OPINI

Walaupun masa viralnya sudah beberapa tahun lalu, sampai sekarang masih ada pencarian google “kades cantik Lamongan”. Apakah mereka ini belum tahu kalau Mbak Kades Kedungkumpul Sukorame, Angely Emitasari ini sudah rabi dengan sesama kades di Lamongan, Dhika Indra Hariono.

Yang menarik dari kata kunci “kades cantik Lamongan” adalah seberapa Mbak Kades ini mewakili stereotipe perempuan Lamongan pada umumnya.  

Dulu sebelum era wajah glowing, pernah ada stereotipe wong Lamongan ireng-ireng mergo hawane Lamongan panas. Ireng? Memangnya angus dandang?

Waktu itu manipulasi warna kulit hanya bisa dilakukan dengan pupuran Viva atau Kelly. Bedak Viva warnanya serupa bubuk parutan genteng tanah Laren. Sementara krim Kelly menciptakan kesan kuning Blue Band yang tidak natural. Wajah jadi tampak menor.

Kasta Perempuan Lamongan cantik era ini diwakili oleh penyanyi dangdut asal Lamongan, Erie Suzan. Kecantikan era Viva adalah kecantikan natural. Tidak kiyut seperti Mixue tapi sedap seperti dawet siwalan. Lebih awet. Sampai sekarang pun, ketika usianya 45 tahun, Erie Suzan masih tidak banyak berbeda dari Erie Suzan zaman Pak Harto.

Tapi era wedak karungan Viva sekarang sudah tamat. Sekarang emak-emak penjual es setrup saja sudah tidak mau pakai Viva. Maunya pakai Ponds atau Fair & Lovely. Dua bedak ini biasa dibeli satu paket dengan Royco dan Masako.

Sekarang eranya wajah glowing. Dengan krim ajaib, wajah ireng bisa menjadi glowing dalam tempo dua minggu saja. Wajar jika saat ini cewek Lamongan putih-putih. Bahkan banyak yang terlalu putih. Aslinya sudah putih tapi masih pakai pemutih. Walaupun ada juga yang wajahnya putih tapi tangan dan kakinya tetap jujur apa adanya.

Stereotipe cewek Lamongan ireng-ireng sekarang sudah tidak usum. Lihat saja para peserta karnaval di Pantura atau pengunjung Cafe Aola. Ceweknya putih-putih, ayu-ayu. Bahkan emak-emak yang ngorek iwak di boom anyar saja sekarang glowing-glowing. Padahal pesisir Lamongan hawane sejak dulu panas megilan.

Selain faktor kosmetik, perempuan Pantura cantik-cantik mungkin ada kaitannya dengan asal-usul leluhur orang Pantura. Orang sekitar Drajat, Sendang, dan Paciran sebagian adalah keturunan Sunan Drajat. Sunan Drajat adalah anak Sunan Ampel. Ia punya gen putri Campa dari neneknya dan gen Samarkand (Uzbekistan) dari kakeknya, yaitu Syekh Maulana Ibrahim Asmoroqondi yang makamnya ada di Palang, Tuban. Asmoroqondi adalah ejaan Arab untuk Samarkand.

Sementara sebagian orang Brondong dan Blimbing masih keturunan Kyai Brondong. Kami pernah menulis asal-usul Desa Brondong di sini. Kyai Brondong, yang nama aslinya Lanang Dangiran, adalah pangeran Kerajaan Blambangan yang melarikan diri karena peperangan di kerajaan ayahnya, Susuhunan Tawangalun. Jadi orang Brondong-Blimbing banyak yang punya gen putri ningrat. 

Dalam babad kerajaan-kerajaan Jawa, putri-putri kerajaan Blambangan terkenal cantik-cantik. Mereka diperistri atau dijadikan selir raja-raja dari luar Blambangan. Bahkan Syekh Maulana Ishaq, ayah Sunan Giri, yang makamnya ada di Kemantren Paciran juga punya istri putri Blambangan, yaitu Dewi Sekardadu

Dari sejarah ini kita bisa melihat, sebagian orang Pantura Lamongan merupakan produk hibrida, perkawinan silang antara penduduk Lamongan asli dengan warga pendatang yang gennya lebih cantik dan lebih ganteng. Ada gen Uzbekistan, Campa, hingga Kerajaan Blambangan.

