museum sunan drajat

Belajar Sejarah Lamongan di Museum Sunan Drajat

SEJARAH, WISATA

Lamongan terkenal akan budaya dan tradisinya. Salah satu tempat yang sering dikunjungi banyak orang ialah komplek wisata religi makam Sunan Drajat. Tempat ini berada di Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan.

Selain makam, di sini juga terdapat museum Sunan Drajat. Dulu bangunan ini konon berfungsi sebagai tempat nyantri para murid Sunan Drajat. Seiring berjalannya waktu, tempat tersebut digunakan untuk menyimpan barang-barang peninggalan dari Sunan Drajat.

Gedung museum ini diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur, Soelarso, pada 30 Maret 1992. Terdapat sejumlah koleksi barang antik di museum ini. Mulai dari batu, keramik, fosil, hingga uang koin kuno zaman dahulu. Ada batu bencet, biasanya digunakan sebagai alat penunjuk waktu sholat pada masa lampau.

Terdapat juga koleksi sejumlah alat musik seperti Gamelan Singo Mengkok. Dinamai Singo Mengkok karena terdapat ukiran singo mengkok atau singa duduk. Pada zaman dulu, gamelan adalah perangkat penting untuk mendakwahkan Islam lewat pendekatan budaya.

Kesenian ini adalah sebuah akulturasi dari budaya Hindu, Buddha dan Islam, mengingat masyarakat sekitar dulu adalah pemeluk agama Hindu. Selain itu, terdapat juga kitab-kitab kuno yang ditulis di kulit sapi dan daun lontar yang berisi hikayat para nabi.

Benda antik lainnya adalah kain batik peninggalan Sunan Drajat. Motif batik Sunan Drajat terdiri atas bunga teratai, burung garuda, singa, mahkota dan kubah masjid. Sementara itu, kursi goyang yang digunakan istirahat Sunan Drajat terbuat dari bahan kayu jati, dan dibuat pada abad ke-14.

Dan, yang paling banyak menyedot perhatian di museum ini adalah bedhug. Bedhug ini dibuat oleh Pangeran Wonotirto, keturunan Sunan Drajat ke III sekitar abad ke-17.

Selain berfoto-foto, kita juga bisa menghabiskan waktu di museum dengan membaca buku yang sudah disediakan oleh Dinas Perpustakaan Lamongan. Untuk berkunjung ke musem sunan drajat, pengunjung tidak dikenakan biaya apapun, alias gratis!

Tiap hari museum ini selalu ramai dengan pengunjung, baik hari biasa maupun weekend.  

Ayo! Ramaikan tempat budaya dan tradisi di Lamongan. Ajak teman-teman serta keluarga kalian untuk belajar dan mengenal bagian sejarah dari Lamongan.

Wasiat Sunan Drajat:

“Wenehono teken marang wong kang wutho”

“Wenehono mangan marang wong kang luwe”

“Wenehono Busono marang wong kang Mudha”

“Wenehono yupan marang wong kang kudhanan”

Silakan bagikan, klik ikon di bawah

3 comments

Leave a Reply