OBAT SAKIT GIGI: AMOXICILIN DAN ASAM MEFENAMAT BUKAN SOLUSI
Kalau kita googling obat sakit gigi yang ampuh, halaman pertama Google akan memberi kita rekomendasi asam mefenamat dan ibuprofen. Dua obat ini kategorinya memang tidak berbahaya. Meski demikian, obat-obat ini bisa jadi akan mengalihkan kita dari masalah utamanya.
Keduanya hanya obat golongan pereda nyeri. Memang obat ini bisa meredakan nyeri gigi tetapi masalah utamanya tetap tidak terselesaikan. Sakit giginya sendiri tetap ada. Sumber nyerinya masih belum hilang. Ibaratnya, rumah kita bocor saat hujan. Obat di atas hanya ember untuk menampung air bocoran. Genteng yang bocor tetap bocor kalau tidak dibenahi.
Penyebab sakit gigi itu kemungkinannya banyak sekali.
- Mungkin gusi mengalami radang dan infeksi. Infeksi macam ini bisa diringankan dengan cara rajin berkumur air rebusan daun sirih. Sehari sekitar delapan kali, usahakan selama seminggu.
- Mungkin karena ada gigi yang berlubang. Gigi berlubang juga kemungkinannya banyak. Mungkin karena kita terlalu sering makan makanan manis. Gigi berlubang harus ditambal di dokter gigi. Infeksinya bisa diatasi dengan rajin berkumur rebusan daun sirih. Kita juga bisa pakai obat tradisional seperti Minyak cap Burung Kakak Tua atau Dentasol.
- Mungkin lapisan luar gigi kita aus dan sensitif. Yang ini kemungkinan penyebabnya juga banyak. Mungkin karena gigi kita bawaannya memang sensitif dan mudah aus kalau pakai pasta gigi biasa. Solusinya ganti dengan pasta gigi khusus untuk gigi sensitif.
- Mungkin ada saraf yang terjepit gigi atau ada kelainan gigi. Yang ini agak sulit disembuhkan. Biasanya harus ke dokter gigi yang subspesialis. Harus ke rumah sakit. Sakit jenis ini tidak bisa diatasi dengan berkumur rebusan daun sirih, ganti pasta gigi, antibiotik, atau lainnya. Harus dikoreksi oleh dokter gigi.
- Mungkin sebab lain. Intinya, penyebab sakit gigi kemungkinannya banyak. Biang keladi ini harus diatasi dulu. Kalau tidak, maka sakit gigi akan terus kambuh.
Obat pereda nyeri seperti ibuprofen (misalnya merek Proris) atau asam mefenamat (misalnya merek Ponstan) serta diklofenak (misalnya merek Cataflam dan Voltaren) tetap berguna untuk pertolongan pertama. Tapi obat-obat ini punya beberapa efek samping, misalnya bisa mengiritasi lambung jika sering diminum. Sebaiknya jangan membeli sendiri begitu saja tanpa konsultasi ke dokter.
OBAT SEMBELIT (SUSAH BUANG AIR BESAR): JANGAN LANGSUNG PILIH DULCOLAX
Kalau kita googling obat sembelit atau obat susah buang air besar, hampir pasti kita akan mendapat rekomendasi nomor satu Dulcolax. Dulcolax memang obat sembelit yang paling dikenal dan memang manjur. Akan tetapi pedoman pengobatan harus dimulai dari yang paling aman dulu, bukan yang paling manjur.
Lho memangnya Dulcolax tidak aman?
Kalau kita sembelit sudah satu mingguan, tinja sudah sangat keras, lalu kita minum Dulcolax, maka bisa saja berbahaya. Dulcolax bekerja dengan cara memaksa usus besar mendorong tinja keluar. Ia tidak peduli bagaimana keadaan tinjanya. Pokoknya dorong!
Karena tinja sudah sangat keras, ini bisa menyebabkan sakit perut hebat. Kita sudah sangat kebelet BAB tapi tinja tidak bisa keluar. Kita mungkin harus jongkok mengejan di WC selama puluhan menit. Ini bisa menyebabkan wasir. Selain itu, tinja yang keras tadi juga bisa menggores dinding dubur, menyebabkan pendarahan dan infeksi.
Agar kejadian seperti ini bisa dicegah, kita harus mengatasi sembelit dengan cara yang paling aman lebih dulu. Urutannya kira-kira seperti ini:
- Makan berserat dan tubuh aktif. Makan buah setiap hari, terutama pepaya. Kalau sembelitnya kronis dan sering kambuh, pilih pepaya yang matang sempurna dan sebentar lagi busuk. Pepaya seperti ini selain memberi serat lembut, juga memberi bakteri baik yang akan menyehatkan usus.
- Makan sayur setiap hari. Kalau tidak suka makan sayur, bisa minum suplemen serat seperti Vegeta dkk.
- Minum cukup setiap hari. Kalau cuma makan serat tapi kurang minum, ini justru bisa menyebabkan sembelit.
- Jalan kaki setiap hari minimal 30 menit. Fisik yang aktif juga akan membuat usus aktif bergerak.
- Jangan biasakan menunda BAB sebab bisa membuat tinja mengeras. Kalau tinja sudah telanjur keras, BAB akan makin sulit.
- Hindari makanan yang menyebabkan sembelit. Misalnya, teh tubruk, buah yang rasanya sepat. Pada sebagian anak, susu tertentu juga bisa menyebabkan sembelit.