Kalau kita mau melihat rupa asli gen Lamongan, kita bisa melihat foto perempuan-perempuan Lamongan pada zaman Belanda. Kami pernah menulis ini. Selengkapnya, baca artikel tentang Orang-Orang Lamongan yang dikirim ke Suriname Pada Zaman Belanda. Berikut ini adalah beberapa foto dari mereka. Walaupun wajah mereka tampak sudah berumur, sebetulnya usia mereka masih awal 20-an. Mungkin ini pengaruh kerja fisik sehari-hari mereka. Para buruh ini dikirim pada awal tahun 1900-an. Persis seabad lalu.

Sekarang mari kita bandingkan dengan perempuan Lamongan zaman kini yang pekerjaannya sama-sama buruh pabrik, dengan usia yang relatif sama. Ambil contoh, login Instagram lalu masukkan kata kunci explore location PT Build Yet Indonesia. Ini pabrik sepatu Puma di Deket yang mayoritas karyawannya perempuan. Hasilnya? Bahkan buruh pabrik saja sekarang ayu-ayu. 

Yang tak punya Instagram, klik di sini.

Masih kurang? Coba kita lihat Instagram, explore location Mitra Produksi Sigaret Sampoerna Lamongan, pabrik rokok Sampoerna di Turi. Ini hasilnya. Gambar ini memang kelihatan pakai filter. Namun, tanpa filter pun tetap saja cantik-cantik.

Ini baru karyawan pabrik. Bagaimana dengan mahasiswa? Tinggal login Instagram lalu masukkan kata kunci explore location Universitas Muhammadiyah Lamongan. Hasilnya? Makin cantik-cantik. 

Yang tak punya Instagram, klik di sini.

Ini baru mahasiswa. Bagaimana kalau kita masukkan kata kunci selebgram Lamongan? Kita akan bertemu dengan Whilda Ayu Agustina, selebgram yang juga model iklan MS Glow Lamongan.

Masih dengan kata kunci yang sama di Instagram, kita juga akan bertemu dengan Reny Sukma, yang bukan model kosmetik tapi layak menjadi model.

Kompetisi untuk tampil glowing membuat produk-produk kosmetik pemutih sangat laris di Lamongan. Sekadar diketahui, Mbak Kades Cantik Angely Emitasari adalah brand ambassador dari produk kosmetik KF Skin. KF Skin ini bahkan punya sebuah klinik yang cukup besar di Lamongan kota. Ngalah-ngalahi klinik BPJS Kesehatan di Lamongan. Pemiliknya adalah Miss Cindy, pengusaha sekaligus selebgram yang sangat populer di Lamongan.

Selain KF Skin, produk kosmetik lain yang juga menguasai pasar Lamongan adalah MS Glow. MS Glow ini produk nasional milik Juragan 99. Distributor MS Glow di Lamongan adalah salah satu distributor daerah yang paling besar. Pemilik distributor ini, selebgram IId Minarta, setiap tahun mendapat penghargaan nasional dari MS Glow pusat karena keberhasilannya melariskan kosmetik ini di Lamongan. Sekarang IId Minarta gaulnya dengan artis-artis nasional seperti Nagita Slavina dan Lesti Kejora.

Di Pantura, MS Glow pernah memasang iklan baliho besar di dekat terminal baru Brondong. Baliho besar ini biasanya dipakai iklan Puan Maharani. Bahkan sekarang MS Glow Lamongan juga memiliki toko lini khusus buat laki-laki. Wah-wah-wah, cowok Lamongan sekarang mau budal miyang sangune MS Glow?

Sebetulnya dari aspek kesehatan, kulit yang gelap itu memiliki fungsi pertahanan tubuh. Pigmen gelap di kulit berfungsi melindungi tubuh dari paparan sinar matahari. Mengurangi risiko penyakit biar badan tidak gampang sakit. Kalau pigmen gelap ini hilang, kulit akan berkurang fungsi pertahanannya. Tubuh jadi gampang sakit kalau terkena sinar matahari. Jadi, secara medis, kulit gelap itu seharusnya tidak perlu di-glowing-kan.

Kecantikan yang natural itu lebih asli, lebih sehat, dan lebih awet. Apalagi buat orang Lamongan yang hawane panas megilan. Menerima kulit wajah apa adanya itu lebih menenangkan jiwa. Buat apa wajah glowing kalau hidupnya boring? Buat apa wajah fair and lovely kalau kisah cintanya unfair and lonely?