DIREKTORI

Assyuro Motorsport, Spesialis Variasi & Racing Part

  • Racing Parts
  • Klasik
  • Trail
  • Matic

WA 081216230266.

IG: assyuro_motorsport/

Lokasi bengkel: Jl. Raya Lamongan – Babat (Dati Gembong)

Melayani pembelian online via:

Shopee

Tokopedia

Bukalapak

https://www.instagram.com/p/CRn1dKWgxXI/
https://www.instagram.com/p/CQp2DCNAln0/
https://www.instagram.com/p/CQAE-E9AoOW/
OLEH-OLEH KHAS LAMONGAN

Latoh, Anggur Laut Khas Pantura

Orang Lamongan non-Pantura mungkin belum pernah makan sayuran ini. Bentuknya sekilas mirip bunga mainan dari plastik. Prentil-prentil, indah sekali. Terlalu indah untuk masuk kategori sayuran. 

Tak hanya indah bentuknya, rasanya pun enak. Orang pesisir menyebutnya “latoh”. Ini adalah salah satu jenis rumput laut. Bahasa Indonesianya “anggur laut”. Disebut demikian karena bentuknya berdompol-dompol mirip anggur. Berbeda dari rumput laut yang biasa digunakan untuk membuat agar-agar. 

Dompolan-dompolan itu sebetulnya adalah kantung yang berisi cairan. Jika digigit, kantung air itu akan meletus. Menciptakan sensasi unik. Basah tapi krispi, krenyes-krenyes. Rasanya asin agak gurih. 

Anggur laut ini biasanya tumbuh di perairan dangkal yang berpasir. Bisa dimakan begitu saja tanpa harus dimasak. Cukup dibilas dengan air panas untuk membersihkannya. 

Dimakan langsung dengan nasi pun enak karena rasanya asin agak gurih. Tapi paling enak jika dinikmati dengan urap kelapa. Orang Pantura biasa menikmatinya dengan sambal kacang. Dicampur lauk apa pun bisa. Tidak mengganggu lauk utama karena rasa latoh hanya asin gurih. 

Latoh ini tidak hanya khas Lamongan sebab bisa dijumpai di semua wilayah pesisir landai. Di toko-toko online, sayuran eksotik ini dijual dengan harga yang lumayan mahal, puluhan ribu sampai seratusan ribu rupiah sekilo. Pembelinya tentu saja horang-horang kaya yang suka bereksplorasi masakan. 

Macam-macam anggur laut

Di Pantura Lamongan, latoh dijual hampir di semua pasar. Harganya murah meriah. Satu plastik kresek kecil cuma Rp 5 ribu. Bisa dimakan sehari untuk sekeluarga.

Soal gizi tak perlu diragukan lagi. Sayur laut ini sumber mineral, vitamin, antioksidan, asam lemak tak jenuh, dan tentu saja serat. Rasanya gurih karena mengandung glutamat. Glutamat adalah amino yang menjadi penyusun micin (penyedap rasa sodium glutamat).

Anggur laut sebetulnya macam-macam jenisnya. Latoh hanya salah satunya. Semua anggur laut punya potensi ekonomi tinggi, bahkan termasuk komoditas ekspor. Di pasar nasional pun harganya lumayan. Latoh bisa dibudidayakan di tambak jadi cocok buat mata pencaharian alternatif masyarakat pesisir. 

Karena tumbuhnya di perairan dangkal, anggur laut sangat dipengaruhi oleh sampah laut. Kalau kita membuang sampah ke laut, cemarannya akan mengkontaminasi biota laut dekat pantai seperti latoh dan kerang. 

Kalau tercemar, latoh tentu tak menyehatkan.

DIREKTORI

Souvenir Lamongan by Fat

Melayani souvenir pernikahan, haji, tilik bayi , dan berbagai acara lainnya. Alamat Lamongan kota. Lokasi mudah dijangkau dan harga dijamin terjangkau.

Gratis ongkir Lamkot. Siap antar ke seluruh wilayah Lamongan.

