Artis Lamongan Yak Widhi baru saja merilis lagu berjudul Wong Lamongan Megilan. Inti lirik lagu ini: wong lamongan apik-apik, ganteng-ganteng, ayu-ayu, seneng seduluran, seneng guyon, pekerja keras.”
Mungkin lirik lagu ini terkesan narsistis. Tapi LamonganPos punya pengalaman serupa yang lebih objektif.
Selama mengumpulkan bahan tulisan untuk website ini, kami mengamati media sosial orang-orang Lamongan. Dari pengamatan ini kami sampai pada kesimpulan, orang Lamongan pinter-pinter sampai membuat kami minder. Sungguh.
Di desa-desa pelosok pun kini sudah banyak lulusan S2, S3, bahkan ada juga yang profesor. Banyak juga yang kuliah di luar negeri. Banyak yang pendidikannya biasa saja tapi otodidak sukses di bidangnya.
Generasi Lamongan sekarang adalah generasi yang jauh berbeda dari satu generasi sebelumnya. Ini sebetulnya adalah modal penting untuk membangun Lamongan agar tidak cuma begini-begini saja.
Lamongan masih punya banyak sekali pekerjaan rumah yang harus dibenahi.
Di wilayah pertanian, para petani masih belum sejahtera. Pupuk mahal, harga panen murah. Begitu pula di daerah tambak.
Di wilayah nelayan, ekonomi cukup baik tapi masalah perkotaan sudah masuk ke sini: sampah, kejahatan, narkoba.
Karena sebagian besar Lamongan adalah wilayah pertanian, maka masalah pertanian harus mendapat prioritas utama. Di Lamongan sudah banyak inisiatif-inisiatif pertanian. Sayangnya, inisiatif ini masih belum merata dan berkesinambungan.
Sebagai contoh, Taman Agro Besur, Sekaran. Inisiatif ini dipelopori oleh Khamim Asy’ari, ahli pertanian dari Siser, sebuah desa pelosok di Kecamatan Laren yang belum terjangkau aspal.
Dulu taman wisata Besur ini ramai sekali, tapi sekarang “sepi mamring”. Ini karena kita melihat Taman Besur sekadar sebagai tempat berfoto selfie.
Padahal harusnya kita melihatnya sebagai tempat belajar. Di sini, kita bisa belajar bertani organik, memutus ketergantungan kepada pupuk kimia dan pestisida. Ini adalah ilmu yang sangat penting buat wong Lamongan.
Pertanian memang mungkin tidak seksi. Tapi justru inilah ladang kebaikan paling luas kalau kita ingin membangun Lamongan.
Pertanian, peternakan, perikanan darat, perikanan laut, pendidikan, kesehatan, lingkungan, kebudayaan, pariwisata, dll, semua membutuhkan sentuhan baru dari generasi baru wong Lamongan, baik yang tinggal di Lamongan maupun yang di perantauan. Agar Lamongan benar-benar megilan.
Lamongan adalah ibu bumi kita. Raga kita berasal dari tanah liat Lamongan dan air sumur Lamongan. Percuma sukses di perantauan jika tidak turut membangun tanah kelahiran.