KULINER

Mengikuti jejak Aola Pantura dan Tebing Cafe di Paciran, kini muncul tempat nongkrong baru di Lamongan kota, yaitu Onnea Lamongan. Tempat nongkrong ini sebetulnya tidak dinamai kafe tapi “Bar & Lounge”. Buat orang Lamongan udik, melafalkan namanya saja mungkin sulit: “Bar en Laounj”. 

onnea lamongan

Ini tempat apaan sih?

“Bar” adalah tempat mirip kafe tapi pilihan menu minumannya lebih nginternesyenel. Sementara “lounge” adalah istilah untuk tempat makan sejenis restoran hotel berbintang untuk mentraktir kolega. Biasanya tamu menikmati hidangan dengan diiringi live music. Harga menu makan dan minumannya juga lebih mahal. 

onnea lamongan

Gampangnya, ini bukan tempat nongkrong sobat misqueen. Beda dengan kafe Aola Paciran yang masih menyediakan menu level sempol ayam, atau Tebing Cafe yang banyak menyediakan menu sekelas nasi goreng. 

Di Aola, dengan modal uang Rp 25 ribu pun kita sudah bisa nongkrong. Di Tebing Cafe harga menu-menunya sedikit agak mahal. Tapi uang Rp 50 ribu masih ada kembaliannya. Di Onnea, setidaknya kita harus mengajak Bung Karno dan Bung Hatta.

Poster di bawah ini mungkin bisa memberi gambaran. Tiket Rp 150 ribu untuk bisa menikmati musik, minuman, dan makanan kecil. 

onnea lamongan

Memang ada yang murah, tapi tentu kurang puas.

Salah satu menu andalan Onnea adalah tenderloin steak. Bagi penggemar berat steak, daging tenderloin lebih enak disajikan dalam kondisi belum matang. Daging cuma dipanaskan sebentar. Istilah masterchefnya, tingkat kematangannya rare atau medium rare. Daging sudah bisa dimakan karena memang sudah empuk dari sononya.

Tapi bagi orang Lamongan kebanyakan, tingkat kematangan ini mungkin masih kurang. Mosok daging durung mateng kok dipangan? Koyok wong nggragas wae. Buat yang seleranya masih Lamongan tulen, steak lebih enak kalau disajikan matang, atau istilahnya, well done.

onnea lamongan

Sebelum dibukanya bar Onnea Lamongan, nama Onnea lebih dulu dikenal sebagai penjual kopi premium untuk kafe. Jadi untuk soal kelas minuman sudah tidak perlu diragukan lagi. Untuk urusan menu, video Nunu “Mbegidak” Elcidi mungkin bisa memberi gambaran singkat.

Tapi review Nunu Elcidi ini hanya mengulas makanan. Padahal ada yang tak kalah penting dari bar & lounge, yaitu atmosfer. Terutama atmosfer saat live music. Video di bawah ini mungkin bisa memberi gambaran atmosfer Onnea saat live music

Jam Buka Onnea Lamongan

Selama bulan Puasa: Setiap hari pukul 16.00-24.00

Setelah Puasa: Buka mulai pukul 9.00 pagi

Alamat: Jl. Suwoko 150 Lamongan

Instagram: Onnea Bar & Lounge

Silakan bagikan, klik ikon di bawah