IG: @souvenir_fat

WA: 0858-1244-6156

https://www.instagram.com/p/CJ8AdfcpaQ4/

https://www.instagram.com/p/CHWqVF_piF3/

https://www.instagram.com/p/CCtRd7Rp3al/

https://www.instagram.com/p/CC46dTnJqZN/

DIREKTORI

Belikopi & Fariz Julinar Maurisal, Duta Kopi & Persela (1)

Persela baru saja menggandeng sponsor baru, Belikopi. Tak hanya itu, pemiliknya, Fariz Julinar Maurisal, diangkat menjadi manajer baru Persela. Bagi sebagian besar kita, berita ini mungkin biasa-biasa saja. Paling-paling kita bertanya, Belikopi ini perusahaan apa sih? Siapa sih Fariz Julinar Maurisal ini? Masih muda kok jadi manajer Persela.

Dari nama perusahaannya, “Belikopi”, kita sudah bisa menebak apa yang dijual perusahaan ini. Tapi itu tidak menarik. Yang lebih menarik adalah bahwa Belikopi merupakan perusahaan lokal Lamongan, lebih tepatnya dari Babat. Sponsor Persela yang lain seperti So Nice dan Extra Joss adalah perusahaan nasional dari luar Lamongan. 

Yang lebih menarik lagi, Belikopi adalah perusahaan rintisan. Secara resmi, merek Belikopi baru terdaftar tahun 2019.

Belikopi memang masih usaha baru, tapi sebagai sebuah grup perusahaan, induk usaha Belikopi sudah lama malang melintang lajur membujur di Lamongan dan sekitarnya. Banyak dari kita mungkin sudah pernah makan produknya.

Bisa menebak? Petunjuk: toko roti. 

Toko roti ini tersebar di beberapa kecamatan dan biasa menjadi isi berkat. Pilihannya banyak sekali. Semuanya enak. Tidak mengecewakan. Pokoknya jaminan mutu-lah.

Ya, betul: Lyly Bakery! Modal jaminan mutu inilah yang membuat toko roti Lyly menjadi jaringan toko roti terbesar di Lamongan. Dan ini pula yang menjadi modal Belikopi.

Direktur Belikopi, Fariz Julinar Maurisal, alumnus SMAN 2 Lamongan tahun 2000, adalah generasi kedua dari “Dinasti Lyly Bakery”, yang didirikan oleh Lilik Chusnaeni. 

Fariz Julinar Maurisal, Darah Muda Persela

Faris Julinar Maurisal persela

Ditunjuknya “Sultan Lokal” Faris Julinar Maurisal sebagai manajer baru Persela adalah harapan baru. Usianya yang masih muda diharapkan bisa memberi darah segar dan harapan baru di tengah terpuruknya Persela musim 2021/2022 ini yang baru saja terdegradasi ke Liga 2.

Kesuksesan Faris membesarkan Belikopi diharapkan akan menular ke Persela sehingga tak perlu berlama-lama di Liga 2. Walaupun umurnya baru beberapa tahun, Belikopi sudah merambah banyak kota. Saat ini ada 60-an cabang, tak hanya di Lamongan atau Jawa Timur saja, tapi juga sampai Jawa Tengah. Bahkan rencananya Belikopi juga akan membuka cabang di Jakarta dan Bali. 

Keren!  Sebentar lagi, tak hanya pecel lele atau soto ayam yang menjadi duta kuliner Lamongan. 

Yang unik, walaupun cabangnya begitu banyak, Belikopi tidak menerapkan model waralaba. Jadi semua cabang itu dikelola langsung oleh PT Belikopi. 

Penasaran ‘kan dengan produknya?

Fariz Julinar Maurisal Belikopi

Untuk mencicipi kopinya, kami mengunjungi kedai yang ada di Blimbing, Paciran, yang letaknya berseberangan dengan toko roti Lyly. 

Cabang ini baru dibuka bulan Agustus lalu. Waktu promo grand opening kemarin, antriannya mengular sampai bikin penasaran pengendara yang lewat. “Sakjane iki dodolan opo seh, kok sing tuku sampek koyok antri bantuan corona?”  

Menu Belikopi adalah jenis minuman kekinian. Bukan kopi-kopi dari berbagai daerah melainkan kopi dengan berbagai pilihan rasa: susu gula aren, cokelat, alpukat, matcha, teh susu, susu karamel, boba, dll. Makanannya cuma roti panggang aneka rasa: cokelat, naget, srikaya, keju, oreo, boba, dll. 

