BERITA

Duwik Tuyul

Ulan Januari wingi, wong Lamongan dihebohno kasus penipuan investasi bodong sing dilakokno bocah wedok asli Turi, Zahrotul Bilad. Bocahe isih nom, umure selikur tahun, tapi kok yo wis puinter mbujuki wong. Teko hasil nipu korbane, Zahrotul iso tuku omah sing regane meh sak milyat, montor 2, karo perhisan emas.

Ulan Februari wingi, Indra Kenz, yutuber kondang asli Medan, ditangkep pak pulisi mergo kasus penipuan berkedok trading saham nang aplikasi Binomo. Umure yo isih nom, nemlikur tahun. Bocahe yo selama iki terkenal sugih mbrewu. Opo-opo jarene “murah banget”. Montor Tesla wae jarena murah banget. Opo maneh Tossa.  Padahal awak dewe tuku Skupi wae kudu kridit telung tahun.

Durung mari kasus Indra Kenz, awal ulan Maret iki lha kok ono kasus podo maneh. Doni Salmanan, yutuber asli Bandung, ditangkep pak pulisi mergo kasus penipuan berkedok trading nang aplikasi Quotex. Bocahe yo isih nom, baru patlikur tahun, seneng pamer aksi andum-andum duwik. Nalika Gunung Semeru mbledhos wingi, bocahe nyumbang ora kiro-kiro, rong milyat coy. Iku duwik iso dienggo nggawe kafe koyok Aola Paciran.

Zahrotul Bilad, Indra Kenz, Doni Salmanan podo-podo isih nom, tapi wis puinter mbujuki wong. Podo-podo ngakune trading saham. Podo-podo seneng mamerno duwik kanggo njiret korban.

Urusan duwik iki memang ora pernah mboseni. Ono wae kedadeane. Ono sing lucu. Ono  sing nggarai mangkel sampek misuh-misuh.

Jarene Albert Einstein, kertas memang iso mantulno cahaya. Lha buktine, duwik iso nggawe moto bunar. Silao. Moto nik wis kadung bunar, nyetir opo wae gampang nubruk, gampang tibo. Gampang mbujuki. Gampang dibujuki.

Lha contone penipuan nang Lamongan iku. Mosok ono duwik sakjuta ora sampek sak ulan iso manak mangatus ewu? Tuyul wae kalah. Lha ngono yo isih akeh sing percoyo. Iku kan cuma muter duwik anggota baru wae. Duwik teko anggota baru diwehno anggota lawas. Jenenge skema Ponzi. Iki modus penipuan sing umure wis satus tahun.

Nduwe duwik akeh memang enak. Iso nyah-nyoh-nyah-nyoh. Tapi tinimbang diinvestasikno nang trading saham sing ora ono wujute, luwih manfaati nik disilihno model bagi hasil nang pedagang-pedagang cilik. Contone, bakul kliling sayur bothekan pawon. Tukang  omprengan sing durung nduwe sepeda montor dewe. Tukang tambal ban. Utowo bakul es degan.

Mungkin bagi hasile ora sepiro. Tapi iku luwih manfaati. Mergo investasi sing paling manfaat iku, jarene Pak Yai Zarqoni, “likay la yakuna dulatan baynal aghniya”. Supoyo duwik iku ora cuma muter-muter nang nggone wong sugih tok.

BERITA

Persela Makin Mbelgedhes, Welkom Liga 2?

LamonganPos.com – Persela Lamongan lagi-lagi menelan hasil buruk. Kali ini Laskar Joko Tingkir kalah dari Borneo FC dengan skor 0-2 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Sabtu (5/3/2022). Dua gol Pesut Etam dicetak oleh Francisco Torres pada menit ke-44 dan Nurdiansyah pada menit ke-90+3.

Tambahan tiga poin membuat Borneo nyaman di posisi keenam. Sementara itu, Persela masih menghuni zona degradasi, tepatnya di urutan ke-17.

Lebih mengecewakannya lagi, kekalahan dari Borneo membuat Persela menjadi tim dengan catatan tidak pernah menang beruntun terpanjang di Liga 1 2021/2022, yakni 20 laga. Klub yang bermarkas di Stadion Surajaya itu melewati catatan buruk Persiraja Banda Aceh yang gagal mencatatkan kemenangan dalam 19 laga berturut-turut.

