Masjid Namira di Desa Jotosanur, Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan, punya daya tarik yang tak dimiliki sebagaian besar masjid di Tanah Air.
Di dalam masjid tersebut terpajang potongan kiswah atau kain penutup kakbah. Tulisan di kiswah Namira ini terbuat dari 120 kg benang emas dan 25 kg benang perak.
Kiswah ini berukuran 6 m x 3,5 meter. Lebih besar ketimbang kiswah Masjid Istiqlal. Seperti diketahui, masjid di Jakarta itu mendapat kiswah dari Raja Salman bin Abdulaziz ketika berkunjung Maret 2017.
Banyak orang mengira bahwa nama Namira meniru nama masjid Namirah di Arafah, Arab Saudi. Ternyata tidak. Nama masjid ini sebenarnya diambil dari nama salah satu anak dari pemilik yayasan yang membangun masjid ini.
Yayasan keluarga ini jugalah yang menanggung biaya operasional bulanan masjid ini, selain hasil kotak infak. Karena masjid ini menyelenggarakan cukup banyak kegiatan pengajian rutin, biaya bulanan yang dikeluarkan pun cukup besar, sekitar Rp 300 juta.
Meski namanya tak berkaitan, masjid Namira Tikung ini memang didesain mirip Masjid Namirah Arafah tapi dengan ukuran minimalis. Awalnya, Masjid Namira dibangun hanya untuk menampung sekitar 700 jamaah.
Namun karena banyaknya pengunjung, masjid ini akhirnya tak bisa menampung jamaah. Pada 1 Oktober 2017, masjid baru dengan ukuiran yang lebih besar dibangun di sisi belakang bangunan pertama.
KUIS: Bagaimana bunyi tulisan Arab di Kiswah tersebut? Silakan balas di kolom komentar.
Kami mulai dari baris pertama: QS al-Baqarah 144.
Silakan dilanjutkan. Boleh minta bantuan teman yang bisa bahasa Arab.