Beli Obat Lewat WhatsApp Buat Warga Lamongan yang Mager
Anda mungkin pernah mencari obat di apotek tapi karyawan apotek bilang, “Kosong, ngapunten nggeh.” Lalu Anda pindah ke apotek lain yang karyawannya juga sama-sama menjawab kosong.
Harap maklum, apotek yang stok obatnya lengkap itu sangat jarang. Sebab obat itu jenisnya banyak sekali. Mereknya ribuan. Tidak mungkin ada satu apotek yang lengkap. Yang ada adalah apotek-apotek yang saling melengkapi. Mungkin di Lamongan Pantura obat itu tidak tersedia, tapi di Lamongan kota ada. Atau bisa saja sebaliknya, di Lamongan kota tidak ada tapi justru di Pantura tersedia.
Kita sebagai konsumen sering kali repot, harus mendatangi apotek satu-satu. Kalau jarak antar apotek hanya ratusan meter, mungkin tak ada masalah. Tapi bagaimana jika rumah kita di Kecamatan Paciran atau Brondong tapi harus mencari obat ke Lamongan Kota?
Gak bahaya ta?
Ya jelas bahaya. Buang-buang waktu dan tenaga. Apalagi harga bensin naik terus.
Untuk mengatasi persoalan ini, mahasiswa Lamongan di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menjawabnya dengan layanan Mitra Apotek (www.mitraapotek.com/). Layanan yang dikembangkan oleh Qurrota A’yunin dan kawan-kawannya ini mirip dengan fitur milik Gojek dulu yang bernama Gomed. Bedanya, Mitra Apotek lebih personal.
Di sini Anda bisa berkonsultasi mengenai obat lewat WhatsApp. Lho, gak bahaya ta konsultasi obat ke mahasiswa? Tenang, Mitra Apotek sudah bekerja sama dengan apotek. Yang akan menjawab konsultasi ini adalah apoteker. Mitra Apotek hanya menyediakan wadahnya.

Jika Anda membutuhkan obat tertentu yang sulit didapat, Anda bisa memesan obat itu kepada Mitra Apotek. Kurir Mitra Apotek akan mencarikannya buat Anda lalu mengantarkannya ke rumah Anda. Anda boleh mager, tinggal duduk di rumah saja.
Anda hanya perlu membayar harga obat plus ongkos kurir sesuai jarak. Pembayaran bisa dilakukan lewat transfer bank atau transfer dompet digital seperti Dana.
Tentu saja tidak semua obat bisa dipesan dan diantarkan ke rumah. Sebab ada obat-obat jenis tertentu yang hanya bisa didapatkan dengan resep dokter. Kalau Anda sudah memegang resep dari dokter, Anda bisa menitipkan resep itu ke Mitra Apotek.
Apakah layanan tersedia di seluruh wilayah Lamongan?
Saat ini Mitra Apotek baru melayani wilayah Pantura, meliputi Kecamatan Brondong, Paciran, Solokuro, Laren, Maduran. Namun, pada dasarnya Mitra Apotek bisa melayani pengiriman ke semua wilayah Lamongan asalkan konsumen tidak keberatan dengan ongkos kirim karena besarnya ongkir sesuai dengan jarak.
Bagaimana cara pesan obat?
Cukup kunjungi saja www.mitraapotek.com/ lalu hubungi nomor WhatsApp adminnya dengan cara mengeklik gambar WhatsApp di situ.
Wah, gak bahaya ta urusan obat dipesan online begini? Tenang saja. Mitra Apotek ini bekerja di bawah pengawasan apoteker apotek. Selain itu, Mitra Apotek juga diawasi dan didanai oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan lewat Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha.
Megilan, pokoke.

WA | 6285161933644 |
Website | MitraApotek.com |
e_mitrapotek | |
mitrakurirapotek/ |
Santri Lamongan Meninggal: Prasangka, Dugaan, dan Fakta Hukum
UPDATE 7 September: Polisi akan membongkar makam korban untuk melakukan autopsi. Dulu saat baru saja meninggal, orangtua korban tidak mengizinkan autopsi. Sekarang, untuk kebutuhan penyidikan, akan dilakukan autopsi.
UPDATE 2 September: Polisi sudah memeriksa 40 saksi dan meningkatkan status kasus ini ke tahap penyidikan karena sudah menemukan bukti pidana. Bukti pidana itu kemugkinannya luas sekali. Mulai dari kelalaian sampai tindak kekerasan. Kita tunggu saja kabar selanjutnya.
_________________________________________________________________________________
Sebelum kita membahas berita kematian santri di Paciran, Lamongan, kita harus bisa membedakan dulu antara prasangka, dugaan, dan fakta hukum. Ini penting karena berita kasus ini berisi campur aduk ketiga hal itu.
Di pesantren mana kasus ini terjadi?
Pesantren Tarbiyatut Tholabah, Kranji, Kecamatan Paciran, Lamongan. Lebih tepatnya di Madrasah Tsanawiyah (setingkat SMP). Jadi ini bukan di pesantren di Desa Paciran.
Ini pesantren NU atau Muhammadiyah?
Ini adalah contoh pertanyaan yang bisa menggiring kita ke prasangka. Pesantren ini berafiliasi ke NU. Ini bukan pesantren kecil tapi pesantren yang cukup besar. Memang tidak sebesar Pesantren Sunan Drajat yang berada di dekatnya tapi Tarbiyatut Tholabah adalah pesantren besar. Bahkan sebetulnya usianya lebih tua daripada kebanyakan pesantren di Paciran. Pesantren ini terkenal murah. Biaya bulanan SPP dan uang makan tingkat MTs hanya sekitar Rp 450 ribu. Murah sekali.
