OLEH-OLEH KHAS LAMONGAN

7 Oleh-Oleh Khas Lamongan Paciran (Pantura)

Sebagian besar orang luar Lamongan mungkin hanya tahu oleh-oleh khas Lamongan adalah wingko Babat. Padahal sebetulnya Lamongan punya banyak sekali pilihan.

Lamongan pesisir punya makanan khas dan oleh-oleh yang berbeda dari Lamongan Kota dan sekitarnya.

Di pesisir ada banyak tempat wisata yang layak dikunjungi. Wisata Bahari Lamongan (WBL), Goa Maharani dan Kebun Binatang Maharani (Mazola), Makam Sunan Drajat, Masjid Sendang Dhuwur, Wisata Pohon Trinil, Kafe Aola, dan pantai-pantai sepanjang pesisir, salah satunya Pantai Kutang.

Jika Anda berada di wilayah Lamongan Pantura, berikut pilihan oleh-olehnya:

1. Jumbrek

Makanan ini terbuat dari tepung beras, santan, dan sirup gula siwalan, irisan nangka. Harum, lembut, dan manis. Jumbrek bisa diperoleh di sepanjang kiri-kanan  Jalan Raya Paciran.

oleh-oleh khas lamongan

LamonganPos merekomendasikan jumbrek Bu Karmini. Warungnya ada di seberang Apotek Karangasem Paciran, sekitar 2,5 km sebelah barat WBL. Google Maps klik di sini. WA 082143842842/082332273045. Instagram @jumbrekpaciran/

2. Legen (oleh-oleh khas Lamongan paling legend)

Legen merupakan nira sadapan pohon siwalan (lontar). Pohon siwalan merupakan palem-paleman yang banyak tumbuh di daerah kering seperti Lamongan pesisir. Legen, ditambah es batu, biasanya diminum di tempat. Bisa juga dibawa pulang dalam kemasan botol Aqua 1,5 liter.

oleh-oleh khas lamongan

Kekurangannya, legen mudah terfermentasi. Hanya tahan satu hari. Kalau sudah terfermentasi, rasanya kecut, tidak enak. Karena itu, kalau mau beli legen untuk dibawa pulang, pilih legen yang baru dipanen.

Di sepanjang kiri kanan Jalan Raya Paciran, banyak warung yang menjual legen. LamonganPos merekomendasikan legen di warung sebelah gerbang PT Lintech Paciran. Google Maps klik di sini. Legen di warung ini selalu baru. Dipanen pagi dan sore hari.

3. Gula Merah Siwalan

Gula merah dibuat dari legen yang direbus sampai kering. Gula merah yang asli tidak ada tambahan gula pasir, teksturnya masir. Manisnya harum dan lembut. Harganya agak mahal, sekitar tiga kali lipat dari harga gula pasir.

oleh-oleh khas lamongan

Ada juga gula merah yang dicampur gula pasir pada proses perebusannya. Harganya biasanya lebih murah. Tapi teksturnya cederung alot dan tidak begitu harum.

Di sepanjang kiri-kanan Jalan Raya Paciran, banyak warung yang menjual gula ini. Di warung sebelah PT Lintech juga tersedia gula merah yang asli.

4. Buah Siwalan

Buah siwalan kupas (ental) biasanya disajikan sebagai es dawet. Diiris dadu, ditambah santan, sirup gula siwalan, dan es batu. Tapi bisa juga dibeli untuk dibawa pulang.

oleh-oleh khas lamongan

Teksturnya kenyal. Rasanya tawar, sedikit manis. Kalau siwalan dipetik terlalu tua, teksturnya alot. Di warung sebelah Lintech kita juga bisa mendapatkan ental yang kematangannya pas.

5. Sambal Rujak

Di Lamongan Pantura, rujak yang paling enak dan paling laris adalah Rujak Mak Tas. Google Maps klik di sini. Rujaknya enak karena pakai gula merah siwalan asli dan petis ikan asli. Tapi warung ini selalu ramai. Antriannya banyak sekali.

