Cafe Aola Paciran, Kafe Pantai yang Instagrammable (1)
Walaupun sekarang masih pandemi, tempat-tempat nongkrong tumbuh menjamur di Lamongan, khususnya Pantura. Cafe Aola Paciran melengkapi daftar ini. Sebelumnya sudah ada Taman Kuliner Paciran (TKP) yang belum lama dibuka. Tempat nongkrong baru ini ada di Kandang Semangkon, Kecamatan Paciran. Kira-kira 5 km sebelah barat Wisata Bahari Lamongan. (Google Maps klik di sini)
Sebelum cafe aola dibuka, Taman Kuliner Paciran menjadi tujuan utama warga setempat yang ingin jalan-jalan. Begitu Cafe Aola dibuka, TKP seketika punya saingan berat. Berbeda dengan TKP yang dikelola oleh Pemerintah Desa, kafe Aola ini milik Duta Group, perusahaan lokal pemilik toko besi Duta Merpati, percetakan Duta Print, toko kemasan Duta Plastik, dsb.
Mirip TKP, Aola juga menyediakan tempat bermain buat anak-anak. Tapi Aola lebih luas, meja kursinya juga lebih banyak. Bangunan utama Aola seperti aula yang tidak berdinding. Jadi walaupun hujan, pengunjung tidak kehujanan seperti di TKP.
Ini adalah kafe keluarga paling mbois di Pantura. Di kafe ini, anak-anak bisa bermain pasir sementara orangtuanya makan dan menikmati suasana pantai yang instagrammable. Sebetulnya pantainya landai, anak-anak bisa nyebur ke air. Sayangnya pasir pantainya tidak begitu bersih.
Memang bukan kotor sampah sih, hanya serasah daun tanaman laut yang terbawa ombak. Meski tidak jorok, alangkah bagusnya kalau serasah ini dibersihkan secara berkala. Kalau pantainya bersih, kafe ini punya kelebihan yang tidak bisa ditandingi tempat nongkrong mana pun, termasuk TKP.
Cafe Aola Paciran dan Co-Working Space
Orang Pantura mungkin heran, kok ada pantai berpasir putih di Paciran? Sebetulnya pasir asli di pantai sini warnanya gelap. Aola mendatangkan pasir putih ini dari pantai di Jenu, Tuban. Kebetulan salah satu lini usaha Grup Duta adalah jualan material bangunan, termasuk pasir.
Pemiliknya menyebut kafe ini sebagai “co-working space”. Sebetulnya ini adalah konsep kafe modern. Nongkrong sambil bekerja. Masalahnya adalah saat ini masih pandemi. Nongkrong berlama-lama di sini jelas sangat beresiko, apalagi di tempat ini pengunjung berkerumun dan banyak di antaranya yang mengobrol tanpa masker.
Di malam Minggu kafe ini ramai sekali. Biasanya ada live music. Tapi, lagi-lagi, kerumunan seperti ini sebetulnya sangat beresiko di masa pandemi. Kalau Anda penasaran dengan tempat ini, silakan datang dan pastikan pakai masker. Pilih tempat duduk di pinggir atau di tempat yang terbuka.
Salah satu kekurangan kafe ini adalah kurang cepatnya pelayanan pesanan. Tidak cocok buat pengunjung yang sudah lapar. Di sini ada banyak kedai makanan tapi pesanan minuman hanya bisa dilakukan di satu tempat yang antriannya menumpuk. Jadi agak lama.
Pelayanannya memang gaya Arab. Arab maklum, ini memang tempat nongkrong, bukan warung.
Baca juga Tebing Cafe vs Cafe Aola Paciran vs Taman Kuliner Paciran.
5 comments