Bisa saja kita sudah melakukan semua ini dan masih sembelit juga. Jika ini yang terjadi, kita bisa menggunakan obat, mulai dari yang aman lebih dulu.
- Pendorong tinja
Contoh obat: bisakodil. Contoh merek: Dulcolax. Ini obat paling praktis tapi bukan paling aman. Orang-orang senang menggunakannya. Tinggal minum, tunggu setengah jam, biasanya perut mulas ingin ke belakang. Dulcolax tersedia juga dalam bentuk peluru yang dimasukkan ke dalam dubur.
Tapi jangan lupa, syarat minum obat ini: tinja belum keras atau sembelit baru beberapa hari. Kalau sembelit sudah semingguan, tinja biasanya sudah keras. Hindari Dulcolax dkk. Lebih aman minum obat golongan pelunak. Misalnya merek Dulcolactol.
- Pelunak tinja
Contoh obat: laktulosa. Contoh merek: Dulcolactol, Lactulax. Obat ini bisa menahan air di usus sehingga tinja menjadi lunak. Juga bisa mendorong tinja keluar. Kalau sudah lunak, tinja lebih mudah didorong keluar, tidak menggores dinding dubur. Tapi obat ini bisa mengganggu keseimbangan mineral di dalam tubuh. Karena itu tidak boleh digunakan terus-terusan.
- Pelicin
Contoh merek yang terkenal: Microlax. Bentuknya gel, dimasukkan ke dalam dubur. Ini obat sembelit yang paling aman. Bisa buat anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui, lansia. Sebab fungsinya hanya melumasi tinja dan dubur.
Contoh pelumas lain: parafin. Parafin ini mirip minyak tapi tidak diserap usus. Cara pakainya diminum. Contoh merek: Laxadine. Efek sampingnya, obat ini bisa mengganggu penyerapan zat gizi yang larut lemak, seperti vitamin A, D, E, dan K.
- Obat tradisional
Contoh merek yang terkenal: Laxing. Berisi ekstrak daun sena (bukan tanaman Indonesia). Cara kerjanya merangsang gerakan usus mendorong sisa makanan. Mirip Dulcolax tapi lebih ringan. Obat ini hanya untuk sembelit ringan. Tidak lebih ampuh daripada Dulcolax atau Dulcolactol.
OBAT PERUT KEMBUNG: DISFLATYL, ENZYPLEX, DSB
Perut kembung bisa disebabkan oleh macam-macam. Tapi penyebab paling umum adalah makanan yang tidak bisa dicerna. Kalau makanan tidak bisa dicerna, maka makanan itu akan membusuk, diurai oleh bakteri usus, lalu menghasilkan gas. Proses ini mirip dengan penguraian sampah atau pembuatan tape.
Gas inilah yang membuat perut terasa penuh. Gas ini tertahan dan tidak keluar sebagai kentut karena posisinya tidak di ujung usus melainkan terjebak di tengah-tengah.
Walaupun kelihatan sepele, perut kembung bisa sangat berbahaya. Kalau produksi gasnya cepat sekali, maka usus akan seperti balon yang ditiup terus-menerus. Ini bisa menyebaban usus saling melilit satu sama lain. Timbul rasa nyeri hebat.
Sebagai orang awam, kita mungkin tidak tahu penyebab perut kembung. Pedoman gampangnya:
- Kalau punya sakit mag, minumlah obat mag yang berisi simetikon. Sakit mag bisa menyebabkan terganggunya pencernaan makanan, jadi bisa menyebabkan perut kembung.
Simetikon (atau dimetikon/dimethylpolysiloxane) adalah zat yang bisa mengikat gas sehingga lebih mudah dikeluarkan. Sebagian besar obat mag seperti Promag dan Mylanta, selain mengandung antasida penetral asam lambung, juga berisi simetikon.
Apakah ada obat mag yang tidak berisi simetikon? Ada. Misalnya Antasida DOEN. Isinya hanya antasida penetral asam lambung. Jangan minum yang ini, pilih merek yang mengandung simetikon. Obat ini aman buat ibu hamil maupun ibu menyusui. Bisa dibeli tanpa resep dokter.
- Minum obat yang berisi enzim cerna. Contoh enzim cerna: amylase, lipase, protease, diastase, pancreatin. Enzim cerna dari obat bertugas menggantikan enzim cerna tubuh kita yang bermasalah supaya makanan tidak membusuk.
Yang repot, sekarang obat yang berisi enzim cerna ini agak sulit didapat di apotek. Memang masih beredar tapi tidak semua apotek punya. Dulu enzim cerna ini banyak sekali mereknya di pasaran. Tapi sebagian besar obat ini harus ditarik dari peredaran karena ternyata mengandung enzim babi. Enzim-enzim ini biasanya dikombinasikan dengan vitamin, simetikon, atau obat muntah. Contoh merek terkenal: Enzyplex.
Tapi sekali lagi, penarikan obat ini dilakukan tahun 2018. Sekarang sebagian produk di atas sudah beredar lagi. Enzyplex, misalnya, sekarang dinamai NEW Enzyplex. Produk-produk baru ini tidak dinyatakan mengandung babi. Jadi, halal. Silakan cari di apotek. Obat ini aman buat ibu hamil maupun ibu menyusui. Bisa dibeli tanpa resep dokter, boleh juga dibeli di Tokopedia.
Di marketplace, banyak yang menjual obat-obat enzim cerna ini. Yang lucu, sekarang obat-obat ini dijual dengan ditambah kata “halal”.
- Boleh minum obat tradisional. Obat tradisional silakan digunakan tapi sebaiknya bukan prioritas pertama. Prioritasnya di bawah simetikon dan enzim cerna.