Kalau mau cepat, kita bisa membeli bumbu rujaknya saja untuk dibawa pulang. Dikemas di wadah cup, bumbu ini bisa tahan beberapa minggu walaupun tidak dikulkas. Bisa menjadi alternatif oleh-oleh khas Lamongan.

oleh-oleh khas lamongan

Kini bumbu rujak paciran juga banyak dijual online. Yang cukup terkenal misalnya bumbu rujak Cahaya atau @rujakpaciran. Bisa dibeli di Shopee.

6. Petis Ikan

Petis Lamongan berbahan dasar ikan laut. Berbeda dari petis Surabaya dan Sidoarjo yang berbahan dasar udang. Karena berupa saripati ikan laut, petis Lamongan asin-gurih-agak amis. Cocok untuk pengganti garam dapur, terutama untuk bumbu rujak buah.

oleh-oleh khas lamongan

Petis yang asli hanya berisi saripati ikan. Teksturnya tidak lengket. Kebanyakan petis di pasaran sudah dicampur tepung, teksturnya lengket.

Di Pantura, ada beberapa pembuat petis ikan yang asli. Tapi petis-petis ini tidak dijual di toko oleh-oleh khas Lamongan. Kalau ingin membeli petis asli, silakan ke warung Mak Tas. Biasanya di sini ada stok petis asli kemasan cup yang memang untuk dijual.

7. Keripik Sunduk

Keripik ini berbahan dasar ikan sunduk. Di Pantura, ada produsen keripik sunduk yang enak, renyah, dan tidak amis, yaitu Bu Um Blimbing. Tapi keripik ini tidak tersedia di toko oleh-oleh khas Lamongan.

oleh-oleh khas lamongan

Di Shopee, ada beberapa penjual keripik sunduk. Walaupun tidak seenak keripik sunduk Bu Um, rasanya tidak mengecewakan.

Oleh-oleh bagian Lamongan Kota dan oleh-oleh kerajinan akan kami ulas di tulisan tersendiri. Baca Selengkapnya Oleh-oleh Khas Lamongan di Pusat Kota.

ANEKA

Pak Bupati Yes dan Motor Antiknya

Beberapa pekan terakhir, Bupati Yuhronur Efendi sering tampil mengendarai motor model antik berwarna kuning. Di akun Instagramnya, ia dua kali memamerkan motornya.

Pertama saat sidak pengamanan gereja menjelang Jumat Agung. Kedua, saat mempromosikan pemakaian jersey Persela di kantor Pemkab.

Di liputan Detik.com dan Citra TV, ia juga tampak mengendarai motor bergaya retro ini.

Bentuknya mirip motor bebek jadul Honda Super Cub C125. Tapi yang ini bukan Honda melainkan SM Classic, versi KW dari Honda Super Cub. Merek SM Classic berasal dari Malaysia.

Harganya beda jauh. Honda Super Cub yang asli harganya di atas 60 juta! Sementara harga SM Classic 110 cc dan memakai karburator ini hanya sekitar Rp 20 juta. Kira-kira setara dengan Scoopy.

Di antara daftar teman LamonganPos di Instagram, ternyata ada dealer yang menjual motor ini, Sumber Barokah Motor Lamongan.

SM Classic ini bukan motor antik sungguhan tapi motor keluaran baru, hanya modelnya yang antik. Motor ini juga bukan Honda tapi sekadar honda. Loh, gimana sih?

Yang dijual dari SM Classic ini adalah gaya antiknya. Soal mesin, Scoopy lebih unggul.  

Walaupun tidak Honda jadul, Scoopy sudah cukup retro. Apalagi jika kita mengendarainya pelan-pelan saat ngabuburit sambil mendengarkan kasidah Bulbul, lagu gambus Oma Irama sebelum era Satria Bergitar.