Sebagai perbandingan, biaya SPP dan uang makan SMP di Pesantren Muhammadiyah al-Ishlah Sendangagung Paciran saja Rp630 ribu. Padahal pesantren ini kategorinya murah. Dengan kata lain, pesantren Tarbiyatut Tholabah ini sudah berjasa selama puluhan tahun membimbing ribuan siswa, terutama mereka yang dari keluarga tidak mampu.
Tapi sekali lagi, pertanyaan ini bisa menggiring kita ke prasangka. Kita yang Muhammadiyah, apalagi yang “Muhammadiyah tis”, bisa langsung menuju ke kesimpulan karena tahu ini pesantren NU. Kasus ini tidak ada hubungannya dengan NU atau Muhammadiyah.
Bagaimana kronologi peristiwanya?
Nah, mulai di sini, kita mendapatkan jawaban berbagai versi. Membingungkan. Bahkan bertolak belakang.
Versi orangtua siswa: santri meninggal secara tidak wajar. Diduga mengalami penganiayaan. Santri dikabarkan meninggal hari Jumat pagi (25 Agustus 2023). Saat orangtuanya dikabari, posisi anaknya sudah di rumah sakit, sudah meninggal. Tapi yang aneh, santri meninggal dalam keadaan berseragam sekolah. Padahal hari Jumat sekolah libur. Artinya, kejadiannya sebelum hari Jumat.
Selain itu, ada luka lebam di wajah, selangkangan, bahkan kemaluan. Itulah sebabnya pihak keluarga kemudian melaporkan kejadian ini ke polisi agar jenazah anaknya diperiksa.
Sementara menurut versi pesantren: santri meninggal karena sakit. Sehari sebelum meninggal, ia masih mencuci bersama kawannya. Tidak ada kekerasan. Ia mengeluh sakit saat bersekolah lalu dirawat di kamar pengurus bersama santri lain yang sedang sakit. Pagi hari saat hendak dibangunkan untuk salat subuh, ia sudah meninggal.
Cerita versi mana yang benar?
Wallahu a’lam. Kita tidak tahu. Sejauh ini polisi baru melakukan pemeriksaan terhadap pihak pesantren. Dari dua versi cerita di atas, dengan logika awam, kita jelas akan lebih mudah percaya pada versi orangtua santri. Cerita versi pesantren sulit sekali diterima karena mengandung kejanggalan yang tidak bisa menjelaskan adanya luka lebam dan kematian yang mendadak. Tentang luka di selangkangan, misalnya, pihak pesantren menduga itu disebabkan oleh luka gatal yang digaruk.
Apakah tidak ada penyakit yang bisa menyebabkan kematian mendadak seperti ini? Wallahu a’lam. Bisa saja. Misalnya si santri punya kelainan perdarahan yang menyebabkan ia mengalami pendarahan internal. Jadi luka lebam itu seperti pada pasien demam berdarah yang tubuhnya merah lebam walaupun tidak kena benturan. Ini adalah pendarahan internal. Bisa fatal dan menyebabkan kematian.
Tapi sekali lagi, wallahu a’lam. Sampai di sini, kita hanya bisa menduga. Mungkin dugaan kekerasan itu memang benar. Jika memang ada kekerasan, siapa pelakunya?
Pertama, kekerasan bisa saja dilakukan oleh sesama santri. Di pesantren, santri berkelahi dengan sesama santri memang sering terjadi. Tapi jarang sekali yang sampai menyebabkan kematian.
Logika awam kita, kalau terjadi bullying sesama santri, santri-santri lain akan tahu. Kami bertanya kepada salah seorang siswa MTs Tarbiyatut Tholabah, yang kebetulan tetangga Admin LamonganPos. Menurutnya, memang tidak ada kejadian bullying, dan si anak sakit sudah seminggu sebelum meninggal. Wallahu a’lam.
Kemungkinan kedua, kekerasan bisa juga dilakukan oleh pengurus pesantren. Biasanya sebagai bentuk hukuman kepada santri yang melanggar aturan. Tapi bagaimanapun kerasnya hukuman, seharusnya tidak sampai membuat santri sakit, apalagi meninggal.
Bagaimana dengan kemungkinan kekerasan seksual? Ini kategorinya sudah wallahu a’lam seribu kali. Membayangkannya saja bisa membuat kita merinding. Santri yang meninggal ini laki-laki. Pengurus pesantren laki-laki.
Kita memang sekarang hidup di zaman penuh kejutan. Sepanjang setahun kemarin saja kita membaca banyak sekali berita tentang kekerasan seksual yang dilakukan pengasuh pesantren kepada santrinya.
Tapi karena sejauh ini tidak ada fakta hukum yang mengarah pada kekerasan seksual, maka dugaan ini sifatnya adalah spekulasi. Prasangka.
Di medsos orang Lamongan Pantura, banyak orang sudah menyimpulkan bahwa kekerasan dilakukan oleh pengurus pesantren. Ini lebih merupakan prasangka daripada dugaan.
Jika memang nanti hasil pemeriksaan polisi terbukti pengurus pesantren melakukan kekerasan, maka kita sebagai warga Lamongan harus ikut menghukum pesantren ini dengan tidak menyekolahkan anak ke sini. Penganiayaan, apalagi sampai berujung kematian, jelas tidak bisa ditoleransi, apalagi di lingkungan pesantren.
Tapi, sekali lagi, sebelum ada fakta hukum mengenai titik terang kasus ini, semua spekulasi harus dihindari sebab ini bisa menjadi fitnah.
