JADWAL SHOLAT LAMONGAN BULAN PUASA 2022
Di bulan-bulan lain, kita jarang mengecek jadwal sholat. Ya, kan? Ngaku saja. Kita semua adalah Abu Nawas.
Khusus bulan Ramadan ini kita memasang poster jadwal sholat Lamongan di dinding. Mungkin poster gratis dari Promag atau sponsor lainnya. Sebetulnya kita tidak begitu berkepentingan dengan jadwal sholat. Yang kita pentingkan adalah jadwal berbuka. Ya, kan? Ngaku saja. Gitu aja kok malu. Kita kan sama kelakuannya.
Kalau cuma berkepentingan dengan jadwal berbuka, kita cukup menunggu suara azan saja. Kalau patokan kita azan Surabaya, sebaiknya kita menunggu sampai azan selesai baru kita berbuka. Sebab Surabaya dan Lamongan kira-kira selisih waktunya 2 menit. Kalau kita tinggal di Sukorame, selisih waktunya sekitar 3 menit.
Jam Puasa Menurut Jadwal Sholat Lamongan
Desa apa di Lamongan yang waktu berbukanya paling awal?
Desa Meluwur, Kecamatan Glagah. Letaknya paling timur, di koordinat -7.050383, 112.550001.
Desa apa di Lamongan yang waktu berbukanya paling akhir?
Desa Sembung, Kecamatan Sukorame. Letaknya paling barat, di koordinat -7.332418, 112.074156.
Berapa selisih waktu keduanya?
Sekitar 2 menit. Jadi ketika Desa Meluwur tepat masuk waktu maghrib, Desa Sembung masih waktu puasa. Selisihnya cukup lama karena Lamongan adalah kabupaten yang wilayahnya membentang dari timur ke barat sekitar 50 km. Jarak ini kira-kira sama dengan jarak titik tengah Surabaya ke titik tengah Lamongan.
Jadwal Sholat Lamongan vs Surabaya
Berapa selisih waktu azan maghrib Surabaya dan Lamongan?
Sekitar 2 menit.
Kita biasanya langsung berbuka puasa ketika mendengar bedug azan maghrib untuk wilayah Surabaya. Padahal sebetulnya jjadwal sholat Lamongan dan Surabaya tidak sama. Selisih waktu antara Kota Surabaya dan Kota Lamongan adalah sekitar 2 menit.
Sebagai pembanding, selisih waktu antara Jakarta dan Surabaya sekitar 24 menit. Itu sebabnya ketika kita pulang dari shalat maghrib dan makan di rumah, televisi baru menyiarkan azan untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Apakah itu berarti ketika Surabaya TEPAT masuk maghrib, Lamongan belum masuk maghrib?
Secara matematis ya. Tapi ini bukan soal matematika. Sebab selisih koordinat ini melibatkan perhitungan matematis yang sangat teliti. Sementara ukuran maghrib adalah “matahari terbenam”, dan ini bukan perhitungan matematis melainkan persepsi indra.
Ini sama persis dengan sebuah humor di kalangan ahli matematika.
Seorang profesor, tiap kali bepergian dengan kereta api, selalu memesan kursi paling depan. Ketika ditanya alasannya, ia menjawab, “Karena lebih cepat sampai tujuan.”
Secara matematis, jawaban ini benar dan logis. Sebab gerbong kereta paling depan masuk ke kota tujuan beberapa detik lebih dulu daripada gerbong kereta paling belakang. Tapi secara praktis, kita menganggap profesor ini gemblung.
Fikih adalah wilayah wallahu a’lam. Kalau misalkan di Sukodadi ada orang super duper crazy rich yang membangun gedung setinggi 823 m (atau sama tingginya dengan Burj Khalifa di Dubai, Uni Emirat Arab), maka orang yang berada di lantai teratas gedung itu harus menununggu berbuka 3 menit lebih lambat daripada orang di kampus Unisda. Sebab di puncak Menara Sukodadi ini matahari telat terbenam.
