Di negara kita, obat cina termasuk kategori obat yang cukup populer. Bahkan kastanya dianggap lebih tinggi daripada obat tradisional asli Indonesia. Di Google, pencarian dengan kata kunci obat cina termasuk sangat populer. Di kota-kota besar juga hampir pasti ada toko obat cina. Penjual di toko online juga sangat banyak.
Mereknya banyak sekali. Sebagian besar adalah obat tradisional berbahan herbal, sebagian kecil berbahan hewani. Sebagian besar obat cina yang beredar di Indonesia kategorinya jamu. Boleh dijualbelikan di Tokopedia, Shopee, dsb.
Tiga obat Cina yang paling terkenal di Indonesia adalah Pien Tze Huang, Yunnan Baiyao, dan An Gong Niuhuang Wan (biasa disebut ankung). Merek-merek ini terkenal di seluruh dunia, tidak hanya di Indonesia. Di Cina sendiri, ketiganya adalah obat legendaris yang umurnya sudah puluhan tahun. An kung dan Pien Tze Huang bahkan sudah melegenda sejak abad ke-18 dan abad ke-16.
Sebagaimana lazimnya obat tradisional, obat-obat cina ini belum diketahui mekanisme kerjanya dengan jelas. Tapi dari kemampuannya bertahan puluhan hingga ratusan tahun, kita bisa menilai kehebatannya.
Ilmu pengobatan tradisional di Cina memang terbilang sangat maju. Jauh lebih maju daripada pengobatan tradisional Indonesia. Meski demikian, kita tetap perlu menyaring penggunaan obat-obat cina. Apalagi di Indonesia, obat cina sering kali dilebih-lebihkan. Istilah zaman sekarang, overrated.
Ada beberapa pedoman umum dalam hal obat cina:
Pasal 1: Untuk obat-obat luar, silakan pakai obat cina. Obat luar biasanya cukup aman. Tapi untuk organ-organ yang sensitif seperti mata atau wajah, lihat pasal berikutnya.
Pasal 2: Untuk penyakit yang sudah ada standar pengobatannya, terutama penyakit dalam, seperti tifus, luka operasi, utamakan pengobatan medis. Obat cina bisa digunakan sebagai pelengkap obat dokter.
Pasal 3: Untuk penyakit-penyakit yang belum bisa disembuhkan, seperti diabetes, hipertensi, dan kanker, silakan gunakan obat cina sebagai pelengkap metode pengobatan medis.
Pasal 4: Untuk ibu hamil atau menyusui, sebaiknya hindari penggunaannya karena kita tidak tahu efeknya terhadap janin, ASI, dan bayi.
Contoh penerapan:
- Pien Tze Huang
Berisi campuran bahan nabati dan hewani. Obat ini biasanya dipakai untuk mempercepat luka operasi, misalnya operasi cesar. Penyembuhan operasi cesar sudah ada standar metode medisnya. Biasanya pasien akan mendapat antibiotik dan pereda nyeri. Dalam tempo tiga hari biasanya pasien sudah bisa pulang dari rumah sakit.
Setelah bersalin, ibu sebaiknya menghindari minum obat kecuali yang benar-benar dibutuhkan dan terbukti aman. Pien Tze Huang dalam kondisi nifas bukan termasuk obat yang penting. Lagi pula kita tidak tahu bagaimana efeknya terhadap ASI dan bayi. Untuk kondisi selain bersalin, silakan digunakan.
Khasiat lain Pien Tze Huang adalah memperbaiki kesehatan liver (hati). Untuk pengobatan ini, silakan pakai Pien Tze Huang karena tidak bertentangan dengan pengobatan dokter.
- Yunnan Baiyao kapsul
Berisi beberapa macam bahan herbal. Khasiatnya untuk menghentikan pendarahan, baik pendarahan luar maupun pendarahan di organ dalam, misalnya pendarahan di usus, lambung, atau anus (wasir/ambeien).
Untuk wasir, silakan dipakai. Status obat cina dalam hal ini kira-kira sama dengan obat tradisional merek Venaron, Ambeven, atau Lanaven. Untuk pendarahan usus, utamakan obat dari dokter. Biasanya dokter akan meresepkan antibiotik. Yunnan Baiyao tetap bisa digunakan sebagai pelengkap obat dokter.
- Yunnan Baiyao semprot
Berisi beberapa macam bahan herbal. Khasiatnya meredakan memar dan nyeri luar. Misalnya untuk memar karena benturan benda tumpul. Disemprotkan pada bagian yang memar. Karena ini hanya obat luar, silakan saja digunakan.
