Kalau kita googling kata kunci “oleh-oleh khas Lamongan”, ada kemungkinan kita akan mendapatkan informasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan kita. Sebagai contoh, banyak sekali artikel di internet yang menyebut wingko Babat sebagai oleh-oleh khas Lamongan nomor satu.
Memang benar, wingko Babat adalah oleh-oleh Lamongan yang paling khas. Akan tetapi kalau Anda berwisata ke daerah pesisir seperti Wisata Bahari Lamongan, Maharani Zoo, atau Pantai Kutang, Anda akan kesulitan mendapatkan wingko Babat. Sebab wingko ini adalah makanan khas daerah Babat. Babat ada di Lamongan Barat-Selatan. Di pesisir (Lamongan Pantura), makanan ini tidak begitu populer. Memang ada juga wingko pesisir tapi tidak seenak wingko Babat yang terkenal, yaitu Loe Lan Ing.
Karena itulah kalau Anda mencari informasi mengenai oleh-oleh khas Lamongan, Anda juga harus menyaring informasi sesuai dengan daerah Lamongan yang Anda datangi. Wilayah Lamongan pesisir punya oleh-oleh yang berbeda dari daerah Babat (Lamongan Barat), juga berbeda dari Lamongan Kota.
Daftar Isi
Oleh-Oleh Khas Lamongan Dekat WBL
Pesisir Lamongan adalah sentra wisata. Sebagian besar tempat wisata Lamongan ada di sini, antara lain:
Goa Maharani dan Kebun Binatang Maharani (Mazola)
Kafe Aola
Kalau Anda berkunjung ke sini, pilihan oleh-olehnya antara lain:
Jumbrek
Makanan ini mirip dengan clorot. Terbuat dari tepung beras, santan, dan gula. Bedanya, clorot biasanya dibuat dengan gula kelapa, dibungkus dengan janur (daun kelapa muda). Sementara jumbrek dibuat dengan gula siwalan (pohon palem khas pesisir) dan dibungkus dengan daun siwalan. Aromanya lebih harum. Di musim nangka, jumbrek biasanya juga ditambah irisan nangka sehingga aromanya jadi lebih harum.
Jumbrek bisa diperoleh di sepanjang kiri-kanan Jalan Raya Paciran dekat Wisata Bahari Lamongan.
Dari sekian banyak jumbrek, kami merekomendasikan jumbrek Bu Karmini. Warungnya ada di seberang Apotek Karangasem Paciran, sekitar 2,5 km sebelah barat WBL. Google Maps klik di sini. WA 082143842842 atau 082332273045. Instagram @jumbrekpaciran/
Legen
Ini adalah oleh-oleh khas dari Lamongan dan Tuban. Legen merupakan nira sadapan pohon siwalan. Pohon siwalan adalah pohon palem khas pesisir yang banyak tumbuh di daerah kering seperti Lamongan, Tuban, Gresik, hingga Madura.
Air legen berasal dari tetes yang keluar dari bunga siwalan yang dipotong. Biasanya legen dijual di warung, disajikan dengan es batu. Tapi legen bisa juga dibawa pulang sebagai oleh-oleh dalam kemasan botol bekas Aqua 1,5 liter.
Akan tetapi legen mudah basi karena mengalami proses fermentasi. Pada umumnya legen hanya bisa tahan satu hari. Kalau sudah mengalami fermentasi, rasanya kecut, tidak enak. Karena itu, kalau mau beli legen untuk dibawa pulang, pilih legen yang baru dipanen.
Nah, ini bagian yang paling sulit. Sebagai pembeli kita sulit mengetahui mana legen yang baru saja dipanen, dan mana yang sudah seharian dipajang dan belum laku. Di sepanjang kiri kanan Jalan Raya Paciran, banyak warung yang menjual legen. Kami merekomendasikan legen di warung sebelah gerbang PT Lintech Paciran. Google Maps klik di sini. Legen di warung ini selalu baru. Dipanen pagi dan sore hari.
