terletak di Jalan Airlangga Sukodadi.
Biasanya kampus ini hanya dipandang sebagai pilihan terakhir setelah gagal masuk perguruan tinggi negeri. Kebetulan sekali, perintis dan pengelola website ini adalah lulusan UNISDA. Satu dari Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia, satu dari Pendidikan Matematika.
Dua-duanya, sebelum memutuskan masuk Unisda, memang mengikuti seleksi masuk PTN di Surabaya. Dengan restu dari orangtua tercinta, alhamdulillah keduanya diterima di PTN tujuan. Satu diterima di “Unair”. Satunya lagi diterima di “ITS”. Keduanya cabang Sukodadi.
Mbelgedhes.
“Yowes kuliah nang Unisda wae”. Begitulah akhirnya.
Banyak pertimbangan. Terutama alasan ekonomi. Apalagi orangtua tinggal ibu. Kuliah di Unisda sudah jelas lebih murah. Tak perlu biaya kos. Juga bisa membantu orangtua di rumah.
Pada awalnya Unisda seperti hanya menjadi pelarian. Daripada tidak kuliah.
Pada suatu hari, di tengah perjalanan pulang dari kampus, ketika sedang membeli es tebu, mahasiswa “Unair” itu bertemu dengan seorang penjual bengkoang yang berjanggut putih panjang seperti domba jawa yang siap dikurbankan. Kata penjual bengkoang itu, “Anakku, nama besar universitas bukan hal penting. Bahkan jurusan kuliah juga bukan hal penting. Yang paling penting dari kuliah adalah pembentukan budaya belajar sendiri seumur hidup.”
Mak jleb!
Setelah mengucapkan kalimat itu, tiba-tiba penjual bengkoang itu menghilang begitu saja. Orangnya lenyap tapi kata-katanya lekat. Kata-kata inilah yang seketika membuat mahasiswa “Unair” itu mengubah pola pikirnya tentang kuliah, Unisda, dan kampus impian.
Sejak itu ia menjadi begitu bersemangat. Bukan bersemangat kuliah. Tapi bersemangat belajar hal-hal lain di luar kuliah. Seperti kata penjual bengkoang itu, jurusan kuliah bukan hal penting. Maka ia pun mulai keluyuran ke mana-mana mencari wangsit.
Tempat pertama yang ia kunjungi adalah makam Sunan Sendang Duwur. Pulang dari makam, ia mencoba menulis perjalanan ini dalam sebuah diary yang kacau balau. Tak jelas subjek predikatnya. Diary inilah yang menjadi konten pertama dari cikal bakal blog yang kini berkembang menjadi LamonganPos.com/
Ternyata membuat diary terasa begitu menyenangkan. Sejak itu ia merasa ketagihan. Lalu keluyuran lagi. Melihat pemanjat siwalan memanen legen, lalu membuat gula merah, yang kemudian dijual untuk dibikin rujak, jumbrek, dawet siwalan, dan seterusnya. Ia mengikuti perjalanan air sadapan pohon siwalan itu ke mana-mana. Lalu menulis lagi. Keluyuran lagi. Menulis lagi. Keluyuran lagi. Sampai tak terasa, blog yang memuat diary itu sudah banyak sekali isinya.
Suatu hari, entah bagaimana awal-mulanya, di tengah perjalanan pulang dari kampus, saat sedang duduk minum es tebu, ia tiba-tiba berjumpa lagi dengan si penjual bengkoang berjanggut panjang yang dulu. “Anakku, kamu harus baca koran Surya hari ini.”
Belum sempat kaget, dengan sekelebatan mata, penjual bengkoang itu lagi-lagi menghilang begitu saja. Merasa penasaran dengan ucapan orang misterius itu, ia pun membuka koran Surya di internet. Dan… sungguh di luar logika, ucapan penjual bengkoang itu ternyata ada maksudnya. Di koran itu ada tulisan tentang es dawet. Mirip sekali dengan tulisannya. Tapi penulisnya seseorang yang tidak ia kenal.
“Wah gawat, daripada begini, kenapa tidak kukirim saja tulisanku ke Surya?”
Lalu ia pun mengirim satu tulisan dan, di luar dugaan, ternyata dimuat! Kirim lagi, dimuat lagi, kirim lagi, dimuat lagi. Walaupun tak mendapat honor sama sekali, tulisan-tulisan yang dimuat itu membuat ia seperti melihat penjual bengkoang itu ada di mana-mana.
Setahun, dua tahun, akhirnya berbekal tulisan-tulisan inilah mahasiswa “Unair” cabang Sukodadi itu diterima bekerja sebagai wartawan.