Saat ini kondisi Persela sangat bahaya. Peluang untuk terdegradasi sangat besar. Pasalnya, Laskar Joko Tingkir hanya menyisakan lima pertandingan lagi. Di sisi lain, mereka terpaut tujuh poin dari Barito Putera yang berada di zona aman.

Apabila turun kasta ke Liga 2, ini menjadi pertama kalinya bagi klub kebanggaan warga Lamongan itu sejak promosi ke level tertinggi sepak bola Indonesia pada musim 2003/2004.

Jika itu benar-benar terjadi, slogan Lamongan harus diganti “Lamongan Ramegilan Blas”.


tebing cafe paciran lamongan BERITA

Tebing Cafe Paciran vs Taman Kuliner Paciran vs Kafe Aola (2)

Ahsan Panna

Di Pantura sekarang ada tiga tempat nongkrong yang mbois, yaitu Tebing Cafe Paciran, Taman Kuliner Paciran, dan Cafe Aola. Jika Anda jalan-jalan ke Pantura Lamongan, tiga tempat ini layak dikunjungi untuk ngupi-ngupi. Masing-masing punya kelebihan dan kekurangan. Silakan ditimbang sendiri.

Taman Kuliner Paciran

Kafe di Desa Paciran ini adalah tempat nongkrong yang paling awal buka. Statusnya Badan Usaha Milik Desa. Pilihan menunya sangat beragam, harga mulai dari beberapa ribu rupiah. Paling murah dibandingkan dua kafe lainnya. Bisa untuk ngupi hemat.  Paling ramah dompet.

Rezacharwa

Di sini ada tempat bermain buat anak-anak. Jadi cocok buat keluarga yang jalan-jalan bersama anak. 

Tempat makannya berupa panggung di pantai yang adem, dekat rumpun bakau. Sayangnya, lantai pantai tidak berpasir melainkan bebatuan, jadi kita tidak bisa turun ke air. 

Gesang Ahmad

Lokasinya strategis karena berada persis di pinggir jalan raya Pantura. Paling dekat dengan Wisata Bahari Lamongan dan Maharani Zoo. Tapi tempat parkirnya hanya nyaman untuk sepeda motor. Mobil agak repot parkir. Google Maps klik di sini

Kafe Aola

Aola dibuka belakangan setelah TKP. Kami sudah pernah mengulasnya di sini dan di sini. 

Pemiliknya adalah Duta Group, salah satu jaringan bisnis terbesar di Pantura. Kafe ini letaknya juga persis di pantai di pinggir jalan raya Pantura. Parkirnya mudah, baik motor maupun mobil. Bangunannya juga luas, muat ratusan orang sekaligus. Cocok buat nongkrong satu geng yang anggotanya banyak. 

Ada tempat bermain anak-anak, bahkan ada wahana bianglala juga. Yang paling asyik, pantainya berpasir, jadi anak-anak bisa nyebur ke air. Cocok buat keluarga yang jalan-jalan bersama anak kecil. Ini kafe ramah anak.

Pilhan menunya macam-macam. Harganya juga bersahabat. Di waktu-waktu tertentu, ada live music. Google Maps klik di sini

Tebing Cafe Paciran

Kafe ini baru buka awal tahun ini. Yang menarik, kafe ini dikelola oleh Yayasan Lingkar Perdamaian. Yayasan ini merupakan wadah “deradikalisasi” para mantan napi terorisme. Ketua yayasan ini, yang juga komisaris kafe, Ali Fauzi, adalah adik kandung dari Amrozi, terpidana mati Bom Bali. Pembukaan kafe bulan Januari lalu dihadiri oleh Komjen Polisi Boy Rafli Amar, ketua Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.

tebing cafe paciran lamongan
Nurul Fithriyanti

Lokasi kafe tidak berada di pinggir jalan raya Pantura. Kita harus masuk ke arah selatan, sekitar 3 km dari jalan raya Deandels. Google Maps klik di sini

Sesuai namanya, Tebing Cafe Paciran ini berada di tebing gunung kapur. View-nya bagus sekali. Dari kafe ini, kita bisa melihat lanskap Desa Paciran, laut, pantai, dan perahu-perahu nelayan. Lanksap ini paling bagus dinikmati sore. Siang hari hawanya panas, kurang nyaman. 

tebing cafe paciran lamongan
Dedy F

Bangunannya luas, muat beberapa ratus orang sekaligus. Ada yang indoor dan outdoor. Bisa untuk acara gathering. Lokasi parkir luas. Buka 24 jam. Pilihan menunya ala kafe. Harga segelas minuman sekitar belasan ribu rupiah. Paling mahal dibanding dua kafe lainnya. Sesekali ada live music juga.