Gula Merah Siwalan
Di pesisir Lamongan, kelapa bukan tanaman yang mudah tumbuh. Yang sangat mudah tumbuh adalah siwalan. Karena itu gula merah di sini bahannya bukan tetes mayang kelapa tapi tetes siwalan. Gula merah Lamongan dibuat dari legen yang direbus sampai kering.
Di pesisir Lamongan, ada dua grade gula merah, yaitu gula merah asli dan gula merah oplosan. Gula merah yang asli dibuat dari seratus persen air legen, tidak ada tambahan gula pasir, teksturnya masir. Manisnya harum dan lembut. Harganya agak mahal, sekitar tiga kali lipat dari harga gula pasir.
Karena harga gula merah asli cukup mahal, banyak produsen yang mengoplosnya dengan gula pasir. Gula pasir dicampurkan ke dalam air legen. Ketika sudah direbus sampai kering, warna gulanya juga cokelat tapi biasanya lebih pekat. Harganya lebih murah. Tapi teksturnya agak alot dan tidak seharum gula merah asli.
Di sepanjang kiri-kanan Jalan Raya Paciran, banyak warung yang menjual gula ini. Di warung sebelah PT Lintech juga tersedia gula merah yang asli.
Buah Siwalan
Semua produk pohon siwalan di pesisir Lamongan bisa dijadikan oleh-oleh. Termasuk buahnya. Di sini buah siwalan biasa dijual sudah dalam keadaan dikupas kulit luarnya yang keras. Warga lokal menyebutnya ental. Ental biasanya disajikan sebagai es dawet. Diiris dadu, ditambah santan, sirup gula siwalan, dan es batu. Tapi bisa juga dibeli untuk dibawa pulang.
Teksturnya kenyal mirip nata de coco. Rasanya tawar, sedikit manis. Kalau siwalan dipetik terlalu tua, teksturnya alot. Nah, ini juga bagian yang sulit ditebak. Sebagai pembeli, kita tidak tahu mana ental yang terlalu tua, mana yang matangnya pas. Biar gampang, Anda bisa membeli di warung sebelah Lintech. Di sini entalnya dipetik dengan tingkat kematangan yang pas.
Sambal Rujak
Di Lamongan Pantura, ada warung rujak yang terkenal seplanet Bumi, yaitu Rujak Mak Tas. Google Maps klik di sini. Rujaknya sangat enak karena menggunakan bahan-bahan kualitas satu. Gula merah siwalan asli, petis ikan asli, terasi udang asli. Tapi warung ini selalu ramai. Antriannya banyak sekali.
Kalau mau cepat, kita bisa membeli bumbu rujaknya saja untuk dibawa pulang. Dikemas di wadah cup, bumbu ini bisa tahan beberapa minggu walaupun tidak dikulkas. Bisa menjadi alternatif oleh-oleh khas Lamongan.
Kini bumbu rujak paciran juga banyak dijual online. Yang cukup terkenal misalnya bumbu rujak Cahaya atau @rujakpaciran. Bisa dibeli di Shopee. Memang rasanya masih di bawah rujak Mak Tas tapi tidak mengecewakan.
Petis Ikan
Petis Lamongan berbeda dari petis Surabaya atau Sidoarjo. Petis Lamongan berbahan dasar ikan laut, jenis ikan layang, warnanya cokelat. Sementara petis Surabaya dan Sidoarjo berbahan dasar udang, warnanya hitam.
Karena berupa saripati ikan laut, petis Lamongan rasanya asin-gurih-agak amis. Cocok untuk pengganti garam dapur, terutama untuk bumbu rujak buah. Petis Lamongan adalah bumbu masak. Berbeda dengan petis Sidoarjo yang biasanya dihidangkan bersama gorengan.
Petis yang asli hanya berisi saripati ikan. Teksturnya tidak lengket. Kebanyakan petis di pasaran sudah dicampur tepung, teksturnya lengket.
Di Pantura, ada beberapa pembuat petis ikan yang asli. Petis-petis ini biasaya dijual di pasar lokal. Tidak dijual di toko oleh-oleh khas Lamongan. Kalau ingin membeli petis asli, silakan ke warung rujak Mak Tas. Biasanya di sini ada stok petis asli kemasan cup yang memang untuk dijual.