Contoh merek obat herbal siap minum: Promag Gazero. Ini sebetulnya bukan obat mag tapi obat erut kembung. Namanya memang Promag tapi ini hanya strategi marketing. Kalau suatu produk laris di pasaran, maka pabrik biasanya akan membuat produk baru dengan menumpang ketenaran obat yang sudah laris itu. Gazero isinya obat herbal, antara lain jahe merah, peppermint, adas, akar manis, kunyit, nanas.
Bahan-bahan herbal ini bisa merangsang produksi enzim pencernaan. Membuat perut jadi terasa hangat. Nanas juga berisi enzim cerna dalam jumlah sedikit. Ringkasnya, Promag Gazero ini adalah obat kembung, bukan obat mag antasida.
OBAT DIARE: TIDAK SEMUDAH PILIH LOPAMID & IMODIUM
Kalau kita googling obat diare, kemudian artikel yang kita baca itu menyarankan obat bebas seperti Entrostop atau Diapet, biasanya kita mengabaikan rekomendasi ini.
Sebab kita tentu akan berpikir, buat apa googling kalau jawabannya adalah obat yang sudah kita ketahui dan mudah didapat di Indomaret. Kecenderungan inilah yang membuat kita lebih senang mendapat rekomendasi obat keras yang hanya dijual di apotek.
Dengan aneka variasi kata kunci obat OBAT DIARE, kita hampir pasti akan menemukan rekomendasi obat keras bernama loperamid. Contoh merek dagangnya Imodium, Lopamid, Lodia. Bahkan di Google Images pun gambar loperamid ada di urutan atas hasil pencarian.
Loperamid sebetulnya adalah jalan pintas menghentikan diare. Kita tahu, jalan pintas sering melanggar pedoman yang baik. Begitu pula loperamid.
Obat ini bekerja dengan cara menghentikan usus besar yang sedang memompa keluar isi perut. Diare memang berhenti. Tapi berhentinya diare ini bisa saja malah berbahaya. Kok bisa? Sebab kita tidak tahu penyebab diare itu.
Kalau penyebabnya adalah infeksi kuman, maka kuman justru akan tertahan dan berkembang biak di dalam perut. Makin berbahaya. Begitu pula kalau penyebabnya racun dari makanan. Kalau tidak dipompa keluar, racun ini justru akan tertahan di dalam perut dan akan diserap ke dalam peredaran darah.
Gerakan usus memompa keluar sisa makanan itu sebetulnya bertujuan membuang benda asing yang dianggap berbahaya. Kalau gerakan pompa ini dihentikan, bisa jadi malah berbahaya.
Kalau begitu, apa obat diare yang tidak berbahaya? Untuk sebagian besar kasus diare, sebetulnya obat bebas seperti Diapet dan Neo Entrostop sudah cukup ampuh asal penggunaannya tepat. Tidak perlu obat keras semacam loperamid atau antibiotik.
Untuk bisa mengobati diare, pertama-tama kita perlu tahu penyebabnya.
- Iritasi karena makanan
Kalau penyebabnya makanan yang mengiritasi, misalnya cabe, obatnya cukup Neo Entrostop atau Diapet. Untuk dewasa, sekali minum dua biji langsung.
Entrostop mengandung attapulgit dan pektin. Sementara Diapet mengandung bahan herbal ekstrak daun jambu biji. Dua obat bebas ini bekerja dengan cara melapisi usus, menyerap racun, dan memadatkan tinja.
Tidak perlu minum loperamid. Kalau kita minum loperamid, zat pedas cabe justru akan tertahan makin lama di perut. Usus akan mengalami iritasi lebih lama.
- Racun
Kalau penyebabnya racun, misalnya dari makanan yang tercemar atau kedaluwarsa, obatnya adalah Norit. Diminum sekaligus dalam jumlah banyak, misalnya satu botol langsung habis.
Tidak berbahaya walaupun satu botol karena isinya hanya arang penyerap racun. Obat ini tidak diserap usus. Aman untuk semua orang, mulai dari anak, ibu hamil, ibu menyusui, sampai lansia.
Tidak perlu minum loperamid karena malah akan menyebabkan racun tertahan di dalam perut. Yang penting jangan sampai kurang cairan. Minum oralit atau teh hangat yang diberi gula dan sedikit garam.
- Makanan basi
Kalau penyebabnya makanan basi, biasanya diare terjadi karena makanan itu mengandung kuman. Walaupun penyebabnya bakteri, tidak lantas kita pasti butuh antibiotik. Kita bisa mencoba dulu Diapet NR.
Obat ini berisi arang dan attapulgit yang menyerap racun dan kuman. Juga mengandung bahan herbal ekstrak daun jambu biji yang punya khasiat antibakteri. Sekali minum langsung dua kapsul. Kalau diare masih belum mampet, kita bisa minum dua kapsul lagi.
Kalau mau membuat obat sendiri, kita bisa merebus pucuk jambu biji. Enam lembar daun muda diremas-remas, direbus dengan air segelas lalu air rebusannya diminum.
Apakah tidak perlu antibiotik? Biasanya tidak perlu. Jangan membeli sendiri Super Tetra atau amoxicilin. Ekstrak daun jambu biji saja sudah cukup. Karena daun jambu bisa membunuh kuman sekaligus menghentikan diare.
