Penulis: Auliyau Rohman
Musim panas menjadi rezeki bagi petani buah. Mereka selalu menunggu musim tersebut, saat tepat ketika mereka menanam buah-buahan.
Salah satu tempat yang hampir setiap tahun dimanfaatkan untuk menanam buah-buahan adalah rawa di Desa Bulutengger, Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan, atau satu kilometer ke arah utara dari pertigaan pos polisi Kecamatan Pucuk.
Rawa ini pada saat musim hujan dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk mengairi sawah-sawah dan tempat pemancingan. Namun ketika musim panas, rawa ini disulap oleh petani-petani sekitar menjadi penuh tanaman buah-buahan seperti semangka, melon, dan belewah.
Sunari, salah satu petani buah asal Desa Latek, Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan, ikut andil dalam menanam semangka di rawa Bulutengger tersebut. Jenis semangka yang ditanam adalah bibit Esteem.
Saat ditanya mengapa tidak menanam buah melon? Dia menjawab, ”buah melon terlalu mahal biayanya”.
Dia juga menjelaskan, tanah rawa itu cocok untuk semangka. Hasilnya tergantung juga bibit yang ditanam. “Penanaman dimulai ketika rawa kering lalu tanahnya dibersihkan dan dicangkul sebelum di tanami bibit semangka,” imbuh petani buah yang semangkanya baru berumur kurang lebih 30 hari tersebut.
“Untuk buah semangka sendiri agar bisa dipanen membutuhkan waktu sekitar 60-70 hari,” tandasnya.
Lima ratus meter dari petak sawah Sunari terdapat petani buah lain, yaitu Keman dan Kasemi yang berasal dari Desa Waru Kulon, Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan. Tak perlu heran jika di rawa tersebut juga ditanami buah-buahan oleh warga Pucuk sekitar sebab rawa tersebut berada di perbatasan Kecamatan Pucuk dan Kecamatan Sekaran.
Jika semangka Sunari baru berumur kurang lebih 30 hari, beda cerita dengan Keman dan Kasemi. Mereka sudah menanam semangka saat lima hari sebelum Bulan Puasa. Jadi hingga hari itu kurang lebih sudah 60 hari dan siap untuk di panen.
“Saya sudah belasan tahun menanam semangka di rawa ini,” imbuhnya. Salah satu penyebab gagalnya panen para petani adalah begitu banyak tikus di rawa tersebut. Tetapi Keman dan Kasemi bersyukur sebab hampir 95 persen semangka miliknya bisa dipanen.
Keman dan Kasemi juga menanam semangka bibit Esteem. Pada hari itu juga semangka miliknya dibeli oleh orang Jawa Tengah dengan borongan sekaligus. Sepetak sawah yang penuh dengan semangka tersebut dibeli dengan harga Rp 20 juta.
Namun bagi Anda yang ingin membeli per bijinya atau per kilonya tak perlu khawatir sebab di sepanjang jalan rawa tersebut terdapat banyak penjaul buah, mulai dari buah semangka, melon, maupun belewah. Untuk buah semangka sendiri dijual perkilonya kisaran harga Rp 6000 sampai dengan Rp 8000.