OBAT MATA

APOTEK

Obat mata termasuk kelompok obat yang repot di-googling. Orang awam cenderung menggunakan kata kunci sesuai gejala, misalnya mata merah, mata gatal, atau mata perih. Kata-kata kunci berdasarkan gejala seperti ini bisa menyesatkan kita. Sebab obat mata yang tepat harusnya didasarkan pada penyebabnya, tidak semata-mata gejalanya. 

Sebagai contoh, mata merah bisa disebabkan oleh iritasi debu, atau alergi, atau bahkan infeksi. Masing-masing membutuhkan obat yang berbeda. Tidak bisa dipukul rata.

Sebagian besar obat mata di apotek sebetulnya termasuk obat keras. Harus konsultasi ke dokter dan apoteker dulu. Kenapa obat mata saja kok harus ke dokter dulu? Sebab mata adalah organ yang sangat sensitif. Salah sedikit, bisa bahaya. 

Sakit mata itu bermacam-macam. Penyebabnya juga macam-macam. Obatnya harus sesuai dengan penyebabnya. Mari kita bahas, mulai dari yang kelas ringan dulu.

Mata kering dan perih

Penyebabnya mungkin: 

  • Produksi air mata turun karen usia lanjut, mati haid, atau kekurangan zat gizi tertentu, misalnya vitamin A dan omega-3 (lemak baik)
  • Terlalu lama melihat layar komputer atau hape
  • Berada di ruangan ber-AC yang udaranya kering
  • Berada di kabin pesawat yang udaranya kering
  • Naik motor tanpa pelindung mata seperti kaca helm
  • Kena angin kencang atau matahari yang terik
  • Sedang sakit atau minum obat-obatan tertentu

Obatnya adalah tetes mata yang berisi air mata artifisial alias air mata palsu. Ini obat bebas. Boleh sering dipakai. Tapi tetap tidak boleh dipakai terus-menerus setiap hari. Sebab bagaimanapun juga, air mata buatan ini tidak sama persis dengan air mata asli. 

Kalau mata sering kering tanpa sebab yang jelas, kita harus ke dokter. Kalau penyebabnya adalah kekurangan omega-3, kita harus mengatasi akar masalahnya dulu, misalnya dengan banyak makan ikan laut segar. 

Kalau penyebabnya adalah udara AC, berarti kita harus menaikkan tingkat kelembapan AC. Jangan arahkan angin AC ke arah wajah kita langsung. 

Kalau berkendara, gunakan kaca penutup wajah. Saat bekerja di depan monitor, biasakan sering berkedip. Kedipan mata akan menjaga bola mata tetap basah. Atur posisi monitor sehingga tidak terlalu tinggi. Kalau posisi monitor berada di atas jarak nyaman penglihatan, kita akan cenderung membuka mata lebih lebar sehingga menyebabkan air mata cepat menguap.

Contoh merek berisi air mata buatan: Insto Dry Eyes, Rohto Tears, Cendolyteers, GenTeal, Sanbe Tears, Braito Tears, Isotic Tearin, Tears Naturale II, Optifresh, Liquifilm, Cenfresh, Matafres. 

Mata merah karena iritasi

Iritasi mata bisa disebabkan oleh debu, asap rokok, polusi, gas, klorin kolam renang, uap, lensa kontak, dan sebagainya. Obatnya cukup tetes mata yang berisi pelega mata iritasi. Misalnya tetrahidrozolin, nafazolin, oximetazolin, silometazolin, fenilefrin.

Contoh merek: Insto Regular, Visine, Rohto, Ailin, Braito Original, Isotic Clearin, Optrine, Santo, Visolin, Visto, Oculosan, Vasacon, Vitrasin. Ini juga boleh dibeli tanpa resep. 

Dari pengelompokan ini kelihatan apa bedanya Insto Dry Eyes dan Insto Regular. Yang pertama untuk mengganti cairan mata, yang kedua untuk melegakan mata iritasi. 

Mata gatal karena alergi

Ini kasusnya mirip nomor dua tapi ada beda sedikit. Debu bisa saja menyebakan iritasi biasa. Bisa juga menyebabkan alergi. Biasanya ini terjadi pada orang yang memang punya alergi. Gejalanya, mata gatal yang sangat mengganggu. 

Obatnya adalah tetes mata yang berisi antialergi. Misalnya: antazolin, pemiroslat, kromolin (kromoglikat), feniramin maleat. Contoh merek: Vasacon-A, Naphcon A. 

Mata gatal, merah, nyeri, dan mengeluarkan tahi

Kalau parah, sakit mata bisa sampai membuat mata tidak bisa dibuka saat bangun tidur. Tahi mata membuat kedua kelopak mata seperti direkatkan. Biasanya kasus begini adalah infeksi bakteri.

Obatnya adalah kelompok antibiotik, misalnya kloramfenikol, neomisin, gentamisin, ofloxacin. Jika ada gejala radang dan gatal, obatnya adalah dexametason dan sejenisnya. Yang ini sudah wilayah dokter. Tidak boleh asal pakai. Misalnya, pemakaian tetes mata dexametason dalam jangka panjang bisa menyebabkan glaukoma (seperti darah tinggi di bola mata).

Satu merek tetes mata ada yang cuma berisi antibiotik saja, ada juga yang berisi kombinasi antibiotik dan dexametason. Contoh merek: Cendo Xitrol, Alletrol compositum, Conjuncto, Inmatrol, Isotic Neolyson, Kloramixin, Kloramixin D, Maxitrol, Nelydex, Neocortic, Neofen, Neosyd, Oregan, Polifrisin, Tria Polygran, Tria Statrol, Tria Xitrol, Ximex optixitrol, Cendo Fenicol, Cendo Statrol, Reco, Erlamycetin, Genoint, Genta, Tarivid, dan masih ada puluhan lagi. 

Satu merek ada yang tersedia dalam bentuk tetes dan salep. Apa bedanya? Pada umumnya tetes lebih praktis. Tapi kadang diperlukan salep, misalnya untuk infeksi yang sampai membuat mata tidak bisa terbuka. Bahan dasar salep yang licin dan bisa menempel membuatnya berfungsi sebagai pelumas.

Infeksi bakteri ini bisa menular, dari satu mata ke mata sebelahnya. Juga dari satu orang ke orang lain, terutama yang tinggal satu rumah dan berada di satu ruangan. Untuk mencegah penularan infeksi, kita bisa melakukan sbb:

  • Ganti sarung bantal setiap hari.
    • Jangan berbagi handuk dengan orang lain.
    • Jangan gunakan kosmetik mata. 
    • Untuk sementara jangan gunakan lensa kontak.
    • Jangan mengucek-ucek mata. 
    • Jika membersihkan kelopak mata bagian luar, gunakan tisu.
    • Sering-sering cuci tangan.
    • Jangan berbagi obat mata dengan orang lain
    • Gunakan kacamata pelindung terutama saat berada di luar rumah.
    • Hindari angin kencang karena biasanya aliran udara yang kuat membawa debu, pencetus alergi, kuman, dan menyebabkan mata menjadi kering.
    • Saat menggunakan tetes mata, jangan sentuhkan ujung penetes dengan apa pun, termasuk jari tangan dan mata.
Silakan bagikan, klik ikon di bawah

Leave a Reply