Kalau ekstrak daun jambu biji tidak mempan, kita perlu ke dokter. Sebab antibiotik sudah wilayah dokter. Kita tidak tahu kuman penyebab diarenya. Sebab kuman itu macam-macam. Ada bakteri, jamur, amuba, protozoa. Bakteri pun jenisnya macam-macam. Serahkan urusannya ke dokter.
- Makanan yang sulit dicerna
Kalau penyebabnya makanan yang sulit dicerna, biasanya diare diawali dengan perut kembung. Biasanya disertai suara gelembung di dalam cairan perut. Makanan yang sulit dicerna itu macam-macam. Mungkin daging yang kurang matang, makan terlalu banyak, makanan yang baru pertama kali dicoba, buah pare, kubis, sayur nangka, ubi jalar, dll.
Obat diare jenis ini adalah enzim cerna. Contoh merek yang terkenal: New Enzyplex. Tak perlu minum loperamid. Biarkan diare berlanjut.
Lho gimana sih, sakit kok dibiarkan berlanjut? Sebab sisa makanan penyebab kembung itu memang harus dikeluarkan. Nanti kalau makanan busuk ini sudah keluar, diare akan berhenti dengan sendirinya. Yang penting jangan sampai kurang cairan. Minum teh hangat yang diberi gula dan sedikit garam.
- Penyebab gabungan
Kuman, toksin, dan zat pengiritasi bisa saja bergabung jadi satu. Misalnya kita makan pecel yang sudah tengik dan jamuran, atau makan asinan yang tidak higienis. Obatnya perlu kombinasi karbon (Norit), attapulgit (Entrstop/Diatab), dan daun jambu biji (Diapet).
Apakah tidak berbahaya minum 3 macam obat sekaligus? Tidak. Cukup dikurangi saja dosisnya, misalnya 10 tablet Norit, 1 tablet Entrostop, 2 kapsul Diapet.
- Obat-obatan
Obat tertentu bisa saja menyebabkan diare, misalnya antibiotik, Dulcolax (obat sembelit yang berisi bisakodil), obat darah tinggi, obat rematik, obat diabetes, atau lainnya. Ini sulit dicari tahu oleh orang awam. Konsultasikan ke dokter dan apoteker.
- Penyakit lain
Mungkin penyebabnya adalah penyakit, misalnya sakit mag, gangguan usus besar, stres parah. Penyakit-penyakit ini bisa menyebabkan diare. Obatnya tentu sesuai dengan penyebabnya. Kalau penyebabnya asam lambung, obatnya adalah obat mag.
- Susu
Susu bisa menyebabkan diare lewat tiga cara berbeda. Pertama, kandungan gula susunya (laktosa). Sebagian kecil anak tidak bisa mencerna gula susu sehingga tiap kali minum susu dia mengalami diare. Cara mengatasinya adalah mengganti susu dengan susu rendah laktosa (low lactose milk) atau susu kedelai.
Kedua, kandungan proteinnya (bukan gula susunya). Pada sebagian kecil anak, protein susu bisa menyebabkan alergi. Ia mungkin bisa mencerna gula susu tapi dia bisa saja mengalami diare jika alergi terhadap protein susu. Untuk kasus begini, susu si kecil harus diganti dengan susu yang proteinnya sudah diurai. Untuk urusan ini, konsultasikan ke dokter anak.
Ketiga, susu fermentasi seperti yoghurt atau Yakult. Ini kasusnya beda lagi. Bukan karena gula susu atau alergi protein tetapi karena bakteri di dalam susu fermentasi menyebabkan ketidakseimbangan mikroba usus. Solusinya cukup dihentikan saja minum susu fermentasi. Intinya, penyebab diare harus dihentikan dulu baru kita menghentikan diarenya.
- Penyebab yang tidak diketahui
Jika penyebab diare tidak jelas, baru kita menggunakan loperamid. Contoh merek yang terkenal: Imodium. Ini sebetulnya bukan obat bebas. Tapi orang awam sudah telanjur mengetahuinya seperti Super Tetra atau amoxicilin.
Sayangnya, pengetahuan ini tidak lengkap. Orang-orang hanya tahu obat ini bisa menghentikan diare tapi tidak tahu kapan loperamid tidak diperlukan.
Loperamid hanya menghentikan gerakan usus membuang tinja. Dia tidak bisa membunuh kuman, tidak bisa menyerap racun, tidak bisa melapisi permukaan usus. Jadi, loperamid justru berbahaya kalau diarenya disebabkan oleh kuman atau racun.
Apa Pun Penyebab Diare, Minumnya Oralit
Oralit sebetulnya obat diare paling penting tapi sering dilupakan. Walaupun kelihatan sepele, diare bisa sangat berbahaya. Bisa sampai mematikan. Yang bahaya bukan keluarnya tinja melainkan keluarnya cairan.
Agar tidak kekurangan cairan, selama diare kita perlu minum cairan oralit. Kalau oralit rasanya dianggap tidak enak, kita bisa minum teh hangat yang diberi gula dan sedikit garam.
OBAT TIDUR TANPA RESEP DOKTER: DRAMAMINE, DIFENHIDRAMIN, DSB
Di apotek sebetulnya tidak ada yang namanya “obat tidur”. Obat tidur yang kita bahas di bab sebelumnya adalah kelompok obat psikotropika. Contoh obat: alprazolam, lorazepam, nitrazepam, dll. Ini biasanya diresepkan untuk orang-orang yang sulit tidur karena masalah kejiwaan, misalnya cemas. Obat-obat ini untuk gangguan tidur stadium parah. Yang memang benar-benar tidak bisa tidur kecuali minum obat. Hanya boleh diminum jika memang terpaksa sebab obat-obat ini bisa menyebabkan ketergantungan.