Di jalan menuju ke kafe ini kita bisa melihat lubang-lubang bekas tambang kapur. Banyak di antaranya yang sangat instagrammable. Sekitar 2 km lagi sebelah selatan kafe, kita bisa mengunjungi salah satu situs sejarah penting Lamongan, yaitu Masjid Sendang Dhuwur. Sekali jalan, kita bisa berwisata sejarah, wisata alam, wisata kuliner. 

tebing cafe paciran lamongan
Hai Coy
BERITA

Kampanye Pilpres 2024 Sudah Dimulai di Lamongan

Pilpres 2024 masih lama. Tapi kampanye capres sudah mulai di mana-mana, termasuk di Lamongan. Hingga hari ini memang belum ada capres sungguhan. Semua baru cek ombak tapi gelagatnya sudah terbaca. Dari semua kandidat, capres PDIP adalah yang paling agresif. 

  1. Puan Maharani. PDIP masih belum tergoyahkan sebagai partai pemenang pemilu, mungkin sampai pilpres depan. Hingga hari ini PDIP memang kelihatan masih belum pede dengan kandidat capres yang hendak diusung. Namun, dari sinyal-sinyal partai selama ini, mereka mungkin akan menyodorkan Puan Maharani. 

Puan adalah capres dengan modal politik paling besar. Dia punya partai pemenang pemilu. Semua keputusan ada di tangan emaknya. Dia tidak perlu khawatir batas presidential threshold.

Balihonya sudah dipasang di mana-mana, bahkan sampai ke pesisir Lamongan. Di Brondong, baliho Puan Maharani sebesar layar tancap sempat dibeber di dekat pelabuhan lawas. 

Anggota DPR RI Dapil Lamongan tahun kemarin juga membagi-bagikan sembako bergambar Puan di Lamongan

Tapi tampaknya kampanye ini tidak begitu berhasil menjangkau orang di luar PDIP. Ini setidaknya bisa kita lihat dari survei-survei keterpilihan Puan di tingkat nasional yang cenderung stagnan. Apalagi di Lamongan PDIP masih kalah dari PKB. 

  1. Ganjar Pranowo. Sebetulnya Ganjar adalah kandidat dari PDIP yang cukup populer. Puan memang mewarisi trah Sukarno. Tapi di luar PDIP, Ganjar sebetulnya lebih diterima, lebih-lebih di kalangan muda. 

Sayangnya, Ganjar sepertinya tidak direstui Partai. Sejauh ini ia bergerak sendiri, mengandalkan jaringan media sosial, termasuk media sosial influencer Lamongan. Salah satu yang cukup aktif mempromosikan Ganjar adalah akun Instagram @LamonganPopuler yang memiliki pengikut lebih dari 200 ribu. Tahun lalu, akun ini sangat gencar mempromosikan Ganjar.

Saking seringnya @LamonganPopuler mempromosikan Ganjar, ada yang meledeknya agar ganti nama akun menjadi @GanjarPopuler. Sebetulnya tak ada yang salah dengan mengkampanyekan Ganjar walaupun kegiatanya sama sekali tak berhubungan dengan Lamongan. 

Toh sejauh ini Ganjar bermain bersih. Kampanyenya hanya fokus mempromosikan dirinya, tidak menjual isu kadrun. Kalau kita tak suka, tinggal unfollow saja toh? Wong itu akun IG milik pribadi. 

Di grup-grup Facebook wong Lamongan bahkan sudah ada undangan menjadi relawan Ganjar. Sayang, posisi Ganjar serba tanggung. Sebab semua keputusan partainya ada di tangan emak kompetitornya, Puan Maharani. 

  1. Anies Baswedan. Di medsos orang-orang Lamongan, Anies terbilang cukup populer, terutama di kalangan Muhammadiyah dan mereka yang tak puas dengan Jokowi. Berbagai survei nasional juga menyebut Anies adalah kandidat kuat capres. 