Semua bermula dari diary yang tidak jelas subyek predikatnya. Yang sekarang berkembang menjadi konten dari website ini.
Semua bermula dari Unisda.
Universitas ini memang bukan kampus bonafid. Tapi ia memberi suaka buat calon mahasiswa yang menghadapi banyak keterbatasan ekonomi dan sosial. Ia juga memberi banyak waktu kepada mahasiswanya untuk belajar sendiri, apa saja, sesukanya, di luar kampus.
Ada banyak pilihan jurusan di Unisda. Bisa dilihat di unisda.ac.id/ Tapi jurusan tidak usah dianggap begitu penting. Bisa dipilih saja secara acak. Sebab yang paling penting dari kuliah, seperti kata penjual bengkoang itu, adalah pembentukan budaya belajar sendiri seumur hidup. Lifelong learning.
Long Live Learning!
Long Live Unisda!
Universitas “STIKES” Muhammadiyah Lamongan
Universitas ini pada awalnya adalah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah. Sampai sekarang pun kernet-kernet bus saat menurunkan penumpang masih menyebutnya STIKES.
Sebetulnya universitas ini berasal dari gabungan beberapa perguruan tinggi Muhammadiyah. Tidak hanya STIKES, tapi juga Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Paciran dan Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah Paciran. Sekarang kampus-kampus Muhammadiyah di Paciran itu berubah menjadi Kampus 2 UMLA.
Program studi utama dari UMLA adalah ilmu-ilmu kesehatan, seperti kebidanan keperawatan, dan farmasi. Karena lulusannya cepat diserap dunia kerja, jurusan ilmu kesehatan memang tak pernah sepi peminat. Apalagi dengan banyaknya rumah sakit dan klinik Muhammadiyah di Lamongan.
Saat ini kebanyakan program studinya baru terakreditasi C. Hanya beberapa yang terakreditasi B, yaitu D3 Kebidanan, S1 Keperawatan, dan Profesi Ners. Tapi dengan modal jaringan Muhamadiyah yang luas, universitas ini berpeluang besar menjadi perguruan tinggi level regional Jatim.
Dengan lokasi yang strategis, universitas ini bisa melayani mahasiswa dari Bojonegoro, Tuban, bahkan Gresik. Walaupun usianya masih kalah tua dibandingkan Universitas Muhammadiyah Gresik, UMLA sudah berani membuka jurusan S1 Farmasi, yang bahkan di UMG saja belum ada.
Berikut jurusan yang tersedia:
Fakultas | Jurusan | Akreditasi |
Ilmu Kesehatan | S1 Keperawatan | B |
S1 Farmasi | C | |
S1 Administrasi Rumah Sakit | C | |
D3 Kebidanan | B | |
D3 Fisioterapi | C | |
D3 Farmasi | C | |
Profesi Ners | B | |
Ilmu Ekonomi | S1 Akuntansi | C |
S1 Manajemen | C | |
S1 Ekonomi Syariah | C | |
Keguruan & Ilmu Pendidikan | S1 Pendidikan Guru SD | C |
Sains & Teknologi | S1 Biologi | C |
S1 Fisika | C | |
S1 Teknologi Komputer | C |
Website | umla.ac.id |
info@umla.ac.id | |
WA | 082331923447, 085854796474 |
Instagram/Twitter | um_lamongan |
Universitas Muhammadiyah Lamongan | |
Telp | 0322-322356 |
Servis dan Jual Beli Laptop-Komputer di Kecamatan Sugio
SURABAYA COMPUTER | Jl. Raya Sugio – Lamongan No. 54 Sugio |
Google Maps | Klik di sini |
Telp | 0857-3143-7473 |
Website | https://surabaya-computer-la.business.site/ |
Tempat Rapid Test Antigen dan Swab PCR Covid-19 di Lamongan
DI LAMONGAN, SEKARANG SEMUA PUSKESMAS DAN KLINIK SUDAH MELAYANAI RAPID TEST ANTIGEN UNTUK UMUM.
Puskesmas Turi, Tikung, Sukorame, Sukodadi, Sugio, Solokuro, Sekaran, Sarirejo, Sambeng, Pucuk, Paciran, Ngimbang, Modo, Mantup, Maduran, Laren, Lamongan, Kembangbahu, Kedungpring, Karanggeneng, Karangbinangun, Kalitengah, Glagah, Deket, Brondong, Bluluk, Babat.
Untuk informasi selengkapnya, silakan hubungi saa nomor WA Puskesmas di daerah Anda. Daftar nomor WA Puskesmas se-Kabupaten Lamongan bisa dibaca di sini.