Jadwal Sholat Lamongan
Tanggal | Imsak | Subuh | Duhur | Ashar | Maghrib | Isya |
01 | 04:08 | 04:18 | 11:37 | 14:52 | 17:38 | 18:47 |
02 | 04:08 | 04:18 | 11:36 | 14:53 | 17:37 | 18:47 |
03 | 04:08 | 04:18 | 11:36 | 14:53 | 17:37 | 18:46 |
04 | 04:08 | 04:18 | 11:36 | 14:53 | 17:36 | 18:46 |
05 | 04:07 | 04:17 | 11:35 | 14:53 | 17:36 | 18:45 |
06 | 04:07 | 04:17 | 11:35 | 14:53 | 17:35 | 18:45 |
07 | 04:07 | 04:17 | 11:35 | 14:52 | 17:35 | 18:44 |
08 | 04:07 | 04:17 | 11:35 | 14:52 | 17:34 | 18:44 |
09 | 04:07 | 04:17 | 11:34 | 14:52 | 17:34 | 18:44 |
10 | 04:07 | 04:17 | 11:34 | 14:52 | 17:33 | 18:43 |
11 | 04:07 | 04:17 | 11:34 | 14:52 | 17:33 | 18:43 |
12 | 04:06 | 04:16 | 11:33 | 14:52 | 17:33 | 18:42 |
13 | 04:06 | 04:16 | 11:33 | 14:52 | 17:32 | 18:42 |
14 | 04:06 | 04:16 | 11:33 | 14:52 | 17:32 | 18:42 |
15 | 04:06 | 04:16 | 11:33 | 14:52 | 17:31 | 18:41 |
16 | 04:06 | 04:16 | 11:32 | 14:52 | 17:31 | 18:41 |
17 | 04:06 | 04:16 | 11:32 | 14:52 | 17:30 | 18:41 |
18 | 04:06 | 04:16 | 11:32 | 14:52 | 17:30 | 18:40 |
19 | 04:05 | 04:15 | 11:32 | 14:52 | 17:30 | 18:40 |
20 | 04:05 | 04:15 | 11:32 | 14:52 | 17:29 | 18:40 |
21 | 04:05 | 04:15 | 11:31 | 14:52 | 17:29 | 18:39 |
22 | 04:05 | 04:15 | 11:31 | 14:52 | 17:28 | 18:39 |
23 | 04:05 | 04:15 | 11:31 | 14:52 | 17:28 | 18:39 |
24 | 04:05 | 04:15 | 11:31 | 14:51 | 17:28 | 18:38 |
25 | 04:05 | 04:15 | 11:31 | 14:51 | 17:27 | 18:38 |
26 | 04:05 | 04:15 | 11:30 | 14:51 | 17:27 | 18:38 |
27 | 04:04 | 04:14 | 11:30 | 14:51 | 17:27 | 18:38 |
28 | 04:04 | 04:14 | 11:30 | 14:51 | 17:26 | 18:37 |
29 | 04:04 | 04:14 | 11:30 | 14:51 | 17:26 | 18:37 |
30 | 04:04 | 04:14 | 11:30 | 14:51 | 17:26 | 18:37 |
CARA BENAR TRANSAKSI MOBILE BANKING DAN ATM DI LAMONGAN
Lha memang ada bedanya buat orang Lamongan dan bukan Lamongan?
Ada.
Pertama, sebagian besar wilayah Lamongan adalah pedesaan. Sinyal internet tidak begitu bagus. Transaksi mobile banking kadang gagal karena masalah sinyal.
Kedua, wilayah pedesaan biasanya diberi jatah mesin ATM yang tidak begitu bagus karena volume transaksinya tidak begitu banyak. Mesin seperti ini sering kali mengalami gangguan. Kalau ingin bukti, coba bandingkan saja mesin ATM di desa dengan ATM di kota Lamongan atau kota Tuban.
Pada umumnya, ketika kita melakukan transaksi dan transaksinya gagal, kita hanya berpikir transaksinya gagal. Nanti diulangi lagi. Cuma begitu. Padahal sebagai nasabah bank, pertama-tama kita harus curiga, jangan-jangan saldo saya sudah terpotong.
Saya beberapa kali mengalami ini. Transaksi tarik tunai di ATM, gagal. Pindah ATM sebelahnya, gagal lagi. Pindah ke ATM bank lain, baru berhasil. Lalu pulang begitu saja tanpa curiga sama sekali. Esok harinya, ketika mengecek mutasi rekening, saya baru tahu ternyata saldo saya berkurang, persis pada jam ketika saya melakukan tarik tunai dan gagal. Seandainya tidak mengecek mutasi rekening, saya tidak akan tahu.
Bayangkan ini terjadi pada orang gaptek yang tak mengerti mobile banking. Uang mereka mungkin lenyap begitu saja. Saya pernah masuk bilik ATM dan mesinnya dalam kondisi masih menghitung uang lalu mengeluarkannya, padahal nasabahnya, seorang emak-emak, barusan pergi.
Bagaimana kalau saldo berkurang padahal transaksi gagal? Kita bisa mengajukan komplain. Bisa lewat aplikasi internet banking. Bisa lewat teller. Harus antri berjam-jam. Uang tersebut memang akan dikembalikan ke rekening kita tapi butuh waktu beberapa hari, bahkan kadang beberapa minggu. Ini tentu sangat menjengkelkan.
Kalau kita baru mengecek saldo atau mutasi rekening setelah transaksi gagal, itu sebetulnya sudah telat. Yang benar adalah KITA HARUS MENGECEK SALDO SEBELUM DAN SESUDAH TRANSAKSI. Dengan begitu, kita bisa tahu dengan pasti ada tidaknya pengurangan saldo.
Kalau kita hanya mengecek saldo setelah transaksi, ada kalanya kita tidak tahu berapa saldo awalnya. Jadi, agak sulit mengetahui ada tidaknya pengurangan saldo.
Di mobile banking, kita bisa dengan mudah mengecek mutasi rekening. Di ATM agak sulit. Fiturnya terbatas dan caranya juga tidak gampang. Tidak semua orang tahu.