Kesulitannya adalah dia tidak punya kendaraan politik. Kalaupun ada yang meminang, masih ada hambatan presidential threshold. Surya Paloh memang pernah bilang akan mencapreskan Anies. PKS juga mungkin tak punya pilihan selain Anies. Partai-partai lain yang sekadar ikut arah angin mungkin juga akan ikut mencapreskan Anies. Tapi kita tahu politik Indonesia selalu punya banyak kejutan di detik terakhir. 

Apalagi tahun ini jabatannya sebagai gubernur berakhir dan pilgub DKI disetop oleh Jokowi. Tapi bisa saja kesempatan ini malah membuat Anies makin bebas bermanuver. Selama ini dia selalu “bejo”. Ketika ia didepak dari kursi menteri, ndilalah ketua PKS adalah Sohibul Iman, sohibnya di Paramadina. Jadinya ia malah seperti ketiban pulung menjadi Gubernur DKI. Kalau saja ketua PKS saat itu bukan Sohibul, mungkin ceritanya sama sekali lain.

Anies memang tak punya sumber daya untuk berkampanye sampai di Lamongan. Tapi militansi orang-orang Muhammadiyah yang jumlahnya cukup besar di Lamongan adalah modal yang lebih dari cukup. Mereka adalah jurkam Anies di Facebook dan grup-grup WA. 

  1. Prabowo Subianto. Sejauh ini hanya Gerindra yang cukup pede akan mencapreskan pemimpin partainya sendiri. Masalah utama Prabowo adalah bahwa dia sudah kehilangan basis dukungan di luar Gerindra. Di Lamongan, Gerindra adalah partai medioker. Kalah oleh PKB, PDIP, Demokrat, Golkar, PAN. 

Para pemilih Prabowo di pilpres lalu spektrumnya cukup luas, mulai dari simpatisan Gerindra, PAN, PKS, orang Muhammadiyah yang apatis terhadap partai, sampai emak-emak yang kesengsem pada Sandiaga Uno. Yang benar-benar pendukung Prabowo sebetulnya hanya sedikit. 

Di pilpres depan, mereka yang kecewa telah mencoblos Prabowo itu lebih mungkin akan beralih ke Anies. Walaupun Prabowo punya partai sendiri, dia mungkin justru lebih sulit nyapres daripada Anies, kecuali jika Gerindra berkoalisi dengan PDIP. Kalaupun nyapres lagi, Prabowo kembali berisiko mengalami kutukan “capres abadi”.

BERITA

Setia Hati Terate vs Pagar Nusa

Beberapa hari ini di medsos wong Lamongan berseliweran video tawuran di Karanggeneng. Kabarnya, antara anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan Pagar Nusa. Entah benar atau tidak. Jika benar, ini bukan yang pertama. Tahun kemarin anggota dua perguruan silat ini juga bentrok di Sugio. Di kabupaten lain, kedua perguruan ini juga sering diberitakan bentrok.

Kita tidak tahu duduk perkaranya. Tapi banyak yang berkomentar menyudutkan perguruan silatnya. Bagaimanapun, tawuran memang tidak bisa dibenarkan. Tapi perguruan silatnya tentu tidak bisa otomatis dianggap sebagai sumber kerusuhan. Sama halnya, kalau anak STM sering tawuran, apakah STM sebaiknya dibubarkan?

Kita tidak tahu kronologinya. Yang jelas kita tahu adalah bahwa baik PSHT maupun Pagar Nusa sama-sama didirikan untuk tujuan mulia. Hardjo Oetomo, pendiri Setia Hati Terate, membuat perguruan silat ini agar bisa melatih pemuda-pemuda untuk melawan penjajah Belanda. Karena aktivitasnya ini, Ki Hardjo berkali-kali dipenjara oleh Pemerintah Hindia Belanda.

Hardjo Oetomo bersama gurunya, Eyang Suro (Foto: Rendi Saputra)

Gambar di bawah ini adalah arsip koran Belanda tahun 1923 yang memberitakan bahwa Hardjo Oetomo menjadi target pengawasan polisi Belanda. Waktu itu ia baru setahun mendirikan Setia Hati Pencak Sport Club, cikal bakal yang kelak menjadi PSHT.

Sementara koran di bawah ini, yang terbit tahun 1931, memberitakan tentang Ki Hardjo Oetomo alias Samingun (nama aslinya) yang dibebaskan dari pengasingan. Dari sejarah ini kita bisa melihat, PSHT didirikan bukan agar anggotanya bisa petantang-petenteng. Itu cemen sekali. Ada tujuan besar yang mulia. 