Di Puskesmas mungkin antreannya cukup banyak. Paling gampang sebetulnya tes di klinik terdekat. Di Lamongan banyak klinik Muhammadiyah tersebar di semua kecamatan.
Kalau Anda mau tes di rumah sakit, silakan tanyakan dulu informasinya lewat telepon atau WA. Nomor telepon seluruh rumah sakit di Lamongan bisa dibaca di sini.
Beberapa data di sini mungkin sudah tidak updated lagi karena tarif tes antigen dan PCR makin lama makin murah. Tarif tes antigen sekarang rata-rata puluhan ribu rupiah. Sementara tarif tes PCR rata-rata 300 ribu rupiah.
Apa sih bedanya tes antigen, antibodi, dan PCR? Secara ringkas, perbedaannya sbb:
- Tes antibodi: akurasinya rendah, biaya paling murah.
- Tes antigen: akurasinya cukup bagus, biaya menengah.
- Tes PCR: akurasi paling bagus, biaya paling mahal.
Tes Antigen RS NU Nahdlatul Ulama Babat Lamongan
- Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan
Pastikan untuk bertanya dulu lewat WhatsApp 082257622320. Jangan datang lewat jam 10 pagi.
Selain melayani tes antigen, RS Muhammadiyah Lamongan juga melayani tes Swab PCR mandiri.
Di RS Muhammadiyah Lamongan, jam tes hanya pagi hari. Di RS Muhammadiyah Babat, jam tes siang sampai sore hari. Jika di RSML sudah tutup, kita bisa ke RSM Babat. Tentu saja paling aman tetap tanya dulu lewat telepon atau WhatsApp ke 081264582851 atau 085655020485.
RS UMUM Muhammadiyah Babat Baru (Timur Pasar Agrobis)
Buat yang rumahnya dekat Ngimbang, tak usah jauh-jauh ke Lamongan atau Babat. Cukup ke RSUD Ngimbang saja. Sama seperti di RSM Lamongan, jadwal tes antigen di Ngimbang juga cuma pagi hari dan dibatasi kuota per hari sebanyak 30 orang. Untuk pastinya, silakan hubungi WhatsApp 085855055410.
RSUD Dokter Soegiri Lamongan
Dibandingkan layanan serupa di RS Muhammadiyah, RSUD Dr. Soegiri menawarkan tarif yang lebih murah.
Puskesmas Kalitengah
Puskesmas Lamongan Kota
RS Intan Medika Blawi Karangbinangun
RSU dr Suyudi Paciran
Puskesmas Karangbinangun
RS Citra Medika Lamongan
Rapid Test Antigen di Stasiun
Saat ini stasiun kereta api di Babat dan Lamongan sudah tidak lagi melayani tes antigen. Penumpang yang sudah divaksinasi lengkap tidak perlu melakukan tes antigen lagi. Yang masih perlu tes antigen hanya penumpang yang belum divaksinasi. Kalau Anda memerlukan tes antigen, Anda bisa datang ke Puskesmas atau klinik terdekat. Semua Puskesmas dan klinik sekarang sudah bisa melayani tes antigen. Biayanya tidak lagi ratusan ribu seperti tahun lalu, tapi hanya puluhan ribu rupiah.
Gamelan Sendang, dari Paciran ke Mancanegara
Desa “Dua Sendang” Kecamatan Paciran barangkali adalah desa yang paling lengkap di Lamongan. Desa Sendang Duwur dikenal sebagai destinasi wisata di Pantura. Di sini ada masjid kuno dan makam Sunan Sendang Duwur. Ada kerajinan emas dan perak. Ada juga kerajinan batik tulis dan bordir.
Di sebelahnya, Desa Sendangagung, ada pesantren Al-Ishlah yang terkenal sampai ke luar Lamongan. Dan yang tak kalah mengagumkan, desa kecil ini juga menghasilkan musisi yang karyanya terkenal se-Indonesia, bahkan sampai ke mancanegara.
Tak tanggung-tanggung, ada dua grup musik yang berasal dari desa ini, yaitu Gafarock dan Gamelawan. Kedua grup musik ini dipunggawai oleh kakak beradik. Gafarock yang memilih musik rok dipimpin oleh si kakak, Faiz Alhabib. Sementara Gamelawan, yang memilih aliran musik pop gamelan ditukangi oleh si adik, Kholis Kurniawan.
Gafarock kependekan dari Gamelan Faiz Rock. Sementara Gamelawan kependekan dari Gamelan dan Awan, panggilan Kholis Kurniawan.