CARA CEK MUTASI REKENING DI ATM
- Bank BCA
- Masukkan kartu ATM dan PIN.
- Pilih “Transaksi Lainnya”.
- Pilih “Menu Informasi”.
- Pilih “Mutasi Rekening”.
- Akan keluar struk berisi data lima transaksi terakhir.
- Bank BNI
- Masukkan kartu ATM dan PIN.
- Pilih “Informasi dan Mutasi”.
- Pilih “Cek Mutasi Rekening di Layar”.
- Pilih “Rekening Tabungan”.
- Akan muncul riwayat lima transaksi terakhir.
- Bank BRI
- Masukkan kartu ATM dan PIN.
- Pilih “Transaksi Lainnya”.
- Pilih “Info Rekening”.
- Pilih “Mutasi Rekening”.
- Akan muncul riwayat lima transaksi terakhir.
- Bank Mandiri
- Masukkan kartu ATM dan PIN.
- Pilih menu “Transaksi Lainnya”.
- Pilih “Cetak Mutasi”.
- Akan muncul riwayat lima transaksi terakhir.
Foto Sejarah Orang Bojonegoro yang Pergi ke Suriname Zaman Belanda
Kami pernah memuat tulisan sejarah tentang orang-orang Lamongan yang pergi ke Suriname pada zaman Belanda. Beberapa pembaca juga meminta kami memuat data orang Bojonegoro. Kebetulan kami sedang berbaik hati, jadi kami juga memuat tulisan ini.
SEJARAH BOJONEGORO
Bojonegoro dan Lamongan pada masa Belanda adalah dua afdeling (kabupaten) yang sebelas-dua belas dalam hal ekonomi. Sama-sama daerah minus, langganan banjir di musim hujan, dan paceklik di musim kering. Untuk mengatasi kekeringan, Belanda membangun Waduk Pridjetan di Lamongan dan Waduk Pacal di Bojonegoro. Foto-foto di bawah ini adalah proses pembuatan Waduk Pacal, koleksi Universitas Leiden.
Belanda juga berusaha mendongkrak ekonomi Bojonegoro lewat perkebunan tembakau dan peternakan sapi Benggala. Jika di Lamongan sentra tembakau ada di wilayah Babat, sentra tembakau Bojonegoro ada di wilayah Malo dan Kedungadem. Tembakau jenis virginia ditanam besar-besaran untuk menyuplai perusaahaan rokok British American Tobacco. Foto-foto di bawah ini adalah suasana Bojonegoro masa itu.
Pada awal 1900, sekitar 300 orang Bojonegoro bertaruh nasib menjadi pekerja kontrak di perkebunan di Suriname, negara jajahan Belanda di Amerika Latin. Jumlah ini dua kali lipat lebih banyak daripada orang Lamongan yang pergi ke sana. Banyak di antaranya masih remaja. Suriname, walaupun jarang terdengar namanya, bukanlah negara terbelakang. Dalam hal ekonomi, mereka saat itu lebih maju daripada Jawa.
Di Suriname, pekerja Jawa ini dikontrak selama lima tahun. Banyak yang pergi ke sana sebagai pasangan suami-istri. Bahkan ada yang membawa anak-anaknya. Tentu saja mereka berpikir akan kembali ke Jawa setelah kontrak selesai. Tapi kondisi politik yang kacau membuat nasib berkata lain. Sebagian besar tidak bisa kembali ke Tanah Air dan akhirnya menetap di sana, berkeluarga di sana, dan meninggal di sana.
Foto dan data mereka sampai saat ini masih tersimpan rapi di Arsip Nasional Belanda. Lengkap hingga data nama anggota keluarga dan data kematian. Kami hanya menampilkan data nama dan asal desa. Mungkin ada yang punya buyut pergi ke Suriname dan pernah mendengar ceritanya? Jika ada, silakan sampaikan di kolom komentar.
Video di bawah suasana pengiriman pekerja Jawa ke Suriname. Soundtrack-nya adalah lagu Geef Mij Maar Nasi Goreng, oleh penyanyi Belanda, Wieteke van Dort. Lagu ini bercerita tentang makanan-makanan di Jawa: nasi goreng, sambel, kerupuk, lontong, sate babi, terasi, serundeng, bandeng, tahu petis, kue lapis, onde-onde, ketela, bakpau, ketan, gula jawa.
