Orang luar Lamongan banyak yang mencari informasi mengenai kafe Terakota Lamongan, kafe Aola Paciran, dan Tebing Cafe Paciran, Lamongan. Bahkan ada yang ingin tahu perbandingannya.
Terakota, Aola, dan Tebing Cafe memang sama-sama sedang nge-hit di Lamongan. Tapi sebetulnya ketiga kafe ini tidak bisa dibandingkan. Sebab Kafe Terakota ada di Lamongan Kota, sementara Kafe Aola dan Tebing Cafe ada di Kecamatan Paciran. Jarak lokasi keduanya cukup jauh, sekitar 1-1,5 jam perjalanan dengan kendaraan bermotor.
Lamongan itu luas, Gaes.
Orang luar Lamongan mungkin mengira keduanya berdekatan sehingga pilihannya Aola ATAU Terakota ATAU Tebing Cafe. Padahal tidak demikian. Kafe Aola dan Tebing Cafe masih bisa dibandingkan karena keduanya sama-sama di Paciran.
Kalau yang dikunjungi adalah wilayah Lamongan utara, maka pilihannya adalah Kafe Aola atau Taman Kuliner Paciran atau Tebing Cafe. Terlalu jauh kalau harus ke Terakota.
Sebaliknya, kalau yang dikunjungi adalah Lamongan tengah, pilihannya adalah Terakota atau kafe dalam kota lainnya. Terlalu jauh ke Aola atau Tebing.
Kami sudah pernah mengulas Aola di sini. Jka memang harus membandingkan dengan kafe di Paciran, baiklah, mari kita bandingkan dulu kafe Terakota Lamongan dengan kafe Aola Paciran. Nanti kita akan bandingkan keduanya dengan Tebing Cafe Paciran.
Daftar Isi
Terakota trendi, Aola family-friendly
Di Aola ada taman bermain untuk anak-anak. Ada pantai berpasir putih. Anak-anak bisa bermain pasir atau nyebur ke air. Bahkan sekarang ada wahana bianglala di sini. Anak-anak yang diajak ke sini bisa ketagihan. Ini memang strategi Aola menggaet pelanggan. Banyak pengunjung yang datang ke tempat ini beberapa kali bukan karena ingin berkunjung lagi tapi karena anaknya merengek minta ke sini untuk nyebur ke air.
Kafe Terakota sulit didesain demikian karena lokasinya di tengah kota. Terakota adalah kafenya orang kota. Desainnya minimalis-artistik.
Terakota instagrammable, Aola instagrammabler
Tidak bisa diingkari, sekarang aspek ke-Instagram-an selalu menjadi pertimbangan pertama jalan-jalan. Aola punya kelebihan ini. Lokasi tepi pantai dan lahan yang luas membuat Aola memang sangat Instagrammable. Bahkan sebetulnya bisa saja Aola didesain lebih artistik daripada yang sekarang. Sayang sekali, bangunan utamanya terlalu mainstream.
Spot foto di Terakota memang tidak seunik Aola. Tapi untuk ukuran kafe tengah kota, Terakota sudah termasuk kategori recommended.
Menu Aola ala pujasera, menu Terakota ala resto
Ini sebetulnya mudah dipahami karena memang Aola berada di wilayah pinggiran. Di sini kedai yang menjual makanan adalah pihak ketiga. Mereka menyewa kios ke Aola dan menjual makanan mereka sendiri. Maka harganya adalah harga sesuai standar mereka sendiri. Rata-rata hanya belasan ribu rupiah sudah dapat seporsi.
Yang dikelola sendiri oleh Aola adalah kedai minuman. Minuman Aola tidak semuanya level kafe. Banyak juga minuman siap seduh yang harganya di bawah sepuluh ribu. Jadi uang Rp 25.000 saja sudah bisa untuk pesan makan dan minum level standar.
Jika dibandingkan dengan Aola, menu di Terakota memang lebih mahal. Namanya saja banyak yang pakai basa enggres. Tapi, lagi-lagi, perbandingan ini tidak adil karena lokasinya yang berbeda jauh. Harga minuman plus makanan di Terakota kira-kira mulai 50 ribu.
Menu-menu Terakota lebih kosmopolitan dengan nama-nama Barat. Tidak seperti di Aola yang menunya level sempol ayam, pekpek, atau ayam goreng.
Aola semi-outdoor, Terakota Indoor
Aola berada di tepi pantai, anginnya kencang sekali, lokasinya luas, bangunan utamanya tidak berdinding. Lokasi seperti ini lebih menguntungkan di masa pandemi. Untuk meminimalkan resiko penularan Covid, pengunjung bisa memilih meja kursi di tempat terbuka.
Bangunan utama kafe Terakota Lamongan memang berdinding. Kurang menguntungkan di masa pandemi seperti sekarang. Tapi pengunjung bisa meminimalkan resiko penularan Covid dengan memilih meja outdoor atau rooftop di lantai dua.
Musik Aola hiburan, musik Terakota pertunjukan
Kedua kafe sama-sama menyajikan musik live. Kafe Aola bahkan sempat viral gara-gara menampilkan grup musik lokal, The Drunken Boys feat Baku Hantam. Tapi dalam hal musik ini, kafe Terakota Lamongan lebih berkelas. Tidak sekadar menghibur pengunjung, panggung musik di Terakota bahkan sering digunakan untuk mempromosikan karya baru musisi-musisi lokal.