BERBURU IKAN SILI DI NASI BORANAN

KULINER, WISATA

Berkunjung ke kota Lamongan tak akan lengkap tanpa berwisata kuliner. Mungkin sebagian besar dari kita hanya tahu soto lamongan dan tahu campur saja. Padahal, sebenarnya ada juga makanan khas lain yang layak dicoba, yaitu nasi dengan bumbu pedas yang biasa disebut “nasi boranan”.

Nasi boranan, atau dalam bahasa jawanya disebut “sego boranan” ini terbilang unik. Makanan ini hanya terdapat di kota Lamongan, tidak ada di tempat lain. Ini berbeda dari soto atau tahu campur yang bisa kita temui dengan mudah di kota lain.

Nama “boranan” berasal dari kata “boran”, yaitu tempat nasi yang berbentuk seperti bakul yang terbuat dari anyaman bambu, tapi dengan ukuran yang lebih besar. Diameternya kira-kira 40 cm. Dan semua penjual nasi boranan pasti memakai ini sebagai tempat nasinya. Maka dari itu, nasi tersebut diberi nama nasi boranan.

Nasi boranan disajikan dengan bumbu pedas sebagai bumbu wajibnya. Bumbu ini terbuat dari berbagai rempah-rempah seperti bawang merah, bawang putih, jahe, dan tentu saja cabai.

Nasi dan bumbu pedas ini disajikan dengan urap, empuk, dan rempeyek. Urap merupakan sayuran, biasanya berupa kangkung, kacang panjang, dan rebusan taoge yang dicampur dengan parutan kelapa muda yang sudah dikukus. Sedangkan empuk berbentuk bola-bola kecil yang terbuat dari tepung terigu yang dibumbui dan digoreng.

Nasi boranan ini bisa dinikmati dengan berbagai macam lauk. Seperti jeroan, ikan, ayam, telur dadar, telur asin, atau ikan sili. Lauk terakhir ini merupakan lauk khas andalan nasi boranan.

Ikan yang hidup di pinggiran sungai ini biasanya digoreng kering dan dibumbui sehingga  terasa gurih dan lezat. Ikan yang ukurannya kurang lebih sejengkal tangan orang dewasa ini bentuknya mirip dengan belut. Tapi ikan ini memiliki sirip ditubuhnya. Beda dengan belut yang tanpa sirip sama sekali.

Karena merupakan ikan andalan, tidak heran bila ikan sili ini merupakan ikan paling diminati pengemar nasi boranan. Oleh karena itu, kalau Anda berminat mencicipi nasi boranan yang enak plus ikan sili yang gurih, Anda harus datang lebih awal. Jangan sampai Anda kecewa karena ikan silinya ternyata sudah habis.

Penjual nasi boranan ini memiliki jam buka yang berbeda-beda. Ada yang buka pagi sampai siang, siang sampai malam, bahkan ada yang dari pagi sampai malam. Namun, Anda  bisa mencarinya kapan saja, karena penjual nasi boranan dapat ditemui setiap hari dengan sangat mudah, apalagi di Lamongan kota. Banyak penjual bisa kita temui seperti di Pasar Lamongan, sekitar plasa, stasiun, atau juga di sebelah selatan kantor bupati. Di sana berjejer para penjual nasi boranan yang bisa kita pilih.

Mereka biasanya berjualan di pinggir jalan, tidak memakai kursi atau meja untuk pembeli, alias lesehan. Uniknya, nasinya tidak ditempatkan di atas piring, melainkan di atas kertas koran yang dilapisi dengan daun pisang atau kertas minyak.

Untuk menikmati satu porsi nasi boranan, Anda hanya perlu membayar Rp 5.000 saja. Tentu saja apabila Anda memakai tambahan lauk, harganya pun bertambah tergantung lauk yang Anda pilih.

Silakan bagikan, klik ikon di bawah

7 comments

Leave a Reply