Daftar Caleg DPR RI Dapil Lamongan Pemilu 2024
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 1 | ![]() | Dr. JAZILUL FAWAID, S.Q., M.A. | LAKI – LAKI | KOTA TANGERANG SELATAN | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 2 | ![]() | H. LUKMANUL KHAKIM, M.Si. | LAKI – LAKI | KOTA ADM. JAKARTA TIMUR | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 3 | ![]() | Hj. UFIQ ZUROIDA, S.E. | PEREMPUAN | GRESIK | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 4 | ![]() | Drs. MAHRUS MUNIR | LAKI – LAKI | GRESIK | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 5 | ![]() | HANNY, S.E. | PEREMPUAN | KOTA ADM. JAKARTA TIMUR | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 6 | ![]() | Hj. NUR KHAIRIYAH, S.Pd.I. | PEREMPUAN | GRESIK | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 1 | ![]() | KHILMI | LAKI – LAKI | GRESIK | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 2 | ![]() | H. FAF ADISISWO, S.E., M.M. | LAKI – LAKI | GRESIK | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 3 | ![]() | EKA WINDA KARTIKA SARI | PEREMPUAN | GRESIK | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 4 | ![]() | MOHAMMAD FIRDAUS | LAKI – LAKI | GRESIK | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 5 | ![]() | HARIYANTO, S.E. | LAKI – LAKI | GRESIK | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 6 | ![]() | SAKINATUL MUTIF, S.Pd. | PEREMPUAN | GRESIK | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 1 | ![]() | H. NASYIRUL FALAH AMRU, S.E. | LAKI – LAKI | KOTA ADM. JAKARTA SELATAN | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 2 | ![]() | LILLY S. WASITOVA | PEREMPUAN | KOTA ADM. JAKARTA PUSAT | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 3 | ![]() | MUCHAMAD NABIL HAROEN | LAKI – LAKI | KOTA ADM. JAKARTA SELATAN | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 4 | ![]() | ESTINING GUNITARUKMI, M.I.P. | PEREMPUAN | MALANG | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 5 | ![]() | Dr. H. REZA DHARMAYANDA, MQIH. | LAKI – LAKI | GRESIK | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 6 | ![]() | NILA YANI HARDIYANTI | PEREMPUAN | GRESIK | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 1 | ![]() | DYAH RORO ESTI WIDYA PUTRI, B.A., PG.Dip., M.Sc | PEREMPUAN | KOTA TANGERANG SELATAN | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 2 | ![]() | M. SHOIM HARIS | LAKI – LAKI | MOJOKERTO | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 3 | ![]() | BADRUTTAMAM, S.IP. | LAKI – LAKI | KOTA DEPOK | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 4 | ![]() | MUSTAKIM | LAKI – LAKI | KOTA ADM. JAKARTA TIMUR | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 5 | ![]() | ASTRID KRISANDA, S.E., M.I.kom | PEREMPUAN | KOTA ADM. JAKARTA SELATAN | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 6 | ![]() | AHMAD LABIB | LAKI – LAKI | GRESIK | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 1 | ![]() | Ir. H. SUHANDOYO, S.P. | LAKI – LAKI | LAMONGAN | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 2 | ![]() | Darti | PEREMPUAN | KOTA SURABAYA | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 3 | ![]() | JIDDAN, S.E., S.H. | LAKI – LAKI | GRESIK | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 4 | ![]() | M. MUHTAR ALI AN NADWI, M.Ag. | LAKI – LAKI | GRESIK | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 5 | ![]() | A TENRI BILANG RADISYAH MELATI, S.H. | PEREMPUAN | KOTA MAKASSAR | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 6 | ![]() | KHABIBURROHMAN | LAKI – LAKI | JOMBANG | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 1 | ![]() | sunandar | LAKI – LAKI | SIDOARJO | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 2 | ![]() | Ali Musthofa | LAKI – LAKI | GRESIK | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 3 | ![]() | YULIA RIFATUL LAILI BOUTIE | PEREMPUAN | GRESIK | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 4 | ![]() | Mohammad Bahtiar Luthfi, S.T. | LAKI – LAKI | GRESIK | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 5 | ![]() | SLAMET RAHARJO | LAKI – LAKI | JOMBANG | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 6 | ![]() | Sri Rahayu | PEREMPUAN | GRESIK | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 1 | ![]() | dr. WULYANTO | LAKI – LAKI | LAMONGAN | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 2 | ![]() | AHMAD RIDWAN | LAKI – LAKI | LAMONGAN | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 3 | ![]() | ROSIDAH | PEREMPUAN | GRESIK | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 1 | ![]() | Ir. H. AHMAD IQBAL SATRIA UTAMA | LAKI – LAKI | KOTA SURABAYA | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 2 | ![]() | AINUR ROFIK, S.H.I., S.Pd.I., M.M. | LAKI – LAKI | LAMONGAN | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 3 | ![]() | YOGI DARMASTUTI | PEREMPUAN | LAMONGAN | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 4 | ![]() | H. IZZUDDIN EDI SISWANTO | LAKI – LAKI | BANDUNG BARAT | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 5 | ![]() | SETYA HADI UTOMO, S.P. | LAKI – LAKI | GRESIK | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 6 | ![]() | DWI ASTUTI R. | PEREMPUAN | KOTA ADM. JAKARTA SELATAN | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 1 | ![]() | MAKBUB EKHSAN | LAKI – LAKI | TUBAN | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 2 | ![]() | YUNIARNO | LAKI – LAKI | KOTA BOGOR | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 3 | ![]() | ASTI SINDY | PEREMPUAN | KOTA KUPANG | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 4 | ![]() | IVANNY RAFII FAHREZI | LAKI – LAKI | KOTA TANGERANG SELATAN | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 1 | ![]() | FATHUR ROHMAN, S.Pd.I. | LAKI – LAKI | TUBAN | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 2 | ![]() | ARIESTA PRANANINGRUM, A.Md. | PEREMPUAN | KOTA SURABAYA | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 3 | ![]() | SUBHAN IDAHAM CHOLIX | LAKI – LAKI | BOGOR | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 1 | ![]() | MUHAMMAD FAUZAN FADHILA | LAKI – LAKI | SERANG | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 2 | ![]() | AHMAD SAEPUDIN | LAKI – LAKI | PANDEGLANG | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 3 | ![]() | DAMI MARWATI | PEREMPUAN | LEBAK | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 4 | ![]() | MUHAMAD RIFQI | LAKI – LAKI | SERANG | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 5 | ![]() | HALIMI | LAKI – LAKI | KOTA ADM. JAKARTA UTARA | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 6 | ![]() | KAHFI PUTRI SYAFA ATIN NUFUS | PEREMPUAN | KOTA ADM. JAKARTA BARAT | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 1 | ![]() | DINA MULIYASARI | PEREMPUAN | KOTA SAMARINDA | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 2 | ![]() | ENIK OKTAFIYAH | PEREMPUAN | GRESIK | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 3 | ![]() | IKA NOERHIDAYANTI | PEREMPUAN | KOTA SURABAYA | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 4 | ![]() | NADIA NABILLAH | PEREMPUAN | KOTA ADM. JAKARTA BARAT | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 5 | ![]() | VIVA YOGA MAULADI, M.E. | LAKI – LAKI | KOTA TANGERANG SELATAN | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 6 | ![]() | Prof. Dr. ZAINUDDIN MALIKI, M.S.I. | LAKI – LAKI | KOTA ADM. JAKARTA SELATAN | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 1 | ![]() | YAHMAN ADI | LAKI – LAKI | KOTA ADM. JAKARTA SELATAN | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 2 | ![]() | ANITA MAYASARI | PEREMPUAN | GRESIK | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 3 | ![]() | ANGGUN WAHYUDI, S.T. | LAKI – LAKI | KOTA TANGERANG | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 4 | ![]() | RONI RUSDIANTORO | LAKI – LAKI | BANYUWANGI | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 1 | ![]() | Jemmy Setiawan, S.H., M.H. | LAKI – LAKI | KOTA MALANG | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 2 | ![]() | DEBBY KURNIAWAN, S.Kom. | LAKI – LAKI | LAMONGAN | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 3 | ![]() | Rahmah Hasjim, S. Pd.I. | PEREMPUAN | KOTA ADM. JAKARTA TIMUR | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 4 | ![]() | Dra. NOOR FATONAH | PEREMPUAN | LAMONGAN | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 5 | ![]() | UMA SARIYAH, S.Ag. | PEREMPUAN | LAMONGAN | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 6 | ![]() | HIDAYAT ANWARI | LAKI – LAKI | KOTA ADM. JAKARTA SELATAN | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 1 | ![]() | Ir. Arief Soemarto, S.H., M.H. | LAKI – LAKI | KOTA SURABAYA | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 2 | ![]() | SUKIMAN HARAPAN | LAKI – LAKI | BADUNG | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 3 | ![]() | BENA KUSUMA | PEREMPUAN | KOTA SURABAYA | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 4 | ![]() | AVITRIANASARI | PEREMPUAN | PACITAN | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 5 | ![]() | ANGGA BUDI ANDILA | LAKI – LAKI | PACITAN | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 6 | ![]() | JAROT PRIBUDI | LAKI – LAKI | KOTA SURAKARTA | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 1 | ![]() | Dr. Hj. ERNA MASTININGRUM, S.H.,M.Kn. | PEREMPUAN | LAMONGAN | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 2 | ![]() | RAAFI RASYID NARWENDI | PEREMPUAN | KOTA ADM. JAKARTA TIMUR | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 3 | ![]() | ISMADI K ISMAIL, S.E. | LAKI – LAKI | BANYUMAS | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 4 | ![]() | SALSABRINA WANDA MELIA | PEREMPUAN | KOTA ADM. JAKARTA PUSAT | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 5 | ![]() | AMALINA HUSNA | PEREMPUAN | KOTA ADM. JAKARTA TIMUR | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 6 | ![]() | MEILISA DWI PUSPITA SARI | PEREMPUAN | KOTA PALU | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 1 | ![]() | Drs. H. M. Musyaffa’Noer, SH., M.M. | LAKI – LAKI | KOTA SURABAYA | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 2 | ![]() | Syarifuddin | LAKI – LAKI | KOTA DEPOK | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 3 | ![]() | Sofiyatul Umami | PEREMPUAN | LAMONGAN | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 4 | ![]() | M Badi Zamanil Masnur | LAKI – LAKI | KOTA DEPOK | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 5 | ![]() | SITI NUR KHOLINA | PEREMPUAN | KOTA SURABAYA | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 6 | ![]() | Rian Septrianto Maulana, S.M. | LAKI – LAKI | GRESIK | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 1 | ![]() | MUHAMMAD OKBAH | LAKI – LAKI | GRESIK | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 2 | ![]() | ABDUL ROKHIM, S.I.P., S.H. | LAKI – LAKI | KOTA ADM. JAKARTA TIMUR | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 3 | ![]() | SRI APIKASARI | PEREMPUAN | SLEMAN | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 4 | ![]() | ANDRIYANTO | LAKI – LAKI | SLEMAN | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 5 | ![]() | IIN KURNIATI | PEREMPUAN | SLEMAN | |
![]() | Dapil JAWA TIMUR X | nomor urut 6 | ![]() | IIS WIYANTO | LAKI – LAKI | SLEMAN |
Mengenal Caleg Pemilu 2024 Dapil Lamongan: Prof. Dr. Zainuddin Maliki, M.Si.