Karena obat-obat ini harus pakai resep dokter, orang awam biasanya googling dengan kata kunci tambahan TANPA RESEP DOKTER. Di halaman pertama hasil pencarian, Google akan merekomendasikan beberapa nama obat tidur yang, sayangnya, sulit didapat di apotek.
Kenapa? Katanya bukan obat resep?
Penyebabnya sepele, karena tulisan-tulisan itu adalah terjemahan mentah-mentah artikel kesehatan dari Amerika. Nama-nama obat itu antara lain: difenhidramin dan doksilamin. Kedua obat ini sebetulnya bukan obat tidur melainkan obat sejenis CTM yang bisa digunakan untuk masalah alergi atau batuk. Efek sampingnya juga mirip CTM, bisa menyebabkan kantuk. Itu sebabnya obat-obat ini direkomendasikan sebagai obat tidur kelas ringan.
Di Amerika, obat-obat ini memang banyak tersedia sebagai obat tunggal. Masalahnya, di negara kita, obat-obat ini lebih lazim dicampur dengan obat lain, terutama obat batuk. Doksilamin misalnya digunakan di dalam obat batuk merek Vicks Formula 44. Difenhidramin juga dalam bentuk campuran obat batuk, misalnya merek Benadryl. Agak sulit kita mencari obat tunggal yang isinya difenhidramin saja atau doksilamin saja.
Obat sejenis yang lebih mudah kita dapatkan di apotek adalah CTM atau dimenhidrinat. Contoh merek yang berisi dimenhidrinat: Dramamine. Sebetulnya ini obat mabuk perjalanan. Karena punya efek samping bikin kantuk, dimenhidrinat bisa juga untuk masalah sulit tidur yang kategorinya masih ringan.
Sebagian apotek mungkin tidak mau memberikan obat ini secara bebas karena memang sering disalahgunakan. Tapi sebetulnya obat ini boleh dibeli tanpa resep karena isinya sama dengan Antimo, obat mabuk perjalanan. Kalau tidak bisa memperoleh Dramamine, Antimo juga bisa digunakan.
Kalau Dramamine tidak mempan, obat tidur lain seperti Lelap atau difenhidramin juga biasanya tidak mempan. Ini harus diatasi dengan perubahan pola hidup. Ini yang sering dilupakan. Ketika kita sulit tidur, biasanya kita langsung berpikir tentang obat apotek. Padahal obat utama bukanlah obat apotek melainkan perubahan pola hidup.
Kalau, misalnya, kita memang tidak kuat dengan sistem kerja shift malam, dimenhidrinat tidak akan efektif selama kita masih kerja malam. Kalau setiap hari pikiran kita tegang, mindset kita harus diperbaiki lebih dulu. Obat tidur hanya akan memperburuk keadaan jika diminum untuk kondisi kronis.
Obat tidur di atas hanya berguna untuk diminum sesekali. Misalnya sulit tidur karena lembur, perjalanan jauh, begadang, kecapekan, nonton bola, atau sejenisnya. Bukan sulit tidur karena mikir utang, stres kerja, problem rumah tangga, atau sejenisnya.
OBAT BERBAHAYA: CYTOTEC OBAT PENGGUGUR KANDUNGAN, DSB
Salah satu kata kunci pencarian Google Indonesia yang cukup populer adalah cytotec obat penggugur kandungan. Ini adalah fakta yang menyedihkan karena kata kunci ini menunjukkan apa yang sebetulnya terjadi di masyarakat. Di luar ruang konsultasi dokter, orang-orang awam itu mencari informasi yang berbahaya.
Orang yang sangat awam di bidang kesehatan pun hanya perlu waktu satu jam untuk tahu cara menggugurkan kandungan, tahu nama merek obat Cytotec, dan menemukan penjual obat ini di internet. Padahal menggugurkan kandungan adalah tindakan medis yang hanya boleh dilakukan oleh dokter dengan alasan yang kuat. Di tangan orang awam, tindakan ini sangat berbahaya.
Dan yang jelas, di negara kita, aborsi tanpa indikasi medis yang jelas adalah tindakan pidana. Bisa mengantarkan pelakunya ke penjara. Bahkan dokter yang praktik aborsi saja bisa masuk penjara. Apalagi yang bukan dokter.
Seharusnya pengetahuan ini hanya untuk kalangan medis. Tidak boleh bocor ke orang awam. Namun, di dunia internet seperti sekarang, kita tidak mungkin membendung arus informasi. Google akan mengindeks apa saja. Robot Google tidak bisa membedakan mana informasi yang eksklusif untuk tenaga medis, mana yang boleh diketahui orang awam.
Apalagi robot Google bekerja dengan algoritma tertentu yang mudah dikecoh oleh penjual obat aborsi online yang piawai dalam hal search engine optimization (SEO). Salah satu modus mereka adalah menyusupkan informasi penjualan Cytotec di situs-situs pemerintahan yang domainnya berakhiran go.id atau situs-situs pendidikan tinggi yang domainnya berakhiran ac.id dan sch.id.
Kalau ingin bukti, coba saja googling dengan kata kunci site:go.id obat penggugur kandungan. Kata kunci site:go.id ini fungsinya untuk membatasi hasil pencarian di situs-situs yang domainnya berakhiran go.id
Dari pencarian ini saja kita bisa melihat ada ribuan tulisan tentang obat aborsi Cytotec yang diindeks Google. Menurut algoritma Google, tulisan di situs go.id, ac.id, dan sch.id dikategorikan sebagai tulisan yang kredibel karena situs-situs itu milik lembaga pemerintahan, perguruan tinggi, dan sekolah. Google tidak bisa membedakan apakah isi tulisan itu mengajak orang melanggar hukum atau tidak; membahayakan kesehatan atau tidak.