Dulu warga Setia Hati Terate memang suka tawuran. Tapi yang ditawur adalah Pemerintah Belanda. Di situ levelnya. Maka kalau sekarang ada warga PSHT gemar tawuran dengan perguruan silat lain, itu sebetulnya menurunkan kelas PSHT. 

Pagar Nusa juga tak beda. Sebagai organisasi, Pagar Nusa memang baru dibentuk tahun 1986. Tapi silat di pesantren NU umurnya sudah sama tua dengan pesantren itu sendiri. Jauh sebelum organisasi Pagar Nusa dibentuk, pesilat-pesilat dari kalangan santri adalah pejuang terdepan melawan penjajahan. Tanpa laskar santri, TNI saja tidak akan sanggup menghadang tentara Sekutu. 

Satu hal yang sangat mendasar, di lambang Pagar Nusa, ada tulisan “La ghaliba illa billah”. Artinya, tidak ada yang menang kecuali dengan pertolongan Allah. Ini adalah falsafah dasar sikap rendah hati. Tidak merasa diri hebat, pendekar, atau sakti.

Maka kalau ada yang merasa hebat setelah menjadi pesilat, apalagi petantang-petenteng, sebetulnya itu adalah bentuk kelemahan diri. Sebab, sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Muhammad, “Orang kuat bukanlah orang yang jago gelut tapi orang yang bisa mengendalikan diri saat marah.”  

Ini adalah dasar silat yang harus ditanamkan lebih dulu sebelum berlatih jurus pertama. Perlu ada sah-sahan khusus untuk naik kelas dari level dasar ini. Hanya dengan sabuk ini, seorang pesilat tidak mudah nantang gelut hanya karena perkara sepele seperti nyeknyekan

BERITA

Selamat Datang Singa Khurasan di Lamongan

Persela baru saja mendatangkan pemain baru, Jabar Sharza. Wong adoh, Afghanistan. 

Lho di Afghanistan juga ada balbalan? Kirain cuma ada Taliban.

Jabar adalah potret luka perang generasi muda Afghanistan. Ia lahir di Kabul, ibukota Afghanistan, 6 April 1994. Pada saat itu Afghanistan sedang dilanda perang saudara di antara kelompok mujahidin. 

Sebelumnya para mujahidin itu berjuang bersama-sama mengusir Uni Soviet. Dengan bantuan Pakistan dan Amerika yang khawatir Asia Tengah akan menjadi wilayah komunis, mereka berhasil mengusir Soviet. Tapi rupanya mereka tidak bisa berkompromi dengan saudara sendiri.

Di tengah kecamuk perang saudara inilah muncul kelompok militan yang dipelopori oleh para mahasiswa. Kita mengenal kelompok ini dengan nama Taliban. Thalibun dalam bahasa Arab artinya orang-orang yang menuntut ilmu (mahasiswa). 

Ketika Jabar berusia dua tahun, Taliban menguasai penuh Afghanistan. Mereka memang tidak begitu peduli dengan dunia olahraga tapi mereka juga tidak melarang sepakbola, asal pemainnya laki-laki dan memakai celana panjang.

Pada tahun 2000, ketika Jabar berusia enam tahun, tim sepakbola Afghanistan mengadakan pertandingan melawan tim dari Pakistan. Para pemain Pakistan datang ke Afghanistan datang mengenakan celana pendek. Taliban menahan mereka dan menggunduli kepala mereka.

Tahun 2001, ketika Jabar berusia tujuh tahun, Amerika menginvasi negara ini. Dalih mereka, Taliban menyembunyikan Osama bin Laden, dalang serangan 11 September. Kalah persenjataan, akhirnya Taliban tumbang. 

Afghanistan kemudian menjadi negara sekutu Amerika. Di bawah pengaruh Amerika, sepakbola negara ini bangkit. Amerika menguasai Afghanistan selama 20 tahun. Jabar melewati masa remaja dan beranjak dewasa di masa ini.

Di Afghanistan, ia berhasil mencapai posisi pemain inti di tim nasional yang punya julukan garang, Singa Khurasan. Khurasan adalah sebuah wilayah luas yang membentang di Iran-Afghanistan. 