Yang belum tahu lagu ini, silakan klik tombol PLAY.

Ampuuuun, Bang Haji, apakah kami harus membayar royalti? Jangankan royalti, Bang, buat berbuka saja kami nyari takjil gratis setiap hari. Kami masih menabung buat beli Scoopy.

Sumber Barokah Motor LamonganRuko Demangan Residence No 11 (Barat Pasar Sidoharjo)
Instagram@sbm_motor_lamongan
WA081330768972
MEGILAN

Deruh, Musisi Lamongan yang Lahir di Warung Pecel Lele

Lamongan punya dua musisi level nasional yang cukup terkenal, yaitu Gafarock dan Gamelawan, dua-duanya dari Sendangagung Paciran. Profil keduanya sudah pernah kami tulis di sini.

Selain mereka berdua, sebetulnya ada juga beberapa musisi baru. Memang belum sepopuler Duo Sendang itu tapi mereka sudah menghasilkan karya sendiri yang kualitasnya cukup mbois dan layak naik ke pentas nasional.

Salah satunya adalah Deruh. Trio ini beranggotakan wong Lamongan: Okky Indraloka (asal Sukodadi, lulusan SMAN 2 Lamongan), Fikra Zacky (asal Brondong, lulusan SMKN 1 Lamongan), dan Addin (asal Lamongan Kota, lulusan SMKN 1 Lamongan).

Mereka memproduksi albumnya di “warung Pecel Lele”. Ya, mereka merekam musik di sebuah studio rekaman di Lamongan Kota yang berlabel Pecel Lele Records.

Label musik asli Lamongan ini didirikan oleh Okky bersama lima orang kawannya. Selain mengorbitkan Deruh, Pecel Lele Records juga membidani lahirnya banyak musisi lokal lain seperti Woodplane, Flourish, dan Tisan. Dari beberapa nama ini, Deruh mungkin yang paling menarik perhatian secara musikal.

Bagi telinga kebanyakan orang Lamongan, musik Deruh mungkin agak berat. Kategorinya “lagu mikir” sebab harus dinikmati sambil berpikir. Khas musiknya orang pinter.

Aliran musik mereka memang tidak biasa: indie pop, post rock, post punk. Tapi bagi kita, persetan dengan nama-nama, yang penting musiknya enak didengar. Persis seperti namanya, Deruh. Bebunyian. Suara menderu tak perlu nama.

Tak hanya selera musiknya yang agak berat,  lirik lagu-lagu Deruh kebanyakan juga berbahasa Inggris. Tidak seperti Gafarock atau Gamelawan yang mengambil identitas etnik Jawa.

Deruh memang sengaja memilih lirik bahasa Inggris untuk menjangkau penikmat musik yang lebih luas. Persis seperti slogan mereka, The Eastern Echo Is Loud (Ojo Ngremehno Wong Wetan).

Mari kita simak salah satu lagunya yang bercerita tentang kerumitan relasi manusia, Tell Me How (Sakjane Aku Kudu Piye?) Musiknya sekilas terdengar mirip Radiohead. Kualitas melodinya tak kalah dari lagu-lagu grup musik Efek Rumah Kaca (ERK).

Oh ya, sekadar diketahui, vokalis ERK, Cholil Mahmud, masih punya gen Lamongan karena orangtuanya berasal dari Kota Wingko Babat.

Lagu berikut, Stuntman, bercerita tentang kesendirian.

Lagu Sandar ini liriknya berbahasa Indonesia tapi berupa puisi gelap yang entah apa maksudnya. Dari melodinya, kita hanya tahu ini lagu melankolis.

Note. Ada yang tahu lokasi pengambilan gambar klip video di bawah ini? Clue: Lamongan Selatan.

Dari beberapa lagunya yang pertama saja, kita bisa menimbang, Deruh sudah pantas naik kelas. Siap menderu-deru, tak hanya di kafe-kafe Lamongan macam Terakota, tapi juga pentas nasional.

