masjid namira lamongan

Masjid Namira Lamongan, Info Paling Lengkap Sampai Isu Wahabi

WISATA

LamonganPos.com sudah pernah menulis singkat mengenai masjid Namira Lamongan. Seiring dengan makin terkenalnya Namira, ada banyak pertanyaan di internet mengenai masjid ini. Beberapa pertanyaan kami rangkum di sini.

Siapa Pemilik Masjid Namira?

Pemiliknya adalah al-Ghany wal Mughny, Sang Maha Kaya sekaligus Sang Maha Pemberi Kekayaan. Tentu saja semua masjid adalah baitullah, rumah milik Gusti Allah. Manusia hanya membangunnya. Nah, yang membiayai pembangunan masjid ini adalah pasangan pengusaha toko emas, Helmy Riza dan Eny Yuli Arifah. Mereka adalah crazy rich asli Lamongan yang menggunakan kekayaannya dengan cara yang benar.

Alamat Masjid Namira

Jl. Raya Lamongan – Mantup, Jotosanur, Tikung, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. 

Telepon: 0822-5177-7777

Takmir masjid Namira terbilang sangat aktif di media sosial. Tak hanya memberi informasi seputar pengajian tapi juga menjawab pertanyaan jamaah di medsos.

WhatsApp Group: 082251777777

Telegram: t.me/MASJIDNAMIRA

YouTube: masjid namira

Instagram: @masjidnamira

Facebook: Masjid Namira

Twitter: @masjidnamira

Angkutan Umum ke Masjid Namira

Kalau kita membawa kendaraan pribadi, rute ke Masjid Namira sangat mudah. Lokasinya persis di sebelah selatan Kota Lamongan. Tinggal masuk saja ke Google Maps di sini. Tapi kalau kita naik angkutan umum, urusannya memang agak repot. Sebab di Lamongan belum ada angkutan umum yang andal. 

Kalau kita naik bus dari arah Surabaya atau arah Tuban, kita bisa turun di stasiun Lamongan, persis di seberang Lamongan Plaza. Di sini kita harus naik ojek ke arah Tikung sekitar 4 km sebab tidak ada mobil angkutan ke arah Namira. Kalau kita naik kereta api, tinggal turun saja di stasiun kereta api Lamongan lalu naik ojek.

Asal-Usul Masjid Namira

Nama Namira memang mirip dengan nama Masjid Namirah (pakai “h”) di Arafah, Arab Saudi. Tapi sebetulnya nama Namira di masjid Lamongan ini diambil dari nama salah satu anak dari pemilik yayasan yang membangun masjid ini. 

Masjid Namira Tikung ini memang desainnya sengaja dibuat mirip dengan masjid Namirah di Arafah. Hanya saja ukurannya lebih kecil. 

Tujuannya memang untuk menghadirkan suasana seperti di Arab Saudi. Supaya orang-orang setempat yang tidak bisa menunaikan haji atau umroh bisa punya pengalaman seperti pergi ke Tanah Suci. 

Tidak hanya kiswah dan desain masjid yang dibuat menyerupai masjid Arab, Namira juga sering menghadirkan imam shalat dari Timur Tengah, terutama pada bulan Ramadan. Mendengar bacaan al-Quran para syaikh Timur Tengah ini bisa menghadirkan suasana seperti shalat di Mekkah dan Madinah. 

Tulisan Kiswah Masjid Namira Lamongan

Bagian yang paling unik dari masjid Namira adalah adanya potongan kiswah alias kain penutup kakbah. Kiswah ini asli, tidak repilka. Ukurannya bahkan lebih besar daripada kiswah di masjid Istiqlal Jakarta. Tulisan Arab di kiswah Namira ini terbuat dari 120 kg benang emas dan 25 kg benang perak. Kiswah yang dipasang vertikal ini memiliki ukuran 6 m x 3,5 meter. 

masjid namira lamongan

Karena tulisannya berbentuk kaligrafi yang rapat, tidak semua orang bisa tulisan di kiswah tersebut. Sekadar buat menambah penasaran, baris pertama adalah QS al-Baqarah 144. Silakan dilanjutkan sendiri.

Wisata Dekat Masjid Namira Lamongan

Sayangnya, di dekat Masjid Namira tidak ada tempat wisata besar. Yang ada hanya tempat jalan-jalan seperti Alun-Alun Lamongan dan Taman Telaga Bandung Lamongan

Wisata besar terdekat ke Masjid Namira Lamongan ada di kecamatan Sugio, yaitu Waduk Gondang, Wisata Edukasi Gondang Outbond (WEGO), dan Gondang Park. Jaraknya sekitar 20 km dari Namira, dengan waktu tempuh 45 menit dengan kendaraan pribadi, ke arah barat daya.

