Lamongan akan punya bupati baru. Bupatinya memang baru tapi ia adalah pejabat lama. Selama 34 tahun Yuhronur Efendi sudah malang melintang di birokrasi Lamongan.
Dibandingkan dengan dua cabup lain di pilkada kemarin, pengalaman Yuhrnonur memang paling komplet di Lamongan. Dari aspek ini, YES memang unggul dan layak menang.
Dia mengawali karier birokratnya benar-benar dari nol, dengan menjadi PNS rendahan di tahun 1986. Saat itu ia baru setahun lulus dari SMA Negeri 1 Tuban. Umurnya baru 18 tahun.
Bekerja Sambil Kuliah
Di jalur PNS, kariernya naik setahap demi setahap. Sembari bekerja, ia menyempatkan diri menempuh kuliah. Gelar sarjana ekonomi ia dapatkan dari Universitas WR Supratman Surabaya tahun 1998 alias 20 tahun terhitung sejak ia menjadi PNS.
Tak berhenti di situ, Yuhronur melanjutkan ke jenjang S2 di Universitas Gadjah Mada. Gelar Master of Business Administration (MBA) ia peroleh tahun 2010.
Lagi-lagi ia tak berhenti di sini. Selesai S2 ia langsung menempuh pendidikan S3. Gelar doktor di bidang ilmu administrasi didapat dari Universitas Brawijaya tahun 2015.
Semenjak lulus sarjana, kariernya mulai melesat. Tahun 1999, setahun setelah menyandang sarjana ekonomi, Yurohnur menjabat sebagai Kasubag Verifikasi BKBD Lamongan. Setelah itu ia berturut-turut diangkat sebagai Kepala Bidang Anggaran Kabupaten Lamongan, lalu Direktur BPR Bank Daerah Lamongan.
Selama menjadi PNS, Yuhronur pernah tiga kali mendapat penghargaan sebagai ASN Teladan tingkat nasional. Pertama kali saat ia lulus sarjana, kedua saat ia sedang kuliah S2, dan terakhir setelah ia selesai menempuh pendidikan S3. Komplet.
Jabatan terakhirnya adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Lamongan. Posisi ini hanya selangkah dari kursi bupati. Ia mengundurkan diri dari jabatan yang ia pegang sejak 2012 ini untuk maju di pilbup kemarin.
Keputusannya itu memang tidak salah. Dengan dukungan sebagian besar parpol, ia memenangi pilkada walaupun dengan selisih yang tipis dari pesaingnya.
Ibarat pemain catur, Yuhronur adalah pemain yang sangat telaten. Ia memang bukan grandmaster yang menang lewat strategi besar yang sulit ditebak. Ia mencapai tujuan lewat langkah-langkah kecil. Bidak demi bidak.
Penyanyi Rock
Di luar birokrasi pemerintahan, Yuhronur punya kegiatan “sak embong”. Ia menjadi dosen di Universitas Islam Lamongan (Unisla), CEO Persela, Ketua Kwarcab Pramuka Lamongan, dan Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran Lamongan.
Kehidupan di luar pekerjaannya juga terbilang megilan. Hobinya menyanyi rock. Sejak SMA, pria kelahiran Karanggeneng 12 Januari 1968 ini bahkan punya grup band. Saat ia menjabat Sekda, ia sempat menghasilkan album rock religi bertajuk “Gemerlap Cahaya-Mu”.
Jiwa mudanya tak hanya tampil lewat hobi musik. Di media sosial, ia juga cukup aktif seperti anak muda kebanyakan. Mulai dari medsos anak gaul sepert Facebook dan Instagram, hingga medsos orang serius macam Twitter hingga LinkedIn.
Keluarga Terpelajar
Prestasi Yuhronur tidak sebatas di kantor. Keluarganya sendiri adalah potret keluarga yang terdidik dan berprestasi. Istrinya, Anis Kartikawati, adalah Ners (profesi keperawatan) yang, seperti lazimnya istri pejabat, punya banyak jabatan kedharmawanitaan.
Anak pertama, Yustika Izziyatu Anindita adalah dokter lulusan Undip Semarang. Anak kedua, M. Aindra Imawan lulusan agrobisnis, Universitas Gadjah Mada. Anak ketiga, Vinisalasi Ramadhanty, arsitek ITS.
Dari riwayat kerja, pendidikan, hobi, dan kehidupan pribadinya, Yuhronur memang terbilang komplet. Sebagai akademisi maupun birokrat, sebagai pribadi maupun pejabat. Dari latar belakang keluarganya, kita layak berharap Yuhronur nanti tidak akan disibukkan oleh urusan membangun dinasti politik seperti Bupati Fadeli.
Mari Bantu dan Awasi
Soal pengalaman, Yuhronur tak perlu diragukan. Ia sudah kenyang asam garam pemerintahan. Tapi apakah itu jaminan dia tidak akan menyelewengkan kekuasaan? Tentu saja tidak ada jaminan. Kompetensi dan integritas adalah dua hal yang berbeda. Karena itu kita sebagai warga harus membantunya supaya ia mengemban amanat ini dengan amanah.
Sekarang adalah era warganet. Dalam berbagai kesempatan, Yuhronur menjanjikan pemerintahan Lamongan yang Go Digital. Janji ini bisa terpenuhi pertama-tama dengan cara mengunggah dokumen-dokumen pemerintahan, terutama yang melibatkan anggaran, di internet sehingga bisa diakses oleh semua warga.
Dengan cara ini, warga bisa terlibat langsung mengawasi jalannya Pemerintahan. Jika Yuhronur melakukan ini, ia akan dicatat sebagai Bupati Lamongan yang melakukan lompatan besar transparansi pemerintahan. Hanya dengan cara ini, slogan kampanyenya akan terwujud.
YESSSS. Yuhronur Efendi Semoga Sukses.
Semoga Selamat!