DERUH 
YoutubeDeruh Music
Instagrammenderuh
emailderuhcall@gmail.com
SpotifyDeruh
TelpOkky (081 357 810 801)
PECEL LELE RECORDS 
FacebookPecel Lele Records
Instagrampecellelerecords
 Artist Woodplane, Flourish, Tisan
OPINI

Andai Nabi Muhammad Bersama Kita Hari ini

Bulan Puasa seperti sekarang, paling enak tentunya mendengarkan musik-musik religi seperti El Mighwar. Grup musik asal Bandung ini memang masih kalah populer dibandingkan Sabyan. Tapi sebetulnya El Mighwar lebih menjiwai lirik dan suasana religinya.

Lagu Law Kana Baynanal Habib bisa menjadi contohnya. Lagu ini pertama kali dipopulerkan oleh Adulrahman Mohammad, musisi Arab. Di tangan El Mighwar, dengan vokal Ai Khodijah yang bening, lagu ini justru lebih menyentuh.

Lirik lagu ini puitis sekali. Puji-pujian kepada Nabi Muhammad, yang kepadanya kita semua berhutang shalawat dan salam.

Penulisan lirik Arabnya di video di atas masih perlu perbaikan. Tapi jika diterjemahkan secara musikal yang mempertahankan rima dan suku katanya, liriknya dalam bahasa Indonesia kira-kira seperti ini:

Andai kau di sisi kami

Yang jauh ‘kan menghampiri

Mengharap jiwa bestari

Ingin dekat dengan Nabi

Di dekatmu jiwa damai

Doa pun diijabahi

Cahayamu tak ‘kan usai

Pertemukan kami, Rabbi

Petunjukmu tuntun kami

Menuju rahmat ilahi

Ucapanmu bagai sungai

Di dekatmu kami b’rseri

Padamu kami tergadai

Muhammad yang menghormati

Di sampingmu bersih hati

Rahmat s’mesta alam ini

Wahai kasihku Muhammad

P’lipur lara yang terpuji

Kemulyaanmu teruji

Allah jalla pun memuji

ANEKA

Jasa Pembuatan Karikatur, Edit Foto & Video di Lamongan

Di internet sebetulnya ada banyak aplikasi gratisan untuk bikin karikatur, edit foto, atau edit video. Tapi hasilnya biasanya kurang halus.

Jika kita menginginkan hasil yang halus, foto harus diolah manual dengan program grafis. Sayangnya, olah grafis ini agak repot. Tidak semua orang bisa.

Kalau tidak ingin repot, kita bisa pakai jasa olah grafis profesional. Di antara daftar teman Lamongan Pos di medsos, setidaknya ada dua penyedia jasa ini yang bisa Anda manfaatkan.

KADOUYE LAMONGAN
Instagramkadouye_lamongan/
WA085604193406
Sudah murah, diskon pula!

J-MART KARIKATURSpesialis Karikatur
Instagramj.mart_karikatur/
WA

Berbeda dengan Kadouye yang mengandalkan olah grafis di komputer, karikatur JMART adalah karya lukis murni menggunakan cat air. Biasanya jadi kado untuk kalangan pejabat.

Karena berupa karya seni lukis murni, harganya lumayan mahal. Yang eksklusif bisa sampai Rp 2,5 juta per lukisan. Tapi tarifnya tergantung tema dan kerumitan. Jika sederhana, tentu tarifnya tidak sebesar itu.

ANEKA

Gensa Kidz, Klinik Anak Berkebutuhan Khusus di Lamongan

Punya anak yang sehat sempurna adalah dambaan semua orangtua. Tapi kehendak Tuhan sering tidak sesuai dengan kehendak kita.

