DIREKTORI

Wong Lamongan megilan-megilan. Itu bukan hanya judul lagu artis Lamongan, Yak Widhi. Memang demikianlah faktanya. Dengan sumber daya seadanya, wong-wong Lamongan menembus segala keterbatasan. 

Kalau ingin contoh, datanglah ke Dusun Sumuran, Desa Sumur Gayam, Paciran. Di desa kecil di pesisir Lamongan ini, terdapat sebuah industri rumahan yang memproduksi deterjen dan sejenisnya.

Mereknya catchy, Poly Clean. Sekilas terdengar mirip Soklin. Bisa jadi ini memang akan meniru jejak sukses Soklin. 

Dulu pabrik Soklin (Wings) awalnya hanyalah industri rumahan di Surabaya yang produknya dijual keliling kampung. Wings harus bertarung melawan raksasa bernama Unilever yang sudah menguasai pasar di seluruh dunia. Pertarungan yang sama sekali tidak seimbang.

Tapi kegigihan Wings selama bertahun-tahun membuat Soklin kini bisa sejajar dengan Rinso. Bahkan sekarang di desa-desa, orang biasa membeli “rinso merek Soklin”. 

Posisi Poly Clean saat ini persis seperti Soklin zaman dulu. Produk Paciran ini harus menembus dominasi produk Wings dan Unilever.

Untuk ukuran usaha kecil, Poly Clean sudah punya banyak sekali produk. Mulai dari detergen cair, sabun cuci piring, semir ban, pelembut pakaian, sabun cuci tangan, pembersih lantai, pelicin setrika, pembersih porselen, parfum laundry, dan beberapa lagi. Produk-produk ini harus bertarung melawan Soklin, Rinso, Molto, Soklin Pewangi, Porstex, Rapika, Kispray, Sunlight, Mama Lemon, dan merek-merek besar lainnya.

Yang menarik, pemilik usaha ini, Muhammad Icfa, adalah pemuda milenial. Ia baru lulus dari Universitas Muhammadiyah Malang tahun lalu. Lulus kuliah, pendaki gunung ini merakit alat-alat produksi sendiri dengan las dan gerinda. 

Soal mutu, Poly Clean tentu tak perlu diragukan lagi sebab Icfa adalah sarjana teknik industri. Apalagi Poly Clean sudah mengantongi izin komersial untuk semua produknya. Kemasannya juga sudah sesuai standar pabrik. Bahkan Poly Clean punya kelebihan dalam hal wanginya lebih awet.

Penasaran kan?

Modal Uang Saku Kuliah

Poly Clean adalah potret usaha kecil modal nekad. Icfa mendirikan usaha ini bukan karena ia anak Sultan tapi justru karena usaha keluarganya sedang sepi akibat pandemi.

Selama kuliah, ia menyisihkan uang sakunya. Ia mulai merintis usaha ini dengan tabungan sebesar Rp 500 ribu. Secara cerdik ia menjadikan rumahnya sebagai laboratorium. Siji gawe loro gawe. Materi kuliah research & development langsung ia praktekkan dengan melakukan riset formulasi Poly Clean.  

Hasil coba-coba itu ia tawarkan ke kenalan dan tetangga. Sedikit demi sedikit proses produksi diperbaiki. Sekarang Poly Clean memiliki beberapa puluh produk aneka varian dengan pasar yang terus tumbuh. 

Sebagai pemain baru, Poly Clean menawarkan kemudahan pengiriman dan harga yang lebih murah. Produknya banyak yang dikemas dalam wadah besar. Cocok untuk usaha laundry

Yang terpenting, Poly Clean melayani pembelian grosir maupun satuan. Gratis ongkir untuk wilayah Paciran, Solokuro, Brondong, dengan minimal pembelian lima buah produk apa saja. 

Untuk pengiriman ke kecamatan selain di atas, misalnya Babat atau Lamongan Kota, gratis ongkir dengan minimal pembelian 40 buah produk apa saja. Keren! Tak kalah dengan grosir berbasis aplikasi seperti Mitra Bukalapak atau Ula. 

Dengan berbagai kelebihan ini, Poly Clean adalah produk lokal yang sangat layak kita dukung.

Poly CleanJl. Sumur Kebon, Dusun Sumuran, RT 4, RW 3, Desa Sumur Gayam, Paciran
Telp/WA08813273610
Instagramjuragansabun_