Keripik Sunduk
Keripik ini berbahan dasar ikan sunduk yang dibumbu tepung dan digoreng serupa ayam kentaki. Di Pantura, ada banyak produsen keripik sunduk. Sayangnya, keripik ini jarang dijual di toko oleh-oleh. Cara paling mudah memperolehnya adalah membelinya online di Shopee.
Jenang Ketan Paciran
Jenang sebetulnya bukan makanan khas pesisir Lamongan. Tapi di Paciran, ada satu merek jenang ketan hitam yang cukup terkenal dan biasa dijadikan buah tangan oleh orang Lamongan yang pergi ke luar kota. Bahkan biasa digunakan sebagai jajan lamaran pernikahan. Namanya Jenang Rochis. Terbuat dari ketan hitam yang ditaburi biji wijen.
Harga jenang Rp30.000 per setengah kilogram. Bisa tahan sampai satu minggu. Cocok buat oleh-oleh serius. Bisa dibeli di Shopee. Bisa juga dibeli langsung di Desa Paciran. Tokonya ada di dalam kampung, di seberang masjid Taqwa Paciran. Gooogle Maps klik di sini.
Ikan Asap
Ikan asap cocok buat oleh-oleh karena tahan beberapa hari. Ikan yang diasap biasanya ikan salem, ikan layang, ikan tongkol, dan ikan pari (Iwak pe). Harganya mulai Rp8.000 per biji untuk ikan kecil seperti ikan salem dan ikan layang. Kalau ukurannya cukup besar, biasanya ikan tongkol, harganya bisa beberapa puluh ribu rupiah per biji.
Di jalan raya Daendels sepanjang Brondong, Blimbing, Paciran, ada beberapa penjual ikan asap di pinggir jalan di sebelah utara jalan. Biasanya mereka membakar ikan menggunakan drum besi bekas.
Lapak-lapak ikan asap ini umurnya baru beberapa tahun. Kalau Anda mencari penjual ikan asap yang paling legendaris, Anda bisa mencarinya di Desa Sumberagung, kira-kira 3 km sebelah selatan dari pertigaan pasar Blimbing, Kecamatan Paciran. Google Maps klik di sini. Tampilannya memang lapak desa yang tidak begitu meyakinkan. Tapi ini adalah pelopor ikan asap di Pantura. Cocok Anda datangi kalau ingin membeli dalam jumlah banyak untuk oleh-oleh yang serius, misalnya buat calon mertua.
Otak-Otak Bandeng
Otak-otak bandeng lebih terkenal sebagai oleh-oleh khas Gresik. Tapi Lamongan Pantura juga punya otak-otak bandeng walaupun kalah terkenal. Otak-otak ini bisa Anda dapatkan di Desa Sedayulawas, Kecamatan Brondong. Google Maps klik di sini. Cocok buat Anda yang berkunjung ke Lamongan naik kendaraan pribadi. Sebab tokonya tidak berada persis di jalan raya Daendels tapi masuk ke dalam gang. Tepatnya Gang Mawar, Desa Sedayulawas. Kalau mau beli, silakan hubungi dulu di nomr WA 085732225908. Harga Rp 25.000 sampai 45.000.
Otak-otak ini berbahan bandeng tapi durinya sudah dibuang. Bagian perutnya diisi dengan daging bandeng yang sudah diolah dengan bumbu rempah. Otak-otak ini sudah matang. Jadi di rumah tinggal dipanaskan atau digoreng sebentar.
