OPINI

Foto-foto: Persela FC

LamonganPos.com – Persela Lamongan baru saja dikalahkan pemuncak klasemen Liga 1, Bali United dengan skor tipis 1-2 pada pekan ke-28, Selasa (01/03/2022). Kekalahan dari Bali United tentu saja membuat kans Persela untuk lolos dari jurang degradasi semakin berat pada musim ini. Laskar Joko Tingkir saat ini baru mengumpulkan 20 poin dari 28 pertandingan dan berada di posisi ke-17 dari 18 klub.

Dwi Kuswanto dan kolega terpaut tujuh poin dari Barito Putera yang berada di zona aman. Mengingat pertandingan Liga 1 hanya menyisakan enam laga lagi, peluang Persela sepertinya cukup berat untuk bisa bertahan di Liga 1 pada musim depan.

Lantas, faktor apa saja yang membuat Laskar Joko Tingkir tampil sangat mengecewakan sepanjang musim ini?

  1. Pemain asing yang minim kontribusi

Persela sejak dulu dikenal selalu memiliki para pemain asing berkualitas setiap musimnya. Sayangnya, hal tersebut tidak terlihat sama sekali pada musim ini. Demerson Bruno, Guilherme Batata, Ivan Carlos, dan Jabar Sharza belum tampil memukau sepanjang putaran pertama.

Alhasil, dua nama terakhir digantikan oleh Jose Wilkson dan Selwan Al-Jaberi pada bursa transfer Januari lalu. Namun, dua pemain baru itu juga belum terlalu memberikan kontribusi besar sampai saat ini. Jose Wilkson baru mencetak 1 gol dan 1 assist dari 8 laga bersama Persela. Sedangkan, Al-Jaberi juga baru membukukan 1 gol serta 1 assist dalam 7 pertandingan.

  • Terlalu mengandalkan pemain muda yang minim jam terbang

Selain diingat memiliki pemain asing hebat, Persela Lamongan juga selalu dikenal melahirkan bakat-bakat muda potensial. Sudah cukup banyak pemain muda berkualitas yang lahir dari tim asal Lamongan itu, seperti Dendy Sulistyawan, Saddil Ramdani, hingga Ahmad Birrul Walidain.

Akan tetapi, para pemain muda Persela musim ini belum tampil sesuai ekspektasi. Riyatno Abiyoso, Gian Zola, ataupun Malik Risaldi harus diakui memiliki kualitas yang mumpuni. Namun, mereka belum bisa membuat perbedaan besar sejauh ini bagi Persela. Kapasitas mereka juga tidak terlalu terlihat jika menghadapi lawan-lawan yang lebih berpengalaman.

  • Lini pertahanan bobrok, lini depan tumpul

Sampai pekan ke-28 ini, Persela Lamongan menjadi tim kedua yang kebobolan paling banyak di Liga 1. Gawang Laskar Joko Tingkir sudah kemasukan 45 gol sejauh ini. Persela hanya lebih baik dari Persiraja Banda Aceh yang sudah kebobolan 55 gol. Kemasukan banyak gol tentu saja menjadi salah satu faktor yang membuat Persela gagal meraih banyak poin.

Selain itu, lini depan Persela juga sangat tumpul pada musim ini. Persela baru memasukkan 25 gol dari 28 pertandingan. Itu artinya, klub kebanggaan arek Lamongan tersebut hanya memiliki rata-rata 0,8 gol setiap pertandingannya. Gak sampai satu gol per laga. Hal tersebut tentu sangat mengecewakan.

Enam pertandingan terakhir Persela akan menghadapi Borneo FC, Persikabo 1973, PSM Makassar, Bhayangkara, PSS Sleman, dan PSIS Semarang. Di atas kertas, para lawannya itu lebih diunggulkan daripada Persela. Namun, masih ada peluang bagi Persela untuk tetap bertahan di Liga 1 pada musim depan, walau peluang itu sangat kecil.

Mari berdoa saja.