Dari sekian banyak caleg DPR pusat dari dapil Lamongan, barangkali tak ada yang lebih aktif turun ke Lapangan daripada Zainuddin Maliki dari Partai Amanat Nasional (PAN). Memang ada nama anggota DPR RI lain seperti Jazilul Fawaid (PKB), Debby Kurniawan (Demokrat, putra almarhum bupati Lamongan, Fadeli), juga Nasyirul Falah Amru (PDIP).
Namun dari keempat orang itu, yang paling rajin turun ke lapangan di Lamongan dengan programnya sebagai anggota DPR adalah Zainuddin Maliki. Terakhir, Zainuddin datang ke Lamongan di acara yang diadakan oleh Perpustakaan Nasional RI di Lamongan, hari Senin, 28 Agustus 2023, di Pendopo Lokatantra Lamongan.
Kedatangan Zainuddin ini sesuai dengan kapasitasnya sebagai anggota DPR RI komisi X yang bermitra dengan Perpusnas dalam program meningkatkan budaya membaca warga Lamongan.
Profesor Abal-Abal
Di kertas coblosan pemilu, nama Zainuddin Maliki sangat mudah dikenali karena menampilkan gelar profesor doktor. Di kalangan caleg, gelar-gelar akademis memang sering digunakan sebagai sejenis “obat bius” untuk meningkatkan citra di mata pemilih awam yang mudah terpesona dengan gelar-gelar. Namun Zainuddin Maliki memang pantas menyandang gelar akademis ini karena memang dia bukan akademisi abal-abal.
Gelar magister dan doktornya ia peroleh dari Universitas Airlangga Surabaya. Ia pernah menjadi rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya. Juga mengajar di beberapa universitas Muhammadiyah. Pernah menjadi wakil ketua Muhammadiyah Jatim. Menulis cukup banyak buku dan jurnal ilmiah. Terlalu panjang jika daftar riwayat hidupnya ditulis satu-satu. Intinya, dalam hal keprofesordoktoran, gelarnya adalah gelar “abal-abal” (asli bin orisinal).
Peninggalan buat Lamongan
Tapi dalam hal fungsi sebagai anggota DPR, gelar akademis sama sekali bukan hal penting. Ada yang jauh lebih penting dari itu. Pintar saja buat apa kalau tidak membawa aspirasi Lamongan. Zainuddin sendiri menyebut bahwa anggota DPR itu bisa dinilai dari dua hal, yaitu kehadiran dan peninggalan. Lebih spesifik lagi, apa peninggalan buat Lamongan?
Kebetulan Zainuddin bertugas di Komisi X yang salah satu bidangnya adalah pendidikan. Salah satu peninggalannya adalah meningkatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan Lamongan dari Rp67 miliar menjadi Rp94 miliar di tahun 2023. Total Rp160 miliar lebih.
Selain DAK, ia juga berhasil membawa jatah beasiswa Indonesia Pintar (KIP) dalam jumlah cukup banyak. Selama tiga tahun terakhir, jatah Lamongan tiap tahun sebanyak 25 ribu. Tahun 2023 ini Lamongan mendapat jatah beasiswa sebanyak 50 ribu buat siswa dari keluarga tidak mampu.
Apakah ini layak disebut prestasi? Bukankah ini memang uang negara, bukan uang pribadi?
Tentu saja ini uang negara. Akan tetapi tanpa lobi dan penyampaian aspirasi, mungkin jatah Lamongan tidak sebanyak ini.
Tapi kabarnya beasiswa ini lebih banyak diberikan ke siswa Muhammadiyah?
Ini pertanyaan yang sangat bagus. Tapi jawabannya sangat pahit.
Ini adalah kelemahan politik kita. Para pejabat membawa aspirasi warga, lalu mengirim bantuan dari Pemerintah, dengan harapan para warga yang dibantu itu akan mencoblosnya di bilik pemilu. Timbal balik di tahun politik.
Tapi ini masih jauh lebih bermartabat daripada melakukan serangan fajar dengan amplop berisi uang Rp50 ribu tapi setelah menjadi pejabat sibuk memperkaya diri atau bahkan sampai melakukan korupsi dan melupakan warga.
Mungkin praktik penyaluran bantuan ala pertemanan ini belum sepenuhnya adil tapi Zainuddin sendiri secara terbuka di acara Perpusnas mengatakan, siapa pun warga Lamongan bisa mengajukan beasiswa KIP lewat dirinya, asalkan punya akun KIP yang sudah terverifikasi. Jadi tak ada pembedaan Muhammadiyah atau bukan.
Jumlah bantuannya lumayan. Per tahun siswa SD memperoleh Rp450 ribu, siswa SMP Rp750 ribu, siswa SMA Rp1 juta. Untuk jenjang mahasiswa, beasiswanya bisa untuk bayar uang kuliah tahunan (UKT) dan uang makan bulanan. Jika kuliah di kampus dengan akreditasi B, beasiswanya sebesar 4 juta per semester, uang makan Rp750 ribu per bulan, selama 4 tahun. Jika kampusnya terakreditasi A, UKT-nya sebesar Rp10 juta per semester.
Jika Anda punya keluarga atau tetangga yang memiliki akun KIP, silakan hubungi Zainuddin Maliki. Ikuti akun IG-nya di @zainuddin.maliki
Silakan tonton sendiri videonya di Youtube di bawah, menit 1.50.00
Secara umum, kami merekomendasikan Zainuddin Maliki untuk DPR RI. Terutama buat warga Lamongan yang berafiliasi ke Muhammadiyah atau PKS. Daripada Anda mencoblos caleg lain yang suaranya tidak bakal cukup untuk ke Senayan, lebih baik kumpulkan suara di caleg yang aspirasinya paling dekat dan peluangnya paling besar melaju ke Senayan.
