WISATA

Secara fisik, masjid ini tidak besar dan tidak indah sebab masih dalam tahap pembangunan. Dindingnya belum dipoles. Tapi masjid ini istimewa. Layak disandingkan dengan masjid-masjid yang populer di Lamongan seperti Masjid Namira Tikung, Masjid Agung Alun-Alun Lamongan Kota, dan Masjid at-Taqwa Paciran.

Yang membuat masjid ini istimewa adalah lokasinya yang persis berada di pinggir laut sekaligus pinggir Jalan Raya Daendels. Persis seperti kafe Aola di Paciran. Lokasinya tepat di seberang Gedung Dakwah Muhammadiyah Brondong, di sebelah barat Pom Bensin Brondong.

Sebelah utara masjid awalnya adalah perairan yang kemudian diuruk dan dijadikan tempat parkir. Ini adalah bagian istimewanya. Di sepanjang sisinya ditanami pohon keres untuk peneduh. Di sore hari, jajaran pohon keres ini menyajikan siluet pemandangan pantai yang syahdu. Banyak musafir yang singgah di masjid ini, menggelar tikar, dan makan bersama keluarga, sambil menikmati semilir angin pantai. 

Masjid yang bernama Nur Islam ini masih masuk wilayah Sedayulawas dan tergolong “masjid Muhammadiyah”. Tapi tidak seperti kebanyakan masjid Muhammadiyah yang berdinding dan pintunya ditutup di luar jam salat, masjid ini selalu terbuka dan bisa menjadi tempat istirahat bagi musafir yang kecapekan. 

Bagian terasnya cukup luas sehingga jamaah bisa beristirahat, sekadar meluruskan punggung setelah berkendara lama. Angin pantai yang tak henti berembus menjadikan teras masjid ini lebih nyaman daripada  ruangan ber-AC. Kalau Anda kebetulan sedang berkendara di Jalan Daendels dan berada dekat Brondong dekat waktu salat, masjid ini bisa menjadi pilihan untuk beristirahat.

Di dekat masjid tidak ada warung makanan kecuali warung sate dan gule kambing Mak Mah. Ini sate kambing paling enak di wilayah Pantura. Tapi harganya cukup mahal, Rp50 ribu seporsi. Kalau mau lebih hemat, Anda bisa membungkus makanan di sepanjang Jalan Raya Daendels lalu menikmatinya di tempat parkir masjid Nur Islam.

Di depan masjid ada warung kecil yang menjual es degan dan cemilan. Sayangnya, warung ini sering tutup. Kalau mau membeli Aqua atau cemilan, Anda tinggal menyeberang jalan menuju ke Toserba Sunan Drajat. Ini jaringan toserba sejenis Indomaret milik Pesantren Sunan Drajat Paciran yang harganya lebih murah daripada Indomaret.

Selesai istirahat, sebelum melanjutkan perjalanan, jangan lupa mengisi kotak amal untuk membantu pembangunan masjid yang sangat berguna bagi musafir ini.