Fariz Julinar Maurisal manajer persela

Sejak awal Belikopi memang didesain untuk menjadi perusahaan nasional yang akrab dengan generasi digital. Pemesanan bisa dilakukan lewat aplikasi Grab atau Whatsapp. Pembayaran bisa dengan aneka dompet digital seperti GoPay, Dana, LinkAja, Ovo, ShopeePay.

Gerai di Blimbing ini tidak begitu luas. Ada beberapa tempat duduk plus meja tapi tidak begitu lapang. Di masa pandemi seperti sekarang, nongkrong dan ngobrol berlama-lama tentu lebih aman di tempat terbuka.

Soal harga, kategorinya “wajar dan terjangkau”. Bahkan rombongan anak-anak SMP dan SMA pun banyak yang mampir ke sini. Ini mudah dipahami karena dengan Rp 11 ribu saja sudah bisa dapat minuman gaul seperti es milo boba. Tambah Rp 4 ribu sudah bisa dapat es plus roti panggang.

Roti panggangnya padat tapi empuk, mengenyangkan, dan bikin haus. Satu gelas minuman mungkin kurang. Soal roti, Lyly tentu jagonya.

Unsur utama yang menentukan rasa roti Lyly maupun Belikopi adalah aroma, bukan specialty coffee. Dalam urusan ini, Lyly sudah berpengalaman. Maka wajar Belikopi mudah cocok dengan selera kebanyakan orang dan cabangnya laris di mana-mana.

Soal rasa, standar jaminan mutu Lyly jelas tak akan menipu. Satu-satunya yang menipu kita adalah nama gerainya. Namanya Belikopi padahal ia Jualkopi. 

Ini seperti Cak Lontong. Namanya Lontong tapi salamnya Lemper.

DIREKTORI

Cemoro Adventure, Persewaan Alat Camping Lamongan

𝐒𝐞𝐰𝐚 𝐀𝐥𝐚𝐭 𝐂𝐚𝐦𝐩𝐢𝐧𝐠 𝐋𝐚𝐦𝐨𝐧𝐠𝐚𝐧
𝐒𝐭𝐨𝐫𝐞 : 𝐃𝐬. 𝐌𝐚𝐝𝐞 𝐊𝐚𝐦𝐩𝐮𝐧𝐠, 𝐋𝐚𝐦𝐤𝐨𝐭
𝐎𝐩𝐞𝐧 : 𝟎𝟖.𝟎𝟎 – 𝟐𝟏.𝟎𝟎 𝐖𝐈𝐁
𝐖𝐀 : 𝟎𝟖𝟏𝟗-𝟕𝟑𝟐𝟕-𝟎𝟎𝟎𝟎

IG: cemoroadventure/

FB: cemoroadventure

https://www.instagram.com/p/CH2aw7sDDRx/
https://www.instagram.com/p/CIUYPyuJCSE/
OLEH-OLEH KHAS LAMONGAN

Sejarah Soto Ayam Lamongan (1)

Di dalam semangkuk soto, ada sejarah panjang pertemuan aneka budaya, mulai dari Cina, Jawa, Belanda, hingga India. Begitu pula dengan soto ayam Lamongan.

Sebagian antropolog berpendapat, kata “soto” berasal dari bahasa Cina, cau-tu. Arti harfiahnya, sup rempah isi jeroan. Pada mulanya soto dibuat dari jeroan sapi, kerbau, atau babi. Makan jeroan adalah budaya kuliner Cina. Orang Eropa menganggap budaya ini menjijikkan karena menganggap jeroan adalah bagian hewan yang kotor, tidak sehat, dan harus dibuang.

Penjual soto zaman Belanda, sepertinya orang Madura.

Di tangan orang peranakan Cina, bagian hewan yang dibuang ini masih bisa diolah untuk dimakan. Pada zaman Belanda, daging sapi terlalu mahal untuk kebanyakan orang pribumi maupun orang keturunan Cina. Sampai sekarang, soto berbahan jeroan masih lestari, yaitu soto babat.

resep soto ayam lamongan
Soto babat RM Sedap

Resep sup jeroan ini kemudian diadopsi oleh kaum bangsawan pribumi dan orang Belanda tapi menggunakan daging sapi atau kerbau. Sampai sekarang soto kerbau masih lestari dan menjadi makanan khas Kudus, Jawa Tengah. Soto daging sapi bahkan masih banyak kita jumpai. Yang terkenal misalnya soto madura.