Cytotec aslinya adalah merek obat sakit mag. Isinya misoprostol. Cara kerjanya, melapisi permukaan lambung agar tidak dilumat oleh asam lambung. Tapi obat ini punya efek samping bisa menyebabkan kontraksi kandungan. Kalau peminumnya sedang hamil, Cytotec bisa menyebabkan keguguran. Efek inilah yang sering disalahgunakan untuk aborsi tanpa alasan medis.
Jika disalahgunakan (abused) dan digunakan secara salah (misused), Cytotec bisa sangat berbahaya. Bisa menyebabkan pendarahan hebat. Jika tidak tertolong, bisa saja peminumnya meninggal dunia. Informasi seperti ini tentu tidak mungkin diberitahukan oleh penjual Cytotec online. Sebab pembeli adalah mangsa mereka. Sekali mangsa mendekat, mereka tidak akan membiarkannya pergi.
OBAT NARKOTIKA: CODIPRONT, CODEIN, DSB
Sebagian besar dari kita mungkin berpikir tidak mungkin akan berurusan dengan narkotika karena kita merasa sebagai orang baik-baik. Tidak suka teler atau mabuk. Ini sebetulnya keliru. Siapa pun bisa saja berurusan dengan narkotika. Sebab narkotika bukan hanya zat yang digunakan untuk teler tapi juga termasuk obat yang disediakan di apotek.
Salah satu contohnya adalah obat batuk codein. Beberapa merek obat batuk termasuk golongan narkotika karena mengandung codein. Contohnya, Codipront. Biasanya ini diresepkan oleh dokter untuk keluhan batuk parah yang rasa nyerinya sampai menyakitkan. Batuk seperti ini tidak cukup diatasi dengan obat batuk biasa.
Sebagaimana obat psikotropika, obat codein, Codipront, dan sejenisnya hanya boleh didapat di apotek dengan resep dokter. Kalau obatnya sudah habis dan pasien membutuhkannya lagi, ia harus ke dokter lagi. Tidak ada cara lain untuk mendapatkan obat ini.
Orang yang ingin jalan pintas bisa saja googling di Google Shopping. Kalau kita memasukkan kata kunci JUAL CODIPRONT, Google akan mengarahkan kita ke situs-situs marketplace. Di sana memang ada penjual Codipront. Mereka menyamarkan barang dagangannya dengan nama CODI PRON, CODIP RO N sehingga bisa lolos dari patroli siber.
Paling aman sebetulnya adalah datang ke apotek. Kalau kita ke apotek membeli obat yang masuk kategori psikotropika atau narkotika, kita pasti akan diberi tahu bahwa obat ini kategorinya super keras. Hanya boleh didapat dengan resep dokter. Sampai di sini masalah hukum bisa dicegah. Tapi kalau kita sok tahu dan mencarinya sendiri di internet, bisa saja itu akan berujung di penjara.
OBAT PSIKOTROPIKA: BESANMAG, BRAXIDIN, VALISANBE, ANALSIK,DSB
Salah satu obat yang cukup banyak dicari orang di Google adalah obat tidur alprazolam. Bagaimana orang awam bisa tahu nama alprazolam? Padahal ini nama obat yang sangat jarang kita dengar. Melafalkannya saja susah.
Jawabannya mudah sekali ditebak, mereka mengetahui nama obat alprazolam dari hasil googling dengan kata kunci obat tidur. Kita simulasikan saja dengan kata kunci khas orang awam, OBAT TIDUR YANG AMPUH. Di halaman pertama hasil pencarian, di situs-situs yang ditulis oleh para dokter seperti Alodokter, kita bisa menemukan nama alprazolam, diazepam, nitrazepam. Semua ini adalah obat golongan psikotropika yang hanya boleh didapatkan di apotek dengan membawa resep dokter.
Artikel-artikel yang membahas obat-obat itu memang sudah menyebutkan bahwa obat-obat tersebut adalah obat keras yang hanya boleh didapat dengan resep dokter. Tapi kalau kita cari ketiganya di Google Shopping, ada banyak sekali penjual obat ini di marketplace. Mereka jelas tidak meminta resep. Inilah yang berbahaya. Ini contoh pengetahuan instan yang membahayakan.
Kalau kita sekadar keliru membeli obat kulit gatal, akibatnya mungkin tak seberapa. Tapi kalau kita keliru membeli obat yang termasuk psikotropika, akibatnya bisa fatal. Masuk penjara.
Peredaran obat psikotropika tanpa resep ini jelas masih banyak di negara kita. Dari arsip berita saja kita bisa membaca, aktor Tora Sudiro ditangkap polisi karena ia didapati mengonsumsi Dumolid tanpa resep dokter. Dumolid adalah merek obat yang isinya nitrazepam.
Gitaris grup band Kahitna, Andrie Bayuajie, juga ditangkap polisi karena mengonsumsi Valdimex tanpa resep dokter. Valdimex adalah merek obat yang isinya diazepam. Ini baru berita tentang para pesohor, belum lagi orang-orang yang tidak terkenal. Orang awam sangat mungkin terjerumus membeli obat ini di toko online karena praktis dan murah. Tidak perlu antre di tempat praktik dokter dan antre di apotek yang biayanya jelas lebih mahal.