Astro, Banaran, Malo | Mbok Abdulah, Ledok Kulon |
Mbok Basirun, Bonorejo, Gayam | Mbok Jamirah, Ngresep, Tambakrejo |
Mbok Diyah, Pelem, Purwosari | Mbok Jaimah, Bendo, Kapas |
Mbok Jainah, Bulurejo, Sugihwaras | Mbok Garimah, Sumbang |
Mbok Kaminah, Gayam | Mbok Kamsiyah, Manukan, Gayam |
Mbok Kamijah, Ngrancang, Tambakrejo | Mbok Karijah, Gedangan |
Mbok Karyono, Lengkong, Balen | Mbok Karminah, Garon, Tambakrejo |
Mbok Karmo, Kendung, Padangan | Mbok Kartorejo, Kedungadem |
Mbok Kas, Kedungadem | Mbok Kasiban, Panjunan, Kalitidu |
Mbok Kasiyah, Petak, Malo | Mbok Kasiyan, Nganti, Ngraho |
Mbok Kasipah, Piyak, Kanor | Mbok Kasirah, Pundung |
Mbok Kasman, Sumurboto | Mbok Kasminah, Balungcabe, Kedungadem |
Mbok Kasmini, Kapas | Mbok Kasmirah, Kapas |
Mbok Kasmo, Malingmati, Tambakrejo | Mbok Kuntinah, Karangpacar |
Mbok Kromoastro, Ledok | Mbok Mairah, Mojodeso, Kapas |
Mbok Mariam, Kembangan, Gayam | Mbok Maridah, Siwalan, Sugihwaras |
Mbok Maryam, Kembangan, Gayam | Mbok Marsinah, Kapas |
Mbok Menik, Tanjung, Tambakrejo | Mbok Mertokariyo, Kedungadem |
Mbok Milah, Kendung, Padangan | Mbok Mukinah, Panjunan, Kalitidu |
Mbk Murtijah, Prajekan, Ngasem | Mbok Ngadiyo, Sumberejo |
Mbok Ngajirah, Semanding | Mbok Ngapiyo, Panjunan, Kalitidu |
Mbok Ngarim, Wedi, Kapas | Mbok Ngasirah, Jetak |
Mbok Padiyo, Sukowati, Kapas | Mbok Paijem, Dander |
Mbok Pardi, Kandangan, Trucuk | Mbok Raji, Bubulan |
Mbok Ras, Kasiman | Mbok Rasminah, Karangpacar |
Mbok Rasipah, Brangkal, Kepohbaru | Mbok Sabinah, Talok, Kalitidu |
Mbok Sadimah, Banaran | Mbok Sadirah, Srawun, Ngasem |
Mbok Saenah, Pucanganom, Margomulyo | Mbok Saerah, Badak |
Mbok Sagimah, Jantur, Mulyoagung | Mbok Saimah, Prijek, Kanor |
Mbok Sakidin, Sumberejo | Mbok Sakinah, Jeding, Ngraho |
Mbok Sakip, Malo | Mbok Sakirah, Kepoh |
Mbok Samijah, Kauman | Mbok Saminah, Baureno |
Mbok Saminten, Baureno | Mbok Samirah, Dander |
Mbok Sampan, Gayam | Mbok Sarijan, Sugihwaras |
Mbok Sarijem, Ngraho | Mbok Sarinah, Malo |
Mbok Sarinem, Bobol, Sekar | Mbok Sarmo, Samben, Mojodelik |
Mbok Sarni, Pepe, Ngraho | Mbok Sastrorejo, Kedewan |
Mbok Semi, Mojodelik | Mbok Sumarni, Jatisari |
Mbok Suminah, Lengkong, Balen | Mbok Suminah, Tambakrejo |
Mbok Sumirah, Baduko | Mbok Surodikromo, Kepatihan |
Mbok Surokarto, Ngraho | Mbok Surorejo, Baureno |
Mbok Sutami, Banjarsari, Bangsalsari | Mbok Suto, Karangpatian |
Mbok Tarijan, Ketileng, Malo | Mbok Tarijah, Kuniran, Purwosari |
Mbok Tinah, Tambakrejo | Mbok Tirtosentono, Wadang, Ngasem |
Mbok Trumejo, Tambakrejo | Mbok Wakiran, Garon, Tambakrejo |
Mbok Warinah, Tlingsing | Mbok Wirodikromo, Sonorejo, Padangan |
Mbok Wongsodikromo, Lengkong | Dermo, Baureno |
Ditee, Paprikan, Temayang | Jakiman, Sembung, Kapas |
Jasmidin, Kalicilik, Sukosewu | Joyokromo, Gaseeng |
Dugel, Banjarsari, Trucuk | Donkromo, Kedungmas, Sumberejo |
Dulrakim, Padangan | Gambi, Bareng, Ngasem |
Ilham bin Haji Usup, Panjunan | Jahiman, Panjunan |
Kaji, Kesongo, Kedungadem | Kalidin, Baureno |
Kamiran, Kuniran, Purwosari | Kardi, Pelem, Purwosari |
Karjan, PadanganKarjan, Padangan | Karijan, Dukoh, Ngasem |
Karsiban, Teleng, Sumberejo | Kartomejo, Cangaan, Kanor |
Kartorejo, Pucanganom | Kasban, Balen |
Kasidin, Ngelo, Margomulyo | Kasiyan, Geneng, Margomulyo |
Kasiyo, Kalangan, Margomulyo | Kasman, Jublek, Tambakrejo |
Kasman, Clangap, Kalitidu | Kasmin, Padangan |
Kastodikromo, Sroyo, Kanor | Katibin, Garon, Tambakrejo |