Soto kerbau Kudus Kedai Taman

Soto berbahan daging ayam diperkirakan muncul belakangan. Peperangan menyebabkan populasi sapi turun tapi populasi ayam tetap stabil karena ayam mudah dipiara. Soto ayam sebetulnya ada di mana-mana. Tapi soto ini menjadi maskot kuliner Lamongan karena kebetulan banyak orang Lamongan merantau dan berjualan soto ayam. Mereka inilah “Duta Soto”.

Munculnya Soto Ayam Lamongan

Soto Lamongan mulai terkenal sekitar tahun 1980 sampai 1990-an. Pada awalnya perantau Lamongan bekerja macam-macam. Ternyata mereka yang berjualan soto cepat bisa membangun rumah. Berita tentang parantau yang cepat kaya ini biasanya menyebar saat mudik Lebaran. Setelah Lebaran usai, mereka yang capek bertani di desa ikut ke Jakarta dan kota-kota lain untuk berjualan soto ayam.

Sejak itu penjual soto Lamongan membludak. Lebih-lebih sejak perantau ilegal di Malaysia banyak yang pulang kampung karena aturan yang semakin ketat.

Pengaruh kuliner Cina peranakan di resep soto ayam Lamongan masih bisa kita lihat dengan jelas sampai sekarang, misalnya pemakain soun, kecap, dan tauge. Tidak diragukan lagi, kecap dan soun adalah makanan yang diperkenalkan oleh orang peranakan Cina. 

Adapun pemakaian kunyit, jahe, lengkuas, serai, dan daun salam adalah tradisi kuliner Jawa yang tampaknya mendapat pengaruh dari India. Sementara jejak kuliner Eropa masih bisa kita lihat dari pemakaian ketumbar, merica, seledri, dan kubis.

Soto Lamongan H Abdul Aziz Tenggarong, Kalimantan Timur

Pengaruh Lamongan bisa kita lihat dari pemakaian ikan bandeng untuk menambah gurih kuahnya. Ini khas soto Lamongan sebagai daerah penghasil bandeng. Penggunaan bubuk koya yang berbahan kerupuk udang kelihatannya tidak hanya khas Lamongan melainkan pesisir utara Jawa Timur secara umum yang memang terkenal sebagai produsen udang.

Pada awalnya penggunaan koya tampaknya untuk menyiasati adanya sisa kerupuk udang yang tidak utuh dan tidak bisa dijual atau dihidangkan. Kita tahu, kerupuk udang bentuknya lebar. Kalau patah, masuk plastik afkir.

Lamongan sendiri selama ini bukanlah penghasil kerupuk udang yang terkenal. Merek-merek yang terkenal berasal dari Tuban dan Sidoarjo.

Soto ayam Lamongan, terutama di perantauan, selama ini terkenal dengan kuahnya yang pekat dan berminyak. Sebetulnya ini sangat dipengaruhi oleh kebiasaan penjual soto di perantauan. Soto Lamongan asalnya tidak begitu pekat minyaknya. Ini bisa kita lihat di soto-soto rumahan kalau ada yang punya hajat. 

soto ayam lamongan
Soto Lamongan Cak Man Cibubur

Soto ayam Lamongan yang otentik berbahan ayam kampung. Ayam jenis ini dagingnya sedikit, teksturnya alot, proteinnya tinggi, lemaknya sedikit. Maklum, karena ayam kampung banyak tingkah, pethakilan, makanannya juga macam-macam, suka mencuri biji padi dan jagung milik tetangga.

Sehingga, kuah soto ayam Lamongan yang otentik sebetulnya tidak banyak berminyak. Dagingnya alot, nggarai sliliten. Kulitnya bahkan seperti sandal. Dicokot, mendal. Tapi memang itulah soto yang otentik. Kuahnya encer, rasanya segar, enak di-uyup, tidak enek. Dagingnya tidak banyak karena satu ekor ayam biasanya dibagi untuk banyak orang. 