Hotel dan Penginapan Dekat Masjid Namira Lamongan

  1. Hotel Syariah Lamongan

Jl. Raya Mantup No. 43, Kucur, Sidomukti, Lamongan. Telepon (0322) 312882. Google Maps di sini. 

  1. OYO 3434 Penginapan Keluarga Syariah

Jl. Merpati No.61, Krajan, Banjarmendalan, Lamongan. Telepon (021) 29707601

  1. OYO 3706 Griya Tentrem Syariah

Jl. Veteran No.150, Tlogoanyar, Lamongan. Telepon (021) 29707601. 

  1. Homestay Bougenville

Jalan Sumargo, Gg. Bougenville No.26, Tlogoanyar, Lamongan. Telp 0813-5860-7784.

  1. Hotel Grand Mahkota

Jl. Sunan Drajat No.24, Kauman, Sidoharjo, Lamongan. Telepon: (0322) 321060

  1. Hotel Elresas

Jl. KH. Ahmad Dahlan No.24, Kauman, Sidoharjo, Lamongan. Telepon (0322) 322777

Jadwal Kajian Masjid Namira

Jadwal kajian diinformasikan secara detail di media sosial Masjid Namira. Silakan ikuti media sosialnya seperti yang tertera di atas.

Akad Nikah di Masjid Namira

Untuk lebih jelasnya, silakan hubungi takmir masjid di nomor di atas. 

Masjid Namira Lamongan Wahabi?

Tentu saja tidak. Dari semua pertanyaan di internet mengenai Masjid Namira, ini adalah pertanyaan yang paling gokil. Pertanyaan ini adalah potret masyarakat kita yang beragama dengan penuh prasangka kepada saudaranya sesama muslim. 

Kecurigaan ini tampaknya berdasarkan para penceramah yang diundang ke masjid ini. Sekadar menyebut beberapa di antaranya: Ustad Abdul Somad, Firanda Andirja, Syafiq Riza Basalamah, Rofi’ Munawar, Fadlan Fahamsyah, Farid Dhofir, Muhammad Sholeh Drehem. 

Ini sebetulnya mudah dipahami. Yang membiayai pembangunan masjid ini adalah pengusaha Muhammadiyah. Maka ustad-ustad yang diundang ke sini juga yang berafiliasi ke Muhammadiyah. Salah satu contoh, bulan Ramadan tahun ini Namira mengundang penceramah Prof. Dr. Zainuddin Maliki, M.Si. Dia adalah anggota DPR RI dari Partai Amanat Nasional.

Rofi’ Munawar adalah salah satu perintis Partai Keadilan (Sejahtera) yang sekarang memilih Partai Gelora. Muhammad Sholeh Drehem adalah ustad para aktivis dakwah kampus yang merintis PK(S). Syafiq Riza Basalamah adalah ustad salafi, anggota dewan fatwa Al-Irsyad.

Dari afiliasi organisasi para penceramah ini memang kita bisa melihat kecenderungan kajian Masjid Namira. Tapi menuduhnya wahabi… itu sungguh keterlaluan. Mungkin yang punya prasangka ini hidupnya kurang santai.

Sebetulnya ada label yang lebih akrab dan sudah biasa kita gunakan sehari-hari. Masjid Namira adalah “masjid Muhammadiyah”. Walaupun label seperti ini juga tidak perlu, setidaknya lebih bersahabat daripada label masjid Wahabi.

masjid namira lamongan

Wisata Kuliner Dekat Masjid Namira

Kalau kita ingin mencoba makanan khas Lamongan, pilihannya ada dua:

  1. Sego boran. Banyak dijual dekat alun-alun dan stasiun kereta api.  
  2. Soto ayam Lamongan
  • Depot Asih Jaya

Kompleks Pertokoan Lamongan Indah A-4

Jalan Panglima Sudirman nomor 75.

  • Warung Soto Cak Mardi

Sebelah timur Perempatan yang mempertemukan Jalan Suwoko dan Jalan Kyai Haji Ahmad Dahlan. 50 meter sebelah selatan kantor Dinas Pendidikan Lamongan.

Beasiswa Masjid Namira

Sekarang yayasan yang mengelola masjid Namira ini juga melebarkan amalnya dengan memberikan beasiswa tahfid al-Quran.

masjid namira lamongan
masjid namira lamongan
masjid namira lamongan

Foto Masjid Namira: dioprasta/ 

lamonganpos
Author: lamonganpos

Redaksi LamonganPos

Silakan bagikan, klik ikon di bawah

Leave a Reply