Akan tetapi jika masalahnya adalah luka dalam, misalnya kecelakaan sampai nyeri hebat, sebaiknya utamakan pengobatan dokter. Dokter perlu melakukan ronsen untuk melihat kondisi tulang. Kalau ternyata tulangnya ada yang retak atau bergeser, ini tidak bisa diatasi dengan Yunnan Baiyao.
- An Gong Niuhuang Wan
Berisi campuran bahan-bahan herbal dan hewani. Obat ini dipercaya bisa memulihkan penderita serangan stroke. Stroke termasuk kondisi yang sangat kritis. Ilmu kedokteran sejauh ini memang masih belum memuaskan dalam menanganinya.
Dalam kondisi kritis, biasanya dokter tidak mudah memberi izin pasien minum obat cina. Maka kalau pasien bersikeras minum obat yang tidak diperbolekan dokter, semua risiko harus ditanggung sendiri. Ini harus disadari sejak awal.
- Lianhua Qingwen
Obat ini sangat populer saat pandemi kemarin karena dipercaya bisa menyembuhkan Covid 19. Ini jelas kepercayaan yang dilebih-lebihkan. Obat ini mungkin bisa menstimulasi daya tahan tubuh. Daya tahan tubuh memang diperlukan untuk melawan infeksi virus. Semua yang menstimulasi daya tahan tubuh bagus diminum saat sakit. Tak hanya Lianhua Qingwen, tapi juga Tolak Angin, Antangin, dan jamu-jamuan lain. Ini tidak berarti Lianhua Qingwen menyembuhkan Covid.
Kalau seseorang kena Covid lalu minum obat ini kemudian ia sembuh, tidak bisa langsung kita simpulkan sembuhnya karena minum obat ini. Faktornya banyak sekali. Tidak cuma obat yang diminum. Setiap orang punya kerentanan berbeda-beda terhadap infeksi virus. Ada yang kena Covid tapi tidak bergejala apa-apa. Ada yang kena Covid langsung masuk rumah sakit dan meninggal dunia. Bahkan banyak orang yang kena Covid, tidak minum obat, lalu ia sembuh. Intinya, ilmu kedokteran memang masih banyak belum tahu mengenai penyakit ini.
Ilmu kedokteran ditegakkan di atas prinsip-prinsip sains. Siapa pun tidak boleh dengan gampangnya bilang obat ini bisa menyembuhkan penyakit itu. Harus ada buktinya dulu. Bukti ini harus berupa penelitian dalam skala besar, melibatkan ribuan orang, diamati dengan sangat teliti, didokumentasikan, lalu dilaporkan secara terbuka, diuji oleh ilmuwan lain, dibantah oleh peneliti lain, disanggah dengan argumen, dan seterusnya.
Sebagai contoh, vaksin Sinovac Cina itu diteliti dengan melibatkan ribuan orang di Cina, Indonesia, Turki, Brazil, Cile. Penelitiannya selama berbulan-bulan. Itu pun hasilnya kurang begitu memuaskan. Keampuhannya hanya 60-an%. Yang sudah divaksin pun ternyata masih bisa kena Covid, bahkan sampai meninggal dunia. Kesimpulannya, vaksin Sinovac “hanya” mengurangi tingkat keparahan kalau kita kena Covid. Sinovac tidak boleh mengklaim vaksin mereka bisa mencegah Covid. Kaidahnya begitu. Ketat sekali.
Kalau Lianhua Qingwen atau obat cina lain bisa menyembuhkan Covid, tentu Cina tidak babak belur dihajar Covid. Faktanya, Cina adalah negara terakhir yang masih babak belur dihajar Covid ketika negara-negara lain sudah selesai. Padahal di Cina, Kementerian Kesehatannya secara resmi menggunakan obat tradisional sebagai terapi.
Sampai sekarang, tidak ada satu pun obat Covid. Lianhua Qingwen boleh saja diminum untuk menstimulasi daya tahan tubuh. Ini tidak bertentangan dengan metode pengobatan standar medis.
- Salep Pi Kang Shuang
Obat ini sebetulnya obat modern biasa. Bukan obat cina dalam pengertian traditional Chinese medicine yang berbahan herbal atau hewani. Pi Kang Shuang biasa digunakan untuk gatal-gatal di kulit. Misalnya gatal alergi, eksim, atau gatal karena jamur.
Isinya mikonazol (antijamur), neomycin (antibakteri), dan triamcinolone (antialergi-antiradang sejenis dexametason). Tidak ada satu pun kandungan bahan herbal atau hewani seperti yang biasa terdapat di dalam obat cina.