Orang awam pada umumnya tidak begitu paham dengan aspek hukum terkait obat. Mereka hanya menggunakan logika sederhana saja: kalau sebuah obat dijual di Tokopedia, berarti obat itu memang boleh dibeli di Tokopedia. Jelas sekali ini logika yang salah.
Bahaya Obat Psikotropika
Selain masalah pidana, obat tidur golongan psikotropika juga bisa sangat berbahaya bagi kesehatan. Orang yang menggampangkan minum obat tidur hampir pasti akan mengalami ketergantungan dan akan sulit melepaskan diri. Dokter pun tidak akan meresepkan obat tidur kepada pasiennya terus-terusan. Sebab makin lama seseorang minum obat psikotropika, makin sulit ia melepaskan diri dari ketergantungan.
Obat tidur golongan psikotropika hanya boleh digunakan sesekali dalam kondisi darurat. Selebihnya, pasien harus melakukan perubahan pola hidup dan pola pikir yang radikal agar gangguan tidurnya bisa diatasi tanpa obat.
Kalau seseorang sudah telanjur tergantung pada obat tidur, sulit sekali ia bisa berhenti begitu saja. Untuk melepaskan diri dari ketergantungan itu, ia harus menjalani program penurunan dosis secara bertahap di bawah pengawasan dokter jiwa (psikiater).
Nama Obat Tidur Psikotropika
Orang awam menyebut obat-obat psikotropika dengan sebutan “obat tidur” begitu saja sebab biasanya diresepkan buat orang-orang yang tidak bisa tidur. Entah karena kecemasan atau masalah kejiwaan lain. Istilah populer lainnya adalah obat penenang.
Sebetulnya obat psikotropika lebih luas daripada sekadar obat tidur. Ada juga kategori obat mag sebab memang ada sakit mag yang dipicu oleh pikiran cemas. Contoh merek yang terkenal: Sanmag dan Besanmag. Ada pula kategori obat nyeri dan sakit kepala. Contoh merek yang terkenal: Analsik.
Psikotropika adalah obat-obatan yang mempengaruhi psikis (kejiwaan), jadi agak bahaya. Jenisnya macam-macam. Untuk gampangnya, kalau kita googling dan menemukan nama obat-obat di bawah ini, jangan pernah mencarinya di toko online. Bahayanya lebih besar daripada manfaatnya.
NAMA OBAT PSIKOTROPIKA:
ACTAZOLAM ALENA ALGANAX ALPRAZOLAM ALVIZ ANALSIK ANXIBLOC APAZOL APISATE ASABIUM ATARAX ATIVAN BELLAPHEN BESANMAG BRAXIDIN CALMLET CALMLET CALMLET CETABRIUM CETALGIN CHLORDIAZEPOXIDE CLIAD CLIDIAZ CLIXID CLOBAZAM CLOBIUM CLOFRITIS CLONAZEPAM CONCERTA DALMADORM DANALGIN DECAZEPAM DIAZEPAM DITALIN DORMICUM DUMOLID ELGRAN ESILGAN ESTA ESTALIN FEPRAX FRISIUM FRIXITAS GRAZOLAM GRAZOLAM HEDIX KLIDIBRAX LAVOL LEXOTAN LEXZEPAM LIBRAX LIBRIUM LIMBRITOL LORAZEPAM LOXIPAS MELIDOX MENTALIUM MERLOPAM METANEURON METHYLPHENIDATE MIDAZOLAM NEO PROTAL NEURALGAD NEURINDO NEURODIAL NEUROGEN NEUROPYRON NEUROVAL NITRAZEPAM NOZEPAV NUZOLAM OPINEURON OPIZOLAM PANSTOP-T PHENOBARBITAL PHENTAL PIPTAL DROP POTENSIK PROCLOZAM PROHIPER PRONEURON PROZEPAM RENAGAS RENAQUIL RIKLONA RITALIN RIVOTRIL SANMAG SEDACUM SIBITAL SLEPZOL SOXIETAS SPASMIUM STESOLID STILNOX TERONAC TRAZEP VALDIMEX VALISANBE VALIUM VALIUM XANAX YEKALGIN ZOLASTIN ZOLMIA ZOLTA ZOLYSAN ZUDEM ZYPARON ZYPRAZ |
Intinya, jangan pernah berurusan dengan obat-obat di atas kecuali kita mendapatkannya dari apotek dengan resep dokter. No debat.
APOTEK TOKOPEDIA
Salah satu fakta menarik di internet adalah dominannya Tokopedia dkk di hasil pencarian Google, termasuk dalam urusan kesehatan. Misalnya, kalau kita memasukkan kata kunci OBAT KULIT GATAL YANG AMPUH, situs Tokopedia ada di halaman pertama hasil pencarian.
Beberapa tahun lalu, kalau kita googling masalah obat dan kesehatan, Google lebih banyak merekomendasikan situs-situs kesehatan. Tokopedia hampir tidak pernah masuk halaman pertama pencarian Google. Sekarang situasinya sudah berbeda. Tokopedia merajai hasil pencarian obat dengan kata kunci khas orang awam, misalnya obat <penyakit anu> yang ampuh.
Tokopedia memang bukan situs informasi kesehatan tetapi munculnya di halaman pertama Google mudah dipahami. Robot Google mengindeks halaman website dengan algoritma tertentu.
