
Latihan Napas Saat Isoman Jika Tidak Ada Tabung Oksigen
Penulis: Ainun Faridah, lulusan D3 Fisioterapi Universitas Airlangga
Minggu kemarin kami menulis daftar penjual dan isi ulang oksigen di Lamongan. Namun ternyata banyak yang stoknya kosong atau harus inden lebih dulu. Padahal kebutuhan oksigen buat pasien sesak napas tentunya sangat mendesak.
Sebetulnya tidak semua pasien sesak napas membutuhkan oksigen tabung. Sebagian besar (lebih dari 90% pasien Covid) bisa sembuh tanpa perawatan rumah sakit dan tabung oksigen.
Untuk mengatasi sesak napas ringan, pasien bisa melakukan latihan di bawah. Latihan-latihan berikut bersifat universal. Tidak hanya untuk pasien Covid tapi juga untuk keluhan sesak napas lain. Bahkan bisa juga dilakukan sebagai latihan napas sehari-hari untuk kesehatan walaupun tidak punya keluhan sakit.
- Teknik napas diafragma (napas perut)
Diafragma adalah sekat antara rongga dada dan rongga perut. Dalam keadaan normal, kita biasanya bernapas hanya menggunakan rongga dada. Nah, teknik napas diafragma ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan paru-paru untuk mengembang, tidak hanya di rongga dada.


Caranya:
- Duduk bersandar di kursi dengan kaki menempel di atas lantai. Ini bertujuan untuk memberikan rasa nyaman.
- Letakkan satu tangan di perut dan satu tangan yang lain di dada. Ini bertujuan untuk melihat tanda bahwa latihan yang dilakukan sudah benar.
- Hembuskan napas perlahan melalui mulut dan kempiskan perut secara bersamaan.
- Tarik napas perlahan melalui mulut dan gembungkan perut secara bersamaan. Ulangi langkah ketiga dan keempat sebanyak 6-8 kali lalu istirahat dan bernapas seperti biasa.
- Teknik ini bisa dilakukan sambil duduk maupun berbaring.

- Teknik napas tiup
Dalam keadaan normal, kita menghirup dan mengeluarkan napas hanya lewat hidung. Dalam teknik napas ini, pasien menghirup napas dari hidung lalu mengeluarkannya lewat mulut sedikit demi sedikit. Tujuannya adalah untuk melatih kekuatan otot pernapasan sehingga bisa meningkatkan kapasitas paru-paru.
Caranya:
- Duduk bersandar di kursi dengan kaki menempel di atas lantai.
- Tarik napas perlahan melalui hidung. Tahan napas selama 2 detik sebelum mengembuskannya.
- Embuskan napas melalui mulut dengan posisi mulut seperti sedang meniup lilin.
- Lakukan teknik ini dengan perbandingan 1:2. Artinya, jika kita menarik napas 5 detik lewat hidung, kita mengeluarkannya 10 detik lewat mulut.

- Mendorong dan mengeluarkan dahak
Salah satu keluhan pasien Covid adalah adanya lendir (dahak) di rongga napas bawah yang sulit dikeluarkan. Lendir ini memang sengaja diproduksi oleh tubuh untuk melokalisir virus.
Posisi dahak Covid ada di rongga bawah, berbeda dengan dahak flu batuk biasa yang ada di tenggorokan dan relatif mudah dikeluarkan lewat batuk.
Teknik mendorong dahak:
- Posisikan badan senyaman mungkin untuk mengeluarkan dahak.
- Embuskan napas terlebih dahulu, lalu tarik napas semaksimal mungkin
- Embuskan napas secara keras dengan mulut dalam kondisi terbuka dan menghasilkan suara “ha”. Seperti sedang berteriak tapi tidak mengeluarkan suara.

Teknik batuk terkontrol:
- Teknik kedua ini hampir sama dengan teknik pertama.
- Bedanya, di langkah ketiga, saat mengembuskan napas, batukkan sebanyak 2 kali dengan posisi mulut menghasilkan bunyi “o”.

Jangan lupa, saat melakukan latihan di atas, pakailah masker yang nyaman supaya dropletnya tidak menyebar ke mana-mana dan menulari orang lain.