Kemis, Plesungan, Kapas | Kisman, Panjunan |
Kromodrono, Pelem, Purwosari | Kromosastro, Leran, Kalitidu |
Lasiyo, Sugihwaras | Mardi, Bareng, Ngasem |
Maridin, Gayam | Maridin, Sumberejo |
Martodikromo, Panjunan, Kalitidu | Midin, Kapas |
Muidin, Bulusari | Pin, Ngemplak, Baureno |
Ngarimin, Pragelan, Gondang | Nyono, Kendung, Padangan |
Paidin, Ngumpak, Dander | Sabin, Katur, Gayam |
Pono, Jati | Proyotruno, Wedoro, Sugihwaras |
Radi, Ngantang, Kepoh | Rajiman, Mojoranu, Dander |
Rambu, Ngumpakasem | Rameli, Bojonegoro |
Ratijan, Katur, Gayam | Ronowijoyo, Cangaan, Kanor |
Sabit, Mori, Trucuk | Sadimin, Singkal, Malo |
Sakiman, Karangpacar | Saman, Nganti, Ngraho |
Samat, Sumodikaran, Dander | Samidin, Kalicilik, Sukosewu |
Samijan, Gayam | Samirun, Sarangan, Kanor |
Sandiman, Pilangsari, Kalitidu | Sarjo, Tulung |
Sarijan, Siwalan, Sugihwaras | Sarijo, Nglingi, Ngasem |
Sariyo, Balong | Sarimin, Ngambon |
Selo, Bogo, Kapas | Sijan, Pacul |
Singodrono, Sambong, Sumberejo | Singosetro, Tumbras, Kedungadem |
Singowiryo, Pacing, Sukosewu | Sugiman, Mori, Trucuk |
Suparman, Jambean | Suradi, Baru, Padangan |
Surodikromo, Kentang | Surotiko, Sendangrejo, Dander |
Sutaji, Ngraho | Sutorejo, Kedewan |
Tahir, Nganti, Ngraho | Talib, Prajekan |
Tarijen, Ngenden | Tarimin, Ledok |
Tirtosentono, Wadang, Ngasem | Tokol, Padangan |
Trunoreso, Karangan, Kepoh | Trunotiko, Kedungadem |
Warijan, Tulungrejo | Wasmin, Piyak, Kanor |
Wirotruno, Kedungadem | Mbok Kasminah, Klepek, Sukosewu |
Duwik Tuyul
Ulan Januari wingi, wong Lamongan dihebohno kasus penipuan investasi bodong sing dilakokno bocah wedok asli Turi, Zahrotul Bilad. Bocahe isih nom, umure selikur tahun, tapi kok yo wis puinter mbujuki wong. Teko hasil nipu korbane, Zahrotul iso tuku omah sing regane meh sak milyat, montor 2, karo perhisan emas.
Ulan Februari wingi, Indra Kenz, yutuber kondang asli Medan, ditangkep pak pulisi mergo kasus penipuan berkedok trading saham nang aplikasi Binomo. Umure yo isih nom, nemlikur tahun. Bocahe yo selama iki terkenal sugih mbrewu. Opo-opo jarene “murah banget”. Montor Tesla wae jarena murah banget. Opo maneh Tossa. Padahal awak dewe tuku Skupi wae kudu kridit telung tahun.
Durung mari kasus Indra Kenz, awal ulan Maret iki lha kok ono kasus podo maneh. Doni Salmanan, yutuber asli Bandung, ditangkep pak pulisi mergo kasus penipuan berkedok trading nang aplikasi Quotex. Bocahe yo isih nom, baru patlikur tahun, seneng pamer aksi andum-andum duwik. Nalika Gunung Semeru mbledhos wingi, bocahe nyumbang ora kiro-kiro, rong milyat coy. Iku duwik iso dienggo nggawe kafe koyok Aola Paciran.
Zahrotul Bilad, Indra Kenz, Doni Salmanan podo-podo isih nom, tapi wis puinter mbujuki wong. Podo-podo ngakune trading saham. Podo-podo seneng mamerno duwik kanggo njiret korban.
Urusan duwik iki memang ora pernah mboseni. Ono wae kedadeane. Ono sing lucu. Ono sing nggarai mangkel sampek misuh-misuh.
Jarene Albert Einstein, kertas memang iso mantulno cahaya. Lha buktine, duwik iso nggawe moto bunar. Silao. Moto nik wis kadung bunar, nyetir opo wae gampang nubruk, gampang tibo. Gampang mbujuki. Gampang dibujuki.
Lha contone penipuan nang Lamongan iku. Mosok ono duwik sakjuta ora sampek sak ulan iso manak mangatus ewu? Tuyul wae kalah. Lha ngono yo isih akeh sing percoyo. Iku kan cuma muter duwik anggota baru wae. Duwik teko anggota baru diwehno anggota lawas. Jenenge skema Ponzi. Iki modus penipuan sing umure wis satus tahun.
