Informasi kesehatan mirip dengan obat. Jika dosisnya pas, ia bisa menyehatkan. Tetapi jika dosisnya berlebihan, informasi kesehatan di internet bisa justru menyebabkan gangguan kesehatan. Para ahli medis menyebut gangguan ini cyberchondria, kecemasan berlebihan karena terlalu banyak googling.
Perlu diketahui bahwa informasi kesehatan di internet sifatnya general. Tidak selalu akan kita alami. Sebagai contoh, kalau kita googling tentang efek samping obat demam parasetamol, kita akan mendapat banyak sekali data, mulai dari sakit kepala, mual, muntah, susah tidur, nyeri perut, air kencing berwarna gelap, kelelahan, sampai penyakit kuning.
Ini bisa membuat kita jadi takut minum parasetamol. Padahal sebetulnya minum parasetamol tidak semenakutkan itu. Memang sebagian kecil orang akan mengalami efek samping. Bahkan pada orang-orang tertentu, minum parasetamol satu tablet saja bisa sampai meyebabkan masuk rumah sakit. Tapi mereka ini minoritas. Pada sebagian besar orang, parasetamol tergolong aman asalkan diminum sesuai cara pakai, tidak berlebihan.
Kalau kita mengalami nyeri di perut, lalu kita googling, kita akan menemukan banyak sekali informasi. Beberapa di antaranya menakutkan, seperti kanker usus. Kalau informasi seperti ini kita telan mentah-mentah, ini bisa membuat kita mengalami kecemasan berlebihan. Kanker itu hanya salah satu kemungkinan. Kita tidak tahu berapa persen kemungkinannya. Informasi di internet memang akan memuat data apa saja, sampai kemungkinan-kemungkinan yang kecil. Tujuannya untuk membuat kita waspada. Bukan agar kita cemas.
Analoginya begini: kalau kita tinggal di dekat pantai, rumah kita memang punya kemungkinan terkena tsunami setiap saat. Tapi kalau setiap hari kita mengkhawatirkan tsunami, kita akan sulit tidur. Kita mengalami bencana bahkan sebelum ada bencana sungguhan. Tsunaminya sendiri mungkin tidak terjadi sepanjang hidup kita tetapi kita sudah menderita karena memikirkannya.
Internet adalah sumber informasi yang sangat komplet. Apa saja ada. Nyeri mulai dari ujung kepala sampai ujung jari kaki, kalau kita googling, semua ada artikelnya. Kalau kita curiga kena sebuah penyakit, ada cara sederhana mengeceknya, yaitu konsultasi ke dokter. Kita sudah pasti akan sulit mendiagnosis diri sendiri hanya berdasarkan artikel di internet.