Tapi ayam kampung sekarang harganya mahal. Penjual soto bisa tekor kalau harus pakai ayam kampung. Mereka menyiasati dengan menggunakan ayam ternak yang harganya lebih murah, dagingnya lebih banyak, lemaknya juga lebih banyak, teksturnya lebih empuk. Hasilnya adalah soto yang berminyak. Apalagi jika bumbunya digongso dengan banyak minyak. Bisa sampai klembak-klembak.

Bahan bacaan:

https://journalofethnicfoods.biomedcentral.com/articles/10.1186/s42779-020-00067-z

BERITA

Sejarah Orang Cina di Lamongan

Warga Desa Sukosongo, Kembangbahu, Lamongan baru saja dibuat heboh dengan penemuan uang koin kuno. Uang-uang koin itu bertuliskan huruf Cina. Dari foto yang dimuat di media-media online, tampaknya uang koin itu ada yang berasal dari masa Dinasti Song. Dugaan ini berdasarkan bentuk tulisan di uang koin itu.

Dinasti Song berkuasa sebelum masa Kubilai Khan, pendiri Dinasti Yuan. Cucu Jengis Khan ini pernah mengirim utusan ke Singasari pada masa Raja Kertanegara. Utusan ini dikirim untuk membawa pesan agar Singasari tunduk dan membayar upeti kepada Kubilai Khan.

Namun, Kertanegara menolak tunduk. Ia bahkan memotong telinga utusan itu dan menyuruhnya pulang ke Cina. Aksi potong telinga ini adalah pesan tegas: Jawa tak mau tunduk kepada Cina. 

Semprul matamu picek! Enak wae njaluk upeti. Memange sopo kowe? Kira-kira begitu pesannya. 

Mendapati utusannya dipotong telinganya, Kubilai Khan murka. Sia Lan Kowe Olang! Belani-belaninya sama owe. Situ gak tahu siapa owe hah? Owe cucunya Jengis Khan hah!”

Maka ia pun mengirim belasan ribu tentara ke Jawa. Pasukan ini mendarat di Tuban dan Sedayu. Ada  ahli sejarah yang bilang, Sedayu ini adalah Sedayu Gresik, ada yang bilang Sedayulawas Brondong

Pada masa itu, butuh waktu berbulan-bulan bagi utusan yang dipotong telinganya itu untuk pulang ke Cina. Armada tempur juga butuh waktu berbulan-bulan untuk sampai ke Jawa. Sehingga ketika pasukan bersenjata ini sampai di Jawa, mereka tidak tahu bahwa Kertanegara sudah dibunuh pemberontak. Singasari sudah terbelah menjadi dua kubu, kubu Jayakatwang dan kubu Raden Wijaya, menantu Kertanegara. 

Ketidaktahuan pasuka Cina terhadap politik lokal dimanfaatkan oleh Raden Wijaya. Ia menemui mereka dan berjanji akan tunduk kepada Kubilai Khan. Syaratnya, mereka harus membantunya mengalahkan Jayakatwang. Permintaan ini dipenuhi.

Pasukan Kubilai Khan pun membantunya mengalahkan Jayakatwang. Di saat tentara Cina sudah berkurang dan kecapekan, Raden Wijaya mengajak mereka untuk mengambil hadiah upeti buat Kubilai Khan. Tapi ini hanya tipuan. Di saat pasuka Cina lengah, mereka disergap oleh tentara Raden Wijaya.

Mereka kocar-kacir, ribuan orang mati. Sisanya yang masih hidup pulang lintang pukang dengan menanggung malu. Sementara Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit.

Entah uang kepeng di Kembangahu itu terkait dengan peristiwa ini atau tidak, yang pasti orang Cina memang sudah berinteraksi dengan orang Jawa, termasuk Lamongan, jauh sebelum orang-orang Portugis dan Belanda datang. 

Bahkan sebagian ahli sejarah berpendapat bahwa yang berperan besar menyebarkan Islam ke Pulau Jawa adalah orang-orang Cina Muslim. Salah satu yang terkenal adalah rombongan Muslim di ekspedisi Laksamana Cheng Ho, yang juga pernah mampir ke Tuban.