Nduwe duwik akeh memang enak. Iso nyah-nyoh-nyah-nyoh. Tapi tinimbang diinvestasikno nang trading saham sing ora ono wujute, luwih manfaati nik disilihno model bagi hasil nang pedagang-pedagang cilik. Contone, bakul kliling sayur bothekan pawon. Tukang omprengan sing durung nduwe sepeda montor dewe. Tukang tambal ban. Utowo bakul es degan.
Mungkin bagi hasile ora sepiro. Tapi iku luwih manfaati. Mergo investasi sing paling manfaat iku, jarene Pak Yai Zarqoni, “likay la yakuna dulatan baynal aghniya”. Supoyo duwik iku ora cuma muter-muter nang nggone wong sugih tok.
CARA BELANJA DI TOKOPEDIA KHUSUS DI TOKO WILAYAH LAMONGAN
Saat kita berbelanja di Tokopedia, kita biasanya tidak peduli di mana lokasi tokonya. Entah di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Semarang, atau Surabaya. Yang penting ongkirnya masih terjangkau. Apalagi jika ada vuocher bebas ongkir.
Sebetulnya kegiatan belanja yang lebih bersahabat buat lingkungan adalah belanja di tempat terdekat. Sebab transportasinya minimal. Tidak banyak bensin yang terbuang hanya untuk mengantarkan belanjaan kita.
Kalau kita masuk di aplikasi Tokopedia, lalu kita mencari suatu barang, maka secara default Tokopedia akan merekomendasikan toko yang ratingnya tinggi, atau yang pasang iklan, atau yang algoritmanya sesuai, tak peduli lokasinya di mana. Tapi kita sebagai pembeli sebetulnya bisa memilih membatasi lokasi toko, misalnya khusus toko di wilayah Lamongan.
Selain ongkirnya lebih murah, dan pengiriman lebih cepat, ini juga bisa menghidupkan ekonomi UMKM Lamongan. Toh kualitas barang di toko Lamongan secara umum sebetulnya sama saja dengan toko di kota lain. Kalau cuma soal spesiffikasi, kita bisa mengeceknya di internet.
Saya pernah membuktikan sendiri ampuhnya filter kota ini ketika membeli STB (mesin televisi Android). Tanpa filter kota, maka hasil pencariannya didominasi oleh toko-toko di Jabodetabek. Begitu saya masukkan filter Kabupaten Lamongan, ada salah satu toko yang ternyata tetangga desa.
Selama ini saya tidak pernah tahu karena rumahnya ada di dalam gang dan tidak ada papan nama atau tanda-tanda toko. Penjual memang sepenuhnya berjualan online. Harganya sama saja dengan toko-toko di Jabodetabek.
Enaknya, saya bisa melihat semua varian STB yang ia jual. Penjual bahkan langsung memasangkannya di rumah saya. Sehingga saya tidak perlu repot mengatur settingnya.
STB Android termasuk barang yang agak repot pengaturan settingnya. Lebih sulit daripada hape. Seandainya saya membeli barang dari Jakarta, saya sudah pasti akan kerepotan mengatur Play Store-nya. Tapi karena saya membeli barang dari tetangga sendiri, saya tahu beres.
Cara memasang filter Kabupaten Lamongan:
- Ketik pencarian barang seperti biasa, misalnya SEPATU ANAK ANDO
- Setelah hasil pencarian muncul, klik FILTER
- Scroll ke LOKASI lalu klik LIHAT SEMUA
- Ketikkan LAMONGAN di kolom lalu klik SIMPAN
- Maka hasil pencarian akan dibatasi hanya toko di Lamongan.
- Cara ini juga bisa kita terapkan di Shopee dengan sedikit perbedaan tombol.
Persela Makin Mbelgedhes, Welkom Liga 2?
LamonganPos.com – Persela Lamongan lagi-lagi menelan hasil buruk. Kali ini Laskar Joko Tingkir kalah dari Borneo FC dengan skor 0-2 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Sabtu (5/3/2022). Dua gol Pesut Etam dicetak oleh Francisco Torres pada menit ke-44 dan Nurdiansyah pada menit ke-90+3.
Tambahan tiga poin membuat Borneo nyaman di posisi keenam. Sementara itu, Persela masih menghuni zona degradasi, tepatnya di urutan ke-17.
Lebih mengecewakannya lagi, kekalahan dari Borneo membuat Persela menjadi tim dengan catatan tidak pernah menang beruntun terpanjang di Liga 1 2021/2022, yakni 20 laga. Klub yang bermarkas di Stadion Surajaya itu melewati catatan buruk Persiraja Banda Aceh yang gagal mencatatkan kemenangan dalam 19 laga berturut-turut.
Saat ini kondisi Persela sangat bahaya. Peluang untuk terdegradasi sangat besar. Pasalnya, Laskar Joko Tingkir hanya menyisakan lima pertandingan lagi. Di sisi lain, mereka terpaut tujuh poin dari Barito Putera yang berada di zona aman.
Apabila turun kasta ke Liga 2, ini menjadi pertama kalinya bagi klub kebanggaan warga Lamongan itu sejak promosi ke level tertinggi sepak bola Indonesia pada musim 2003/2004.