Anak-anak tertentu terlahir autistik. Ada yang telat bicara. Ada yang down syndrom. Ada yang punya masalah dengan perhatian, kalau dipanggil tidak menoleh.  Ada yang hiperaktif. Dan sebagainya.

Bagaimanapun kekurangannya, mereka adalah anugerah Tuhan. Yang diciptakan dalam “ahsani taqwim”. Sebagus-bagusnya penciptaan. Maka adalah tugas orangtua untuk merawat “anak-anak spesial” ini sebaik-baiknya. Sesabar-sabarnya. Seikhlas-ikhlasnya.

Di zaman digital seperti sekarang, orangtua sebetulnya dimudahkan dalam hal mencari tempat bertanya. Di internet ada banyak komunitas orangtua anak berkebutuhan khusus. Komunitas-komunitas ini bisa menjadi wadah curhat, bertanya, dan berbagi pengalaman.

Di Lamongan sendiri, masalah tumbuh kembang seperti ini masih kurang mendapat perhatian. Setidaknya ini bisa dilihat dari jarangnya klinik buat anak berkebutuhan khusus.

Di Lamongan Kota, klinik anak spesial ini bisa kita temukan di Ruko Tambakboyo Regency Lamongan Kota, yang dikelola oleh terapis okupasi wong Lamongan lulusan Universitas Indonesia, Laili Fitri Isnaini.

Sekadar untuk diketahui, terapi okupasi itu seperti terapi buat orang stroke agar bisa bicara atau berjalan lagi. GenSa Kidz mengkhususkan diri pada masalah tumbuh kembang anak.

Walaupun seorang anak punya masalah tumbuh kembang, ia tetap bisa tumbuh dan berkembang menjadi “Generasi Salahuddin Al-Ayyubi”—tokoh yang menjadi inspirasi nama GenSA.

GenSA KidzRuko Tambakboyo Regency Lamongan Kota
Google MapsKlik di sini
Websitehttps://gensakidz.com/
Telp0322-314966
WA081311992012 (Indah)
Instagramgensakidz
FacebookGenSAKidz
Emailemail@gensakidz.com
SEJARAH

Sejarah Perahu Baja di Bengawan Solo Karanggeneng

Pada akhir musim kemarau tahun 2019 lalu warga Lamongan dihebohkan oleh penemuan tiga bangkai perahu baja di Bengawan Solo, di Desa Mertani, Kecamatan Karanggeneng. Hingga hari ini kita baru bisa menduga-duga sejarah perahu itu.

Kita memang punya masalah dalam dokumentasi sejarah. Namun, ada beberapa petunjuk yang bisa digunakan untuk menyusun kepingan sejarah perahu itu.

  • Perahu baja buatan Amerika

Perahu ini bukan buatan Belanda atau Jepang melainkan Amerika Serikat. Ini ditunjukkan oleh adanya cetakan logo MEB di badan perahu. Arkeolog Wicaksono Dwi Nugroho meyakini, logo MEB ini milik Marine Expeditionary Brigade, satuan marinir Amerika Serikat.

Wicaksono menduga, peristiwa tenggelamnya perahu ini terjadi ketika tentara Sekutu mendarat di Jawa Timur tahun 1945, untuk melucuti tentara Jepang yang kalah perang.

Ini salah satu teori.

LamonganPos punya teori lain (Ampuuun, Pak Wicaksono!) Bisa jadi perahu itu tak ada hubungannya dengan tentara Sekutu, melainkan memang dipakai tentara Belanda.

Sebab selama agresi militer Belanda banyak menggunakan alat tempur buatan Amerika. Bantuan Amerika ini adalah bagian dari paket Marshall Plan yang diberikan kepada negara-negara yang terdampak PD II.

Pertanyaanya, ngapain Belanda di Karanggeneng?

  • Mungkin terkait agresi militer 1948

Sebagai gambaran utuh, mari kita lihat peristiwa agresi militer Belanda tahun 1948. Pada tanggal  18 dan 19 Desember pasukan marinir Belanda mendarat di Glondong, Jenu, Tuban. Mereka memulai operasi militer yang diberi sandi “Burung Camar”.