Warga Muhammadiyah Lamongan harus berhitung dan sadar bahwa suara Muhammadiyah Lamongan tidak begitu banyak. Tidak sebanyak suara warga NU. Hanya cukup untuk mengirim satu orang wakil Muhammadiyah ke Senayan. Kalau suara ini dibagi-bagi ke caleg PAN, PKS, Gelora, dan Ummat, yasudah, wassalam. Tidak ada yang berangkat ke Senayan karena semuanya dapat suara tanggung.
Satu-satunya yang mengganjal rekomendasi kami adalah, sayang seribu sayang, sungguh sayang disayang, PAN di tingkat pusat hari ini sekadar menjadi partai “Oh-Posisi Aman Nasional”. Padahal kami jelas merekomendasikan capres Anies Baswedan. Tapi secara diam-diam kami meyakini Zainuddin Maliki di bilik pemilu nanti akan mencoblos Anies Baswedan.
Iya, kan, Pak? Awas kalau tidak.

Teori Evolusi dan Tuhan yang Makin Maha Besar
Hingga hari ini masih sangat banyak sekali muslim yang menyangkal teori evolusi karena takut menjadi tidak beriman. Bukan hanya kalangan awam tapi juga kalangan tokoh agama hingga kaum intelektual. Lihat saja ceramah-ceramah ustaz di Youtube. Mereka jumpalitan membuat penjelasan yang bisa masuk akal untuk menolak teori evolusi. Mereka menganggap kuasa kun fayakun itu sebagai penciptaan manusia yang mak bedunduk tiba-tiba ada dalam tempo satu detik jam Seiko.
Sebetulnya ini konyol sekali. Hingga sekarang tidak ada satu pun teori dalam sains yang bisa menjelaskan biologi maupun kosmologi lebih bagus daripada teori evolusi. Kalau kaum muslim menolak teori evolusi, sebetulnya itu sama saja dengan mengingkari sains. Menjadi aneh kalau sekolah-sekolah Islam masih mengajarkan biologi atau astronomi sementara teori evolusi tidak diakui.
Sebetulnya ini justru lebih berbahaya. Kalau kaum muslim beriman kepada Tuhan dengan cara yang salah, itu seperti kita menganggap Nabi Muhammad bukan manusia, melainkan dewa. Nabi Muhammad sendiri tetap nabi yang patut diimani tapi alasan kita beriman itu salah. Kalau kita salah dalam hal sepenting ini, patut dipertanyakan: jangan-jangan sebagian besar sikap kita juga salah.
Dalam doktrin agama yang dipahami secara harfiah, langit bumi dan seisinya ini diciptakan oleh Tuhan dalam enam hari. Hari kita. Hari Pon Wage Kliwon.
Dalam sains, pandangan seperti ini tidak mungkin bisa diterima. Planet Bumi saja usianya DIPERKIRAKAN miliaran tahun. Sekali lagi, DIPERKIRAKAN. Mungkin saja keliru tapi sejauh ini tidak ada pendapat yang lebih meyakinkan.
Awalnya Bumi adalah bola pijar yang kemudian pelan-pelan menjadi dingin. Satuan waktunya adalah miliaran tahun. Sebagai perbandingan, jarak dari Nabi Adam ke manusia zaman sekarang hanya dalam satuan ribuan tahun. Beda satuannya jauh sekali. Miliar itu ribu ribu ribu tahun.
Apakah mungkin seorang muslim tetap beriman sembari percaya pada teori evolusi? Sebetulnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Muhammad Abduh, Muhammad Iqbal, dua tokoh cendekiawan muslim abad ke-19 dan 20 bisa menerima teori evolusi dan tetap beriman. Atau yang lebih terkini, cendekiawan muslim abad ke-21 seperti Nidhal Guessoum yang juga profesor fisika dan astronomi, juga tetap bisa beriman sembari menerima teori evolusi.
Di dalam al-Quran sendiri ada banyak ayat yang menggambarkan perbedaan satuan hari manusia dengan satuan hari Tuhan. Satu hari Tuhan sama dengan seribu hingga lima puluh ribu tahun manusia. Intinya, satuannya berbeda jauh.
Wallahu a’lam. Kita tidak tahu maksudnya.
Tapi kita tidak bersalah jika membaca ayat-ayat ini sebagai alegori atau puisi Tuhan kepada kita, manusia modern abad ke-21, yang sudah sampai pada pengetahuan mengenai kemahaluasan alam semesta dan dimensi waktu yang bisa mulur-mengerut.
Kita tetap bisa beriman kepada Tuhan. Tapi Tuhan yang lebih maha besar daripada Tuhan yang dibicarakan para ustaz di Youtube. Tuhan yang melampaui cahaya, melampaui lubang hitam, melampaui waktu, melampaui hukum-hukum fisika.
Kekuatan sains adalah kemampuannya menjawab pertanyaan “bagaimana”. Tapi sains berhenti di pertanyaan “buat apa?” Sains menganggap semua proses evolusi ini hanya kebetulan semata. Padahal semua keteraturan di alam semesta ini terlalu indah untuk dianggap sebagai kebetulan.
Di sinilah iman memberi jawaban.
Mixue vs Jian Kang vs Momoyo
Pertarungan gerai es krim di Lamongan sekarang sudah sangat panas. Saking panasnya, es krimnya sampai meleleh. Di Pantura saja, lebih sempit lagi di sepanjang jalan raya Blimbing-Brondong, kini sudah ada tiga gerai waralaba es krim yaitu Jian Kang, Mixue, dan Momoyo.