Jika itu benar-benar terjadi, slogan Lamongan harus diganti “Lamongan Ramegilan Blas”.
Sejarah Kenapa Pria Lamongan Dilarang Menikah dengan Gadis Kediri
Alkisah, pada zaman dulu, seorang pemuda Lamongan bernama Ali Imron mengikuti seleksi penerimaan mantu untuk memperebutkan seorang gadis cantik asal Kediri. Ia harus bersaing dengan dua pemuda lain asal Jombang dan Ponorogo.
Giliran pertama pemuda asal Jombang maju menghadap calon mertua.
Siapa nama lengkap dan panggilan kamu?
Nama saya Muhammad Thoriq, Pak. Biasa dipanggil Thoriq.
Hmmm… coba baca Surat At-thoriq sampai selesai.
Pemuda Jombang yang kebetulan lulusan Pesantren Tebu Ireng Jombang itu pun dengan lancar membaca Surat At-Thoriq.
Giliran kedua pemuda asal Ponorogo maju.
Siapa nama lengkap dan panggilan kamu?
Nama saya Muhammad Fajar, Pak. Biasa dipanggil Fajar.
Hmmm… coba kamu baca Surat Al-Fajr.
Pemuda Ponorogo yang kebetulan lulusan Pesantren Gontor itu pun dengan lancar membaca Surat Al-Fajr.
Giliran terakhir Ali Imron si pemuda Lamongan yang tidak pernah mondok di pesantren ini maju. Wajahnya tampak pucat pasi.
Siapa nama lengkap dan panggilan kamu?
Nama saya Muhammad Ali Imron, Pak. Tapi biasa dipanggil Kulhu.
Inilah asal-muasal kenapa gadis Kediri tidak boleh menikah dengan pemuda Lamongan.
SOTO AYAM LAMONGAN PALING (ENAK-MURAH-OTENTIK) DI PANTURA
Bagaimana kita menilai keotentikan soto ayam Lamongan?
Dalam dunia persotoan, ada teori “soto adem”. Cara menilai keotentikan soto adalah dengan membelinya dibungkus, dibawa pulang, dibiarkan dingin, baru dimakan. Kebanyakan soto ayam Lamongan rasanya enak saat dimakan di warung, tapi begitu dibawa pulang kelezatannya turun drastis.
Ini tak ada urusannya dengan soal perdukunan. Ini semata-mata ilmu kimia makanan. Pada saat dimakan di warung, soto masih hangat. Minyak dan lemaknya masih bercampur baik dengan kuahnya. Zat-zat gurih yang larut lemak masih terasa kuat di lidah.
Begitu soto dibawa pulang, suhunya dingin. Lemak dan minyaknya tak lagi menyatu dengan baik di dalam kuah. Ini menyebabkan zat-zat gurih yang larut lemak rasanya menjadi kurang lezat.
Fenomena ini lazim terjadi pada makanan yang mengandalkan kelezatannya pada kuah berminyak. Tidak hanya terjadi pada soto tapi juga bakso atau rawon.
Resep Soto Ayam Lamongan yang Otentik
Di Pantura Lamongan banyak soto enak dan terkenal. Misalnya soto di ruko pasar telon Drajat, soto Tuki di seberang masjid Taqwa Paciran, juga soto Pak Nanang di pintu masuk boom lawas Brondong. Tapi semua soto ini berkurang kelezatannya kalau dibawa pulang.
Soto ayam yang tetap enak walaupun dingin justru warungnya sama sekali tidak terkenal. Namanya Soto Mas Abdi. Warungnya ada di sebelah barat jalan raya, sekitar 30 meter selatan pertigaan Pasar Blimbing.
Soto Mas Abdi berbeda dari soto ayam kebanyakan. Minyaknya sedikit. Tidak seperti soto ayam kebanyakan yang minyaknya kadang sampai klembak-klembak. Dan inilah memang rahasia kenapa sotonya tetap enak walaupun dimakan dingin: karena minyaknya sedikit. Soto tidak mengandalkan kelezatan pada minyaknya melainkan kuahnya.
Karena minyaknya sedikit, kuah soto ini enak diuyup. Tidak enek. Berbeda dengan soto ayam kebanyakan yang kalau diseruput dalam jumlah banyak rasanya bikin enek.
Ayam yang digunakan di warung ini bukan ayam kampung melainkan ayam petelur yang sudah kawak. Soto ayam Lamongan yang otentik harusnya menggunakan ayam kampung. Tapi harga ayam kampung sekarang mahal, per ekor hampir seratus ribu rupiah. Sementara ayam petelur yang kawak harganya hanya separuhnya. Dengan pakai ayam kawak, Mas Abdi masih bisa menjual soto satu mangkuk Rp 10.000 (belum termasuk nasi).