Foto nomor 1 dan 2 adalah pendaratan marinir Belanda di Jenu dari koleksi Sjilvends.nl/

Dari Jenu, marinir Belanda berpencar. Sebagian ke arah Jawa Tengah, sebagian ke Tuban kota lalu ke Babat lewat Cincim Lawas.

Marinir Belanda di Cincim Lawas, Babat.

Setelah menguasai Babat, mereka tidak langsung menyerang Lamongan lewat Pucuk-Sukodadi, melainkan bergerak ke Ngimbang dan Mantup.

Marinir Belanda di Ngimbang.

Dari Mantup, mereka baru menyerbu Lamongan lewat Tikung. Dari Lamongan, mereka bergerak ke Sukodadi dan Karanggeneng. Rute serangan yang sulit ditebak. Tampaknya untuk mengecoh TNI.

Marinir Belanda di Mantup, menuju ke Lamongan.

Jadi, mungkin perahu baja ini bagian dari pasukan yang dikirim ke Karanggeneng pada Operasi Burung Camar itu.

Pertanyaan berikutnya, bagaimana perahu itu bisa tenggelam?

  • Mungkin tenggelam akibat baku tembak

Di lokasi penggalian ditemukan juga peluru. Beberapa media melaporkan, salah satu perahu ada bagian yang rusak seperti bekas tembakan. Mungkin saat itu ada baku tembak yang menyebabkan perahu itu tenggelam. Apalagi menurut cerita turun-temurun di kalangan warga setempat, dulu di tempat ini pernah ada baku tembak di zaman Belanda.

Di video amatir di Youtube di bawah, menit 2.05 tampak ada bagian perahu yang bolong bundar simetris. Mungkin bekas ditembus peluru lalu lubangnya melebar karena karat. Tapi ini hanya spekulasi yang sulit dipastikan.

  • Perahu multifungsi

Ada tiga buah perahu yang ditemukan di sini. Dua perahu disambung jadi satu di bagian buritan yang memang punya pengait. Dilihat dari bentuknya, perahu ini adalah perahu serbu (assault boat).

Perahu serbu ini multifungsi. Bisa untuk menyeberangkan tentara seperti ilustrasi nomor 4. Ini bukan foto tentara Belanda di Karanggeneng melainkan foto tentara Amerika di Eropa saat PD II melawan Jerman.

Kalau 6 buah perahu dikaitkan satu sama lain, fungsinya seperti rakit yang bisa mengangkut satu buah mobil.

Kalau beberapa puluh perahu dijajar, fungsinya seperti jembatan apung (pontoon bridge) yang bisa dilewati oleh kendaraan perang dalam jumlah banyak seperti ilustrasi nomor 5.

Tapi  tampaknya di Karanggeneng ini armada marinir Belanda tidak begitu banyak karena sebagian besar wilayah Lamongan saat itu praktis sudah mereka kuasai. Mereka ke Karanggeneng hanya untuk berpatroli.

Foto nomor 6 dibuat sebelum tahun 1920. Universitas Leiden memberi keterangan foto ini “Bengawan Solo Karanggeneng Jawa Tengah”. Tapi desa-desa bernama Karanggeneng di Jawa Tengah tidak memiliki jembatan penyeberangan melintasi Bengawan Solo. Jadi kemungkinan ini adalah Karanggeneng Lamongan.

Dari foto ini tampak jelas bahwa “tambangan” Karanggeneng sudah biasa dipakai Belanda untuk menyeberangkan kendaraan.

