APOTEK

Kita semua tentu pernah atau bahkan sering minum madu. Di pasaran, pilihan madu juga banyak sekali. Kalau kita googling rekomendasi madu yang bagus, hasil pencarian didominasi oleh iklan. Semua madu ini diklaim bagus. Kita sebagai konsumen praktis tidak bisa mengujinya sebab memang tidak ada metode standar untuk menguji khasiat madu.

Semua madu diklaim asli dan murni. Ada yang bilang, cara membedakan madu murni dan tidak murni triknya begini-begitu. Ada yang pakai pentil korek, dimasukkan kulkas, dibiarkan dirubung semut, dan sebagainya. Tips ini kelihatannya jitu. Tapi dalam praktiknya, semua tips ini tidak bisa dijadikan pegangan. Mari kita lihat satu-satu.

Madu murni tidak dirubung semut?

Banyak orang menganggap madu tidak berisi gula. Anggapan ini jelas salah. Madu jelas berisi gula. Hanya saja komposisi gulanya berbeda dari gula pasir. Gula pasir itu gula sukrosa. Sementara kandungan madu sebagian besar adalah gula fruktosa, lalu glukosa, dan sedikit sukrosa (gula pasir).

Jadi sebetulnya di dalam madu asli dan murni pun ada gula pasirnya. Madu itu berkhasiat jamu bukan karena gulanya melainkan karena mengandung zat-zat gizi lain seperti vitamin, enzim, antioksidan, dan sejenisnya. Karena madu juga berisi gula, wajar saja jika  madu murni pun dirubung semut. Tidak berarti itu madu jelek. Di peternakan lebah madu pun ada kandang lebah yang dirubung semut.

Kenapa ada madu yang dirubung semut dan ada yang tidak? Ini faktornya kompleks, antara lain kelembapan, aroma, dan adanya zat lain yang disukai semut. Sama saja dengan gula pasir. Gula pada umumnya dirubung semut. Tapi ada juga gula pasir yang tidak dirubung semut. Misalnya gula pasir yang putih bersih, yang sudah menjalani proses pemutihan bertingkat-tingkat.

Madu murni tidak mengkristal di kulkas?

Faktanya, ada madu murni yang mengkristal jika dimasukkan ke dalam kulkas, ada juga yang tidak mengkristal. Kenapa begitu? Ini faktornya juga kompleks. Dua yang utama adalah kadar air dan perbandingan komposisi antara gula fruktosa dan glukosa.

Madu murni dengan kadar air tertentu bisa saja mengkristal di dalam kulkas. Bukan karena kualitasnya jelek. Madu-madu yang mengkristal ini biasanya mengandung lebih banyak glukosa, lebih sedikit fruktosa, dan sedikit air.

Madu murni pasti kental?

Ini juga terlalu menyederhanakan urusan. Faktanya, ada madu murni yang encer, ada juga yang kental. Kenapa bisa beda? Encer kentalnya madu dipengaruhi oleh kadar air. Kadar air di dalam madu juga dipengaruhi oleh banyak hal, antara lain jenis bunga, kelembapan udara, dan makanan lain yang diisap oleh lebah.

Di Indonesia, udara cenderung lembap. Kadar air di dalam madu biasanya di atas 20%. Alhasil, madunya memang tidak begitu kental. Dan ini bukan madu palsu. Memang ada madu dengan kadar air rendah sehingga sangat kental. Tapi itu tidak berarti madu yang encer itu jelek.

Madu murni tidak mematikan pentil korek?

Ini penjelasannya juga sama dengan di atas. Madu murni, kalau kadar airnya cukup tinggi, akan menyebabkan pentil korek melempem. Ringkasnya, semua trik di atas tidak bisa dijadikan pedoman.

MADU ASLI vs MADU MURNI

Lho apa bedanya? Untuk membedakannya, kita perlu tahu kebiasaan peternak lebah madu. Kita tahu, madu dihasilkan oleh lebah yang mengisap nektar bunga. Kualitas madu sangat ditentukan oleh kualitas nektar bunganya. Berturut-turut kualitas madu dari yang paling bagus ke yang paling tidak bagus adalah:

  1. Madu liar. Lebah mengisap nektar aneka jenis pohon di hutan liar. Ini jenis madu terbaik sebab isinya seperti jamu dari aneka tumbuhan. Madu seperti biasanya berasal dari wilayah yang hutannya masih lebat seperti madu Sumbawa atau madu Baduy yang masih asli.