Ayam jenis ini mirip dengan ayam kampung. Lemaknya sedikit, dagingnya alot. Itu sebabnya soto Mas Abdi minyaknya tidak banyak, dagingnya juga tidak empuk. Kulitnya kenyal. Tapi memang justru seperti inilah soto ayam Lamongan yang otentik, seperti yang biasa dihidangkan di rumah-rumah warga saat acara hajatan. Daging dan kulitnya alot. Tidak seperti kebanyakan soto ayam zaman sekarang yang dagingnya empuk.
Disclaimer: review ini bukan rekomendasi wisata kuliner. Sebab warung Soto Mas Abdi terbilang kecil, kurang nyaman, hanya muat enam orang. Tak ada tempat parkir sebab warung berada persis di pinggir trotoar. Hanya bisa memuat satu dua motor persis di depan gerobak soto.
Jam buka warung juga terlalu singkat, cuma pukul 7 pagi sampai 11 siang. Harap maklum warung ini memang melayani orang-orang yang pergi ke pasar.
Review ini hanya referensi buat para calon Masterchef yang ingin membuktikan “teori Soto Adem” atau buat mereka yang ingin tahu soto ayam Lamongan yang otentik.
Kenapa Persela Lamongan Tidak Bisa Bersaing di Liga 1 Musim Ini?
Foto-foto: Persela FC
LamonganPos.com – Persela Lamongan baru saja dikalahkan pemuncak klasemen Liga 1, Bali United dengan skor tipis 1-2 pada pekan ke-28, Selasa (01/03/2022). Kekalahan dari Bali United tentu saja membuat kans Persela untuk lolos dari jurang degradasi semakin berat pada musim ini. Laskar Joko Tingkir saat ini baru mengumpulkan 20 poin dari 28 pertandingan dan berada di posisi ke-17 dari 18 klub.
Dwi Kuswanto dan kolega terpaut tujuh poin dari Barito Putera yang berada di zona aman. Mengingat pertandingan Liga 1 hanya menyisakan enam laga lagi, peluang Persela sepertinya cukup berat untuk bisa bertahan di Liga 1 pada musim depan.
Lantas, faktor apa saja yang membuat Laskar Joko Tingkir tampil sangat mengecewakan sepanjang musim ini?
- Pemain asing yang minim kontribusi
Persela sejak dulu dikenal selalu memiliki para pemain asing berkualitas setiap musimnya. Sayangnya, hal tersebut tidak terlihat sama sekali pada musim ini. Demerson Bruno, Guilherme Batata, Ivan Carlos, dan Jabar Sharza belum tampil memukau sepanjang putaran pertama.
Alhasil, dua nama terakhir digantikan oleh Jose Wilkson dan Selwan Al-Jaberi pada bursa transfer Januari lalu. Namun, dua pemain baru itu juga belum terlalu memberikan kontribusi besar sampai saat ini. Jose Wilkson baru mencetak 1 gol dan 1 assist dari 8 laga bersama Persela. Sedangkan, Al-Jaberi juga baru membukukan 1 gol serta 1 assist dalam 7 pertandingan.
- Terlalu mengandalkan pemain muda yang minim jam terbang
Selain diingat memiliki pemain asing hebat, Persela Lamongan juga selalu dikenal melahirkan bakat-bakat muda potensial. Sudah cukup banyak pemain muda berkualitas yang lahir dari tim asal Lamongan itu, seperti Dendy Sulistyawan, Saddil Ramdani, hingga Ahmad Birrul Walidain.
Akan tetapi, para pemain muda Persela musim ini belum tampil sesuai ekspektasi. Riyatno Abiyoso, Gian Zola, ataupun Malik Risaldi harus diakui memiliki kualitas yang mumpuni. Namun, mereka belum bisa membuat perbedaan besar sejauh ini bagi Persela. Kapasitas mereka juga tidak terlalu terlihat jika menghadapi lawan-lawan yang lebih berpengalaman.
- Lini pertahanan bobrok, lini depan tumpul
Sampai pekan ke-28 ini, Persela Lamongan menjadi tim kedua yang kebobolan paling banyak di Liga 1. Gawang Laskar Joko Tingkir sudah kemasukan 45 gol sejauh ini. Persela hanya lebih baik dari Persiraja Banda Aceh yang sudah kebobolan 55 gol. Kemasukan banyak gol tentu saja menjadi salah satu faktor yang membuat Persela gagal meraih banyak poin.
Selain itu, lini depan Persela juga sangat tumpul pada musim ini. Persela baru memasukkan 25 gol dari 28 pertandingan. Itu artinya, klub kebanggaan arek Lamongan tersebut hanya memiliki rata-rata 0,8 gol setiap pertandingannya. Gak sampai satu gol per laga. Hal tersebut tentu sangat mengecewakan.
Enam pertandingan terakhir Persela akan menghadapi Borneo FC, Persikabo 1973, PSM Makassar, Bhayangkara, PSS Sleman, dan PSIS Semarang. Di atas kertas, para lawannya itu lebih diunggulkan daripada Persela. Namun, masih ada peluang bagi Persela untuk tetap bertahan di Liga 1 pada musim depan, walau peluang itu sangat kecil.
Mari berdoa saja.