Jika Anda punya informasi atau analisis lain, silakan sampaikan di kolom komentar atau sampaikan lewat email redaksi@lamonganpos.com

ANEKA

Mbois, Produk UMKM Lamongan Sekarang Masuk Alfamart dan Indomaret

Ini benar-benar mbois. Sekarang cemilan buatan usaha rumahan di Lamongan bisa masuk di Alfamart dan Indomaret setempat. Bersanding dengan produk Garuda Food dan selevelnya.

Di masa pandemi seperti sekarang, ini adalah peluang yang sangat bagus untuk meningkatkan penjualan. Apalagi syaratnya pun tidaki sulit:

  • Berupa makanan kering yang tahan lama seperti keripik, bubuk kopi, permen jahe, dan sejenisnya
  • Kemasan bagus, sesuai standar Alfamart dan Indomaret
  • Sudah memiliki Izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Lamongan
  • Mencantumkan tanggal kedaluarsa di kemasan
Rak UMKM di Alfamart Desa Bulutengger, Sekaran

Kedua retail modern ini bersedia menerima produk-produk UMKM karena menjalankan instruksi dari Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi.

Agar urusannya lebih mudah, produk-produk rumahan ini bisa dikumpulkan lewat Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat. Nanti produk-produk ini akan difasilitasi untuk dipajang di swalayan di kecamatan setempat.

Di Kecamatan Sekaran, misalnya, produk-produk UMKM ini dikumpulkan di Sekaran Mekar, gerai UMKM setempat. Saat ini produk-produk tersebut sudah dipajang di Alfamart Desa Bulutengger, Sekaran.

Wingko krispi, produk Desa Besur, Sekaran. Dengan dibuat krispi, wingko jadi lebih tahan lama dan “anti-mainstream”.
Keripik keong emas, produk Desa Bugel, Sekaran. Keong emas adalah siput sawah sejenis besusul. Sering menjadi hama padi. Dengan sedikit inovasi, bisa menjadi cemilan yang bikin penasaran.
Kerupuk kopi, produk Desa Manyar, Sekaran. Kopi umumnya diseduh tapi kali ini ia tampil sebagai “makanan yang berbunyi”.

Selain cemilan-cemilan unik di atas, ada juga produk-produk yang biasa seperti keripik ubi (bolet), keripik bawang, keripik pisang, dan lain-lain.

Wah, ini typo, Bu. Harusnya stik lele. Stick=batang. Steak=daging panggang.
Gerai UMKM Sekaran Mekar
Instagramsekaran_mekar/
FacebookGerai Umkm Kec Sekaran
WA082120413903
MEGILAN

Iwak Sili, Lauk Khas Sego Boran yang Kian Langka

Sebagian besar cah Lamongan generasi Tiktok sekarang mungkin tidak pernah melihat wujud hidup ikan ini langsung. Padahal ini adalah ikan legendaris yang menjadi ciri khas sego boran.

Sekarang sebagian besar penjual sego boran tidak lagi menyediakan lauk ikan sili. Harap maklum, ikan ini memang sudah jarang sekali ditemukan. Harganya juga mahal sekali. Sampai puluhan ribu sekilo. Jauh lebih mahal daripada daging ayam.

Berbeda dengan ikan-ikan air tawar lain yang banyak dibudidayakan, iwak sili (Mastacembelus sp) masih tergolong sulit dibudidayakan.

Foto Kahji Ajir Buronan Mertua

Beberapa karakter iwak sili:

  1. Karnivora (pemakan daging)

Ikan ini makan hewan lain seperti udang, kerang-kerangan, yuyu (kepiting air tawar), larva serangga, keluarga siput, dan ikan-ikan kecil.

  • Suka dengan perairan yang berlumpur

Dulu ikan ini juga mudah didapat di jublang linet (kolam lumpur) yang airnya mengering saat kemarau. Ketika ikan-ikan lain sudah tewas karena tidak bisa hidup di lumpur, ikan ini bersama iwak kutuk (ikan gabus) dan iwak lele, masih bisa bertahan hidup.

