ANEKA

gunung mas 2

Penulis: Auliyau Rohman, mahasiswa UNISDA Lamongan

Sebagai daerah yang memiliki banyak bukit kapur, Lamongan punya banyak lokasi tambang, tak hanya di Lamongan pesisir tapi juga di Lamongan selatan. Beberapa bekas tambang itu berubah menjadi tempat wisata. Di Lamongan pesisir kita bisa menjumpai wisata jenis ini di Danau Hijau di Bluri, Solokuro. Di Lamongan selatan kita juga bisa menjumpai tempat serupa di Istana Gunung Mas Desa Tugu, Kecamatan Mantup, sekitar 20 km sebelah selatan Lamongan Kota. Dari arah alun-alun Lamongan kota, kita hanya perlu mengikuti Jalan Sunan Drajat ke arah selatan (arah Mantup/Mojokerto).

gunung mas 3

Tempat ini diberi nama “Gunung Mas” konon karena dulu pernah ditemukan bongkahan emas di bukit ini. Tapi cerita ini sepertinya asal-asalan dan sulit dipercaya mengingat bukit ini adalah bukit kapur. Cerita versi lain mengatakan, warga memberi nama Gunung Mas karena bebatuan bekas tambang di bukit ini berwarna kekuningan.

gunung mas 6

Berbeda dengan Danau Bluri yang masih asli bekas tambang yang tidak diapa-apakan, Gunung Mas ini adalah bekas tambang yang kemudian dibangun menjadi tempat wisata. Di dalamnya ada rumah-rumah hias, tempat santai, rumah panggung, kantin, kolam ikan, bahkan kandang hewan piaraan seperti ayam, kalkun, burung dara, dan kelinci. Sekilas rumah-rumah hias dini mirip dengan kampung pecinan sebab banyak dihiasi lampion dan unsur warna merah.

gunung mas 5

Untuk masuk ke tempat wisata ini, pengunjung dikenakan tiket Rp 5.000 per sepeda motor. Jangan bingung, di tempat ini sepeda motor disebut kuda, singkatan asal-asalan dari “kendaraan roda dua”. Tulisan asal-asalan yang kadang kocak memang bertaburan di berbagai sudut di tempat ini. Banyak sekali papan bertuliskan kata-kata yang sepertinya belum selesai dicat atau memang disengaja ngawur.

gunung mas 4