Oleh-oleh | Kisaran Harga (tergantung musim) |
Legen 1 botol 1,5 liter | Rp15.000 |
Gula merah 1 kg | Rp35.000 |
Sambal rujak 1 cup | Rp20.000 |
Keripik sunduk 250 g | Rp35.000 |
Buah siwalan 1 bungkus | Rp15.000 |
Jumbrek 1 bungkus isi 10 biji | Rp35.000 |
Jenang ketan hitam Rochis 0,5 kg | Rp 30.000 |
Otak-otak bandeng | Rp15.000 sampai 45.000 |
Oleh-oleh Khas Lamongan Wilayah Babat
Di wilayah ini, oleh-oleh nomor satu adalah wingko Babat. Merek tertua yang terkenal adalah Loe Lan Ing. Ini wingko legendaris yang umurnya sudah lebih dari satu abad dan masih laris sampai hari ini.
Toko wingko Loe Lan Ing berada sekitar 1 km di sebelah barat Jembatan Babat. Jembatan ini adalah simpul pertigaan menuju Surabaya, Tuban, dan Bojonegoro. Jika Anda dalam perjalanan Tuban-Babat-Lamongan-Surabaya, maka Anda harus belok dulu sebentar ke arah Bojonegoro karena warung ini ada di jalur Babat-Bojonegoro.
Di depot Loe Lan Ing kita bisa menemukan aneka pilihan wingko dengan berbagai rasa, mulai dari rasa original, cokelat, keju, durian, nangka, bahkan kopi. Wingo-wingko aneka rasa ini sebetulnya hanya mengikuti selera konsumen zaman sekarang. Wingko yang original sesuai resep zaman Belanda tidak menggunakan aneka rasa ini. Bahannya hanya gula, ketan, dan kelapa. Walaupun bahannya sederhana, rasanya enak sekali.
Yang membuat rasa wingko ini spesial adalah cara membuatnya yang masih seperti zaman Belanda dulu. Menggunakan oven jadul dengan panas dari kayu bakar. Meskipun dibuat tanpa bahan pengawet, wongko ini mampu bertahan hingga seminggu sehingga sangat cocok dijadikan sebagai oleh-oleh.
Wingko di toko ini harganya sekitar Rp50 ribu sebungkus, isi 10 buah wingko kecil-kecil. Kalau Anda ingin yang lebih murah, Anda bisa membeli di toko-toko kecil sepanjang kanan kiri Jalan Raya Pasar Babat, persis di sebelah barat toko Loe Lan Ing. Tapi karena harganya murah, rasanya tentu tidak seenak wingko Loe Lan Ing. Teksturnya biasanya agak lembek karena tepung ketan dioplos dengan tepung tapioka. Beda dengan Loe Lan Ing yang teksturnya kesat dan kering.
Kalau Anda ingin mendapatkan wingko baru yang masih hangat, fresh from the oven, Anda bisa datang ke depot ini sekitar pukul 12 siang. Karena di waktu itu biasanya wingko baru selesai diproduksi dan siap dijual.
Sekarang Wingko Babat Loe Lan Ing juga menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Selain pilihan rasanya macam-macam, Loe Lan Ing sekarang juga bisa dibeli secara online lewat Mbak Sopi atau Mas Toped. Kemasannya cantik, cocok buat bingkisan untuk dikirim langsung kepada kerabat tanpa harus ke Babat. Selain menyediakan wingko aneka rasa, toko ini sekarang juga menyediakan jenang khas Loe Lan Ing.
Selama wingko babat dikira berasal dari Semarang. Memang makanan ini cukup terkenal di ibu kota Jawa Tengah tersebut. Tapi sebenarnya wingko babat asli dari Babat, Lamongan.
Adapun wingko Babat yang terkenal di Semarang itu sebetulnya adalah saudara kandung wingko Babat Lamongan. Di Semarang, wingko ini diperkenalkan oleh Loe Lan Hwa, saudara perempuan dari Loe Lan Ing. Ia membuat wingko babat Cap Sepoor, atau yang saat ini terkenal dengan nama Wingko Babat Kereta Api. Selengkapnya bisa dibaca di Sejarah Wingko Babat.