  • Suka tinggal di tempat yang ternaungi

Iwak sili tidak suka panas matahari langsung. Biasanya tinggal di bawah barongan (rumpun bambu). Pada awalnya ikut terbawa air banjir lalu tertinggal di jublang dan berkembang biak di sini.

Monggo, dulur-dulur ahli perikanan Lamongan, barangkali tertarik mengembangkan teknik budidaya iwak sili agar tidak punah. Daripada bikin penelitian yang mengawang-awang di udara, iwak sili lebih konkret.

Iwak conggah (lobster air tawar) sekarang juga sulit ditemukan di Bengawan Solo. Tapi kini sudah banyak yang membudidayakannya. Begitu juga iwak wagal (keluarga ikan patin).

Ikan sili mungkin lebih sulit dibudidayakan. Tapi bukan wong Lamongan kalau tidak suka tantangan. Budidaya iwak sili tidak ada apa-apanya dibandingkan perjalanan Joko Tingkir ke Pajang menyusuri Bengawan Solo sampai harus bertarung mengalahkan 40 ekor buaya…

Referensi:

  1. Kebiasaan Makan Ikan Tilan (Mastacembelus erythrotaenia, Bleeker 1850) di Sungai Musi.
  2. Kajian Morfologis dan Kelimpahan Ikan Sili (Famili : Mastacembelidae) di Sungai Seruai Desa Namu Suro Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara.
  3. Ikan Sili Nyaris Punah. Sains Kompas.
JUAL BELI

Keripik Gayam Si Buah Genderuwo dari Latukan, Karanggeneng

Keripik singkong? Sudah biasa. Keripik ubi? Kentang? Tempe? Sudah banyak yang jual.

Keripik buah genderuwo? Nah, ini baru horor!

Di Lamongan Anda bisa mendapatkan keripik ini di Desa Latukan, Kecamatan Karanggeneng.

Keripik ini berasal dari biji buah gayam. Pohon ini kadang disebut pohon genderuwo karena bisa tumbuh sangat besar, bertajuk lebat dan rindang. Sering dianggap sebagai sarang genderuwo.

Pohon ini sekarang sudah jarang sekali ditemukan. Di Latukan pun tinggal beberapa batang saja.

Dalam biologi, gayam (Inocarpus fagiferus) masih berkerabat dengan petai dan jengkol. Buahnya berupa polong yang keras. Bentuk bijinya mirip jengkol.

Karena buahnya sangat keras dan sulit dikonsumsi, pohon ini biasanya ditebang. Padahal sebetulnya dengan sedikit pengolahan, buah ini bisa menjadi komoditas yang sangat menguntungkan.

https://youtu.be/n30e4TsWYnQ

Inilah yang dilakukan oleh Bu Liandra, warga Latukan. Selama enam tahun ini ia menekuni usaha produksi keripik gayam. Buah yang keras itu dipecah satu-satu, lalu bijinya direndam, dikupas, diiris-iris, lalu digoreng.

Walaupun bumbunya hanya penyedap rasa, keripik gayam sangat gurih. Gurihnya khas buah polong. Kira-kira selevel gurihnya petai atau jengkol. Tapi karena ini keripik, sama sekali tak ada bau yang menyengat.

Keripik ini dijual dalam kemasan 1 ons seharga Rp 10 ribu. Tersedia juga kemasan 2,5 ons dan 5 ons. Harganya lumayan mahal karena memang proses pembuatannya melelahkan dan bahan bakunya sulit didapat.

Berbeda dari ketela, ubi, kentang, atau tempe yang bahan bakunya selalu ada, buah gayam tidak selalu ada. Selain karena pohonnya jarang, gayam berbuah musiman. Setahun tiga kali.

Tak harus datang ke Latukan, Anda bisa membelinya secara online. 

Keripik Gayam Bu LiandraDesa Latukan, Kecamatan Karanggeneng
WA0856-4871-0391
Facebookfacebook.com/briliandra.pecek