Rok Jawa
Gafarock, yang berdiri tahun 2016, spesialis memparodikan lagu-lagu Barat dengan lirik bahasa Jawa. Lagu-lagu ini diunggah di akun Youtube mereka, Gafarock.P5Pro. Dengan lirik yang lucu dan tetap mempertahankan rima mirip Inggrisnya, lagu-lagu ini dengan cepat menjadi terkenal.
Karena mereka berasal dari Paciran, tak mengherankan jika video klipnya pun banyak yang berlatar Lamongan. Misalnya, lagu Yo Uwis, yang memparodikan lagu Bon Jovi, Always. Di video yang sudah ditonton hampir 4 juta kali ini tampak jelas latarnya adalah Wisata Boom Anyar, jembatan Sedayu Lawas, bekas tambang kapur, dan Wisata Waduk Gondang.
Sebetulnya mereka juga membuat lagu-lagu sendiri tapi kalah populer dibanding lagu-lagu cover. Lagu-lagu cover inilah terutama yang membuat mereka terkenal. Ini mudah dipahami karena orang Jawa yang suka lagu Always, November Rain, atau Hotel California, tentu akan ketawa geli melihat klip video parodi mereka.
Hingga hari ini kanal Yuotube mereka sudah memiliki 269 ribu penggemar. Angka yang megilan untuk ukuran musisi asal desa di pelosok Lamongan.
Walaupun cuma lagu parodi, kualitas musik mereka lumayan. Gitar maupun vokalnya gak ngisin-ngisini. Faiz, vokalis yang merangkap gitaris, tak segan-segan menirukan lagu rok jadul, She’s Gone, yang butuh suara menjerit melengking seperti kecepit lawang. Ini adalah lagu Gafarok yang paling banyak ditonton, lebih dari 5 juta kali.
Walaupun menamakan diri grup rok, mereka juga banyak membawakan lagu-lagu religi. Tampang mereka yang “gedondong ora salak” alias gondrong ora galak membuat mereka cocok saja gonta-ganti aliran musik, rok, gamelan, dan religi. Jadi bisa diundang manggung untuk acara apa saja.
Adanya unsur Jawa yang kental di lagu-lagu Gafarock membuat mereka punya banyak penggemar dari Suriname, negara di Amerika Latin yang warganya banyak keturunan Jawa. Gafarock bahkan sudah dua kali diundang ke sana. Joss tenan.
Youtube | Gafarock.P5Pro |
@Gafarock | |
gafarock299@gmail.com | |
Manajemen | 0857 3013 7575 |
Pop Gamelan
Sementara Gafarock mengambil jalur rok, Gamelawan mengambil jalur pop dan fokus ke musik etnik gamelan.
Sama seperti sang kakak, Gamelawan juga banyak meng-cover lagu-lagu milik musisi terkenal dan memajangnya di kanal Yuotube mereka, Gamelawan.P5Pro, yang saat ini sudah memiliki 164 ribu penggemar.
Walaupun belum pernah manggung di luar negeri, Gamelawan sudah masuk kategori musisi penting di Tanah Air. Mereka pernah tampil di acara YouTube FanFest, PopconAsia, Borobudur Nite, dan banyak lagi.
Sama seperti sang kakak, Gamelawan juga menyanyikan lagu apa saja, tak hanya pop tapi juga campur sari hingga lagu religi. Jadi mereka bisa diundang untuk acara apa saja. Mulai dari festival musik, acara sekolah, sampai kongres ormas keagamaan.
Bagaimana Desa Sendang bisa menghasilkan musisi kelas nasional seperti mereka?
Di Pantura, kesenian gamelan bukan sesuatu yang asing. Di daerah Paciran dan Brondong, kesenian yang dinamai tongklek menjadi hiburan rakyat di setiap acara keramaian. Bahkan tiap tahun dilombakan. Mungkin ini masih ada hubungannya dengan cara dakwah Sunan Drajat dan Sunan Sendang Duwur pada masa lalu yang menggunakan gamelan sebagai media.
Kebetulan, Faiz dan Awan mewarisi darah seni dari orangtua mereka yang musisi kasidah. Tapi selebihnya, mereka belajar sendiri. Faiz bahkan sempat belajar produksi musik dari Piyu, gitaris Padi, dengan membuat grup musik Monroe. Tapi eksperimen ini tidak begitu berhasil. Yang melambungkan namanya sampai ke mancanegara adalah gamelan. Tongklek Paciran.
Youtube | Gamelawan.P5Pro |
@Gamelawan | |
gamelawan@gmail.com | |
Manajemen | 0896 8566 7677 |