Tak hanya bermain di timnas, ia juga bermain di Eropa walaupun bukan di liga utama. Karier internasionalnya ia jalani di Denmark. Sebelum pindah ke Republik Bandeng Lele, ia sempat bermain untuk tim Finlandia. 

Di tengah prahara yang tak henti-hentinya melanda Afghanistan, Jabar adalah satu dari sedikit orang Afghan yang bernasib baik. Ketika banyak orang Afghanistan datang ke Indonesia sebagai gelandangan, ia datang sebagai gelandang serang. 

Bahkan di usianya yang 27 tahun ini, kabarnya, ia masih bojoable. Wah, bahaya ini. Bajul-bajul Joko Tingkir bisa kalah saingan.

BERITA

Sejarah Orang Cina di Lamongan

Warga Desa Sukosongo, Kembangbahu, Lamongan baru saja dibuat heboh dengan penemuan uang koin kuno. Uang-uang koin itu bertuliskan huruf Cina. Dari foto yang dimuat di media-media online, tampaknya uang koin itu ada yang berasal dari masa Dinasti Song. Dugaan ini berdasarkan bentuk tulisan di uang koin itu.

Dinasti Song berkuasa sebelum masa Kubilai Khan, pendiri Dinasti Yuan. Cucu Jengis Khan ini pernah mengirim utusan ke Singasari pada masa Raja Kertanegara. Utusan ini dikirim untuk membawa pesan agar Singasari tunduk dan membayar upeti kepada Kubilai Khan.

Namun, Kertanegara menolak tunduk. Ia bahkan memotong telinga utusan itu dan menyuruhnya pulang ke Cina. Aksi potong telinga ini adalah pesan tegas: Jawa tak mau tunduk kepada Cina. 

Semprul matamu picek! Enak wae njaluk upeti. Memange sopo kowe? Kira-kira begitu pesannya. 

Mendapati utusannya dipotong telinganya, Kubilai Khan murka. Sia Lan Kowe Olang! Belani-belaninya sama owe. Situ gak tahu siapa owe hah? Owe cucunya Jengis Khan hah!”

Maka ia pun mengirim belasan ribu tentara ke Jawa. Pasukan ini mendarat di Tuban dan Sedayu. Ada  ahli sejarah yang bilang, Sedayu ini adalah Sedayu Gresik, ada yang bilang Sedayulawas Brondong

Pada masa itu, butuh waktu berbulan-bulan bagi utusan yang dipotong telinganya itu untuk pulang ke Cina. Armada tempur juga butuh waktu berbulan-bulan untuk sampai ke Jawa. Sehingga ketika pasukan bersenjata ini sampai di Jawa, mereka tidak tahu bahwa Kertanegara sudah dibunuh pemberontak. Singasari sudah terbelah menjadi dua kubu, kubu Jayakatwang dan kubu Raden Wijaya, menantu Kertanegara. 

Ketidaktahuan pasuka Cina terhadap politik lokal dimanfaatkan oleh Raden Wijaya. Ia menemui mereka dan berjanji akan tunduk kepada Kubilai Khan. Syaratnya, mereka harus membantunya mengalahkan Jayakatwang. Permintaan ini dipenuhi.

Pasukan Kubilai Khan pun membantunya mengalahkan Jayakatwang. Di saat tentara Cina sudah berkurang dan kecapekan, Raden Wijaya mengajak mereka untuk mengambil hadiah upeti buat Kubilai Khan. Tapi ini hanya tipuan. Di saat pasuka Cina lengah, mereka disergap oleh tentara Raden Wijaya.

Mereka kocar-kacir, ribuan orang mati. Sisanya yang masih hidup pulang lintang pukang dengan menanggung malu. Sementara Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit.

Entah uang kepeng di Kembangahu itu terkait dengan peristiwa ini atau tidak, yang pasti orang Cina memang sudah berinteraksi dengan orang Jawa, termasuk Lamongan, jauh sebelum orang-orang Portugis dan Belanda datang. 

Bahkan sebagian ahli sejarah berpendapat bahwa yang berperan besar menyebarkan Islam ke Pulau Jawa adalah orang-orang Cina Muslim. Salah satu yang terkenal adalah rombongan Muslim di ekspedisi Laksamana Cheng Ho, yang juga pernah mampir ke Tuban.

