LamonganPos.com sudah pernah menulis tentang Jalur Alternatif Lamongan Pantura. Kali ini giliran jalur selatan, yaitu Jalur Alternatif Lamongan-Malang dan Lamongan Surabaya/Sidoarjo. Jalur ini jarak tempuhnya lebih panjang. Waktu tempuhnya juga lebih lama.
Kita memerlukannya bukan untuk menghindari kemacetan jalan utama Lamongan-Surabaya, melainkan untuk menghindari kendaraan-kendaraan besar.
Hari ini Jembatan Ngaglik Lamongan yang kemarin ambles sudah bisa dilewati kembali. Sebentar lagi jalur utama Lamongan-Surabaya akan kembali padat dengan bus, truk gandeng, dan trailer. Bagi pengendara sepeda motor, ini adalah jalur neraka sebab sopir-sopir kendaraan besar ini sering membahayakan pengendara sepeda motor. Kalau kita hendak mudik dari Surabaya atau Sidoarjo, kita bisa melewati jalur lebih sepi yang tidak dilewati bus dan truk besar.
Daftar Isi
Jalur Alternatif Lamongan Surabaya
Orang luar Lamongan sering bertanya, Surabaya-Lamongan berapa jam? Kalau kita berkendara lewat jalur utama Surabaya Lamongan, waktu tempuhnya hanya sekitar 1,5 jam. Tapi kalau kita lewat jalur alternatif, waktu tempuhnya lebih dari 2 jam.
- Jika kita mudik dari Surabaya tengah, kita bisa lewat Benowo Surabaya dengan tujuan Mantup Lamongan. Nanti kita akan melewati Jl Raya Benowo, Jl. Raya Kepatihan, Jl. Raya Boboh, Jl. Raya Ngembung, Jl. Raya Leker Rejo, Jl. Raya Benjeng, Jl. Raya Balongpanggang, Jl. Raya Mojopuro, Jl. Raya Mantup. Dari Mantup kita bisa ke Ngimbang, Modo, Kedungpring, Babat, atau Sukorame. Gampangnya kita bisa minta bantuan Google Maps dengan memasukkan Direction, dari Benowo Surabaya dan titik akhir Mantup Lamongan. Atau klik di sini.
- Jika kita mudik dari Surabaya Selatan atau Sidoarjo, dan tidak ingin ketemu truk-truk besar, kita bisa lewat Menganti. Masuknya di pertigaan Jl. Raya Mastrip dan Jl.Raya Menganti, persis di sebelah selatan Pintu Gerbang Tol Gunungsari 2. Ikuti saja lurus Jl. Raya Menganti, Jl. Raya Lakarsantri, sampai Jl. Raya Morowudi. Kalau kita minta bantuan Google Maps, kita harus menginput beberapa tujuan.
- Setelah jembatan Boboh, kita sampai di pertigaan Boboh-Morowudi. Ini adalah titik simpang penting. Kalau kita hendak ke Lamongan Selatan, kita bisa belok kiri menuju ke arah Balongpanggang kemudian Mantup.
Tapi kalau kita hendak ke Lamongan Pantura, dari pertigaan Boboh-Morowudi kita bisa belok kanan menuju Terminal Bunder, lurus ke utara ke arah Suci, sampai tembus Manyar. Di Manyar kita belok ke barat menyusuri Jl. Raya Daendels.
Kalau Jl. Daendels macet, kita bisa belok kiri di pertigaan Golokan, Sedayu, menuju pertigaan Lasem. Sampai di pertigaan Lasem, kita belok ke barat menyusuri Jl. Lowayu Dukun sampai tembus Desa Petiyin. Sampai Petiyin kita terus lanjut ke Barat melewati Desa Bulubrangsi, lalu Godog, hingga tembus kantor Polisi di Desa Gampang Sejati, Laren.
Jalur Alternatif Lamongan Malang
Jalur paling cepat Lamongan ke Malang tentu saja adalah lewat tol Manyar-Gresik-Surabaya-Malang. Jalur alternatif hanya untuk pengendara dari Lamongan Selatan, dengan titik masuk dari Ngimbang. Jalur alternatif Lamongan Malang ini sama dengan jalur bus mini (dulu Puspa Indah), jurusan Tuban-Malang. Jalur besarnya: Malang-Batu-Jombang-Ngimbang-Babat. Rutenya penuh kelokan, tanjakan, dan turunan.
Jika kita minta bantuan Google Maps, kita harus memasukkan beberapa tujuan satu demi satu. Atau, gampangnya, klik di sini.
Dari Terminal Landungsari, ke arah Jl. Sengkaling, ke Jl. Sukarno, ke Jl. Pattimura, ke Jl. Sultan Agung, ke Jl. Surapati, ke. Jl. Hasanuddin, ke Jl. Trunojoyo, ke Jl. Songgoriti, ke Jl. Arumdalu, ke Jl. Rajekwesi, ke Jl. Brigjen Abdul Manan Wijaya yang sangat panjang dan berkelok-kelok, ke Jl. Mulyorejo, ke Jl.Bendorejo, ke Jl. Sumberagung, ke Jl. Jombok lalu ke Jl. Kasembon yang keduanya juga panjang dan berkelok-kelok.
Dari Jl. Kasembon, ke Jl. Raya Malang, ke Jl. Kandangan, ke Jl. Jombang, Jl. Kandangan, Jl. Arjuno, Jl. Supriadi, Jl. Suropati, Jl. Pattimura, Jl.Gajah, Jl. Kamboja, Jl. Mojowarno, Jl. Bulurejo–Jogoroto, Jl. Sumberbendo, Jl. Jogoroto, Jl. Jogoroto–Peterongan, Jl. Brawijaya, Jl. Veteran, Jl. Kenanga, Jl. Cempaka, Jl. Seroja, Jl. PS, Jl. Jombang–Ploso, Jl. Raya Tembelang, melintasi Kali Brantas, Jl. Raya Babat Jombang, sampai Ngimbang, kemudian Babat.
Waktu tempuh dan jarak tempuhnya dua kali lipat daripada lewat tol. Bisa bikin sakit pinggang dan geger cuklek.