Loe Lan Ing Wingko Small Isi 10 | Rp50.000 – Rp60.000 |
Loe Lan Ing Wingko Medium | Rp25.000 – Rp30.000 |
Loe Lan Ing Wingko Small isi 20 | Rp95.000 – Rp115.000 |
Loe Lan Ing Wingko Super/Large | Rp65.000 – Rp70.000 |
Loe Lan Ing Wingko Isi 10 Less Sugar | Rp50.000 – Rp60.000 |
Nusantara Wingko Babat Small isi 10 Rasa Original | Rp30.000 |
Loe Lan Ing Jenang isi 20 | Rp95.000 |
Loe Lan Ing Jenang isi 10 | Rp50.000 |
Loe Lan Ing Wingko Medium Less Sugar | Rp25.000 – Rp30.000 |
Loe Lan Ing Wingko Large Less Sugar | Rp65.000 – Rp70.000 |
Loe Lan Ing Madumongso isi 15 | Rp35.000 |
Pilihan rasa semua varian | Original Coklat Keju Taro Pandan Tiramisu Nangka Durian Mixed |
Oleh-Oleh Khas Lamongan Wilayah Kota
Mungkin terdengar agak aneh, tapi inilah faktanya: Lamongan Kota tidak (atau mungkin belum) memiliki oleh-oleh khas yang benar-benar khas seperti wingko Babat atau legen Paciran. Ini sebetulnya mudah dipahami karena Lamongan memang belum didesain sebagai kota wisata.
Di sini tidak ada sentra khusus oleh-oleh seperti di Paciran atau Babat. Di pinggir jalan sekitar stasiun kereta api Lamongan memang ada banyak toko kecil yang menjual oleh-oleh khas Lamongan, termasuk wingo. Tapi wingkonya tidak seenak wingko Babat. Tempat parkirnya juga kurang nyaman karena berada persis di trotoar jalan.
Kalau mau parkir nyaman dan tokonya sejalur dengan jalan raya Surabaya-Babat, kita bisa mengunjungi Gerai UMKM Lamongan di lantai 2 Lamongan Plaza seberang stasiun kereta api. Gerai ini menjual produk-produk UMKM Lamongan. Banyak oleh-oleh unik di sini walaupun belum terkenal. Beberapa di antaranya:
Sirup gula merah
Minuman ini dibuat dari gula aren. Berupa sirup gula pekat. Tinggal dituang ke es atau dawet. Di Paciran sebetulnya ada yang mirip dengan ini tapi tidak begitu populer. Minuman ini berupa sirup gula pekat yang dibuat dari legen yang dipanaskan sampai airnya mengental. Persis sebelum menjadi gula merah. Sirup gula ini disebut juroh. Manisnya harum dan gurih.
Kopi instan
Lamongan tidak punya kebun kopi. Kopi instan ala Lamongan ini berasal dari biji kopi Sumatera yang diracik oleh UMKM di Tikung, Lamongan. Kopi jenis robusta ini disangrai dengan level medium dark sehingga seduhannya bening cokelat, tidak hitam pekat seperti kebanyakan kopi. Rasanya juga soft sehingga bisa dicampur dengan minuman kekinian lain.
Aneka snack
Ada aneka olahan daun kelor, keripik gadung, stik cumi, kerupuk gedebog pisang, aneka jajanan jadul, wingko kriuk, ada juga kerupuk duri ikan yang kriuk-kriuk kaya kalsium.
Bumbu instan
Ada sambal rujak buah, sambal pecel, sambal teri, sambal ikan, bumbu nasi goreng, bumbu soto, bumbu lodeh, bumbu opor, dan sebagainya.
Minuman instan
Ada olahan jahe, temu lawak, kunyit asam, beras kencur, wedang kayu secang, olahan susu, dan sejenisnya.
Oleh-Oleh Khas Lamongan Kategori Kerajinan
Selain oleh-oleh makanan, Anda juga bisa membawa pulang oleh-oleh kerajinan khas Lamongan. Pilihannya antara lain:
Batik Sendang, Paciran
Di Lamongan memang ada batik? Ada dong. Yang terkenal adalah batik Sendang di Kecamatan Paciran. Ini adalah kerajinan tangan yang sudah ada sejak zaman walisongo. Lokasinya dekat dengan Wisata Bahari Lamongan, Maharani Zoo, Tebing Cafe, dan Masjid Sendang Dhuwur.
