JUAL BELI

Keripik singkong? Sudah biasa. Keripik ubi? Kentang? Tempe? Sudah banyak yang jual.

Keripik buah genderuwo? Nah, ini baru horor!

Di Lamongan Anda bisa mendapatkan keripik ini di Desa Latukan, Kecamatan Karanggeneng.

Keripik ini berasal dari biji buah gayam. Pohon ini kadang disebut pohon genderuwo karena bisa tumbuh sangat besar, bertajuk lebat dan rindang. Sering dianggap sebagai sarang genderuwo.

Pohon ini sekarang sudah jarang sekali ditemukan. Di Latukan pun tinggal beberapa batang saja.

Dalam biologi, gayam (Inocarpus fagiferus) masih berkerabat dengan petai dan jengkol. Buahnya berupa polong yang keras. Bentuk bijinya mirip jengkol.

Karena buahnya sangat keras dan sulit dikonsumsi, pohon ini biasanya ditebang. Padahal sebetulnya dengan sedikit pengolahan, buah ini bisa menjadi komoditas yang sangat menguntungkan.

Inilah yang dilakukan oleh Bu Liandra, warga Latukan. Selama enam tahun ini ia menekuni usaha produksi keripik gayam. Buah yang keras itu dipecah satu-satu, lalu bijinya direndam, dikupas, diiris-iris, lalu digoreng.

Walaupun bumbunya hanya penyedap rasa, keripik gayam sangat gurih. Gurihnya khas buah polong. Kira-kira selevel gurihnya petai atau jengkol. Tapi karena ini keripik, sama sekali tak ada bau yang menyengat.

Keripik ini dijual dalam kemasan 1 ons seharga Rp 10 ribu. Tersedia juga kemasan 2,5 ons dan 5 ons. Harganya lumayan mahal karena memang proses pembuatannya melelahkan dan bahan bakunya sulit didapat.

Berbeda dari ketela, ubi, kentang, atau tempe yang bahan bakunya selalu ada, buah gayam tidak selalu ada. Selain karena pohonnya jarang, gayam berbuah musiman. Setahun tiga kali.

Tak harus datang ke Latukan, Anda bisa membelinya secara online. 

Keripik Gayam Bu LiandraDesa Latukan, Kecamatan Karanggeneng
WA0856-4871-0391
Facebookfacebook.com/briliandra.pecek