Dari ketiganya, Jian Kang membuka gerai paling awal. Lokasinya di Blimbing, kecamatan Paciran. Dengan promo yang cukup gencar, lewat banner yang dipasang di sepanjang jalan raya Daendels, Jian Kang sempat menikmati masa panen karena menjadi satu-satunya gerai es krim di Pantura. Pembelinya sampai antre di luar karena ruang di dalam tidak begitu luas.

Tapi baru masuk lap kedua arena balapan, tiba-tiba Jian Kang disalip dari kiri oleh gerai es krim legendaris, Mixue. Mixue membuka gerai di Brondong. Beda kecamatan dengan gerai Jian Kang tetapi lokasinya hanya berjarak sekitar 2 km.
Begitu Mixue masuk arena balapan, para pembeli berduyun-duyun pindah haluan. Kebetulan nama Mixue memang lebih dulu terkenal walaupun kehadirannya di Pantura kalah cepat dari Jian Kang. Kebetulan dua-duanya adalah waralaba es krim dari luar negeri. Mixue dari Cina. Jian Kang dari Hongkong.
Pembeli Mixue membludak sampai kendaraan para pembeli diparkir di depan rumah sebelah yang kebetulan adalah praktik dokter. Sampai-sampai pemilik rumah merasa terganggu dan memasang plang dilarang parkir di situ.
Dari luar, gerai Mixue kelihatan kecil. Tapi bagian dalamnya cukup panjang sehingga bisa menampung belasan pembeli. Bahkan di dalamnya juga ada tempat bermain buat anak-anak. Dibandingkan tempat bermain anak, tempat parkir seharusnya lebih diprioritaskan karena menyangkut ketertiban umum.
Ketika Mixue dan Jian Kang sedang balapan memasuki lap ketiga, tiba-tiba dari belakang kanan datang pemain baru, Momoyo. Tidak tanggung-tanggung, Momoyo langsung menantang dan membuka gerai yang lokasinya hanya seratusan meter dari Mixue. Dari jalan raya, gerai Momoyo paling mencolok dan mudah dilihat pendengara yang lewat.

Dari namanya, Momoyo ini sekilas terdengar seperti merek dari Jepang atau Korea. Tapi ternyata ini adalah waralaba es krim lokal. Momoyo datang paling belakang tetapi langsung menawarkan kenyamanan yang tidak dimiliki dua pesaingnya yang buka lebih awal. Momoyo menyediakan tempat parkir yang luas. Kursi meja juga cukup banyak. Sementara Mixue dan Jian Kang sama-sama punya masalah dalam hal tempat parkir.
Kenyamanan ini menjadi faktor penting karena dalam hal harga dan rasa, ketiga es krim ini sebelas dua belas. Harga termurahnya sama-sama Rp 8 ribu rupiah. Harga rata-rata sekitar Rp 16 ribu rupiah.
Tapi dari ketiganya, Mixue sedikit lebih royal dalam hal porsi. Mixue juga memiliki citarasa susu yang paling kuat dibanding dua yang lain. Aroma susu ini bagi penggemar susu memang membuat Mixue terasa lebih enak. Tapi bagi orang yang tidak begitu menyukai aroma susu, citarasa Mixue bisa bikin enek.
Anda sendiri pilih yang mana? Punya pendapat lain? Sampaikan di kolom komentar.
Sains, al-Quran, dan Cocoklogi
Abdus Salam, fisikawan asal Pakistan, dalam pidatonya ketika menerima hadiah Nobel, mengutip ayat al-Quran.
“Dialah yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, dan kamu sekali-kali tidak melihat sesuatu yang tidak seimbang pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?”
Ia mengaku mendapatkan inspirasi dari al-Quran ketika mengembangkan teori unifikasi electroweak yang membuatnya memperoleh Nobel.
Apa itu electroweak?
Ilmu kita terlalu rendah untuk memahaminya. Inti ceritanya, para ahli fisika sejauh ini menemukan ada empat gaya di alam semesta yang masing-masing berdiri sendiri. Abdus Salam meyakini empat gaya ini berasal dari Yang Tunggal. Teori penyatuan gaya yang dikembangkan oleh Salam sejatinya adalah tauhid. Tauhid dalam bidang fisika.
Tapi Abdus Salam penganut Ahmadiyah. Di Pakistan, saat itu, Ahmadiyah dianggap ajaran sesat. Penganut ahmadiyah bahkan dianggap bukan muslim oleh kaum muslim mayoritas.
Ironisnya, di kalangan muslim mayoritas, sains seperti berhenti. Padahal dulu di zaman Ibnu Sina kaum muslim menggenggam dunia dengan sains.
Di tangan Salam, al-Quran adalah inspirasi riset sains. Di tangan muslim mayoritas zaman sekarang, al-Quran cuma dijadikan alat untuk mengagung-agungkan diri sendiri dengan teori cocoklogi.
Ketika ada sebuah penemuan sains di dunia Barat, kita menyodorkan ayat al-Quran lalu menepuk dada. “Itu sudah ada di dalam al-Quran 14 abad yang lalu!”
Selalu begitu.
Sehingga kita cuma menjadikan al-Quran sebagai alat untuk menghibur diri bahwa kitab suci kita sesuai dengan kebenaran sains. Kita tidak pernah menjadi ahli di bidang sains. Kita hanya ahli di bidang cocoklogi sains dan al-Quran.