Yang paling paham dengan urusan ini adalah ahli Search Engine Optimization (SEO). Mereka mengetahui teknik agar website tertentu bisa masuk halaman pertama Google dengan cara mengutak-atik artikel agar sesuai algortima Google.
Sebagai marketplace terbesar di Indonesia, dengan dana melimpah, tentu Tokopedia tak akan kesulitan melakukannya. Mereka punya satu departemen tersendiri yang mengurus SEO. Kalau penasaran, masuk saja ke LinkedIn dan cari spesialis SEO Tokopedia di sana.
Inilah yang bisa menjelaskan kenapa kalau kita googling surat di dalam al-Quran, tiba-tiba Google menyuguhkan website Tokopedia.com atau bahkan Bola.com. Semua situs memang berlomba-lomba merajai halaman pertama Google. Mereka akan menulis topik apa saja dan merebut kue apa saja di internet. Situs bola saja bisa menulis tentang surat al-Quran, apalagi Tokopedia yang memang lebih luas cakupannya.
Semua website sekarang menyembah berhala baru yang bernama “klik”. Di era kompetisi konten seperti sekarang, ini wajar saja. Tidak melanggar hukum walaupun mungkin terkesan serakah.
Yang repot adalah orang awam. Mereka mencari rekomendasi obat tetapi mereka terdampar di depan “apotek” Tokopedia. Tokopedia jelas bukan referensi kredibel soal kesehatan. Ketika merekomendasikan obat gatal, misalnya, Tokopedia akan langsung menyebut obat merek ini dan itu.
Banyak di antaranya yang termasuk golongan obat keras yang mestinya tidak boleh dijual di Tokopedia. Contohnya adalah obat berisi dexametasn dan metilprednisolon. Obat ini memiliki banyak efek samping yang tidak mungkin dijelaskan di Tokopedia atau sejenisnya.
Padahal urusan kulit gatal sebetulnya cukup kompleks. Mustahil kita bisa langsung merekomendasikan obat merek ini dan itu tanpa melakukan diagnosis penyebabnya. Gatal karena jamur butuh obat yang berbeda dari gatal karena alergi atau karena kutu parasit. Pengetahuan instan tidak akan membawa kita kepada keputusan yang tepat.
Karena itu orang awam harus menyadari bahwa halaman pertama hasil pencarian di Google tidak selalu merupakan informasi yang layak diikuti begitu saja. Pengetahuan ini sangat penting sebelum seseorang mulai mencari apa pun di Google.
Bagi orang awam, artikel di Tokopedia lebih menyenangkan karena langsung menyebut merek obat. Apalagi di bawah merek obat itu ada gambar dan tombol BELI OBAT DI SINI. Tinggal klik-klik, obat langsung dikirim ke rumah.
Ini berbeda dengan situs-situs kesehatan seperti Alodokter atau Halodoc. Karena alasan etika, mereka hanya akan menyebut nama-nama obat generik. Bagi orang awam, ini tidak praktis. Apalagi tulisannya sering menggunakan istilah-istilah medis yang sulit dipahami.
Kelemahan inilah yang dimanfaatkan dengan baik oleh Tokopedia. Mereka tidak ahli di bidang kesehatan. Artikel mereka mungkin hanya tulisan ulang dari situs-situs kesehatan, tapi mereka lebih unggul dalam hal SEO sehingga bisa merajai halaman pertama Google. Tapi kita tahu: raja tidak selalu benar, tidak selalu bijaksana.
DOKTER GOOGLE APOTEK TOKOPEDIA
Kita sekarang hidup di zaman overdosis-informasi. Sebelum era internet, kita sulit sekali mencari informasi kesehatan yang kredibel. Sekarang sebaliknya. Kita terlalu banyak menerima informasi.
Sekarang hampir semua masalah kesehatan bisa kita cari informasinya lewat Google. Mulai dari penyakit udik macam kudis sampai penyakit yang hampir tidak pernah kita dengar namanya seperti myasthenia gravis.
Obat merek apa saja juga bisa kita cari di internet. Semua jadi mudah. Tapi kalau kita sok tahu, bisa-bisa penyakit yang kita derita bakal tambah parah. Sebagai contoh, pada saat pandemi Covid 19 kemarin, banyak orang awam berburu klorokuin hanya karena mereka membaca berita bahwa obat ini bisa menyembuhkan Covid. Ini jenis salah kaprah yang berbahaya.
Pertama, pemakaian klorokuin untuk Covid pada saat itu masih diperdebatkan di kalangan ahli medis. Kedua, seandainya pun obat ini memang bermanfaat untuk Covid, penggunaannya harus di bawah pengawasan dokter. Sebab obat ini memiliki banyak sekali efek samping mulai dari yang ringan seperti sakit kepala sampai yang berat seperti gangguan jantung.
Selain masalah efek samping, bisa saja obat yang kita beli justru mengantarkan kita ke penjara. Ini bukan andai-andai. Di Cengkareng, Jakarta Barat, seorang pembeli obat online ditangkap polisi karena obat yang ia beli termasuk golongan psikotropika.
Secara naif ia berlogika, kalau sebuah obat dijual bebas di internet, berarti obat itu memang boleh dibeli bebas. Ini sama dengan logika “Kalau di internet ada penjual narkoba, berarti narkoba memang boleh dibeli di internet”.
Internet sangat membantu mempermudah hidup kita, termasuk dalam urusan kesehatan. Namun, pada saat yang sama, internet juga bisa menjerumuskan. Problem kita hari ini bukanlah kurangnya informasi melainkan tidak adanya alat penyaring yang mampu mengimbangi gencarnya informasi itu.