“Selamat datang di pusat industri batik dan bordir Lamongan,” begitulah slogan pada sebuah poster besar di sisi jalan sebelum masuk ke pertigaan menuju ke Desa Sendang Agung dan Sendang Duwur, Kecamatan Paciran.
Desa Sendang Duwur memang lebih dikenal sebagai desa tempat disemayamkannya jasad Sunan Sendang Duwur. Namun, sebenarnya bukan cuma itu saja, desa yang terletak di perbukitan ini bersama dengan tetangga desanya, Sendang Agung, terkenal juga akan pruduk hasil kerajinan. Salah satunya yakni kerajinan bordir.
Tidak sulit mencari tempat bordir di kedua desa ini. Tinggal masuk ke dalam desa, Anda akan disapa dengan banyak papan nama yang menawarkan produk bordir terpasang di depan puluhan rumah warga. Anda tinggal pilih saja, mau bordir mesin atau bordir sulam.
Kedua jenis bordir ini memang berbeda, meski prinsip yang digunakan sebenarnya sama, yakni menambahkan hiasan (benang, pita, atau pernak-pernik) di atas kain. Berbeda dengan batikyang polanya menyatu dengan kain, pola hiasan bordir pada baju merupakan hiasan timbul.
Jika Anda pernah datang ke sebuah pesta pernikahan, di sana Anda akan melihat si penerima tamu perempuan memakai baju kebaya. Nah, kebaya merupakan salah satu pakaian yang dihias dengan teknik bordir mesin.
Bordir mesin Sendang memang kebanyakan digunakan untuk menghias kebaya, selain itu juga untuk menghias baju, mukena dan kerudung. Meski prosesnya menggunakan mesin, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pembordiran tergolong cukup lama, sekitar satu sampai empat minggu, tergantung jenis pakaian dan tingkat kesulitan motifnya.
Soal pilihan motif, jika anda membeli kain batik, Anda tidak bisa memesan motif kepada perajin. Tapi jika Anda hendak membeli kain bordir, Anda bisa memesan motif sesuai selera. Prinsipnya seperti slogan iklan rokok “tunjukin gaya loe.” Kenapa begitu? Para produsen bordir mesin di Sendang kebanyakan melayani pembelian dengan cara pemesanan. Mereka membebaskan kita memilih motif dan desain untuk pakaian yang kita pesan. Ini sangat cocok bagi Anda yang gemar membuat desain hiasan pada pakaian namun tidak bisa membuatnya sendiri. Tapi jika Anda malah bingung menentukan motif, Anda bisa meminta rekomendasi kepada si produsen.
Proses membordir dengan mesin dimulai dengan menggambar dulu pola pada kain. Kain yang digunakan bermacam-macam, terserah Anda, bisa sutra, bisa katun atau yang lain, namun tetap dengan rekomendasi dari produsen. Setelah pola tergambar, baru kain dibordir. Proses pembordiran ini tidaklah mudah, harus benar-benar teliti. Karena sedikit saja kesalahan dalam menerapkan pola bordirannya, bisa merusak pola dasar. Kehalusan dalam membordir dan tingkat kesulitan motif pun akan menentukan harga.
Para produsen batik bordir Sendang membanderol harga di kisaran Rp 150.000 sampai Rp 750.000 untuk jenis kebaya, baju, dan mukena. Sedangkan untuk kerudung dibanderol sekitar Rp 60.000-an.
Jika Anda lebih suka pakaian dengan hiasan benang disertai dengan pita atau pernak-pernik lainnya, Anda bisa memilih rumah dengan papan nama bertuliskan “bordir sulam” di depannya. Sama seperti bordir mesin, ada puluhan warga Desa Sendang Agung dan Sendang Duwur yang menjadi produsen konveksi bordir sulam.
Bedanya, selain di proses pembordiran, juga pada cara pembelian. Jika bordir mesin umumnya bisa melalui cara pemesanan saja, di rumah-rumah produsen bordir sulam, selain memesan, pembeli juga bisa langsung memilih kerudung, jilbab, baju, dan pakaian lainnya yang sudah jadi. Lebih efektif bagi Anda yang berasal dari jauh dan belum tentu memiliki waktu berkunjung ke sana lagi. Namun biasanya stok yang ada tidaklah banyak, jadi jika membeli langsung, Anda tidak begitu punya banyak pilihan seperti di pasar-pasar.
Proses bordir sulam, seperti namanya, melewati proses penyulaman, yakni merajut benang di atas sebuah kain menggunakan tangan. Meski dengan tangan, lama proses pembuatannya relatif sama dengan proses pembordiran menggunakan mesin, sekitar satu sampai empat minggu, lagi-lagi tergantung tingkat kesulitan dan sedikit banyaknya motif.
Pola yang telah ditentukan mula-mula digambar dulu pada pakaian yang akan disulam. Jika bordir mesin mendahulukan proses membordir dan proses menjahit adalah finishing, lain halnya dengan bordir sulam. Proses pembuatannya yang lebih fleksibel dengan tangan membuat proses penyulaman bisa dilakukan belakangan.
Selain itu, kesalahan yang terjadi saat proses penyulaman tidaklah menjadi masalah. Karena sulaman yang salah bisa dengan mudah dilepas kembali untuk dibenarkan.
Motif yang dipakai dalam rajutan, kebanyakan merupakan pola-pola modern dengan motif simetris dan fleksibel. Motif simetris kebanyakan diterapkan pada baju-baju lelaki, sementara motif yang lebih fleksibel seperti bunga dengan aneka pita dan pernak-pernik diterapkan pada pakaian perempuan.
Untuk urusan harga, bordir mesin dan bordir sulam tidak jauh berbeda. Bordir sulam untuk jenis pakaian harganya berkisar antara Rp 100.000 sampai Rp 700.000. Sedangkan untuk kerudung dan jilbab seharga Rp 50.000-an ke atas.
Tidak jarang pakaian dan kerudung juga memiliki hiasan bordir mesin sekaligus bordir sulam. Lebih bagus atau tidak, tentu Anda sebagai pembeli yang bisa menentukan.
Bagaimana? Anda yang suka dengan pakaian berhias benang, tertarik untuk datang langsung ke Sendang?
Desa Sendang Agung dan Desa Sendang Duwur
Sekitar 2 km sebelah barat WBL, Anda akan menemui pertigaan ke arah selatan.
Dari pertigaan tersebut kira-kira 5 km Anda sampai pada Desa Sendang Agung.
Desa Sendang Agung dan Desa Sendang Duwur bersebelahan. Setelah melewati Desa Sendang Agung, Anda akan menemui Desa Sendang Duwur.