Di Sendang ada beberapa rumah produksi batik. Koleksinya bisa diintip di Instagram mereka:
@batiktulisafiqjayasendangduwur/
Batik Mbah Guru Jugo, Sekaran
Sentra batik tulis di Lamongan yang terkenal memang ada di Paciran. Batik Sendang diuntungkan karena posisinya dekat dengan tempat wisata. Tapi di luar Sendang sebetulnya juga ada perajin batik, salah satunya yang layak direkomendasikan adalah Batik Mbah Guru. Kami sudah pernah menulis di sini. Ini adalah batik Lamongan generasi baru. Diproduksi oleh seniman-seniman muda Lamongan.
Rumah produksinya ada di Desa Jugo, Kecamatan Sekaran. Lumayan jauh dari sentra wisata. Tidak untuk pembelian langsung melainkan pembelian online. Desainnya bisa dipesan ala limited edition sesuai selera. Desainer batik eksperimental ini adalah seniman sekaligus akademisi seni, jadi mutunya tidak perlu diragukan lagi. Koleksinya bisa dilihat di Instagram mereka: @sanggarmbahguru
Batik Seodjono Sugio
Mirip dengan batik Jugo, batik Sugio ini juga umurnya masih muda, kategorinya custom-kontemporer. Didesain oleh seniman muda Lamongan yang memang sarjana seni. Pembeli bisa memesan desain sesuai selera.
Sugio juga jauh dari Wisata Bahari Lamongan. Jadi lebih cocok untuk pembelian online. Di Sugio memang ada wisata Waduk Gondang. Tapi wisatawan dari luar Lamongan lebih banyak berkunjung ke wilayah pesisir untuk mengunjungi Wisata Bahari Lamongan dan Maharani.
Koleksi batik Sugio bisa dilihat di Instagramnya: @batiktulis_soedjono
Kain Tenun Ikat Parengan
Lokasi rumah produksinya ada di Desa Parengan, Kecamatan Maduran. Dekat dengan batik Mbah Guru. Cukup jauh dari Wisata Bahari Lamongan. Tapi layak didatangi jika memang kita menginginkan oleh-oleh Lamongan yang khas dan pasti disukai.
Kain tenun ikat dibuat dengan alat tenun tradisional. Kainnya adem. Ini kelebihan utama kain tenun Parengan. Soal mutu tidak perlu diragukan lagi karena kain tenun ini sudah dijual ke mana-mana, sampai ke luar negeri.
Motifnya tidak begitu rumit. Kualitas utama kain tenun tradisional ini terletak pada jenis kainnya, bukan pada motifnya. Kita bisa membeli langsung tanpa perlu pesan lebih dulu. Berbeda dengan batik tulis yang mengutamakan motif dan biasanya rumit.
Batik tulis memang bisa juga dibeli langsung di tempat, tanpa pesan lebih dulu, kalau memang ada yang motifnya sesuai selera. Tapi karena batik tulis Lamongan produksinya tidak begitu banyak, mungkin saja motif yang tersedia kurang sesuai selera. Jadi pembeli akan lebih puas kalau motifnya dipesan lebih dulu.
Koleksi kain tenun Lamongan bisa dilihat di Instagram: @paradila.id/
Perhiasan emas perak Sendang
Di Paciran ada dua Desa Sendang: Sendang Dhuwur dan Sendang Agung. Dua desa ini sama-sama desa wisata yang merupakan sentra batik tulis dan kerajinan emas perak. Sekali kunjung kita bisa memperoleh dua jenis oleh-oleh khas Lamongan.
Batik tulis dan kerajinan emas-perak ini merupakan tradisi peninggalan era Sunan Drajat dan Sunan Sendang Dhuwur. Kalau kita berkunjung ke Sendang, kita juga bisa menikmati peninggalan bersejarah, yakni Masjid Sendang Dhuwur yang usianya sudah beberapa abad dan masih terawat dengan baik sampai hari ini.