Sebetulnya menurut perspektif ilmu farmasi yang baik, formula obat seperti di atas adalah formula yang tidak dianjurkan. Kenapa? Karena mencampurkan tiga golongan obat yang semestinya dipisah. Harusnya, antijamurnya dipisah sendiri.
Kalau memang gatalnya karena alergi dan ada luka infeksi karena kulit digaruk, cukup olesi saja salep yang mengandung antialergi dan antibakteri saja. Formula ini digunakan oleh banyak sekali merek salep kulit, misalnya Betason N, dan Benoson N. Kalau ditambah dengan antijamur, maka antijamurnya ini akan mubazir. Tidak berguna. Bahkan bisa menyebabkan efek samping yang tidak perlu.
Kalau memang gatalnya karena jamur, cukup olesi saja salep yang berisi antijamur seperti mikonazol. Tidak perlu antialergi. Ini hanya akan menyebabkan efek samping yang tidak perlu. Kalau penggunaannya sering, maka lama-lama antialerginya menjadi tidak begitu ampuh.
Di apotek ada banyak salep yang hanya berisi antijamur saja, misalnya Daktarin, Neo Ultrasilin, atau yang generik misalnya salep ketokonazol dan mikonazol. Dan memang seperti inilah seharusnya. Antijamur dipisah sendiri.
Memang ada kondisi gatal-gatal yang disebabkan oleh gabungan antara alergi dan jamur. Misalnya pada orang yang kulitnya sensitif dan berjamur karena sering lembap. Dalam kondisi ini, kombinasi antijamur dan antialergi memang diperlukan.
- Salep Sriti
Sama seperti Pi Kang Shuang, salep Sriti sebetulnya juga obat modern biasa. Isinya obat kimia sintesis. Nama Cina salep ini: Fu Qing Song Ru Gao. Komposisinya berbeda dari Pi Kang Shuang. Sriti hanya berisi satu jenis obat, yaitu benzetonium. Obat ini termasuk kelompok antiseptik, punya khasiat luas, bisa membunuh bakteri maupun jamur. Biasa digunakan sebagai pengawet kosmetik.
Jadi, salep Sriti bisa digunakan untuk gatal-gatal karena jamur, misalnya panu, kadas, kurap. Bisa juga untuk gatal-gatal yang digaruk lalu menjadi luka.
Dari cara kerjanya di atas, kita bisa melihat bahwa salep Sriti dan Pi Kang Shuang memang punya persamaan. Sama-sama bisa untuk gatal karena jamur. Sama-sama bisa juga untuk gatal yang digaruk lalu menjadi luka.
Dari komposisnya juga, kita bisa melihat perbedaan utama keduanya. Salep Pi Kang Shuang bisa digunakan untuk gatal alergi karena mengandung triamcinolon. Salep Sriti tidak bisa mengatasi alergi.
Salep Pi Kang Shuang kalau digunakan dalam jangka lama bisa menyebabkan bakteri atau jamur menjadi kebal karena isinya antibiotik dan antijamur. Penggunaan yang terlalu sering juga bisa membuat obat anti alergi menjadi kurang ampuh.
Salep Sriti kalau dipakai dalam jangka panjang juga bisa menyebabkan kuman atau jamur menjadi kebal tapi levelnya lebih ringan daripada salep Pi Kang Shuang karena kandungan Sriti bukan kelompok antibiotik melainkan antiseptik. Kesimpulannya, gunakan kedua salep di atas untuk pemakaian sesekali saja. Jangan terlalu sering atau terlalu lama.
Obat Cina Asli vs Palsu
Dalam hal obat cina, definisi asli dan palsu itu agak unik. Sebagai contoh, Pien Tze Huang. Di Cina sana, Pien Tze Huang itu seperti nama generik. Pien Tze Huang pada mulanya adalah resep tabib istana yang sudah turun-temurun selama berabad-abad. Di era modern, merek dan ramuan Pien Tze Huang ini tidak eksklusif milik satu perusahaan farmasi.
Di sana ada banyak perusahaan obat yang memproduksi obat dengan merek Pien Tze Huang. Beberapa produk ini masuk ke Indonesia. Ada yang lewat importir besar yang punya izin di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Ada pula yang masuk Indonesia lewat importir-importir kecil yang tidak resmi. Produk-produk ini beredar di toko-toko obat cina.
