Alkisah, pada zaman dulu, seorang pemuda Lamongan bernama Ali Imron mengikuti seleksi penerimaan mantu untuk memperebutkan seorang gadis cantik asal Kediri. Ia harus bersaing dengan dua pemuda lain asal Jombang dan Ponorogo.
Giliran pertama pemuda asal Jombang maju menghadap calon mertua.
Siapa nama lengkap dan panggilan kamu?
Nama saya Muhammad Thoriq, Pak. Biasa dipanggil Thoriq.
Hmmm… coba baca Surat At-thoriq sampai selesai.
Pemuda Jombang yang kebetulan lulusan Pesantren Tebu Ireng Jombang itu pun dengan lancar membaca Surat At-Thoriq.
Giliran kedua pemuda asal Ponorogo maju.
Siapa nama lengkap dan panggilan kamu?
Nama saya Muhammad Fajar, Pak. Biasa dipanggil Fajar.
Hmmm… coba kamu baca Surat Al-Fajr.
Pemuda Ponorogo yang kebetulan lulusan Pesantren Gontor itu pun dengan lancar membaca Surat Al-Fajr.
Giliran terakhir Ali Imron si pemuda Lamongan yang tidak pernah mondok di pesantren ini maju. Wajahnya tampak pucat pasi.
Siapa nama lengkap dan panggilan kamu?
Nama saya Muhammad Ali Imron, Pak. Tapi biasa dipanggil Kulhu.
Inilah asal-muasal kenapa gadis Kediri tidak boleh menikah dengan pemuda Lamongan.