Teori ini sebetulnya masuk akal mengingat Cina adalah bangsa yang sangat besar, mencakup wilayah yang sangat luas. Wilayah Cina yang berbatasan dengan Afghanistan, yang sekarang masuk Xinjiang, sudah mengenal Islam jauh lebih dulu daripada orang Nusantara.

Salah satu wilayah Lamongan yang banyak didiami orang Cina adalah Babat. Pada masa Belanda, Babat adalah poros ekonomi paling maju di Lamongan. Di sini mereka pada umumnya berdagang. Pada zaman Belanda, mereka menguasai perdagangan tembakau yang saat itu dihasilkan di wilayah pertanian di sekitar Babat. Salah satu dari mereka, Loe Soe Siang, memilih berjualan wingko. 

Usaha wingko ini diteruskan oleh dua anaknya. Di tangan anak laki-lakinya yang bernama Loe Lan Ing, wingko ini menjadi terkenal sampai sekarang. Sementara anak perempuannya, Loe Lan Hwa, pindah ke Semarang dan mendirikan usaha wingko di sana dengan merek Wingko Cap Sepoor, yang kemudian terkenal sebagai Wingko Babat Semarang. 

Ketika Gestapu meletus, sebagian orang keturunan Cina di Lamongan memilih pindah ke Surabaya. Sebab pada masa itu, hubungan mereka dengan orang pribumi rusak gara-gara Gestapu. Negara Cina dituduh mendalangi peristiwa ini. 

Ini sebetulnya prasangka yang tidak logis sebab orang-orang keturunan Cina di Indonesia ini tak punya sangkut paut dengan kebijakan Negara Cina. Mereka pindah ke Surabaya karena komunitas keturunan Cina di kota ini lebih banyak sehingga memberi rasa aman.

Sampai sekarang masih ada jejak makam orang-orang keturunan Cina generasi awal di Gunung Pegat, selatan Babat. Anda bisa simak videonya di Channel Youtube Yulius Kurniawan Kristianto, peneliti sejarah yang juga keturunan Cina Babat. Ia menyebut dirinya “Cireng” (Cina Ireng) karena hobinya ngeluyur berburu situs sejarah. 

*) Foto-foto hanya ilustrasi, koleksi Universitas Leiden

Bahan Bacaan:

http://lailahistoria-fib11.web.unair.ac.id/ 

https://www.researchgate.net/

DIREKTORI

Pembuat Taman, Kolam, Carport, & Gazebo Lamongan

Fahri Jaya Garden melayani:

Desain dan pembuatan taman
Renovasi taman
Kolam
Batu sikat/carport
Relief
Tebing
Vertical garden
Batu alam
Cat wost

Gazebo

Gratis konsultasi dan survey lokasi

WhatsApp : 0822 4423 2394
Email : fahrijayagarden@gmail.com
Facebook. : Fahri jaya garden

IG: fahri_jaya_garden/

DIREKTORI

Poly Clean, “Soklin Made in Lamongan”

Wong Lamongan megilan-megilan. Itu bukan hanya judul lagu artis Lamongan, Yak Widhi. Memang demikianlah faktanya. Dengan sumber daya seadanya, wong-wong Lamongan menembus segala keterbatasan. 

Kalau ingin contoh, datanglah ke Dusun Sumuran, Desa Sumur Gayam, Paciran. Di desa kecil di pesisir Lamongan ini, terdapat sebuah industri rumahan yang memproduksi deterjen dan sejenisnya.

Mereknya catchy, Poly Clean. Sekilas terdengar mirip Soklin. Bisa jadi ini memang akan meniru jejak sukses Soklin. 

Dulu pabrik Soklin (Wings) awalnya hanyalah industri rumahan di Surabaya yang produknya dijual keliling kampung. Wings harus bertarung melawan raksasa bernama Unilever yang sudah menguasai pasar di seluruh dunia. Pertarungan yang sama sekali tidak seimbang.

Tapi kegigihan Wings selama bertahun-tahun membuat Soklin kini bisa sejajar dengan Rinso. Bahkan sekarang di desa-desa, orang biasa membeli “rinso merek Soklin”. 