Mana yang asli? Mana yang palsu? Semuanya asli. Asli Cina. Kita memang tidak bisa memilah antara yang asli dan yang palsu. Tapi kita bisa memilihnya berdasarkan beberapa hal.
Pertama, obat terdaftar di BPOM. Ini pedoman umum untuk semua jenis obat di Indonesia. Kita hanya memakai obat yang terdaftar di BPOM. Yang tidak punya nomor registrasi BPOM kita anggap ilegal. Entah asli atau palsu, itu tidak lagi penting.
Nah, dalam hal Pien Tze Huang ini, merek yang punya nomor registrasi BPOM adalah produk yang diimpor oleh Saras Subur Abadi. Di kemasan obat cina ini ada nomor registrasi BPOM dan tulisan bahwa produk itu diimpor oleh Saras Subur Abadi.
Pedoman kedua, beli di apotek. Produk-produk obat cina yang terdaftar BPOM biasanya dijual di apotek-apotek besar, misalnya jaringan apotek Century, Guardian, atau Watsons. Bisa juga dibeli online di toko resmi Saras Subur Abadi di Tokopedia.
Kalau kita datang ke sentra toko obat cina, misalnya di Glodok Jakarta Utara, kita akan menemukan banyak versi obat cina. Buat yang tidak begitu paham urusan obat cina, ini bisa membingungkan. Jadi, paling aman dan praktis adalah membeli di tempat yang terpercaya.
Contoh lain, di pasaran ada dua versi Lianhua Qingwen. Keduanya sama-sama diklaim original. Yang satu original Cina, tulisannya Cina semua. Yang satunya lagi diimpor oleh PT Intra Aries, dengan tulisan Cina dan tulisan berbahasa Indonesia.
Lianhua Qingwen Jiaonang yang “Cina totok” (100% original Cina) belum terdaftar di BPOM. Dengan kata lain, produk ini ilegal di Indonesia. Jadi, ini persoalannya bukan asli atau palsu melainkan legal atau ilegal. Yang terdaftar di BPOM adalah versi PT Intra Aries, dengan nomor registrasi TI144348471.
Hal yang sama juga berlaku untuk salep Pi Kang Shuang dan Sriti. Salep Pi Kang Shuang yang terdaftar di BPOM adalah yang diimpor oleh PT Sano Gratia Farma. Sementara salep Sriti yang terdaftar di BPOM adalah yang diimpor oleh Tri Tunggal Cipta Anugerah.
Semua penjual obat tentu akan bilang obatnya asli alias original 100%. Kita memang tidak mempermasalahkan asli atau tidaknya. Kita hanya berurusan dengan aspek tertib hukum.
Problem Obat Cina
Harus diakui, pengobatan tradisional Cina memang sudah sangat maju. Akan tetapi kita tetap perlu bersikap kritis, tidak percaya begitu saja. Apalagi kita tidak paham ilmu pengobatan Cina.
Sebagai contoh, Pien Tze Huang pada zaman dulu adalah resep rahasia tabib istana. Salah satu bahannya adalah empedu beruang. Resep ini bertahan beberapa abad. Hingga di tahun 2000-an, Pien Tze Huang yang beredar di Indonesia masih mencantumkan komposisi empedu beruang.
Pertanyaannya: apakah ini benar-benar empedu beruang? Jika ya, berarti ini eksploitasi hewan yang dilindungi. Jika tidak, berarti ini kebohongan. Menyalahi aturan informasi label. Sama-sama salah. Setelah banyak dikiritik, sekarang Pien Tze Huang mencantumkan komposisi empedu sapi, tidak lagi empedu beruang. Dengan kata lain, resep Pien Tze Huang sekarang sudah tidak bisa lagi diklaim sebagai resep asli turun-temurun.
Resep-resep obat di Cina zaman dahulu memang resep rahasia milik peraciknya. Tapi zaman sekarang berbeda. Semua obat yang dijual umum harus mencantumkan komposisinya dengan terbuka. Tidak boleh ada yang dirahasiakan.
Tanpa informasi yang terbuka, konsumen mudah ditipu. Sebagai contoh, sebelum tahun 2000-an ada obat cina untuk hipertensi yang sangat terkenal bernama Ancom. Obat ini sangat laris karena membuat badan langsung terasa enak. Ternyata belakangan diketahui obat ini dicampur diazepam, obat penenang yang sebetulnya termasuk obat resep. Ini menyalahi dua aturan sekaligus, yaitu pencampuran obat tradisional dengan obat kimia, juga melanggar undang-undang psikotropika.
Berbahaya! Tapi banyak yang menggunakannya.