Akan tetapi, walaupun madu ini terbaik, bisa saja kualitasnya turun drastis kalau cara pengolahannya tidak tepat. Madu yang baik tidak menjalani proses pemanasan. Proses pemanasan pada saat pengemasan memang akan membuat madu lebih awet. Tapi suhu tinggi akan merusak vitamin, enzim, dan gizi-gizi penting lainnya di dalam madu.

Tanpa pemanasan, madu biasanya mengalami proses fermentasi. Kalau dimasukkan ke dalam botol yang tertutup rapat, biasanya akan meletup. Masa simpannya tidak lama.

  • Madu ternak yang masih murni. Lebah mengisap nektar bunga di perkebunan. Entah bunga randu, akasia, kopi, kelengkeng, durian, atau lainnya. Jenis bunganya tidak begitu beragam seperti di hutan. Madu jenis ini juga masih kategori madu yang bagus. Sebab berasal dari nektar bunga.
  • Madu ternak yang lebahnya diberi pakan sirup gula. Praktik tidak sehat ini banyak dilakukan di peternakan lebah madu untuk memacu produksi. Memang ini kategorinya masih “madu asli” sebab keluar dari perut lebah. Tapi madu seperti ini sebetulnya tidak murni karena gulanya sudah dicemari dengan gula tebu yang dilewatkan perut lebah.

Di pasaran banyak sekali madu seperti ini. Sayangnya, kita tidak bisa membedakannya dari madu nomor 2 (madu asli yang juga murni). Untuk membedakannya harus dilakukan tes laboratorium. Tapi ada cara sederhana untuk menandainya. Biasanya merek madu yang sangat banyak tersedia di pasar dihasilkan dari peternakan seperti ini.

Pada dasarnya lebah hanya menghasilkan madu sedikit saja. Kalau ada merek madu yang produksinya buanyak sekali, kita patut curiga dengan cara produksinya.

Tips Memilih Madu

Kalau urusan madu begini rumit, bagaimana cara praktisnya buat orang awam?

  1. Beli madu dari penjual yang Anda yakin dengan reputasinya. Misalnya Anda tahu betul madu itu berasal dari hutan atau dari peternakan yang baik. Tak perlu madu impor. Tak penting dari kebun pohon apa. Asalkan lebahnya tidak diberi makan sirup gula, madu ternak adalah madu yang bagus.
  2. Untuk tujuan menjaga daya tahan tubuh atau meningkatkan nafsu makan, pilih madu biasa yang warnanya kecokelatan. Untuk tujuan mengobati penyakit tertentu, misalnya asma kronis, pilih madu hitam. Warna hitam berasal dari nektar bunga-bunga tertentu, misalnya bunga mahoni. Rasanya manis dan pahit. Madu hitam ini mirip dengan madu plus jamu. Biasanya mengandung zat obat lebih banyak daripada madu biasa.
  3. Hindari madu yang harganya terlalu murah. Produksi madu yang asli dan murni itu tidak banyak. Harganya pun semestinya mahal. Madu yang mahal memang belum tentu lebih bagus daripada yang lebih murah. Tapi karena kita sama-sama tidak tahu kualitasnya, pakai saja aturan umum: “ada harga, ada rupa”.
  4. Coba dulu dan amati khasiatnya. Tujuan kita minum madu adalah agar badan lebih sehat. Madu yang benar-benar asli dan murni tentu akan membuat kita lebih sehat. Mungkin jadi jarang kena flu atau jadi lebih mudah bangun pagi. Efek ini tentu tidak seketika, tapi baru akan kita rasakan kalau sudah habis banyak. Kalau sudah habis dua botol tapi tidak terasa efeknya sama sekali, barangkali kita perlu mencoba madu merek lain.

Sebagian madu ditambah multivitamin untuk meningkatkan khasiatnya. Ini memang bisa membuat khasiatnya bisa lekas terasa. Setelah minum madu, badan terasa lebih segar. Tapi efek segarnya ini lebih dikarenakan adanya multivitamin. Kita jadi tidak bisa menilai khasiat madunya sendiri.