MEGILAN

link-surya1

Meningkatnya debit air sungai Bengawan Solo bukan hanya dianggap sebagai musibah karena berpotensi banjir, tetapi juga sebagai rezeki. Pada Kamis 29 November 2018, ikan-ikan di sungai tersebut mabuk dan terhempas ke pinggiran sungai, mulai dari ikan kecil sampai yang berukuran cukup besar. Warga sekitar menyebutnya dengan istilah Oyang-oyang atau Ikan ngumbo.

IMG_20181129_161346

Hal ini dimanfaatkan oleh warga sekitar aliran sungai Bengawan Solo untuk berbondong-bondong menangkap ikan di pinggir-pinggir sungai. Dalam satu hari, ada ratusan orang turun ke sungai menangkap ikan saat oyang-oyang. Aktivitas paling ramai di malam hari. Sementara saat siang hari, jumlahnya hanya beberapa saja. Hal tersebut kebetulan dikarenakan saat malam ikannya lebih banyak terutama yang berukuran lebih besar.

Surya (23) warga Desa Gampangsejati, Kecamatan Laren, juga tak ingin ketinggalan momen yang terjadi setiap setahun sekali ini. Ia sudah menyiapkan banyak bekal untuk menangkap ikan, dari tombak, serok, hingga timba.

“Fenomena ini dikarenakan debit air dari hulu naik, lalu air Bengawan Solo menjadi naik secara drastis dan akhirnya warna air menjadi keruh kecoklat-coklatan. Hal itulah yang menyebabkan ikan-ikan pada mabuk,” ungkapnya.

IMG_20181129_161859

Jenis-jenis ikan yang ditangkap antara lain ikan Patin, Mujair, Gabus, Bader, hingga Udang.

“Ikan-ikan yang kecil saya konsumsi sendiri, untuk ikan-ikan yang besar akan saya jual ke warga,” imbuhnya.

Di tempat yang sama Ali Muji warga Desa Gampangsejati menangkap ikan dengan menggunakan jala. Tentu ikan yang didapatkan pun lebih banyak meskipun hanya ikan-ikan kecil.

Ada macam-macam alat tangkap ikan yang digunakan oleh para pencari ikan, di antaranya tombak, serok, jala, hingga menggunkan setrum listrik. Bahkan ada yang menggunakan tangan kosong.

Momen ini adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh warga sekitar, tak hanya bapak-bapak atau akan laik-laki, tetapi banyak juga ibu-ibu yang langsung turun ke sungai Bengawan Solo untuk mendapatkan ikan dengan menggunakan serok.

IMG_20181129_162010

Fenomena ini pun dijadikan oleh warga sekitar sebagai tontonan, tak hanya orang dewasa tetapi juga ada anak-anak kecil.

Momen oyang-oyang atau ikan ngumbo ini berlangsung dari pagi hari hingga pukul 9 malam. Untuk setiap orang rata-rata mendapatkan 3 kg sampai 5 kg ikan, bahkan ada yang mendapatkan sampai 8 kg.

Momen Oyang-oyang akan berakhir ketika air sungai Bengawan Solo sudah tidak keruh kembali. Biasanya membutuhkan waktu 1 sampai 2 hari untuk air kembali jernih setelah penangkapan ikan.