MEGILAN

Di musim kemarau seperti ini, para petani biasanya lebih memilih untuk menanam jenis-jenis buah, salah satunya adalah buah melon. Seperti yang dilakukan oleh Zed Firdaus (37) warga Desa Dadapan, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan. Namun cara yang dilakukan oleh Zed sedikit berbeda dari biasanya.

Jika para petani biasanya menanam melon di lahan sawah, Zed melakukan terobosan dengan menanam melon di tegal dekat rumahnya menggunakan metode greenhouse. Inovasi ini menjadi yang pertama di desanya tersebut. Ia membangun greenhouse itu dari tahun 2017.

Meski sempat dipandang aneh, Zed berhasil membuktikan bahwa inovasinya tersebut berhasil setidaknya hingga saat ini. Zed membangun greenhouse tersebut dengan biaya yang cukup mahal yakni 30 juta.

“Pembuatan greenhouse ini secara keseluruhan memakan biaya hingga 30 juta. Biaya pipanya sendiri saja habis hingga 7 juta. Meski terkesan mahal, namun ini bisa bertahan setidaknya hingga 5 sampai 7 tahun,” ujar Zed pada Rabu (9/9/2020).

Ukuran greenhouse ini memiliki lebar 10 meter dan panjang 25 meter. Untuk saat ini, jenis melon yang ditanam adalah varietas green flesh dan sudah berusia 45 hari. Buah baru bisa dipanen ketika sudah berusia 65 sampai 70 hari masa tanam.

Perlu diketahui, tanah yang berada di desa tersebut adalah tanah merah. Di mana lebih gampang menyerap air. Oleh karena itulah, air yang dibutuhkan pun cukup banyak.

“Untuk menyirami melon tiap harinya, setidaknya saya membutuhkan 2 tangki air berukuran 650 liter,” lanjutnya.

Greenhouse milik Zed ini terbuat dari dinding dan atap plastik. Plastik yang digunakan adalah jenis UV yang mampu menyaring sinar matahari. Selain itu, plastik tersebut juga berfungsi untuk melindungi tanaman dari derasnya hujan.

Jika musim panen tiba, Zed sudah memiliki mitra sehingga tak perlu lagi memikirkan untuk menjualnya. Bahkan waktu menanam melon jenis kinanti, ia mampu menghasilkan puluhan juta sekali panen.

“Saat bulan puasa tiba, tempat ini (greenhouse) saya ubah menjadi pasar ramadhan. Di mana orang-orang bisa beli sekaligus memetik langsung dengan harga yang cukup murah,” ucapnya.

Menurut Zed, metode greenhouse sendiri memiliki beberapa keuntungan daripada menggunakan lahan sawah. Salah satunya adalah bisa mengurangi hama tikus. Selain itu, penggunaan pestisida juga minim.

Selain menanam melon, greenhouse miliknya itu juga pernah ditanami sayur mayur seperti mentimun.