MEGILAN

Lamongan punya dua musisi level nasional yang cukup terkenal, yaitu Gafarock dan Gamelawan, dua-duanya dari Sendangagung Paciran. Profil keduanya sudah pernah kami tulis di sini.

Selain mereka berdua, sebetulnya ada juga beberapa musisi baru. Memang belum sepopuler Duo Sendang itu tapi mereka sudah menghasilkan karya sendiri yang kualitasnya cukup mbois dan layak naik ke pentas nasional.

Salah satunya adalah Deruh. Trio ini beranggotakan wong Lamongan: Okky Indraloka (asal Sukodadi, lulusan SMAN 2 Lamongan), Fikra Zacky (asal Brondong, lulusan SMKN 1 Lamongan), dan Addin (asal Lamongan Kota, lulusan SMKN 1 Lamongan).

Mereka memproduksi albumnya di “warung Pecel Lele”. Ya, mereka merekam musik di sebuah studio rekaman di Lamongan Kota yang berlabel Pecel Lele Records.

Label musik asli Lamongan ini didirikan oleh Okky bersama lima orang kawannya. Selain mengorbitkan Deruh, Pecel Lele Records juga membidani lahirnya banyak musisi lokal lain seperti Woodplane, Flourish, dan Tisan. Dari beberapa nama ini, Deruh mungkin yang paling menarik perhatian secara musikal.

Bagi telinga kebanyakan orang Lamongan, musik Deruh mungkin agak berat. Kategorinya “lagu mikir” sebab harus dinikmati sambil berpikir. Khas musiknya orang pinter.

Aliran musik mereka memang tidak biasa: indie pop, post rock, post punk. Tapi bagi kita, persetan dengan nama-nama, yang penting musiknya enak didengar. Persis seperti namanya, Deruh. Bebunyian. Suara menderu tak perlu nama.

Tak hanya selera musiknya yang agak berat,  lirik lagu-lagu Deruh kebanyakan juga berbahasa Inggris. Tidak seperti Gafarock atau Gamelawan yang mengambil identitas etnik Jawa.

Deruh memang sengaja memilih lirik bahasa Inggris untuk menjangkau penikmat musik yang lebih luas. Persis seperti slogan mereka, The Eastern Echo Is Loud (Ojo Ngremehno Wong Wetan).

Mari kita simak salah satu lagunya yang bercerita tentang kerumitan relasi manusia, Tell Me How (Sakjane Aku Kudu Piye?) Musiknya sekilas terdengar mirip Radiohead. Kualitas melodinya tak kalah dari lagu-lagu grup musik Efek Rumah Kaca (ERK).

Oh ya, sekadar diketahui, vokalis ERK, Cholil Mahmud, masih punya gen Lamongan karena orangtuanya berasal dari Kota Wingko Babat.

Lagu berikut, Stuntman, bercerita tentang kesendirian.

Lagu Sandar ini liriknya berbahasa Indonesia tapi berupa puisi gelap yang entah apa maksudnya. Dari melodinya, kita hanya tahu ini lagu melankolis.

Note. Ada yang tahu lokasi pengambilan gambar klip video di bawah ini? Clue: Lamongan Selatan.

Dari beberapa lagunya yang pertama saja, kita bisa menimbang, Deruh sudah pantas naik kelas. Siap menderu-deru, tak hanya di kafe-kafe Lamongan macam Terakota, tapi juga pentas nasional.

DERUH 
YoutubeDeruh Music
Instagrammenderuh
emailderuhcall@gmail.com
SpotifyDeruh
TelpOkky (081 357 810 801)
PECEL LELE RECORDS 
FacebookPecel Lele Records
Instagrampecellelerecords
 Artist Woodplane, Flourish, Tisan