Seafood merupakan salah satu makanan yang digemari oleh banyak orang. Pelbagai macam ikan dan binatang hasil laut bisa diolah menjadi makanan yang tak hanya lezat, namun juga memiliki nilai gizi yang cukup tinggi.
Saat Anda melintas di daerah pesisir Paciran, Kabupaten Lamongan, atau setelah berwisata di WBL atau Mazola, mampirlah sejenak di rumah makan Tohjoyo. Rumah makan yang berdiri sejak tahun 2000 ini menyediakan pelbagai menu yang sebagian besar adalah olahan seafood. Salah satu yang menjadi andalan yakni kare rajungan.
Lupa daratan, begitulah yang akan kita rasakan saat menyeruput kuah kare dan melahap lembutnya daging rajungan. Kuah kare yang tidak begitu pedas, terlihat keruh dan sedikit berminyak ini begitu terasa rempahnya. Bumbu yang dipakai dalam kare sebenarnya tak jauh berbeda dengan bumbu kare pada umumnya, yakni bawang merah, bawang putih, cabe, kemiri, ketumbar, dan bumbu-bumbu lain. Hanya saja agar rasa karenya lebih enak, ada tambahan bumbu yang oleh Ibu Barida, pemilik rumah makan Tohjoyo, disebut bumbu rahasia.
Untuk rajungannya, Ibu Barida tidak mau setengah-setengah, hanya rajungan kualitas baik yang masuk dalam dapurnya. Binatang laut yang memiliki nama latin Portunus pelagicus ini didatangkan langsung dari nelayan dengan keadaan masih hidup. “Kami sudah punya langganan nelayan. Hanya rajungan yang baik yang dibawa ke sini,” ujar istri dari Pak Arifin ini.
Satu porsi kare rajungan berisi dua ekor rajungan yang dihidangkan dengan siraman bumbu kare. Sebelumnya, rajungan ini terlebih dahulu dibersihkan dan direbus sampai matang. Baru kemudian dimasak lagi bersama bumbu kare. Dalam proses pemasakan ini, kerapas rajungan sengaja dibelah, tujuannya agar bumbu kare meresap rata ke dalam daging. Selain itu, pembelahan kerapas ini juga memudahkan saat kita menyantapnya nanti.
Untuk menikmati seporsi kare rajungan, Anda harus membayar Rp 36.000, jika ditambah nasi harganya menjadi Rp. 39.500. Untuk minumnya, di rumah makan yang dirintis dari kegemaran pemiliknya dalam dunia masak-memasak ini, Anda bisa memilih minuman khas Paciran, yakni es legen atau es dawet siwalan.
Rajungan bukan kepiting
Rajungan mungkin sudah tidak asing lagi bagi penggemar seafood. Tapi buat Anda yang belum tahu, rajungan berbeda dengan kepiting. Meski wujudnya mirip, rajungan dan kepiting memiliki beberapa perbedaan.
Secara fisik, yang paling mudah dilihat ada pada sepasang kaki belakang dua binatang ini. Kaki belakang rajungan bagian ujungnya berbentuk pipih. Secara anatomi, bentuk ini memudahkan rajungan untuk berenang di dalam air. Sedangkan kaki belakang kepiting berbentuk hampir sama dengan empat pasang kaki lainnya.
Saat masih hidup, jika kepiting warnanya itu-itu saja, rajungan lebih variatif, ada yang kehijau-hijauan, ada juga yang kebiru-biruan. Namun saat sudah dimasak, keduanya berwarna sama, oranye. Daging rajungan juga lebih gurih, kerapasnya lebih lunak, jadi untuk mengambil daging dalamnya lebih mudah.
Kaya akan gizi
Habitat dua binatang serupa ini juga tak sama. Kepiting bisa hidup di darat dan di laut, sedangkan rajungan tidak bisa bertahan lama jika berada di darat. Urusan gizi, rajungan lebih unggul. Menurut data Badan Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (BPPMHP), nilai kandungan protein rajungan mencapai 16,85%, kepiting berada di bawahnya, 11,9%.
Rajungan juga memiliki jumlah kolesterol yang lebih rendah daripada udang dan lobster, sekitar 78 mg per 100 gram. Gizi lain yang ada dalam daging rajungan adalah kabohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, dan vitamin B1.
Makan rajungan tidak bisa disamakan dengan makan ikan. Rumah makan Tohjoyo memang menghidangkan rajungan bersama sendok dan garpu, namun Anda yang ingin menyantap dagingnya sampai habis, harus rela menyisingkan lengan baju panjang Anda, alias makan pakai tangan.
Daging rajungan yang tersembunyi di dalam kerapas, di bagian dalam capit, dan kaki-kakinya, mengharuskan Anda berhati-hati. Jangan sampai saking tak sabarnya, malah kaki atau capitnya yang justru masuk ke perut Anda. 🙂
Buat yang kurang suka kare, tenang saja. Rumah makan yang buka mulai pukul 7 pagi sampai 9 malam ini juga menyediakan menu rajungan goreng dan rajungan asam-manis yang tentu tak kalah enaknya. Beberapa masakan lain seperti ayam goreng, pelbagai olahan udang, dorang, cumi, dan lain-lain menjadi pelengkap menu rumah makan Tohjoyo.
RM Tohjoyo
Jalan Raya Paciran, sekitar 50 meter sebelah barat depan POM Bensin.
Buka: Setiap hari, pukul 07.00 – 21.00.