Sains dan iman adalah dua hal yang berbeda. Sains berangkat dari keraguan. Sebaliknya, iman berangkat dari keyakinan. Menghubungkan al-Quran dengan sains lewat cocoklogi itu bisa berbahaya. Sebab sains selalu berubah, selalu dikoreksi. Sementara al-Quran diyakini sebagai kebenaran yang tidak mungkin dikoreksi.
Satu-satunya cara aman menggunakan cocoklogi adalah membaca al-Quran sebagai puisi. Puisi tidak berkaitan dengan benar dan salah. Tapi puisi bisa membantu kita menghayati sabda-sabda Tuhan.
Al-Quran adalah sabda Tuhan yang universal. Bisa dipahami oleh manusia abad ke-7 yang meyakini Bumi sebagai pusat alam semesta. Tapi juga bisa dihayati oleh manusia modern abad ke-21 yang sudah tahu bahwa Bumi ini hanya setitik debu di alam semesta.
Untuk inilah, kami, LamonganPos menghadirkan rubrik baru: SAINS. Silakan dinikmati. Sebagai puisi. Bukan sebagai kebenaran cocoklogi.
Ikan Berjalan di Sedayulawas Lamongan
Kalau Anda lewat jembatan Sedayulawas, Brondong, Lamongan bersama anak-anak, ajaklah mereka turun ke bawah jembatan Sedayulawas yang bagian timur. Di sini anak-anak bisa diajak belajar biologi langsung di alam. Di pinggir sungai yang berlumpur, Anda akan menjumpai ikan-ikan kecil yang punya kemampuan berjalan di darat. Ikan ini biasanya hidup di lumpur di pinggir kali sudetan Bengawan Solo, di antara batang-batang bakau.
Dalam bahasa Inggris, ikan ini disebut mudskipper. Tukang lompat di lumpur. Di Indonesia ikan ini dinamai ikan tembakul atau ikan gelodok. Sekilas bagian kepalanya mirip katak. Matanya menonjol dan punya daya jangkau penglihatan 360 derajat. Mereka bisa bernapas di dalam air, juga bernapas di darat. Rongga mulutnya bisa menyimpan udara untuk bernapas saat mereka berada di dalam lumpur.
Saat berada di darat, mereka memanfaatkan sirip untuk berjalan layaknya reptil. Bahkan mereka juga bisa melompat dan memanjat batang pohon bakau.
Di kalangan ahli biologi evolusi, manusia diyakini berevolusi dari hewan air yang naik ke darat. Mungkin salah satu mata rantainya adalah ikan sejenis ikan tembakul ini. Wallahu a’lam.
“Dan Allah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki, sedang sebagian yang lain berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki.”
Kepala Dipenggal Tapi Tidak Mati
Di film Terminator, kita disuguhi adegan khayal, robot yang bisa hidup lagi walaupun sudah terpotong-potong menjadi beberapa bagian. Ini memang khayalan. Tapi di dunia fauna, ada fenomena serupa. Hewan yang kepalanya sudah terpisah dari badannya masih bisa tumbuh dan hidup lagi seperti sedia kala.
Kita mungkin sudah pernah melihat cicak yang sengaja melepaskan ekornya untuk menyelamatkan diri, misalnya karena ekornya terjepit pintu. Tanpa ekor, cicak tetap bisa hidup baik-baik saja karena semua organ vitalnya masih lengkap. Ahli biologi menamai strategi cicak ini autotomi. Mengamputasi diri sendiri.
Tapi yang terjadi pada siput laut di luar nurul. Ia tiba-tiba bisa memenggal sendiri kepalanya, entah kenapa. Lalu beberapa jam kemudian, ketika kepalanya sudah terpisah dari badannya, bagian potongan kepala itu masih bisa bergerak mencari makan. Dalam tempo satu hari, luka penggal di lehernya sedikit demi sedikit sembuh. Lalu tumbuh menjadi organ-organ vital lain seperti jantung. Pada akhirnya, setelah 17 hari, ia akan menjadi siput laut utuh seperti sedia kala. Sementara bagian badannya pelan-pelan akan mati.
Belum jelas kenapa siput laut ini memenggal dirinya. Mungkin untuk mengatasi infeksi parasit di dalam perutnya. Jadi ini seperti manusia cacingan lalu mengobatinya dengan cara potong leher.
Sumber: https://www.cell.com/current-biology/fulltext/S0960-9822(21)00047-6
Kenapa Kita Punya Belahan Bibir Atas?
Dalam bahasa anatomi, belahan bibir atas ini disebut filtrum.
Dalam bahasa Indonesia, disebut oreng (berasal dari bahasa Madura).
Kenapa kita punya filtrum?
Jawaban dari pertanyaan ini ada di dalam proses terbentuknya wajah saat fase janin. Wajah kita sebetulnya bukanlah satu onggok daging yang lalu membentuk tonjolan mata, hidung, mulut dan sebagainya. Wajah kita berasal dari tiga bagian kuncup janin yang berkembang lalu menyatu. Masing-masing bagian itu membentuk sisi wajah kiri, sisi wajah kanan, dan sisi bawah. Belahan bibir atas kita adalah bagian mirip jahitan yang mempertemukan sisi kanan-kiri-bawah itu.
Proses pembentukan wajah ini terjadi pada bulan kedua hingga ketiga. Jika proses ini terganggu, misalnya karena si ibu kekurangan vitamin folat, maka penyatuan tiga bagian wajah ini akan menyebabkan filtrum tidak “terjahit” dengan baik dan menyebabkan bibir sumbing.
Dan sesungguhnya Kami menciptakan manusia dari saripati tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu nutfah di tempat yang kokoh, kemudian nutfah itu Kami jadikan ‘alaqah (segumpal darah), lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk dalam bentuk lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.