Teori ini sebetulnya masuk akal mengingat Cina adalah bangsa yang sangat besar, mencakup wilayah yang sangat luas. Wilayah Cina yang berbatasan dengan Afghanistan, yang sekarang masuk Xinjiang, sudah mengenal Islam jauh lebih dulu daripada orang Nusantara.

Salah satu wilayah Lamongan yang banyak didiami orang Cina adalah Babat. Pada masa Belanda, Babat adalah poros ekonomi paling maju di Lamongan. Di sini mereka pada umumnya berdagang. Pada zaman Belanda, mereka menguasai perdagangan tembakau yang saat itu dihasilkan di wilayah pertanian di sekitar Babat. Salah satu dari mereka, Loe Soe Siang, memilih berjualan wingko. 

Usaha wingko ini diteruskan oleh dua anaknya. Di tangan anak laki-lakinya yang bernama Loe Lan Ing, wingko ini menjadi terkenal sampai sekarang. Sementara anak perempuannya, Loe Lan Hwa, pindah ke Semarang dan mendirikan usaha wingko di sana dengan merek Wingko Cap Sepoor, yang kemudian terkenal sebagai Wingko Babat Semarang. 

Ketika Gestapu meletus, sebagian orang keturunan Cina di Lamongan memilih pindah ke Surabaya. Sebab pada masa itu, hubungan mereka dengan orang pribumi rusak gara-gara Gestapu. Negara Cina dituduh mendalangi peristiwa ini. 

Ini sebetulnya prasangka yang tidak logis sebab orang-orang keturunan Cina di Indonesia ini tak punya sangkut paut dengan kebijakan Negara Cina. Mereka pindah ke Surabaya karena komunitas keturunan Cina di kota ini lebih banyak sehingga memberi rasa aman.

Sampai sekarang masih ada jejak makam orang-orang keturunan Cina generasi awal di Gunung Pegat, selatan Babat. Anda bisa simak videonya di Channel Youtube Yulius Kurniawan Kristianto, peneliti sejarah yang juga keturunan Cina Babat. Ia menyebut dirinya “Cireng” (Cina Ireng) karena hobinya ngeluyur berburu situs sejarah. 

*) Foto-foto hanya ilustrasi, koleksi Universitas Leiden

Bahan Bacaan:

http://lailahistoria-fib11.web.unair.ac.id/ 

https://www.researchgate.net/

BERITA

Update Info Vaksinasi Lamongan, September 2021

  1. Dinas Kesehatan Lamongan

Pendaftaran Vaksinasi Dosis 1
Di Dinas Kesehatan Kab.Lamongan
.
Kriteria Peserta Vaksin :
– Usia diatas 12 tahun
– Khusus warga Lamongan
* Untuk KTP Luar lamongan membawa surat keterangan Domisili dari RT/surat Keterangan bekerja di lamongan
.
Link Pendaftaran :

.
Pelaksanaan Vaksin setiap Selasa & Kamis
Pendaftaran dibuka secara online dengan sistem buka-tutup menyesuaikan ketersediaan vaksin.
KUOTA TERBATAS
.
Daftar nama sasaran akan diumumkan H-1 sebelum pelaksanaan vaksin di IG @dinkes_kablamongan, dan di papan pengumuman di kantor Dinas Kesehatan Kab. Lamongan.

https://www.instagram.com/p/CTekDtSBYNA/
BERITA

Info Jadwal Vaksinasi Terbaru, 28 Agustus 2021

Vaksin Dosis 1 Astrazeneca

Lokasi: alun-alun Lamongan dan Ponpes Sunan Drajat Paciran

 

BERITA

KABAR BURUK BUAT WIRAUSAHAWAN LAMONGAN

LamonganPos.com menghadirkan fitur baru yang sudah lama ditunggu-tunggu, yaitu Pengisian Mandiri Direktori Bisnis. Anda bisa menggunakan fitur ini tanpa perlu Login apa pun. Anda cukup mengisi formulir di bawah ini selengkap mungkin. Lalu klik tombol KIRIM. Maka otomatis data usaha Anda akan langsung kami muat di website ini.

Situs LamonganPos.com ini setiap hari diindeks oleh Google. Sehingga data usaha Anda pun akan diindeks oleh Google. Jika ada orang yang googling mencari sesuatu, usaha Anda berpeluang tampil di atas di mesin pencarian Google. Tugas Anda hanya mengisi sedetail mungkin.

Langsung saja. Srat-sret. Klik di sini atau klik gambar di bawah.