Posisi Poly Clean saat ini persis seperti Soklin zaman dulu. Produk Paciran ini harus menembus dominasi produk Wings dan Unilever.

Untuk ukuran usaha kecil, Poly Clean sudah punya banyak sekali produk. Mulai dari detergen cair, sabun cuci piring, semir ban, pelembut pakaian, sabun cuci tangan, pembersih lantai, pelicin setrika, pembersih porselen, parfum laundry, dan beberapa lagi. Produk-produk ini harus bertarung melawan Soklin, Rinso, Molto, Soklin Pewangi, Porstex, Rapika, Kispray, Sunlight, Mama Lemon, dan merek-merek besar lainnya.

Yang menarik, pemilik usaha ini, Muhammad Icfa, adalah pemuda milenial. Ia baru lulus dari Universitas Muhammadiyah Malang tahun lalu. Lulus kuliah, pendaki gunung ini merakit alat-alat produksi sendiri dengan las dan gerinda. 

Soal mutu, Poly Clean tentu tak perlu diragukan lagi sebab Icfa adalah sarjana teknik industri. Apalagi Poly Clean sudah mengantongi izin komersial untuk semua produknya. Kemasannya juga sudah sesuai standar pabrik. Bahkan Poly Clean punya kelebihan dalam hal wanginya lebih awet.

Penasaran kan?

Modal Uang Saku Kuliah

Poly Clean adalah potret usaha kecil modal nekad. Icfa mendirikan usaha ini bukan karena ia anak Sultan tapi justru karena usaha keluarganya sedang sepi akibat pandemi.

Selama kuliah, ia menyisihkan uang sakunya. Ia mulai merintis usaha ini dengan tabungan sebesar Rp 500 ribu. Secara cerdik ia menjadikan rumahnya sebagai laboratorium. Siji gawe loro gawe. Materi kuliah research & development langsung ia praktekkan dengan melakukan riset formulasi Poly Clean.  

Hasil coba-coba itu ia tawarkan ke kenalan dan tetangga. Sedikit demi sedikit proses produksi diperbaiki. Sekarang Poly Clean memiliki beberapa puluh produk aneka varian dengan pasar yang terus tumbuh. 

Sebagai pemain baru, Poly Clean menawarkan kemudahan pengiriman dan harga yang lebih murah. Produknya banyak yang dikemas dalam wadah besar. Cocok untuk usaha laundry

Yang terpenting, Poly Clean melayani pembelian grosir maupun satuan. Gratis ongkir untuk wilayah Paciran, Solokuro, Brondong, dengan minimal pembelian lima buah produk apa saja. 

Untuk pengiriman ke kecamatan selain di atas, misalnya Babat atau Lamongan Kota, gratis ongkir dengan minimal pembelian 40 buah produk apa saja. Keren! Tak kalah dengan grosir berbasis aplikasi seperti Mitra Bukalapak atau Ula. 

Dengan berbagai kelebihan ini, Poly Clean adalah produk lokal yang sangat layak kita dukung.

Poly CleanJl. Sumur Kebon, Dusun Sumuran, RT 4, RW 3, Desa Sumur Gayam, Paciran
Telp/WA08813273610
Instagramjuragansabun_
BERITA

Update Info Vaksinasi Lamongan, September 2021

  1. Dinas Kesehatan Lamongan

Pendaftaran Vaksinasi Dosis 1
Di Dinas Kesehatan Kab.Lamongan
.
Kriteria Peserta Vaksin :
– Usia diatas 12 tahun
– Khusus warga Lamongan
* Untuk KTP Luar lamongan membawa surat keterangan Domisili dari RT/surat Keterangan bekerja di lamongan
.
Link Pendaftaran :

.
Pelaksanaan Vaksin setiap Selasa & Kamis
Pendaftaran dibuka secara online dengan sistem buka-tutup menyesuaikan ketersediaan vaksin.
KUOTA TERBATAS
.
Daftar nama sasaran akan diumumkan H-1 sebelum pelaksanaan vaksin di IG @dinkes_kablamongan, dan di papan pengumuman di kantor Dinas Kesehatan Kab. Lamongan.

https://www.instagram.com/p/CTekDtSBYNA/